Cara Menghentikan Kebiasaan Bicara dengan Suara Keras

Unduh PDFUnduh PDF

Apakah orang-orang mengatakan suara Anda terlalu nyaring? Apakah tingginya volume suara mengganggu mereka atau Anda? Apakah Anda minder dengan suara Anda sendiri? Semua orang ingin didengar, tetapi meninggikan suara tidak selalu merupakan pendekatan terbaik. Jika Anda pernah dipelototi di tempat umum karena berbicara terlalu keras, artikel ini akan berguna untuk Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melatih Suara

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bernapaslah dari diafragma.
    Letakkan satu tangan di atas perut dan bawah tulang rusuk. Tarik napas ke area tersebut dan usahakan untuk membuat tangan terangkat dengan napas. Teknik ini menempatkan napas secara tepat, bukan mendorong suara dari hidung, dada, atau mulut. Memaksa suara keluar dari ketiga tempat itu akan menghasilkan volume yang kasar dan nyaring.[1]
    • Begitu Anda bernapas dalam diafragma, cobalah mengeluarkan suara dari tempat Anda meletakkan tangan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Rilekskan tenggorokan.
    Leher tegang akan mendorong Anda untuk memaksakan suara dari tenggorokan. Rilekskan tenggorokan untuk menghasilkan suara yang juga rileks. Letakkan satu tangan di leher dan bicaralah dengan normal untuk menilai ketegangan di tenggorokan.[2]
    • Jatuhkan rahang serendah mungkin dan menguaplah dengan lebar. Lepaskan udara secara perlahan dengan gumam ringan. Ulang beberapa kali sampai Anda merasa tenggorokan rileks.
    • Begitu tenggorokan rileks, teruslah merendahkan rahang, kemudian embuskan napas diiringi suara berdengung.
    • Jika Anda merasa leher menegang, cobalah dipijat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Variasikan volume.
    Volume yang bervariasi membantu Anda agar didengar dan juga mendengar suara sendiri. Berbicara dengan volume yang sama cenderung membuat pendengar berhenti memperhatikan. Itu tentu menimbulkan frustrasi dan mendorong Anda berbicara lebih keras lagi. Jadi, cobalah bereksperimen dengan volume yang berbeda-beda.[3]
    • Variasi volume memungkinkan Anda menyadari ketinggian suara dan melihat efeknya pada pendengar.
    • Cobalah berbicara hampir seperti bisikan.
    • Usahakan berbicara dengan suara rendah sampai pendengar meminta Anda menambah volume.
    • Tinggikan volume hanya dalam kata-kata yang ingin Anda tekankan, seperti “Piza di sana yang TERBAIK!”
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Minta bantuan.
    Mendengar suara sendiri kadang memang sulit. Idealnya, Anda perlu bekerja sama dengan pelatih vokal yang juga bisa menjadi pendengar. Pelatih dapat menilai volume dan kebutuhan Anda, kemudian membimbing Anda dalam latihan yang membantu mengontrol suara. Jika pelatih vokal bukan opsi yang dapat diakses saat ini, cobalah meminta umpan balik dari teman Anda.[4]
    • Pelatih vokal dapat membimbing latihan pernapasan, serta melatih berbagai nada dan volume suara.
    • Jika Anda berlatih sendiri, tanyakan apakah teman Anda memperhatikan perbedaannya. Minta mereka menunjukkan di mana Anda mulai meninggikan suara. Jangan marah ketika mendengar umpan balik. Ingat bahwa mereka hanya berusaha membantu.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berkomunikasi dengan Efektif Tanpa Meninggikan Suara

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cobalah mendengarkan lebih banyak daripada berbicara.
    Jangan menjadikan obrolan sebagai kompetisi. Untuk itu, ambil posisi sebagai pendengar aktif. Simak apa yang dikatakan lawan bicara. Jangan menyela. Dengarkan poin pembicaraan mereka, bukan memikirkan apa yang akan Anda katakan berikutnya. Dengan demikian, Anda tidak perlu meninggikan suara untuk mengungguli suara mereka, tetapi bisa terlibat dalam obrolan seimbang.[5]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kendalikan lingkungan.
    Usahakan mengubah elemen lingkungan yang menyebabkan Anda harus menambah volume. Jika bisa menyesuaikan faktor lingkungan agar menjadi kondisi ideal untuk mendengar, Anda tentu tidak merasa perlu berbicara dengan nyaring.[6]
    • Tangkal suara dari luar dengan menutup jendela dan pintu.
    • Mendekatlah kepada lawan bicara. Makin jauh jarak Anda dan pendengar, makin besar dorongan untuk meninggikan suara.
    • Bicaralah di ruang kecil. Ruang besar membuat volume menyebar sehingga Anda merasa perlu berbicara lebih keras. Pilih ruang kecil agar bisa berkomunikasi dengan lebih tenang.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Latih ketegasan dengan keahlian berkomunikasi, bukan volume.
    Opini Anda valid dan pantas didengar. Jika Anda merasa orang lain tidak mendengarkan, cobalah latihan berkomunikasi dengan tegas tanpa meninggikan suara.[7]
    • Pahami kondisi lawan bicara. Cobalah mencari tahu apa yang sedang mereka hadapi dan katakan bahwa Anda memahaminya dengan mengatakan, “Aku tahu kamu stres berat belakangan ini,” atau “Aku tahu kamu sibuk, jadi aku cepat saja.”
    • Pertahankan sikap positif ketika kata-kata Anda mengandung muatan negatif. Meskipun tidak setuju dengan seseorang, belum tentu Anda tidak menyukainya. Anda tetap harus menghormati dia.
    • Katakan “tidak”. Kadang, Anda hanya perlu belajar mengatakan “tidak”. Jika sepertinya tidak ada solusi, Anda dapat mengakhiri obrolan dan menjauh, daripada memperpanas perdebatan dan meninggikan suara.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berbaurlah dalam kelompok.
    Dalam obrolan dengan sekelompok orang, ada dorongan untuk menyela, mengungguli yang lain, atau menguasai percakapan. Ketika satu orang terus melakukan kesalahan ini, seluruh kelompok akan meninggikan volume suara mereka.[8]
    • Tunggu kesempatan Anda untuk didengar, jangan berbicara saat orang lain masih berbicara.
    • Gunakan bahasa tubuh untuk mengindikasikan bahwa Anda ingin berbicara. Cobalah mengangkat jari, mengangguk, atau menggelengkan kepala.
    • Ketika akhirnya Anda mendapat kesempatan berbicara, utarakan poin dengan cepat sebelum disela orang lain.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengidentifikasi Masalah

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Dengarkan suara Anda ketika berbicara.
    Suara mencapai bagian dalam telinga dengan dua cara, yaitu melalui udara dan tulang. Biasanya, suara yang Anda dengar sambil berbicara adalah kombinasi keduanya. Sebagian orang lebih sensitif pada salah satu jalur saja.[9]
    • Mendengarkan rekaman menghilangkan suara yang dibawa tulang karena tidak ada getaran dari pita suara untuk membuat jalur tersebut. Itulah mengapa suara Anda terdengar berbeda ketika didengar dari rekaman.
    • Cobalah memakai earplug untuk menghilangkan suara yang dibawa udara.
    • Ketidaknormalan telinga bagian dalam dapat menimbulkan sensitivitas ekstra pada tulang yang mentransfer suara ke titik yang memungkinkan Anda mendengar sistem otomatis tubuh, seperti napas dan gerakan mata.
    • Lihat apakah menghilangkan salah satu jalur tersebut akan memberi efek signifikan pada pendengaran Anda.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tes pendengaran Anda.
    Berbicara dengan volume keras mungkin merupakan tanda kehilangan indra pendengaran. Tanda-tanda kehilangan pendengaran sensorineural adalah kesulitan mendengar ketika ada banyak suara latar belakang, dan kesulitan memahami apa yang dikatakan orang. Jika Anda mengalami gejala tersebut, temui dokter untuk menjalani tes pendengaran.[10]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Evaluasi kompetisi Anda.
    Orang yang berada di posisi berkuasa biasanya dilatih untuk berbicara dengan keras dan tegas, tetapi kebiasaan itu juga secara otomatis dimiliki orang yang ditugaskan atau menganggap dirinya berposisi tinggi.[11]
    • Di mana Anda menempatkan diri dalam tingkatan kekuasaan?
    • Apa efeknya pada orang-orang di sekitar Anda?
    • Apakah ada manfaatnya jika Anda mengurangi intensitas vokal agar bisa berkomunikasi pada level yang sama?
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pertanyakan motif Anda.
    Sebagian orang berbicara terlalu keras karena merasa tidak didengar. Perasaan tidak didengar juga diwujudkan dengan bicara berulang-ulang. Jika Anda sering melakukannya, penyebab Anda berbicara dengan keras mungkin berkaitan dengan kebutuhan untuk didengar.[12]
    Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Staf How.com.vn
Disusun bersama :
Staf Penulis How.com.vn
Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten How.com.vn memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 11.404 kali.
Daftar kategori: Komunikasi
Halaman ini telah diakses sebanyak 11.404 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan