Cara Menurunkan Kadar Globulin dalam Tubuh

Unduh PDFUnduh PDF

Globulin merupakan protein sederhana yang ada di dalam tubuh dan kadarnya di dalam darah bisa diukur dengan bantuan teknologi medis. Jika kadarnya di dalam tubuh terlampau tinggi atau tidak seimbang dengan kadar albumin (jenis protein yang lain), ancaman beberapa gangguan kesehatan pun telah menunggu di depan mata. Oleh karena itu, jika Anda merasa memiliki kadar globulin yang tinggi atau telah menerima diagnosis tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk meminta rekomendasi pengobatan yang tepat. Untungnya, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar globulin dalam tubuh, seperti dengan mengubah pola makan maupun gaya hidup Anda. Dalam banyak kasus, cara terbaik untuk menurunkan kadar globulin adalah dengan mengobati gangguan medis yang mendasarinya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengubah Pola Makan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kurangi makanan tinggi protein untuk menurunkan kadar globulin dalam tubuh.
    Jika dokter meminta Anda untuk mengurangi kadar globulin, berusahalah untuk membatasi asupan makanan tinggi protein untuk mengawali prosesnya. Oleh karena protein mengandung kadar globulin yang sangat tinggi, mengonsumsi makanan tinggi protein niscaya akan meningkatkan kadar globulin di dalam tubuh Anda. Secara khusus, asupan protein harian yang ideal adalah 0,08 g/kg sehingga Anda perlu mengonsumsi jumlah protein yang sedikit di bawah angka tersebut setiap harinya. Ingat, mengubah asupan protein harian mungkin tidak akan mengubah angka protein total dalam hasil pemeriksaan rasio A/G, tetapi mampu memengaruhi kadar globulin Anda secara cukup signifikan.[1] Beberapa contoh makanan padat protein yang sebaiknya dihindari adalah:
    • Daging merah dan telur
    • Susu, keju, dan yoghurt
    • Biji hemp dan kacang kedelai
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran untuk menurunkan kadar globulin.
    Baik buah maupun sayuran memiliki kandungan protein yang rendah. Artinya, Anda bisa mengonsumsinya sebanyak mungkin tanpa perlu khawatir kadar globulin dalam tubuh meningkat. Namun, berusahalah untuk tidak mengonsumsi buah dan sayuran yang telah melalui proses olahan dan/atau dikemas dalam kaleng karena selain tidak alami, produk semacam itu juga kurang sehat. Alih-alih, konsumsi lebih banyak:[2]
    • Apel, pir, dan buah beri
    • Jeruk, grapefruit, dan buah-buahan citrus lain
    • Umbi-umbian seperti akar bit, turnip, dan wortel
    • Brokoli, kembang kol, dan kacang polong
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Konsumsi lebih banyak kacang-kacangan dan lemak sehat.
    Jika hanya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, tubuh Anda tidak akan menerima asupan gizi yang lengkap dan esensial. Oleh karena itu, agar asupan gizi tetap sehat dan seimbang tanpa perlu mengonsumsi protein dalam jumlah besar, cobalah menyantap makanan yang kaya akan lemak sehat. Selain itu, mengonsumsi kacang-kacangan juga merupakan cara yang sempurna untuk meningkatkan kalori tanpa perlu mengonsumsi terlalu banyak sumber protein yang kaya akan globulin. Secara khusus, konsumsi lebih banyak:[3]
    • Makanan dengan kandungan lemak sehat seperti minyak zaitun, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan minyak kacang kedelai
    • Kacang-kacangan seperti kacang kenari, kacang mete, dan kacang almon
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berhentilah mengonsumsi protein bubuk atau suplemen protein yang ditujukan untuk meningkatkan kadar globulin dalam tubuh.
    Sebagaimana sumber protein lain, suplemen protein dan protein bubuk juga kaya akan kandungan globulin. Oleh karena itu, untuk menekan kadar globulin dalam tubuh, hentikan penggunaan suplemen protein! Jika tetap ingin meningkatkan massa otot pada saat yang bersamaan, cobalah mengonsultasikan cara yang tepat dan sehat untuk melakukannya.[4]
    • Suplemen protein sangat populer dikonsumsi oleh orang-orang yang melakukan latihan beban secara rutin dan ingin meningkatkan massa ototnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lakukan latihan kekuatan dan olahraga aerobika untuk menurunkan kadar globulin dalam tubuh.
    Sejatinya, berolahraga setiap hari adalah salah satu cara paling efektif untuk menurunkan kadar globulin. Oleh karena itu, jika dokter meminta Anda untuk menurunkan kadar globulin dalam tubuh, cobalah berolahraga setidaknya selama 30 menit setiap harinya. Jika ingin, Anda boleh melakukan satu sesi latihan beban selama 30 menit atau 3 sesi joging selama 10 menit dengan interval tertentu.[5]
    • Olahraga aerobika atau latihan kardiovaskular yang mampu memacu kinerja jantung, seperti berlari, berenang, melakukan lompat tali, atau bersepeda
    • Latihan kekuatan umumnya melibatkan beban, seperti melakukan bench press, mengangkat barbel, dan melakukan squat
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kurangi stres
    untuk menurunkan kadar globulin dalam tubuh Anda. Selain berdampak negatif bagi kesehatan mental, hidup berdampingan dengan stres berlebih juga dapat meningkatkan kadar globulin dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, berfokuslah untuk menghilangkan stres yang sedang dirasakan sambil berusaha mengeliminasi satu demi satu stresor yang kerap mengganggu hidup Anda. Beberapa cara yang efektif untuk mengurangi stres dan menenangkan diri adalah:[6]
    • Cobalah berlatih meditasi atau yoga
    • Luangkan waktu untuk beraktivitas di luar ruangan atau berjalan-jalan santai
    • Dengarkan musik yang menenangkan
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi sebanyak mungkin air putih setiap hari.
    Dehidrasi dapat membuat kadar globulin dalam tubuh meningkat. Jika terus-menerus dibiarkan, kondisi tersebut dapat membuat kadar globulin terlampau tinggi dan membahayakan kesehatan Anda. Oleh karena itu, minum air putih dan cairan jernih lain sebanyak-banyaknya (seperti jus buah atau teh herba) di sepanjang hari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.[7]
    • Pria dewasa harus mengonsumsi sekitar 4 liter air per hari, sementara wanita dewasa harus mengonsumsi setidaknya 3 liter air per hari.[8]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memeriksa Kadar Globulin dalam Tubuh

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksakan diri ke dokter jika merasa mengalami peradangan yang kronis.
    Meski tingginya kadar globulin bisa disebabkan oleh banyak hal, gejala yang menyertainya sangatlah minim. Salah satu gejala yang umumnya dirasakan adalah peradangan, yang kerap disebabkan oleh penumpukan cairan di area kaki dan tangan.[9] Pastikan Anda juga memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala gangguan hati (yang umumnya disebabkan oleh tingginya kadar globulin dalam tubuh). Beberapa gejala gangguan hati adalah:[10]
    • Mual dan muntah
    • Tubuh terasa gatal
    • Kelelahan yang tak kunjung hilang dan berkurangnya nafsu makan
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Bersedialah melakukan pemeriksaan rasio A/G dengan menyediakan sampel darah Anda.
    Bagi yang masih asing dengan istilah tersebut, pahamilah bahwa rasio A/G merupakan prosedur yang mengizinkan dokter untuk mengukur perbandingan jumlah albumin dan globulin di dalam tubuh Anda. Dalam prosedur tersebut, dokter akan mengambil sampel darah dari lengan dan mengirimkan hasilnya ke laboratorium untuk dianalisis. Setelah sekitar 1-2 minggu, hubungi dokter kembali jika hasil pemeriksaan Anda belum keluar.[11]
    • Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan adanya gangguan hati, gangguan ginjal, dan gangguan yang disebabkan oleh buruknya penyerapan atau pencernaan protein dalam tubuh. Selain itu, rendahnya albumin juga mungkin merupakan gejala malnutrisi akut, penyakit celiac, atau peradangan pada usus.
    • Kadar protein total yang terlalu tinggi mungkin mengindikasikan adanya masalah peradangan yang kronis, infeksi, atau bahkan multiple myeloma.
    • Jika alat penahan aliran darah terlalu lama dipasang, atau jika Anda sedang mengonsumsi pil estrogen/pil kontrasepsi oral, hasil pemeriksaan rasio A/G mungkin tidak akurat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Konsultasikan kemungkinan melakukan pemeriksaan elektroforesis protein serum.
    Secara khusus, ini merupakan jenis pemeriksaan darah yang lain. Dalam prosedur tersebut, dokter akan mengambil sampel darah dari tangan atau lengan dengan bantuan jarum suntik, lalu mengirimkan hasilnya ke laboratorium untuk dianalisis. Berbeda dengan pemeriksaan rasio A/G yang mengukur seluruh jenis globulin, elektroforesis protein serum hanya akan mengukur kadar globulin gama dalam tubuh. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan ini jika mencurigai adanya gangguan sistem kekebalan dalam tubuh Anda.[12]
    • Kemungkinan, pemeriksaan ini juga perlu Anda lakukan jika dokter mencurigai adanya multiple myeloma (salah satu jenis kanker) dalam tubuh Anda.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Diskusikan hasil pemeriksaan dengan dokter.
    Secara umum, kadar globulin yang terlalu tinggi mengindikasikan adanya sel kanker dalam tubuh Anda (seperti sindrom Hodgkin atau limfoma ganas), sementara kadar globulin yang terlalu rendah mengindikasikan adanya gangguan hati atau ginjal. Jangan khawatir, dokter akan dengan senang hati menjelaskan hasil yang keluar kepada Anda.[13]
    • Kadar globulin yang tinggi juga bisa disebabkan oleh dehidrasi atau obat-obatan tertentu. Untuk mengeliminasi kemungkinan tersebut, jangan lupa menginformasikan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi kepada dokter.
    Iklan

Tips

  • Ketidakseimbangan globulin dapat mengindikasikan adanya masalah medis yang serius di dalam tubuh, seperti infeksi, gangguan kekebalan tubuh, peradangan, sindrom Hodgkin, limfoma, atau beberapa jenis kanker.
  • Sejatinya, ada 4 jenis globulin yang terdapat dalam darah Anda, yaitu alfa 1, alfa 2, beta, dan gama.[14]
  • Kadar albumin dan globulin yang sehat dalam tubuh setiap orang memang bervariasi. Namun, secara umum, orang dewasa harus memiliki sekitar 39–59 g/L albumin di dalam darahnya.[15]
  • Meski kadar globulin yang dianggap normal dalam tubuh setiap orang bervariasi, idealnya, orang dewasa harus memiliki sekitar 23–35 g/L globulin di dalam darahnya.[16]
Iklan

Peringatan

  • Jika dokter meminta Anda untuk meningkatkan asupan cairan demi mengurangi kadar globulin dalam tubuh, sebaiknya batasi atau hentikan konsumsi alkohol. Ingat, mengonsumsi alkohol dapat memperparah gejala dehidrasi Anda.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Erik Kramer, DO, MPH
Disusun bersama :
Dokter Osteopati
Artikel ini disusun bersama Erik Kramer, DO, MPH. Dr. Erik Kramer adalah dokter umum di University of Colorado, dengan spesialisasi penyakit dalam, diabetes, dan pengendalian berat badan. Dia memperoleh gelar Dokter Osteopati (D.O.) dari Touro University Nevada College of Osteopathic Medicine pada 2012. Dr. Kramer adalah diplomat American Board of Obesity Medicine dan dokter besertifikasi. Artikel ini telah dilihat 21.677 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Umum
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.677 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan