Unduh PDFUnduh PDF

Di bidang kesehatan mental, sosiopat-yang dikenal juga dengan gangguan kepribadian antisosial-adalah sebuah kondisi yang menghambat seseorang sehingga ia tidak mampu beradaptasi dengan standar etika dan perilaku yang berlaku dalam komunitasnya.[1] Seseorang yang mengalami gangguan sosiopat bisa sangat berbahaya, cenderung bertindak kriminal, melakukan ritual pemujaan yang berbahaya, bahkan bisa melukai dirinya sendiri dan orang lain. Ada beberapa tanda untuk mengenali orang yang mengalami gangguan sosiopat, misalnya tidak pernah menunjukkan penyesalan atas kesalahannya, tidak peduli pada hukum, dan sering berbohong.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami Gangguan Sosiopat

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ketahuilah bahwa gangguan sosiopat dan psikopat adalah dua hal yang berbeda.
    Menurut para peneliti dan teoretikus, ada perbedaan antara gangguan sosiopat dan psikopat, meskipun kedua hal ini belum bisa dipahami sepenuhnya. Dalam buku yang berjudul The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorders V (DSM-5) sebagai buku pegangan yang digunakan oleh ahli kesehatan mental, dijelaskan ciri-ciri gangguan kepribadian antisosial yang ternyata sama dengan ciri-ciri gangguan sosiopat dan psikopat.[2] Gangguan sosiopat dan psikopat tidak bisa didiagnosis seperti gangguan kepribadian antisosial, tetapi para peneliti mengatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan gangguan kepribadian antisosial dengan beberapa perilaku yang sama, di antaranya:
    • sering tidak peduli pada aturan hukum dan sosial
    • tidak bisa menghargai hak-hak orang lain
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 tidak pernah menunjukkan penyesalan atau merasa bersalah
    • memperlihatkan adanya kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan [3]
  3. 3
    Kenali indikator utama gangguan sosiopat. Selain adanya tanda-tanda gangguan kepribadian antisosial, seorang sosiopat akan menunjukkan beberapa kebiasaan lainnya. Kebiasaan ini sangat erat kaitannya dengan adanya masalah pada hati nurani seseorang, sedangkan seorang psikopat dianggap kurang memiliki hati nurani.[4] Kebiasaan seorang sosiopat di antaranya:
    • merasa khawatir atau gugup
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 cepat marah
    • tidak tahu aturan
    • suka menyendiri
    • tidak mampu bekerja dengan baik atau tidak betah berada di satu tempat terlalu lama
    • melakukan tindak kriminal secara spontan, tidak sengaja, dan tanpa rencana[5]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Ketahuilah bahwa penyebab dari gangguan sosiopat belum dapat dipastikan.
    Ada penelitian yang mengatakan bahwa gangguan sosiopat mungkin karena faktor keturunan, sementara penelitian lain mengatakan bahwa gangguan ini disebabkan oleh pengabaian atau tindak kekerasan yang terjadi pada masa kecil. Sebuah studi membuktikan bahwa sekitar 50% sosiopat mewarisi gangguan ini secara genetis, tetapi 50% lagi terjadi karena faktor lingkungan atau kondisi lainnya. Oleh karena hasil penelitian ini masih menjadi konflik, penyebab yang pasti dari gangguan sosiopat belum bisa ditentukan.[6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengenali Ciri-Ciri Seorang Sosiopat

Unduh PDF
  1. 1
    Kenali kepribadian dan perilaku seorang sosiopat. Orang-orang sosiopat biasanya tampil menarik dan karismatik. Kepribadian mereka bisa digambarkan seperti magnet yang bisa menarik banyak perhatian dan pujian dari orang lain. Mereka juga cenderung memiliki energi seksual yang tinggi, senang dengan benda-benda seks yang aneh, atau mengalami kecanduan seks.[7].
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Orang-orang sosiopat biasanya sangat terikat pada posisi, orang lain, dan hal-hal tertentu.
    Mereka menganggap keyakinan dan pendapat merekalah yang paling benar sehingga sering mengabaikan pendapat orang lain.[8]
    • Orang-orang sosiopat jarang yang bersikap pemalu, menunjukkan rasa tidak aman, atau tidak suka berbicara. Mereka biasanya sulit mengendalikan respons emosi jika sedang marah, tidak sabar, atau kesal. Selain itu, mereka suka mencaci maki orang lain dan mudah terpancing untuk merespons emosi-emosi tersebut.[9]
    • Amati kebiasaan yang dilakukan orang-orang sosiopat. Mereka sering berperilaku abnormal dan adakalanya menunjukkan keberanian secara spontan.[10] Mereka juga biasanya bertindak di luar norma-norma sosial yang berlaku dan bisa melakukan hal-hal aneh yang berisiko dan kejam tanpa memikirkan akibat buruknya.
    • Orang-orang sosiopat bisa menjadi pelaku kriminal. Para sosiopat mungkin memiliki catatan tindak kriminal karena mereka cenderung tidak peduli pada aturan hukum dan norma-norma sosial. Biasanya mereka adalah artis yang tidak disukai, kleptomaniak, bahkan pembunuh.[11]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Orang-orang sosiopat biasanya sangat ahli dalam berbohong.
    Mereka bisa mengarang cerita dan membuat pernyataan aneh yang tidak benar, tetapi mereka mampu membuat kebohongan ini terdengar meyakinkan dengan menunjukkan kepercayaan diri dan ketegasan mereka.[12]
    • Orang-orang sosiopat tidak mudah menghadapi kebosanan. Mereka cepat merasa bosan dan selalu membutuhkan stimulan.[13]
    • Amati hubungan orang ini dengan orang lain. Cara seseorang berinteraksi dengan orang lain juga bisa menjadi indikator bahwa ia adalah seorang sosiopat. Orang-orang sosiopat biasanya sangat ahli dalam meyakinkan orang lain agar mau melakukan apa yang mereka inginkan, entah dengan memanfaatkan penampilan mereka atau dengan cara-cara yang agresif. Akibatnya, teman-teman dan rekan kerja para sosiopat menuruti saja keinginan mereka.[14]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Orang-orang sosiopat biasanya tidak pernah merasa bersalah atau malu atas tindakan mereka.
    Pada umumnya, para sosiopat tidak merasa menyesal setelah menyakiti orang lain. Mereka bahkan bersikap tidak peduli dan berusaha membenarkan perbuatan mereka.[15]
    • Orang-orang sosiopat suka berperilaku manipulatif. Adakalanya, mereka berusaha memengaruhi dan mendominasi orang-orang di sekitar mereka dan cenderung ingin menjadi pemimpin.[16]
    • Orang-orang sosiopat biasanya kurang mampu berempati dan mencintai orang lain. Orang-orang sosiopat tidak bisa merasakan emosi dan pernah menjalin hubungan asmara yang tidak membahagiakan di masa lalu.[17][18]
    • Orang-orang sosiopat sangat sulit menerima kritik. Mereka biasanya mencari pengakuan dari orang lain dan merasa sangat terikat pada hal-hal seperti ini.[19]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menghadapi Orang Sosiopat

Unduh PDF
  1. 1
    Bicarakan dengan seseorang apa yang sedang Anda alami. Jika Anda sedang menjalin hubungan dengan orang yang suka berbuat kasar atau ada rekan kerja yang tidak menghargai Anda, bicarakan hal ini dengan seseorang. Jika hubungan ini membahayakan atau mengancam keselamatan Anda, mintalah bantuan agar Anda bisa menjauhi orang ini. Jangan berusaha menghadapinya sendirian. Mintalah bantuan dari teman atau anggota keluarga.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jika Anda mengalami...
    Jika Anda mengalami kekerasan dalam rumah tangga, laporkan tindakan ini kepada polisi atau carilah lembaga bantuan hukum setempat.[20]
    • Jaga jarak yang aman dari orang ini. Jika orang sosiopat ini bukan anggota keluarga atau orang terkasih, putuskan hubungan dengannya. Anda akan mengalami pengaruh buruk jika terus berhubungan dengan orang ini.
    • Jangan pernah mengubungi orang ini lagi dan sebisa mungkin, berusahalah menghindari kemungkinan bertemu dengannya di tempat atau situasi tertentu.
    • Biarkan ia tahu bahwa Anda membutuhkan keleluasaan dan memintanya agar tidak lagi menghubungi Anda.
    • Jika orang ini tidak mau bekerja sama dan tidak mau meninggalkan Anda, cobalah mengganti nomor ponsel dan informasi kontak yang lain. Jika ia terus menguntit Anda, ada baiknya Anda meminta surat perintah penahanan dari polisi.[21]
    • Berhati-hatilah menghadapi orang sosiopat. Jika Anda tidak bisa atau tidak ingin menjauhi orang ini, berhati-hatilah dengan cara Anda menghadapi perilakunya. Sebelum Anda menghadapi perilaku seorang sosiopat, ingatlah bahwa pada dasarnya ia akan selalu berusaha mempertahankan diri, mudah marah, dan berpotensi melakukan tindak kekerasan. Mintalah bantuan teman atau anggota keluarga dan mintalah agar mereka melakukan intervensi untuk mencegah terjadi perkelahian.
    • Jangan membuat pernyataan yang menyalahkan atau menunjukkan hal tertentu untuk mengatakan bahwa ia bersalah. Alih-alih, berfokuslah pada tujuan yang lebih penting dan biarkan ia tahu bahwa Anda benar-benar peduli pada kesehatannya. Cobalah mengatakan, “Aku sangat khawatir dengan keadaanmu dan benar-benar ingin membantu.”
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jangan berbicara tentang perasaan Anda atau cara orang ini menyakiti Anda.
    Orang-orang sosiopat biasanya tidak responsif terhadap pernyataan seperti ini dan cara ini hanya akan membuat ia marah kepada Anda.[22]
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa menjadi orang sosiopat bukan berarti menjadi pelaku kriminal atau orang jahat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berusaha mendiagnosis seseorang sebagai sosiopat atau menyarankan seseorang agar mencari bantuan profesional karena Anda menganggapnya sebagai sosiopat. Jika Anda mencurigai orang terdekat mengalami gangguan sosiopat, manfaatkan informasi ini agar bisa membantu Anda menghadapinya dan carilah bantuan jika Anda merasakan adanya bahaya.
  • Jika Anda merasa menjadi korban atau menghadapi bahaya kekerasan dari seseorang, mintalah perlindungan dari polisi setempat. Jangan berusaha menghadapinya sendirian jika Anda merasa dalam bahaya.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Liana Georgoulis, PsyD
Disusun bersama :
Psikolog Berlisensi
Artikel ini disusun bersama Liana Georgoulis, PsyD. Dr. Liana Georgoulis adalah pakar psikologi klinis berlisensi yang berpengalaman lebih dari 10 tahun. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Klinis Coast Psychological Services di Los Angeles. Liana meraih gelar Doctor of Psychology dari Pepperdine University pada 2009. Praktik yang dilakukannya menyediakan terapi perilaku kognitif dan terapi-terapi berdasar bukti lainnya untuk orang remaja, orang dewasa, dan pasangan. Artikel ini telah dilihat 33.259 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Emosional
Halaman ini telah diakses sebanyak 33.259 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan