Unduh PDFUnduh PDFX
Artikel ini disusun bersama Chris M. Matsko, MD. Dr. Chris M. Matsko adalah pensiunan dokter yang tinggal di Pittsburgh, Pennsylvania. Dengan pengalaman riset medis selama lebih dari 25 tahun, Dr. Matsko pernah dianugerahi penghargaan Pittsburgh Cornell University Leadership Award for Excellence. Dia meraih gelar BS di bidang ilmu nutrisi dari Cornell University dan gelar MD dari Temple University School of Medicine pada 2007. Dr. Matsko memperoleh sertifikasi Research Writing Certification dari American Medical Writers Association (AMWA) pada 2016 dan Medical Writing & Editing Certification dari University of Chicago pada 2017.
Ada 11 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 34.616 kali.
Tubuh menggunakan kalium untuk melakukan banyak hal, dari mempertahankan keseimbangan cairan hingga menjaga fungsi otak dan jantung.[1] Meskipun ada berbagai sumber makanan yang kaya akan kalium, secara umum kebanyakan orang hanya menerima setengah dari asupan harian kalium yang dianjurkan.[2] Anda dapat mengatasi kekurangan kadar kalium dalam darah dengan memahami gejala defisiensi kalium dan mengetahui cara-cara paling aman untuk meningkatkan asupan kalium.
Langkah
Carilah tanda-tanda kekurangan kalium. Kadar kalium yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam darah dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. Kadar kalium yang rendah dalam darah disebut hipokalemia.[3] Efek hipokalemia antara lain lemah otot, irama jantung tidak normal, dan sedikit peningkatan dalam tekanan darah.[4] Gejala-gejala lainnya meliputi:[5]- Konstipasi
- Kelelahan
- Kejang otot
- Kesemutan dan kebas
Carilah penyebab umum kadar kalium rendah. Beberapa penyebab umum dan tidak biasa yang berkaitan dengan kesehatan dapat berkontribusi pada rendahnya kadar kalium. Kadar kalium bisa turun karena:[6]- Penggunaan antibiotik
- Diare atau muntah
- Keringat berlebih
- Penggunaan laksatif berlebihan
- Penyakit ginjal kronis
- Penggunaan obat diuretik (pil air) untuk mengobati gagal jantung dan tekanan darah tinggi
- Gangguan makan
- Kadar magnesium rendah
Waspadai tanda-tanda hiperkalemia. Hiperkalemia adalah kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah.[7] Kondisi ini biasanya memiliki beberapa gejala, tetapi Anda mungkin merasakan mual, denyut nadi lemah atau tidak teratur, atau detak jantung lambat sampai bisa menyebabkan pingsan.[8] Jika Anda memperhatikan bahwa salah satu atau beberapa gejala ini berkaitan dengan diet untuk meningkatkan kalium, Anda harus segera menemui dokter.- Ginjal biasanya membantu membuang kelebihan kalium melalui urine. Ini menyebabkan hiperkalemia lebih sering dialami orang yang menderita penyakit ginjal dan kondisi lain, penderita penyakit Addison, orang yang minum obat tekanan darah, penderita anemia hemolitik, dan orang yang memiliki tumor tertentu.[9]
Iklan
Temui dokter. Jika Anda menduga kadar kalium Anda rendah, Anda harus menemui dokter sebelum menggunakan suplemen atau metode lain untuk meningkatkan asupan kalium. Apabila tidak menerapkan diet standar, Anda bisa saja mengonsumsi kalium berlebihan dan akhirnya akan ada terlalu banyak kalium dalam pola makan sehari-hari. Para ahli menganjurkan 4.700 mg kalium sehari dalam diet seimbang.[10] Dokter akan menjalankan tes darah yang sesuai untuk menentukan kadar kalium aktual Anda, dan akan menganjurkan tindakan yang tepat untuk Anda berdasarkan hasil tes.- Dalam sebagian besar kasus, perawatan Anda melibatkan penambahan makanan kaya kalium dalam diet.
- Ikuti anjuran dokter sebaik-baiknya untuk menghindari konsumsi kalium berlebihan.
Biarkan kadar kalium kembali normal secara alami. Jika baru-baru ini Anda menderita kondisi yang menyebabkan rendahnya kadar kalium—seperti diare, muntah, atau berkeringat karena penyakit, atau jika Anda baru minum antibiotik resep jangka pendek—kadar kalium kemungkinan besar akan kembali normal setelah Anda pulih. Dokter akan menganjurkan beberapa makanan kaya kalium sampai Anda pulih, bukan suplemen kalium.
Tambahkan produk olahan susu ke dalam diet. Produk olahan susu menyediakan sumber kalium tertinggi yang bisa Anda temukan dalam satu saji makanan. Misalnya, satu gelas yoghurt mengandung kira-kira 580 mg kalium.[11] Satu gelas susu tanpa lemak mengandung sampai 380 mg kalium.[12]- Pilihlah opsi tanpa lemak kapan pun memungkinkan karena terlalu banyak produk olahan susu berlemak penuh akan meningkatkan asupan kalori harian secara drastis.
- Jangan memilih produk olahan susu jika Anda intoleran terhadap laktosa. Anda tetap dapat memperoleh kalium dari sumber lain.
Makanlah lebih banyak buah-buahan tinggi kalium. Ada beberapa jenis buah yang merupakan sumber kalium yang baik. Namun, pastikan Anda memilih buah kaya kalium karena tidak semua buah memiliki kandungan yang sama. Buah yang kaya kalium antara lain:[13][14]- 420 mg dalam pisang ukuran sedang
- 390 mg dalam setengah buah pepaya
- 380 mg dalam tiga aprikot ukuran sedang
- 370 mg dalam sepotong besar (175 gram) blewah
- 360 mg dalam 200 ml jus jeruk
- 270 mg dalam 40 gram kismis
- 250 mg dalam 200 gram stroberi
Tambahkan lebih banyak sayur tinggi kalium. Buah-buahan hanyalah salah satu pilihan makanan kaya kalium. Anda juga dapat memperoleh banyak kalium dalam beberapa jenis sayur. Beberapa varietas terbaik adalah:[15][16]- 930 mg dalam kentang panggang ukuran sedang dengan kulitnya (610 mg tanpa kulit)
- 690 mg dalam ubi jalar ukuran besar
- 520 mg dalam 200 ml jus wortel
- 450 mg dalam 225 gram winter squash
- 420 mg dalam 125 gram bayam
- 420 mg dalam 200 ml jus tomat (300 mg dalam satu tomat besar)
- 310 mg dalam satu batang seledri
- 280 mg dalam 100 gram brokoli
- 270 mg dalam 75 gram bitgula
Tambahkan lebih banyak daging kaya kalium. Walaupun tidak sebanyak opsi lain, Anda tetap dapat memperoleh jumlah kalium yang lumayan dalam beberapa jenis daging. Jumlah kalium dalam satu saji daging 85 gram adalah:[17][18]- 380 mg dalam daging ayam
- 290 mg dalam daging sapi
- 260 mg dalam daging domba
- 250 mg dalam daging kalkun gelap
Makanlah hidangan laut yang merupakan sumber kalium tinggi. Ikan juga merupakan sumber kalium. Untuk satu saji ikan 85 gram, Anda dapat memperoleh:[19]- 480 mg dalam salmon atau tuna kalengan
- Rata-rata 370 mg dalam sebagian besar varietas ikan
Tambahkan kacang-kacangan dan polongan tinggi kalium. Ada banyak varietas kacang-kacangan dan polongan yang juga merupakan sumber kalium. Selain itu, bahan makanan ini juga merupakan sumber protein, serat, dan mineral lain. Pilihannya antara lain:[20][21]- 400 mg dalam 85 gram kacang pinto matang
- 370 mg dalam 100 gram miju-miju matang
- 340 mg dalam 50 gram kacang
- 240 mg dalam 35 gram biji bunga matahari
- 210 mg dalam 2 sdm. selai kacang
Ketahui makanan apa yang rendah kandungan kalium. Selain berfokus pada makanan tinggi kalium, Anda juga harus mengetahui makanan yang rendah kalium. Beberapa opsi ini tetap sangat sehat, tetapi jika fokus Anda adalah meningkatkan kadar kalium, makanan tersebut bukan pilihan yang baik. Makanan yang rendah kalium meliputi:[24][25]- 0 mg dalam zaitun hitam (juga merupakan sumber natrium yang sangat tinggi)
- 3 mg dalam 1 sdm. butter
- 20-30 mg dalam 30 gram keju
- 45 mg dalam 85 gram bacon (juga merupakan sumber natrium yang sangat tinggi)
- 50 mg dalam 50 gram blueberry
- 55 mg dalam satu butir telur
- 70 mg dalam satu iris roti
- 70 mg dalam sepuluh buah anggur ukuran sedang
- 80 mg dalam 150 gram pasta
- 90 mg dalam 125 gram saus apel
- 100 mg dalam 50 gram jagung
Iklan
Bicaralah dengan dokter tentang terapi penggantian kalium. Salah satu risiko terbesar yang diasosiasikan dengan kadar kalium rendah adalah aritmia, atau detak jantung tidak teratur. Orang dewasa tua dan penderita penyakit jantung memiliki risiko aritmia yang lebih tinggi. Jika dokter menduga kadar kalium Anda rendah, Anda akan dianjurkan menjalani tes untuk menentukan apakah ada kondisi lain, seperti asidosis tubulus renalis, sindrom Cushing, dan hiperkalsemia, kemudian dokter akan mengonfirmasi diagnosis.[26]- Dokter akan melakukan tes darah untuk mengecek kadar elektrolit, glukosa, magnesium, kalsium, dan fosfor.
- Jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk jantung, seperti digitalis untuk memperkuat jantung, dokter akan mengecek kadar digoksin Anda.[27]
- Dokter mungkin juga akan menganjurkan elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi ketidakteraturan detak jantung.[28]
Jalani terapi penggantian kalium. Jika dokter mengonfirmasi bahwa Anda memiliki kadar kalium yang sangat rendah, menderita aritmia, atau mengalami gejala berat lain, dokter akan memberikan kalium melalui intravena (IV).[29] Kalium akan diberikan dengan sangat perlahan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan tidak ada pengaruh pada jantung.[30]- Terapi IV mungkin akan terasa sakit pada area yang disuntik.
Minumlah kalium dalam bentuk pil atau cair. Sebagian besar suplemen kalium akan diperoleh secara oral dalam bentuk pil, cairan, atau bubuk.[31] Ada banyak multivitamin yang juga mengandung kalium. Pastikan Anda mematuhi dosis yang diresepkan dokter agar tidak berlebihan atau kekurangan. Ini akan memastikan kadar kalium darah yang sehat dan konsisten.- Karena ada kemungkinan diet Anda mengandung terlalu banyak kalium, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahnya dengan suplemen harian. Biasanya Anda memerlukan tes darah untuk menentukan berapa banyak kalium tambahan yang sebenarnya Anda butuhkan dalam diet.
- Biasanya, dokter akan meresepkan suplemen kalium pada saat yang sama dengan obat lain yang dapat mengurangi kadar kalium.[32] Jika dokter meresepkan obat semacam ini, ia akan menganjurkan suplemen kalium walaupun kadar kalium Anda saat ini berada dalam kisaran normal.
Tindak lanjuti dengan dokter. Dokter perlu menjalankan tes tindak lanjut, mengecek kadar kalium, dan memeriksa apakah perawatan yang diberikan menunjukkan hasil. Tindak lanjut dilakukan dua hingga tiga hari setelah perawatan awal.[33]Iklan
Peringatan
- Berhati-hatilah jika Anda menambah asupan kalium sendiri. Ada kemungkinan terlalu banyak kalium dalam tubuh yang akan menimbulkan masalah kesehatan dan efek samping, termasuk berbagai masalah jantung. Orang yang menderita penyakit ginjal tidak boleh menambah asupan kalium tanpa pengawasan dokter.[34]
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=1
- ↑ http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=2
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002413.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002413.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000479.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000479.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001179.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001179.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001179.htm
- ↑ http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=2
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.drugs.com/cg/potassium-content-of-foods-list.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.drugs.com/cg/potassium-content-of-foods-list.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.drugs.com/cg/potassium-content-of-foods-list.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.drugs.com/cg/potassium-content-of-foods-list.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.organicauthority.com/health/how-and-why-to-use-molasses.html
- ↑ http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html
- ↑ http://www.drugs.com/cg/potassium-content-of-foods-list.html
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page4_em.htm#low_potassium_diagnosis
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page4_em.htm#low_potassium_diagnosis
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page4_em.htm#low_potassium_diagnosis
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page5_em.htm
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page5_em.htm
- ↑ http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/potassium-supplement-oral-route-parenteral-route/description/drg-20070753
- ↑ http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/potassium-supplement-oral-route-parenteral-route/description/drg-20070753
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/low_potassium/page5_em.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001179.htm
Tentang How.com.vn ini
Dokter Keluarga
Artikel ini disusun bersama Chris M. Matsko, MD. Dr. Chris M. Matsko adalah pensiunan dokter yang tinggal di Pittsburgh, Pennsylvania. Dengan pengalaman riset medis selama lebih dari 25 tahun, Dr. Matsko pernah dianugerahi penghargaan Pittsburgh Cornell University Leadership Award for Excellence. Dia meraih gelar BS di bidang ilmu nutrisi dari Cornell University dan gelar MD dari Temple University School of Medicine pada 2007. Dr. Matsko memperoleh sertifikasi Research Writing Certification dari American Medical Writers Association (AMWA) pada 2016 dan Medical Writing & Editing Certification dari University of Chicago pada 2017. Artikel ini telah dilihat 34.616 kali.
Daftar kategori: Penyakit dan Perawatan
Halaman ini telah diakses sebanyak 34.616 kali.
Apakah artikel ini membantu Anda?
⚠️ Disclaimer:
Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.
- - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
- - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
- - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
- - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.
Iklan
