Unduh PDFUnduh PDF

Furunkel adalah abses atau infeksi kulit yang berasal dari dalam kulit, yaitu di kelenjar minyak atau folikel rambut. Furunkel dapat terasa menyakitkan. Untungnya, pembentukan furunkel dapat dicegah! Kemunculan furunkel di kulit biasanya diawali dengan bercak merah yang pada akhirnya menjadi benjolan keras berisi nanah.[1] Furunkel terbentuk akibat bakteri yang memasuki kulit melalui pori-pori atau luka. Furunkel lebih sering terjadi pada pasien diabetes, gangguan sistem imun, penyakit kulit tertentu, dan, pada beberapa kasus, kebersihan tubuh yang buruk serta malagizi.[2] Jerawat kistik juga dapat menyebabkan pembentukan furunkel di wajah, leher, dan punggung. Jerawat kistik paling sering terjadi pada remaja. Ada banyak metode pencegahan furunkel yang juga dapat membantu mengatasi jerawat kistik.[3]

Metode 1
Metode 1 dari 6:

Menjaga Kebersihan Tubuh

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Mandi atau berendamlah secara rutin untuk menjaga kebersihan kulit dan rambut.
    Mandi sangat penting, khususnya saat cuaca panas karena cuaca yang panas meningkatkan kemungkinan pembentukan furunkel. Mandi atau berendamlah setidaknya satu kali per hari dan setelah berkeringat. Metode ini mencegah bakteri Staphylococcus aureus atau staph yang ada di kulit memasuki pori-pori dan memicu pembentukan furunkel.[4]
    • Bersihkan tubuh dengan baik, khususnya area yang rentan mengalami furunkel, seperti wajah, leher, ketiak, bahu, dan pantat.[5]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Setiap hari, bersihkan tubuh menggunakan sabun antibakteri ringan guna menghilangkan bakteri yang ada di kulit.
    Belilah sabun, body wash, dan pembersih wajah yang berlabel "antibakteri". Produk-produk tersebut tersedia dalam berbagai merek di apotek dan toserba.[6]
    • Jika sabun antibakteri tertentu ternyata membuat kulit Anda menjadi terlalu kering, gantilah dengan produk yang lebih ringan, misalnya "Cetaphil".
    • Sebagian besar sabun antibakteri mengandung bahan aktif triclosan. Jika lebih suka menggunakan produk alami, belilah sabun yang mengandung minyak tea tree, bahan antibakteri alami.[7]
    • Pada beberapa kasus, misalnya jika sering mengalami furunkel atau infeksi kulit yang lain, sabun antibakteri kuat, yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter, diperlukan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan resep sabun antibakteri kuat.
    • Pembersih jerawat tubuh yang mengandung benzoil peroksida juga dapat digunakan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Lakukan eksfoliasi kulit dengan lembut menggunakan loofah atau waslap.
    Metode ini mencegah penyumbatan pori-pori kulit yang dapat menyebabkan pembentukan furunkel. Jangan menggosok tubuh terlalu keras agar kulit tidak rusak.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Setelah mandi atau berendam, keringkan tubuh dengan benar.
    Bakteri tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan hangat. Jadi, tubuh harus dikeringkan dengan benar setelah mandi atau berendam. Bedak obat, misalnya "Gold Bond", atau bedak bayi juga dapat digunakan pada bagian tubuh yang cenderung basah agar lebih kering sepanjang hari.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Berendamlah dengan air mandi yang diberi pemutih (bleach).
    Berendam dengan air mandi yang diberi pemutih sering kali dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit kulit seperti eksem. Metode ini juga dapat dilakukan untuk membunuh bakteri di kulit yang dapat menyebabkan furunkel.[8] Campurkan 120 ml pemutih ke dalam air mandi hangat, lalu berendamlah selama 10-15 menit.[9]
    • Metode ini tidak boleh dilakukan lebih dari tiga kali per minggu.[10]
    • Jangan mencelupkan kepala ke dalam air mandi yang diberi pemutih. Mata, hidung, dan mulut tidak boleh terkena air mandi yang diberi pemutih.
    • Metode ini biasanya aman untuk anak-anak. Namun, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum atau dokter anak sebelum menggunakan metode ini pada anak.[11]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Kenakan pakaian yang bersih dan longgar.
    Pakaian yang telah basah akibat keringat tidak boleh dikenakan lagi. Kenakan pakaian longgar agar tidak menggesek dan mengiritasi kulit. Pakaian ketat menghalangi udara mencapai kulit sehingga dapat menyebabkan kulit teriritasi serta rentan mengalami furunkel.[12]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 6:

Mencegah Furunkel dengan Bercukur

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan saling meminjam pisau cukur.
    Saling meminjam barang pribadi, misalnya pisau cukur, dapat mengakibatkan penularan bakteri staph penyebab furunkel. Setiap anggota keluarga yang butuh harus memiliki pisau cukur sendiri-sendiri.[13]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Basahi kulit, lalu gunakan gel cukur.
    Bercukur merupakan penyebab utama rambut tumbuh ke dalam kulit, yang kemudian dapat terinfeksi dan menjadi furunkel.[14] Gel cukur yang digunakan pada kulit yang basah membantu memperlancar gerakan pisau cukur sehingga tidak tersangkut pada rambut dan membuat rambut masuk kembali ke dalam kulit.[15]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jagalah ketajaman dan kebersihan pisau cukur.
    Cucilah pisau cukur sesering mungkin saat bercukur. Pisau cukur sekali pakai harus rutin diganti dengan yang baru. Pisau cukur yang dapat dipakai berkali-kali harus dijaga agar tetap tajam.[16] Jika pisau cukur tajam, rambut dapat tercukur tanpa harus terlalu menekan kulit sehingga mengurangi risiko kulit teriris dan rambut tumbuh ke dalam kulit.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Cukurlah “searah” dengan arah tumbuh rambut.
    Mencukur rambut berlawanan dengan arah tumbuh rambut meningkatkan kemungkinan rambut tumbuh ke dalam kulit dan furunkel terbentuk. Oleh karena itu, cukurlah "searah" dengan arah tumbuh rambut.[17]
    • Anda mungkin kesulitan mengetahui arah tumbuh rambut, khususnya pada rambut keriting. Secara umum, cukurlah rambut kaki dengan arah ke bawah. Ketahui arah tumbuh rambut dengan menyisir kulit menggunakan tangan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Sebelum mencukur rambut di area kelamin, pertimbangkan masak-masak.
    Penelitian menunjukkan bahwa infeksi MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) yang parah dapat terjadi pada wanita yang mencukur rambut di area kelamin.[18] Infeksi MRSA juga dapat terjadi pada pria yang "mencukur rambut tubuh karena alasan kosmetik".[19] Secara umum, ada baiknya Anda tidak mencukur rambut di bagian tubuh yang sensitif.
    • Mencukur rambut di area kelamin menyebabkan luka berukuran mikro pada kulit yang dapat dimasuki oleh bakteri staph sehingga menimbulkan infeksi dan furunkel. Karena area kelamin biasanya berkeringat lebih banyak daripada bagian tubuh yang lain, kemungkinan furunkel terbentuk di area ini juga lebih tinggi.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Jangan mencukur rambut di bagian kulit yang mengalami inflamasi.
    Jika kulit mengalami inflamasi atau furunkel, jangan mencukur rambut di area tersebut karena dapat menyebabkan bakteri dan infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain.[20][21]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 6:

Mencegah Penularan Infeksi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cegah penularan infeksi.
    Bakteri Staphylococcus aureus, penyebab paling umum furunkel, sangat menular. Infeksi staph mudah menular melalui sentuhan langsung dengan nanah atau kulit yang terinfeksi. Jika rentan terinfeksi atau bersentuhan dengan orang yang rentan terkena furunkel, lakukan tindakan pencegahan agar bakteri staph tidak menular ke orang lain.[22]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jangan saling meminjam seprai, handuk, waslap, dan pakaian dengan orang yang terkena infeksi staph atau furunkel.
    Setiap anggota keluarga harus memiliki handuk dan waslap sendiri yang sering dicuci dan disimpan secara terpisah.
    • Nanah yang berasal dari furunkel mengandung bakteri yang dapat hidup di sebagian besar permukaan selama beberapa saat. Oleh karena itu, nanah tersebut sangat berpotensi menularkan bakteri dan infeksi.
    • Jangan saling meminjam sabun batangan jika Anda atau teman mengalami furunkel.
    • Jangan saling meminjam pisau cukur dan perlengkapan olahraga. Infeksi staph "biasa" maupun MRSA dapat ditularkan melalui perlengkapan olahraga dan barang pribadi.[23]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cucilah seprai dan handuk dengan baik dan lebih sering untuk membasmi bakteri penyebab furunkel.
    Cucilah menggunakan air panas dengan suhu paling tinggi yang disarankan untuk kain yang dicuci dan gunakan pemutih untuk mencuci seprai/handuk yang berwarna putih.
    • Kenakan sarung tangan, sebagai perlindungan ekstra, saat mencuci seprai atau handuk orang lain yang terkena furunkel.
    • Jika furunkel cenderung terbentuk di bagian wajah, gantilah sarung bantal setiap hari agar infeksi tersebut tidak menular.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersihkan, balut, dan ganti balutan dengan yang baru secara rutin.
    Nanah yang berasal dari furunkel sangat berpotensi menularkan bakteri serta menyebabkan pembentukan furunkel pada diri sendiri maupun orang lain yang tersentuh cairan tersebut.
    • Furunkel tidak boleh dipecahkan. Jika furunkel harus dipecahkan, ada baiknya prosedur tersebut dilakukan oleh tenaga medis profesional. Memecahkan sendiri furunkel dapat memperparah luka dan infeksi.[24]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 6:

Mengobati Furunkel

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cegah infeksi dengan membersihkan luka secara menyeluruh.
    Hilangkan kotoran dan bakteri yang ada di luka dengan air dingin mengalir atau produk "pencuci luka" berbahan larutan garam fisiologis yang dapat dibeli di apotek maupun toko daring (online).[25]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Hilangkan kotoran dan bakteri di area sekitar luka dengan sabun dan waslap yang bersih, lembut, dan basah.
    • Jika masih ada kotoran di dalam luka setelah dibersihkan, ambillah dengan pinset yang sudah disterilkan menggunakan alkohol gosok.
    • Jika luka terlalu lebar atau dalam atau ada kotoran di dalam luka yang tidak dapat Anda ambil sendiri, periksalah ke dokter sesegera mungkin.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Oleskan salep antibiotik atau larutan antiseptik pada luka sesuai petunjuk pemakaian yang tercantum di kemasan produk.
    • Larutan antiseptik dapat diganti dengan bahan alami, seperti madu, lavendel, eukaliptus, dan minyak tea tree. Oleskan salah satu bahan alami tersebut pada luka satu atau dua kali setiap hari untuk mencegah infeksi bakteri.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Balut luka dengan perban bersih dan ganti perban dengan yang baru secara rutin.
    Luka lebih cepat sembuh jika dibalut. Membalut luka mencegah kotoran dan bakteri memasuki serta memperparah luka.[26]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Cucilah tangan dengan menyeluruh sebelum maupun sesudah menangani luka dan buang perban serta kasa bekas dengan benar.
    Agar tangan benar-benar bersih, basahi tangan terlebih dahulu dengan air mengalir. Gunakan sabun sampai seluruh bagian tangan terlapisi busa. Gosok seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, serta bagian bawah kuku, selama setidaknya 20 detik. Bilas dan keringkan tangan dengan benar menggunakan handuk atau pengering tangan.[27]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 6:

Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Terapkan pola makan sehat.
    Malagizi merupakan salah satu penyebab utama gangguan sistem imun yang mengakibatkan infeksi.[28] Pastikan makanan yang Anda santap tidak hanya berjumlah cukup, tetapi juga menyehatkan dan kaya akan vitamin serta mineral.
    • Jangan mengonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak gula, garam, ataupun zat pengawet.
    • Konsumsilah suplemen vitamin, khususnya vitamin C.[29]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jaga tubuh tetap terhidrasi, khususnya saat cuaca panas.
    Minumlah air banyak-banyak agar pori-pori kulit tetap bersih dan tidak tersumbat sehingga furunkel tidak terbentuk. Sebagai panduan, setiap hari, orang perlu minum air sebanyak 15-30 ml per 0,5 kg berat badan. Jadi, orang dengan berat badan 75 kg perlu minum air sebanyak 2-4,5 liter per hari.[30]
    • Jika melakukan olahraga atau kegiatan fisik berat atau jika cuaca sedang panas, minumlah air sebanyak batas atas jumlah air yang dibutuhkan tubuh setiap hari.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Gunakan satu dosis kunyit setiap hari.
    Kunyit mengandung bahan antiinflamasi dan antibakteri alami yang dapat menyembuhkan serta mencegah furunkel. Losion atau krim yang mengandung kunyit dapat membantu proses penyembuhan berbagai luka, misalnya furunkel.[31] Meskipun belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit membantu menyembuhkan furunkel, kunyit mengandung antioksidan serta membantu mencegah berbagai penyakit, misalnya serangan jantung dan stroke. Jadi, silakan memasak menggunakan kunyit sebanyak mungkin.[32]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berolahragalah selama 20-30 menit per hari.
    Berolahraga dengan intensitas sedang telah terbukti efektif meningkatkan sistem imun. Berolahragalah selama setidaknya 20-30 menit setiap hari agar kulit tetap sehat dan tidak terinfeksi.[33]
    • Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, mulailah dengan olahraga ringan. Melakukan olahraga jalan selama 20 menit, atau bahkan membagi durasi 20 menit tersebut menjadi dua sesi (masing-masing berdurasi 10 menit), sudah cukup meningkatkan sistem imun.
    • Berolahraga tidak harus dijadikan beban. Lakukan kegiatan menyenangkan yang memerlukan tubuh bergerak aktif, misalnya menari atau pergi ke taman bersama anak.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Redakan stres.
    Orang yang sedang sangat stres berisiko lebih tinggi mengalami furunkel dan berbagai penyakit lain. Jika bisa, luangkan waktu setiap hari untuk bersantai. Lakukan kegiatan yang dapat meredakan stres, misalnya olahraga, yoga, meditasi, atau taici.[34]
    • Tertawa merupakan cara lain yang sangat efektif meredakan stres. Mintalah teman menceritakan kisah lucu atau bersantailah dengan menonton acara komedi di TV setelah pulang kerja.[35]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Jauhi zat kimia berbahaya.
    Pada beberapa kasus, furunkel terbentuk akibat paparan terhadap zat kimia pemicu iritasi di rumah ataupun tempat kerja. Contoh zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit kulit antara lain ter dan minyak pelumas.[36] Kenakan alat pelindung saat menggunakan zat kimia. Segera cuci dengan benar bagian tubuh yang terkena zat kimia.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 6:

Menggunakan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksalah ke dokter.
    Jika furunkel sering muncul atau tidak sembuh meskipun sudah diobati, periksalah ke dokter untuk menghilangkan kemungkinan furunkel dipicu oleh penyakit lain, seperti infeksi, anemia, atau diabetes. Dokter juga dapat meresepkan dan menganjurkan tindakan pencegahan dan pengobatan, seperti obat antibiotik oral, obat topikal, serta suplemen zat besi.[37]
    • Konsultasikan dengan dokter jika furunkel kambuh lagi, berlangsung lebih dari dua minggu, muncul di wajah atau punggung, terasa menyakitkan, atau disertai demam.[38]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Konsumsilah obat antibiotik oral.
    Beberapa orang yang sering mengalami furunkel atau jerawat kistik kemungkinan perlu mengonsumsi obat antibiotik oral untuk menyembuhkan infeksi di dalam tubuh yang menyebabkan kondisi tersebut.[39]
    • Dokter biasanya meresepkan konsumsi obat antibiotik, seperti tetracycline, doxycycline, atau erythromycin, selama enam bulan untuk menyembuhkan furunkel serta jerawat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Konsultasikan dengan dokter mengenai obat antibiotik hidung.
    Beberapa orang merupakan pembawa infeksi staph, bakteri yang biasanya hidup di dalam hidung. Jika Anda merupakan pembawa infeksi staph, dokter kemungkinan meresepkan penggunaan obat semprot hidung atau krim antibiotik setiap hari selama beberapa hari. Metode ini membantu membasmi koloni staph yang ada di dalam hidung serta mencegah infeksi menyebar ke kulit maupun orang lain melalui tindakan bersin, mengembuskan napas, dan lain-lain.[40]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan topikal dan sabun antibakteri yang harus dibeli dengan resep dokter.
    Jika sabun antibakteri biasa, yang dapat dibeli tanpa resep dokter, ternyata tidak efektif atau mengiritasi kulit, dokter kemungkinan meresepkan obat lain yang lebih efektif atau ringan. Dokter juga mungkin meresepkan obat antibiotik topikal untuk dioleskan pada luka terbuka ataupun bagian kulit yang rentan mengalami furunkel.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Konsultasikan dengan dokter mengenai MRSA.
    MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) merupakan jenis bakteri staph yang telah kebal terhadap antibiotik sehingga lebih sulit diatasi. MRSA sering kali ditularkan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain, misalnya panti jompo. Meski demikian, MRSA juga dapat menular melalui sentuhan langsung dengan orang lain, misalnya saat melakukan permainan olahraga.[41]
    • Furunkel biasanya disebabkan oleh infeksi MRSA. Gejala lain yang harus diwaspadai antara lain abses (penimbunan nanah di dalam kulit)[42], karbunkel (benjolan berisi nanah dan cairan)[43], dan impetigo (furunkel yang tebal, berkerak, dan terasa gatal)[44]. Jika menduga diri Anda terkena infeksi MRSA, berkonsultasilah dengan dokter sesegera mungkin.
    Iklan
  1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eczema/expert-answers/eczema-bleach-bath/faq-20058413
  2. http://pediatrics.aappublications.org/content/123/5/e808.abstract
  3. http://www.prevention.com/health-conditions/boils-and-carbuncles
  4. http://www.niaid.nih.gov/topics/antimicrobialResistance/Examples/mrsa/Pages/transmission.aspx
  5. http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/ingrown-hair-causes-symptoms-treatment
  6. http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/ingrown-hair-causes-symptoms-treatment?page=2
  7. http://kidshealth.org/teen/your_body/skin_stuff/shaving.html
  8. http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/ingrown-hair-causes-symptoms-treatment?page=2
  9. http://link.springer.com/article/10.1007/s11908-009-0067-6#page-1
  10. http://cid.oxfordjournals.org/content/39/10/1446.short
  11. http://www.medicinenet.com/script/main/mobileart.asp?articlekey=293&page=6
  12. http://www.prevention.com/health-conditions/boils-and-carbuncles
  13. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/staphylococcalinfections.html
  14. http://www.niaid.nih.gov/topics/antimicrobialResistance/Examples/mrsa/Pages/transmission.aspx
  15. http://www.medicinenet.com/script/main/mobileart.asp?articlekey=293&page=6
  16. http://www.webmd.com/first-aid/how-to-clean-a-skin-wound
  17. http://www.palomarhealth.org/wound-care-centers/faqs
  18. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253
  19. http://cid.oxfordjournals.org/content/46/10/1582.full
  20. http://www.dermnetnz.org/bacterial/boils.html
  21. http://www.webmd.com/diet/water-for-weight-loss-diet?page=2
  22. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25200875
  23. http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/turmeric
  24. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007165.htm
  25. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/stress-symptoms/art-20050987?pg=2
  26. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/stress-relief/art-20044456
  27. http://www.dermnetnz.org/acne/folliculitis.html
  28. http://www.emedicinehealth.com/boils/page3_em.htm#boils_treatment
  29. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001474.htm
  30. http://www.netdoctor.co.uk/ate/infections/203245.html
  31. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a688004.html
  32. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mrsa/basics/definition/con-20024479
  33. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/abscess.html
  34. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000825.htm
  35. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/impetigo.html

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Laura Marusinec, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Anak Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Laura Marusinec, MD. Dr. Marusinec adalah dokter spesialis anak besertifikasi di Children's Hospital of Wisconsin, dan menjabat sebagai konsil praktik klinik. Dia meraih gelar M.D. dari Medical College of Wisconsin School of Medicine pada 1995 dan menyelesaikan program residensi di Medical College of Wisconsin di bidang pediatrik pada 1998. Dia adalah anggota American Medical Writers Association dan Society for Pediatric Urgent Care. Artikel ini telah dilihat 21.022 kali.
Daftar kategori: Kondisi Kulit
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.022 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan