Cara Menghentikan Hiperventilasi

Unduh PDFUnduh PDF

Hiperventilasi secara medis didefinisikan sebagai tindakan bernapas yang berlebihan, atau menghirup dan mengembuskan napas dengan cepat dan dangkal. Umumnya, serangan panik atau kecemasan akan mengakibatkan seseorang mengalami hiperventilasi. Namun ada beberapa masalah medis tambahan dan kemungkinan serius yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperventilasi. Hiperventilasi dapat menyebabkan sejumlah efek yang mengganggu pada tubuh yang bahkan dapat meningkatkan rasa panik atau kecemasan, sehingga menyebabkan hiperventilasi lebih lanjut. Dengan mempelajari lebih banyak tentang penyebab dan gejala hiperventilasi, Anda dapat membantu mengembalikan ritme pernapasan alami Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Memahami Hiperventilasi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ketahui gejala-gejala hiperventilasi.
    Saat hiperventilasi berlangsung, orang sering kali tidak menyadari bahwa ia telah bernapas secara berlebihan. Karena hiperventilasi biasanya diakibatkan oleh rasa takut, cemas, atau panik, Anda mungkin sulit untuk mengetahui gejala-gejala yang spesifik. Perhatikan gejala yang Anda alami selama situasi yang seperti itu untuk mengetahui apakah gejala-gejala tersebut merupakan indikasi dari hiperventilasi.[1]
    • Laju pernapasan yang cepat atau meningkat.
    • Kebingungan, pusing, dan pusing seakan ingin pingsan dapat muncul selama hiperventilasi.
    • Tubuh terasa lemah, mati rasa atau kesemutan pada lengan atau mulut, dan kejang otot pada tangan dan kaki juga dapat terjadi saat hiperventilasi.
    • Palpitasi dan nyeri dada juga dapat muncul selama hiperventilasi.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Pahami penyebab-penyebabnya.
    Penyebab utama hiperventilasi adalah keadaan panik atau kecemasan yang meningkatkan laju pernapasan pada orang tersebut. Bernapas yang berlebihan ini menyebabkan rendahnya kadar karbon dioksida di dalam tubuh. Perubahan kadar karbon dioksida ini menyebabkan gejala-gejala khas yang muncul saat hiperventilasi.[2]
    • Hiperventilasi juga dapat terjadi jika Anda bernapas secara berlebihan dengan sengaja/sesuai keinginan.
    • Sejumlah masalah medis seperti infeksi, kekurangan darah, atau gangguan jantung dan paru-paru, dapat menyebabkan hiperventilasi.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kunjungi dokter agar Anda lebih memahaminya.
    Supaya Anda dapat mengetahui gejala hiperventilasi secara akurat dan aman, berdiskusilah dengan dokter untuk mempelajari lebih banyak mengenai hal ini. Dokter akan dapat membantu Anda menemukan penyebab, pemicu, dan rencana pengobatan terbaik sesuai dengan yang Anda rasakan.[3]
    • Jika hiperventilasi disebabkan oleh kecemasan atau serangan panik, dokter dapat secara langsung membantu Anda mengatasi masalah ini.
    • Hiperventilasi dapat menjadi indikasi adanya masalah medis yang lain. Dokter dapat mendiagnosis dan memberikan pengobatan terhadap masalah medis tersebut.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Menggunakan Kantung Kertas

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Siapkan kantung kertas untuk digunakan.
    Bernapas ke dalam kantung kertas dapat menjadi metode yang berguna ketika mengalami gejala hiperventilasi. Bernapas ke dalam kantung kertas dapat membantu Anda menggunakan kembali karbon dioksida yang biasanya akan hilang setelah napas diembuskan. Dengan demikian, kadar karbon dioksida yang tepat dapat dipertahankan dan Anda dapat terhindar dari gejala hiperventilasi.[4]
    • Jangan gunakan kantung plastik karena dapat menimbulkan bahaya tersedak.
    • Pastikan kantung kertas dalam keadaan bersih dan tidak ada benda-benda kecil di dalamnya yang dapat terhirup secara tidak sengaja.
    • Pastikan dokter Anda telah memberi penjelasan mengenai teknik ini, bahwa teknik ini akan berbahaya jika digunakan untuk mengatasi hiperventilasi yang disebabkan oleh cedera fisik atau penyakit.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tempatkan kantung kertas di depan mulut dan hidung.
    Untuk melakukan metode pernapasan kantung kertas dengan benar saat mengalami hiperventilasi, Anda harus memastikan bahwa kantung menutupi mulut dan hidung dengan sempurna. Hal ini dilakukan untuk memastikan karbon dioksida terperangkap di dalam kantung kertas, sehingga Anda dapat menghirupnya kembali dan efek yang dihasilkan dari hiperventilasi dapat berkurang.[5]
    • Peganglah kantung dengan satu tangan pada mulut kantung.
    • Jepit sedikit kantung tersebut untuk membantu membentuk mulut kantung, sehingga kantung lebih mudah menutupi mulut dan hidung.
    • Tempatkan mulut kantung secara langsung menutupi mulut dan hidung serapat mungkin.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tarik dan embuskan napas ke dalam kantung.
    Setelah mulut dan hidung tertutupi kantung kertas, Anda dapat mulai bernapas seperti biasa di dalam kantung. Usahakan untuk tetap tenang dan sebisa mungkin bernapaslah seperti biasa dan secara alami saat mengalami hiperventilasi.[6]
    • Bernapaslah sebanyak 6-12 kali (tidak lebih) menggunakan kantung kertas.
    • Bernapaslah selambat dan setenang mungkin.
    • Setelah bernapas sebanyak 6-12 kali, lepaskan kantung dari mulut dan hidung dan bernapaslah seperti biasa tanpa menggunakan kantung.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Melatih Kembali Pernapasan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Berbaringlah telentang dan tenangkan diri Anda.
    Untuk memulai latihan yang berfungsi untuk melatih ulang pernapasan, Anda harus berbaring telentang dengan nyaman dan menenangkan tubuh. Tenangkan seluruh tubuh agar Anda dapat sepenuhnya berfokus pada pernapasan dan mendapatkan hasil maksimal dari latihan bernapas ini.[7]
    • Lepaskan pakaian yang ketat atau mengikat seperti tali pinggang atau dasi.
    • Anda boleh menempatkan bantal di bawah lutut atau punggung agar lebih nyaman.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Letakkan sesuatu di atas perut Anda.
    Saat mengalami hiperventilasi, napas biasanya dangkal, hanya setingkat dada, dan cepat. Anda perlu melatih pernapasan Anda agar lebih berirama dan sempurna menggunakan perut dan diafragma. Dengan meletakkan suatu benda di atas perut, Anda akan dapat tetap berfokus pada area ini dan memberikan perlawanan untuk memperkuat otot-otot yang berperan dalam pernapasan perut.[8]
    • Anda dapat meletakkan benda (misalnya buku telepon di atas perut) saat melakukan latihan pernapasan.
    • Jangan menggunakan benda yang terlalu berat atau memiliki bentuk yang tidak biasa. Benda yang seperti itu dapat menyebabkan cedera atau menyulitkan Anda untuk menyeimbangkannya di atas perut.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bernapaslah menggunakan perut.
    Setelah Anda berbaring dengan nyaman dan benda yang tepat telah diletakkan di atas perut, Anda dapat mulai melakukan latihan pernapasan. Yang harus Anda lakukan adalah mengangkat dan menurunkan benda tersebut menggunakan perut yang dikembang-kempiskan seperti balon. Ingatlah hal-hal berikut saat melatih cara baru untuk bernapas ini:[9]
    • Bernapaslah melalui hidung saat melakukan latihan ini. Jika Anda tidak dapat bernapas melalui hidung, Anda dapat mengerutkan bibir dan bernapas melalui mulut.
    • Bernapaslah dengan nyaman dan berirama.
    • Bernapaslah dengan lancar dan usahakan untuk tidak memberi jeda antara waktu menghirup dan mengembuskan napas.
    • Pastikan hanya perut Anda yang bergerak. Usahakan seluruh tubuh Anda tetap santai.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Teruslah berlatih.
    Untuk mendapatkan hasil maksimal dari latihan ini, Anda perlu berlatih secara teratur. Dengan terus berlatih, Anda akan merasa semakin nyaman dalam melakukan metode pernapasan ini, sehingga Anda dapat menghindari hiperventilasi saat mengalami stres.[10]
    • Berlatihlah minimal selama 5-10 menit sehari.
    • Perlambat laju pernapasan Anda secara bertahap selama sesi latihan.
    • Mulailah melatih cara pernapasan ini sambil duduk atau berjalan.
    • Selanjutnya, Anda harus menggunakan metode ini tepat sebelum rasa panik datang atau saat mengalami stres.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mendapatkan Pengobatan untuk Hiperventilasi Karena Rasa Panik

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pertimbangkan untuk mendapatkan pengobatan.
    Jika hiperventilasi Anda disebabkan oleh kepanikan atau kecemasan, dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi kecemasan Anda. Obat-obatan ini berfungsi untuk mengurangi efek dari kecemasan dan serangan rasa panik, yang kemudian akan mengurangi gejala hiperventilasi. Bicarakan dengan dokter Anda untuk mempelajari lebih banyak tentang obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan serangan rasa panik.[11]
    • Obat-obatan golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) biasanya diresepkan sebagai obat-obatan antidepresan.
    • Obat-obatan golongan SNRI (Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitor) diakui oleh BPOM sebagai obat-obatan antidepresan.
    • Perlu Anda ketahui bahwa obat-obatan dapat membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu sebelum memperlihatkan hasilnya.
    • Benzodiazepin biasanya diberikan hanya untuk penggunaan jangka pendek karena dapat membentuk kebiasaan seiring berjalannya waktu.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Bekerja samalah dengan ahli psikoterapi.
    Hiperventilasi yang disebabkan gangguan rasa panik dan kecemasan terkadang dapat ditangani oleh ahli psikoterapi. Ahli psikoterapi akan bekerja sama dengan Anda untuk menemukan dan mengatasi masalah psikologis yang menimbulkan rasa panik atau kecemasan dan gejala hiperventilasi yang diakibatkannya.[12]
    • Pada umumnya, ahli psikoterapi akan menggunakan Terapi Perilaku Kognitif untuk membantu Anda mengatasi sensasi fisik yang disebabkan oleh rasa panik atau kecemasan.
    • Pengobatan psikoterapi akan membutuhkan waktu sebelum memperlihatkan hasilnya. Melakukan proses pengobatan ini selama beberapa bulan akan membantu memastikan gejala Anda berkurang atau hilang sepenuhnya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Hubungi dokter Anda dalam keadaan darurat.
    Hiperventilasi dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius dan ada saatnya Anda harus menghubungi dokter atau mencari layanan darurat. Jika Anda memperhatikan salah satu aspek berikut saat mengalami hiperventilasi, segera cari perawatan medis:[13]
    • Jika Anda baru pertama kali mengalami hiperventilasi.
    • Jika Anda kesakitan dan mengalami hiperventilasi.
    • Jika Anda mengalami cedera atau demam dan hiperventilasi.
    • Jika hiperventilasi Anda semakin memburuk.
    • Jika Anda mengalami hiperventilasi disertai gejala lainnya.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Menolong Orang yang Mengalami Hiperventilasi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Perhatikan adanya tanda-tanda hiperventilasi.
    Sebelum dapat menolong orang yang mengalami hiperventilasi, Anda harus menilai kondisinya. Secara umum, tanda-tandanya akan tampak jelas; namun, Anda harus yakin bahwa ia sebenarnya mengalami hiperventilasi untuk menolong dirinya sendiri.[14]
    • Hiperventilasi biasanya akan ditandai dengan pernapasan dada yang sangat cepat dan dangkal.
    • Orang tersebut umumnya akan tampak seperti dalam keadaan panik.
    • Orang tersebut sulit berbicara.
    • Anda mungkin akan melihat kejang otot pada tangan orang tersebut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tenangkan orang tersebut.
    Jika Anda merasa orang tersebut mengalami hiperventilasi, Anda dapat menolongnya dengan meyakinkannya bahwa ia akan baik-baik saja. Sering kali hiperventilasi dapat menimbulkan rasa panik yang lebih besar lagi jika orang tersebut mendapat serangan panik, sehingga menyebabkan siklus pernapasan meningkat dan gejala semakin memburuk. Menenangkannya dapat membantu mengurangi rasa panik orang tersebut dan memulihkan laju pernapasannya agar kembali normal.[15]
    • Ingatkan bahwa dia sedang mengalami serangan panik dan bahwa ia tidak mengalami sesuatu yang membahayakan nyawanya, seperti serangan jantung.
    • Jagalah nada bicara Anda tetap tenang, rileks, dan lembut.
    • Yakinkan bahwa Anda bersamanya dan tidak akan meninggalkannya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bantulah orang tersebut untuk meningkatkan kadar karbon dioksida dalam tubuhnya.
    Saat mengalami hiperventilasi, kadar karbon dioksida di dalam tubuh sangat jauh berkurang dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang biasanya berhubungan dengan hiperventilasi. Untuk mempertahankan karbon dioksida di dalam tubuh, mintalah orang tersebut untuk bernapas menggunakan metode berikut:[16]
    • Mintalah ia untuk mengerutkan bibirnya, mengembuskan dan menghirup napas melalui mulut.
    • Ia juga boleh menutup mulut dan salah satu lubang hidungnya. Mintalah ia untuk bernapas hanya melalui salah satu lubang hidung yang terbuka.
    • Jika orang tersebut terlihat sangat tidak nyaman, depresi, atau mengeluh sakit, hubungi layanan darurat untuk dievaluasi di UGD.
    Iklan

Tips

  • Bernapaslah menggunakan perut, bukan melakukan pernapasan dada yang dangkal.
  • Menggunakan kantung kertas untuk menghirup kembali karbon dioksida yang telah dikeluarkan dianggap dapat mengurangi efek hiperventilasi.
  • Tanyakan lebih banyak informasi kepada dokter mengenai hiperventilasi yang Anda alami.
  • Yakinkan dengan tenang orang yang sedang mengalami hiperventilasi tersebut bahwa ia akan baik-baik saja.
Iklan

Peringatan

  • Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah cara-cara di atas cocok untuk Anda.
  • Pernapasan dalam dan lambat akan sangat berbahaya jika hiperventilasi yang Anda alami disebabkan oleh asidosis metabolik, yang hanya dapat didiagnosis oleh dokter.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Victor Catania, MD
Disusun bersama :
Dokter Keluarga
Artikel ini disusun bersama Victor Catania, MD. Dr. Catania adalah dokter keluarga besertifikasi di Pennsylvania. Dia memperoleh gelar MD dari Medical University of the Americas pada 2012 dan menyelesaikan program residensi dokter keluarga di Robert Packer Hospital. Dia adalah anggota American Board of Family Medicine. Artikel ini telah dilihat 25.467 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Umum
Halaman ini telah diakses sebanyak 25.467 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan