Unduh PDFUnduh PDF

Jika Anda kira seseorang yang Anda kenal sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri, Anda harus segera menolongnya. Bunuh diri, yang merupakan kegiatan mencabut nyawa diri sendiri, adalah ancaman yang serius, bahkan bagi mereka yang tidak bisa memahami kematian sepenuhnya.[1] Baik ketika teman Anda memberitahu Anda bahwa ia berpikir untuk bunuh diri atau hal tersebut hanya sebuah kemungkinan, Anda harus bertindak; tindakan Anda bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Hubungi nomor telepon hotline 500-454 untuk mempelajari lebih banyak tentang cara menyediakan bantuan dan mencari tahu tentang sumber-sumber pencegahan bunuh diri lokal. Para ahli setuju bahwa bunuh diri adalah masalah medis dan sosial yang bisa dicegah dengan mensosialisasikan tentang tindakan bunuh diri tersebut. [2]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berbicara ke Seseorang yang Ingin Bunuh Diri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahami prinsip di balik pencegahan bunuh diri.
    Pencegahan bunuh diri paling efektif saat faktor risikonya[3] dikurangi dan faktor protektifnya [4][5] diperkuat. Untuk mengintervensi percobaan bunuh diri, cobalah menawarkan atau memperkuat faktor-faktor protektif, karena dengan begitu Anda akan punya lebih sedikit control terhadap faktor-faktor risikonya.
    • Faktor-faktor risiko termasuk sejarah percobaan bunuh diri dan gangguan mental; untuk mempelajari daftarnya yang lebih komprehensif, lihat bagian metode 3: "Memahami Tren Bunuh Diri".
    • Faktor-faktor protektif termasuk perawatan klinis, dukungan dari keluarga dan komunitas, dukungan dari tenaga medis profesional, serta pengembangan keahlian-keahlian pencegahan masalah dan penyelesaian konflik. [6]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tunjukkan bahwa Anda peduli.
    Faktor-faktor protektif terbaik untuk memerangi perasaan terisolasi (yang menjadi faktor risiko) berupa dukungan emosional dari [7] dan berhubungan dengan teman, anggota keluarga, serta komunitas. [8][9] Seseorang yang ingin bunuh diri perlu menemukan alasan mengapa ia ingin memilih untuk tetap hidup, [10] jadi tunjukkan padanya bahwa ia adalah bagian penting dari kehidupan Anda. Pikirkan cara-cara mendukungnya atau menyingkirkan stres dari kehidupannya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bahas antusiasme orang dewasa atau kaum dewasa muda tentang hal-hal yang mereka sukai.
    Jika orang yang Anda pedulikan masih muda, lakukan riset tentang ketertarikan-ketertarikannya yang khusus agar Anda bisa membicarakan hal-hal tersebut dengannya. Tujuan utamanya di sini adalah menunjukkan bahwa Anda cukup peduli tentang orang tersebut, melalui pembicaraan serius tentang ketertarikan serta sarannya. Ajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang membuatnya bisa membagi antusiasme atau ketertarikannya dengan bebas pada Anda. [11]
    • Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: “Bagaimana kau bisa belajar begitu banyak tentang (suatu hal)?” “Bisakah kau memberitahuku lebih banyak tentang hal itu?” “Aku suka gaya pribadimu; bagaimana caramu menentukan apa yang akan kamu kenakan? Apa kamu punya saran gaya untukku?” “Aku menonton film yang kamu sarankan dan aku benar-benar menyukainya. Apa kamu punya saran film lainnya?” “Apa film favoritmu? Mengapa?” “Hobi atau aktivitas apa akan kamu lakukan seumur hidupmu?”
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bantu orang lansia agar merasa berguna.
    Jika Anda mengenal seorang lansia yang sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri karena ia merasa tidak berdaya atau membebani orang lain, cobalah membuatnya merasa berguna atau buat ia sedikit merasa lega. [12]
    • Minta ia mengajarkan sesuatu, seperti cara memasak resep favorit atau cara merajut, atau cara bermain sebuah permainan kartu favorit.
    • Jika orang tersebut memiliki masalah kesehatan atau susah bepergian, tawarkan mengantarkannya ke suatu tempat atau antarkan hidangan rumahan.
    • Tunjukkan ketertarikan pada kehidupan seseorang atau mintalah saran untuk mengatasi sebuah masalah. Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: “Seperti apa kehidupanmu saat kamu remaja?” “Apa ingatan favorit Anda?” “Apa perubahan terbesar yang pernah kau lihat di dunia dalam kehidupanmu?” “Bagaimana caramu mendukung seseorang yang mengalami perundungan?” “Bagaimana caramu mengurusi rasa kewalahan sebagai seorang manusia?”
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan takut membicarakan tentang bunuh diri.
    Beberapa budaya atau keluarga memperlakukan bunuh diri sebagai suatu hal yang tabu dan mereka menghindari membicarakannya. [13]. Anda mungkin juga takut bahwa jika Anda berbicara kepada seseorang tentang bunuh diri, Anda akan memicunya untuk bertindak mengikuti dorongan bunuh dirinya. Faktor-faktor ini atau lainnya mungkin membuat Anda ragu berbicara secara terbuka tentang bunuh diri. Meski demikian, Anda harus memerangi insting ini, karena kebenaran yang sesungguhnya berlawanan; berbicara tentang bunuh diri secara terbuka seringkali bisa memicu seseorang yang berada dalam krisis untuk memikirkan dan mempertimbangkan kembali pilihannya. [14]
    • Sebagai contoh, saat sebuah proyek antibunuhdiri dijalankan di reservasi suku Indian di Amerika, beberapa siswa kelas delapan mengaku mereka pernah merencanakan bunuh diri sebelum berpartisipasi dalam diskusi-diskusi terbuka tentang bunuh diri. Diskusi-diskusi ini melintasi tabu budaya, tetapi berakhir dengan setiap peserta memilih hidup dan menandatangani kontrak untuk menghindari bunuh diri. [15]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Bersiaplah berbicara kepada seseorang tentang bunuh diri.
    Setelah mendidik diri sendiri tentang bunuh diri dan kembali menekankan hubungan Anda dengan seseorang yang ingin bunuh diri, bersiaplah berbicara kepadanya. Siapkan lingkungan yang nyaman di tempat yang tidak memberikan ancaman agar Anda bisa mengobrolkan tentang keprihatinan Anda.
    • Minimalisirkan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi dengan mematikan benda-benda elektronik, membuat telepon Anda berada dalam mode sunyi, dan mengatur agar teman sekamar, anak-anak, atau orang-orang lain tetap sibuk di ruangan lain.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Bersikaplah terbuka.
    Tawarkan dukungan yang tidak menghakimi atau penuh penilaian, dan dengarkan dengan pikiran terbuka untuk memupuk kedekatan. Jangan sampai percakapan Anda membangun penghalang; hindari hal ini dengan menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan peduli.
    • Anda akan mudah frustrasi saat berbicara kepada seseorang dalam keadaan krisis yang tidak bisa berpikir dengan jernih, jadi ingatkan diri Anda agar tetap tenang dan suportif. [16]
    • Cara terbaik untuk bersikap terbuka adalah dengan tidak menyiapkan respons bagi lawan bicara yang Anda kasihi. Ajukan beberapa pertanyaan terbuka seperti "Bagaimana perasaanmu?" atau "Apa yang membuatmu sedih? " dan biarkan mereka berbicara. Jangan coba berargumen dengan orang tersebut dan yakinkan dirinya bahwa hal-hal tidak seburuk kelihatannya.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Berbicaralah dengan jelas dan langsung.
    Tidak ada gunanya mempermanis perkataan atau berputar-putar di sekitar topik bunuh diri. Bersikaplah terbuka dan jelas tentang apa yang ada di pikiran Anda. Pertimbangkan menggunakan basa-basi, yang akan meningkatkan hubungan Anda dengan lawan bicara. Jelaskan apa yang telah Anda perhatikan, dan beritahukan dirinya bahwa Anda peduli. Lalu, tanyakan tentang apakah ia akhir-akhir ini memikirkan untuk bunuh diri.
    • Contohnya, “Amy, kita sudah berteman selama 3 tahun. Akhir-akhir ini, kamu kelihatannya depresi dan senang minum lebih banyak. Aku sangat khawatir tentang dirimu, dan aku khawatir kamu mungkin sedang berpikir untuk bunuh diri.”
    • Contohnya, “Nak, saat kau dilahirkan, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan selalu ada untukmu. Hari-hari ini, kamu tidak makan dan tidur seperti biasanya, dan aku beberapa kali mendengarmu menangis. Aku tidak ingin kehilangan dirimu. Apa kamu berpikir ingin bunuh diri?”
    • Contohnya, “Kamu selalu menjadi panutan yang baik untukku. Tetapi kamu baru saja berkomentar tentang menyakiti diri sendiri. Kamu sangat special untukku. Jika kamu ingin bunuh diri, bicarakan saja denganku.”
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Berikan waktu tenang.
    Setelah Anda memulai percakapan, lawan bicara Anda mungkin pada awalnya merespons dengan diam. Hal ini karena kemungkinan ia terkejut bahwa Anda “membaca pikirannya,” atau terkejut bahwa ia telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berpikir bahwa ia ingin bunuh diri. Ia mungkin membutuhkan sedikit waktu untuk berpikir sebelum ia siap menjawab Anda.
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Bersikaplah pantang menyerah.
    Jika lawan bicara Anda mengabaikan keprihatinan Anda dengan kata-kata “Aku baik-baik saja” atau tidak merespons, bagikan kembali keprihatinan Anda. Berikan peluang lain baginya untuk merespons. Tetaplah tenang dan jangan tekan dirinya, tetapi pastikan Anda berpegang teguh pada keinginan membicarakan tentang hal yang mengganggunya. [17]
  11. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 11 Biarkan ia berbicara.
    Dengarkan apa yang dikatakan lawan bicara Anda, dan terima perasaan yang ia utarakan, [18] bahkan jika perasaan tersebut menyakitkan saat Anda dengar. Jangan coba berargumen dengannya atau menguliahinya tentang apa yang harus ia lakukan. Tawarkan opsi-opsi melalui krisis dan beri ia harapan jika memungkinkan.
  12. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 12 Akui perasaan lawan bicara Anda.
    Saat berbicara dengan seseorang tentang perasaannya, Anda harus menerima perasaan tersebut alih-alih mencoba “menyadarkan” atau meyakinkannya bahwa perasaannya irasional. [19]
    • Contohnya, jika seseorang memberitahu Anda bahwa ia ingin bunuh diri hanya karena hewan peliharaannya baru saja mati, Anda tidak boleh bereaksi secara berlebihan. Jika ia bilang ia baru saja kehilangan pasangannya, jangan beritahu dirinya bahwa ia masih terlalu muda untuk memahami cinta, atau bahwa masih banyak ikan lain di lautan.
  13. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 13 Jangan coba “menantang orang tersebut.”
    Hal ini kelihatannya jelas, tetapi Anda tidak boleh menantang atau mendukung seseorang untuk bunuh diri. [20] Anda mungkin melihatnya sebagai pendekatan yang akan membuat orang tersebut sadar bahwa ia sedang bertindak bodoh, atau ingin memberinya kesempatan untuk sadar bahwa sesungguhnya ia benar-benar ingin hidup. Akan tetapi, “dorongan” dari diri Anda bisa benar-benar membuatnya bertindak, dan Anda akan merasa bertanggung jawab atas kematiannya.
  14. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 14 Berterimakasihlah kepada orang tersebut karena ia telah terbuka pada Anda.
    Jika ia mengaku bahwa ia memang memikirkan ingin bunuh diri, nyatakan rasa terima kasih Anda karena telah dipercaya atas informasi yang ia berikan. Anda mungkin juga mau bertanya jika ia telah membagikan perasaannya dengan orang lain, dan jika orang lain pernah menawarkan bantuan untuk membantunya mengatasi perasaannya.
  15. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 15 Sarankan ia meminta bantuan dari orang luar.
    Sarankan orang tersebut untuk menghubungi hotline 500-454 agar bisa berbicara dengan seorang tenaga profesional yang terlatih. Sang tenaga profesional ini bisa memberikan tips untuk mengembangkan keahlian mengatasi keinginan bunuh diri, agar seseorang bisa melewati krisis yang sedang ia alami. [21]
    • Jangan terkejut jika ia menolak saran untuk menghubungi saluran tersebut, tetapi tuliskan nomor tersebut untuknya atau masukkan ke buku teleponnya, agar ia bisa menghubungi jika ia berubah pikiran.
  16. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 16 Bertanyalah tentang rencana mengatasi keinginan bunuh diri.
    Anda harus membuat orang yang Anda kasihi membagikan detail-detail pemikiran ingin bunuh diri mereka dengan Anda. Ini mungkin akan menjadi bagian tersulit dari percakapan Anda, karena bahaya bunuh diri akan menjadi terlihat lebih nyata. Akan tetapi, mengetahui rencana spesifik bisa memampukan Anda untuk meminimalisir risiko kesuksesan bunuh diri. [22]
    • Jika seseorang telah melangkah cukup jauh untuk mewujudkan pikiran bunuh dirinya menjadi sebuah rencana, Anda harus segera mencari bantuan untuknya.
  17. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 17 Buat kesepakatan dengan orang yang ingin bunuh diri.
    Sebelum mengakhiri percakapan, bertukarlah janji. Anda harus berjanji bahwa Anda aka nada jika ia ingin bercerita setiap saat, baik malam maupun siang hari. Sebagai gantinya, minta ia berjanji menghubungi Anda sebelum ia akan bertindak untuk bunuh diri.
    • Janji tersebut mungkin cukup untuk menghentikannya dan meminta bantuan sebelum ia melakukan tindakan yang tidak bisa dibatalkan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bertindak Terhadap Bunuh Diri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Minimalisir peluang menyakiti diri sendiri dalam sebuah krisis yang terjadi.
    Jangan tinggalkan seseorang sendirian jika Anda yakin ia sedang mengalami krisis. Mintalah bantuan segera dengan menghubungi 112, spesialis intervensi krisis, atau teman yang tepercaya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Singkirkan semua hal yang bisa membuat seseorang menyakiti diri sendiri.
    Jika ia berada dalam krisis, berikan batasan-batasan tertentu, yang termasuk mengurangi kemampuannya untuk menyakiti diri sendiri. [23] Menyingkirkan semua benda yang menjadi bagian dari rencana bunuh diri adalah hal yang sangat penting.
    • Kebanyakan pria yang melakukan bunuh diri memilih menggunakan pistol, sementara wanita lebih memilih meracuni diri dengan obat-obatan atau cairan kimia beracun. [24]
    • Singkirkan akses orang yang ingin bunuh diri dari senjata api, obat-obatan, cairan kimia beracun, sabuk, tali, gunting atau pisau yang sangat tajam, peralatan pemotong seperti gergaji, dan/atau benda-benda lain yang mungkin memfasilitasi tindakan bunuh diri. [25]
    • Tindakan Anda yang menyingkirkan hal-hal untuk membantu proses bunuh diri akan berguna untuk memperlambat proses tersebut, sehingga orang yang ingin bunuh diri memiliki waktu untuk menenangkan dirinya dan memilih untuk tetap hidup.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Minta bantuan.
    Orang yang sedang mengalami krisis mungkin akan meminta Anda menjaga perasaan ingin bunuh dirinya sebagai sebuah rahasia. [26] Akan tetapi, Anda tidak boleh merasa wajib untuk menjaga permintaan ini; ini adalah hal yang mengancam nyawa, jadi menelepon spesialis manajemen krisis untuk membantu bukan berarti Anda mengkhianati kepercayaannya. Anda mungkin ingin menghubungi salah satu sumber di bawah ini untuk mendapat bantuan:
    • Hotline pencegahan bunuh diri di 500-454
    • Konselor sekolah atau pembimbing spiritual seperti pendeta, pastor, atau rabi
    • Dokter dari orang yang mengalami krisis
    • 112 (jika Anda merasa orang yang mengalami krisis sedang berada dalam bahaya)
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Tren Bunuh Diri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahami tingkat keparahan bunuh diri.
    Bunuh diri adalah tindakan kulminasi dalam proses mengatasi insting manusia terhadap usaha melestarikan diri sendiri. [27]
    • Bunuh diri adalah masalah yang mendunia;[28] di tahun 2012 saja, ada sekitar 804,000 orang yang mengakhiri hidupnya. [29]
    • Di AS, bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian,[30] yang terjadi setiap 5 menit sekali. Di tahun 2012, ada lebih dari 43.000 kematian yang disebabkan oleh tindakan bunuh diri di AS. [31]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kenali perkembangan bunuh diri.
    Meski pemicu tindakan bunuh diri mungkin datang secara tiba-tiba dan bersifat impulsif,[32] keinginan bunuh diri sebenarnya berkembang secara progresif[33] dan biasanya bisa dideteksi oleh orang lain dalam sekilas pandang.[34] Babak-babak perkembangan bunuh diri termasuk: [35]
    • Kejadian-kejadian yang membuat stress, yang memicu kesedihan atau depresi
    • Pikiran-pikiran ingin bunuh diri, yang menyebabkan seseorang bertanya-tanya untuk melanjutkan hidup
    • Membuat rencana untuk bunuh diri dalam cara yang spesifik
    • Melakukan persiapan bunuh diri, termasuk mengumpulkan berbagai cara bunuh diri dan memberikan barang-barang yang dimiliki ke orang-orang yang dikasihi
    • Percobaan bunuh diri, yang melibatkan usaha seseorang untuk mengakhir hidupnya
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Perhatikan tanda-tanda depresi dan kecemasan yang terjadi pada perubahan hidup yang drastis.
    Orang dari segala kelompok usia mengalami perubahan hidup yang bisa membuatnya merasa cemas dan depresi. Kebanyakan orang mampu mengenali bahwa masalah adalah hal yang normal dan situasi-situasi dalam kehidupan hanya bersifat sementara. [36] Akan tetapi, beberapa orang terlalu berfokus pada depresi dan kecemasan yang mereka alami, sehingga mereka tidak bisa berpikir lebih jauh daripada momen yang mereka alami saat ini. Mereka tidak punya harapan dan tidak melihat pilihan untuk pergi dari rasa sakit yang mereka alami.
    • Orang-orang yang memiliki pikiran ingin bunuh diri mencoba mengakhiri rasa sakit yang disebabkan dari sebuah situasi sementara dengan solusi yang kekal.
    • Beberapa orang bahkan memercayai fakta bahwa jika mereka merasa ingin bunuh diri, mereka adalah orang gila. Dan, jika mereka memang sudah gila, mereka sudah kepalang tanggung dan lebih baik sekalian bunuh diri. Hal ini tidak benar atas dua alasan. Pertama, orang-orang tanpa penyakit mental juga bisa mempertimbangkan untuk bunuh diri. Kedua, mereka yang memang sakit secara mental tetaplah merupakan orang-orang yang berharga.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Perlakukan semua ancaman bunuh diri dengan serius.
    Anda mungkin pernah mendengar bahwa orang-orang yang serius ingin bunuh diri tidak akan membicarakannya. [37] Hal ini salah! Seseorang yang berbicara tentang bunuh diri secara terbuka mungkin sesungguhnya sedang meminta pertolongan dalam satu-satunya car yang ia ketahui, dan jika tidak ada yang menawarkan bantuan, ia mungkin menyerah pada kegelapan yang melingkupinya. [38]
    • Dalam sebuah studi terbaru, 8,3 juta orang dewasa Amerika mengaku pernah mempertimbangkan bunuh diri di tahun sebelumnya. 2,2 juta telah membuat rencana bunuh diri, dan sebanyak 1 juta orang pernah gagal saat mencoba bunuh diri. [39]
    • Untuk setiap usaha bunuh diri orang dewasa yang sukses, dipercaya bahwa ada 20 hingga 25 percobaan lainnya yang gagal. [40] Di kelompok usia 15-24 tahun, ada sebanyak 200 percobaan yang tidak berhasil untuk setiap percobaan bunuh diri yang berhasil.
    • Lebih dari 15% siswa SMA di Amerika Serikat yang disurvei mengaku bahwa mereka pernah mempertimbangkan bunuh diri. 12% dari mereka membuat rencana yang spesifik, dan 8% mencoba bunuh diri. [41]
    • Statistik-statistik ini memberitahukan bahwa jika Anda menyangka seseorang sedang mempertimbangkan ingin bunuh diri, kemungkinan Anda benar; lebih baik berasumsi bahwa Anda memang benar dan mencari bantuan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan asumsikan teman Anda bukan “jenis orang” yang akan melakukan bunuh diri.
    Mungkin lebih mudah untuk mencegah bunuh diri jika ada profil spesifik tentang jenis orang yang melakukannya, tetapi sayangnya, hal seperti ini tidak ada. Bunuh diri bisa terjadi pada orang dari setiap negara, etnis, jenis kelamin, usia, agama, serta tingkat ekonomi. [42]
    • Beberapa orang terkejut karena bahkan anak-anak seusia 6 tahun[43] dan orang-orang tua yang merasa bahwa mereka merepotkan keluarga, [44] terkadang akan melakukan bunuh diri.
    • Jangan berasumsi bahwa hanya orang-orang sakit mental yang akan mencoba bunuh diri. Tingkat bunuh diri memang lebih tinggi pada mereka yang sakit mental, [45] tetapi orang-orang yang sehat secara mental juga bisa melakukannya. Sebagai tambahan, orang-orang yang telah dideteksi memiliki gangguan mental mungkin tidak akan membagikannya secara terbuka, jadi Anda mungkin tidak tahu akan kondisi mental orang tersebut.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Sadari tren dalam statistik bunuh diri.
    Meski pikiran-pikiran ingin bunuh diri bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa pola yang bisa mengidentifikasi kelompok-kelompok dengan risiko yang lebih tinggi. Pria 4 kali lebih mungkin melakukan bunuh diri,[46] tetapi wanita lebih mungkin memiliki pikiran ingin bunuh diri, dan gagal dalam melakukan usaha bunuh diri. [47]
    • Kaum Indian memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi daripada kelompok etnis lainnya.[48]
    • Orang dewasa dengan usia di bawah 30 tahun biasanya lebih mungkin memikirkan rencana bunuh diri daripada orang dewasa di atas 30 tahun. [49]
    • Di antara gadis-gadis remaja, kaum Hispanik memiliki tingkat percobaan bunuh diri yang tertinggi. [50]
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Kenali faktor-faktor risiko dari tindakan bunuh diri.
    Harus diingat bahwa, sama seperti yang dijelaskan di atas, para individu yang ingin bunuh diri itu unik dan tidak bisa digolongkan dalam suatu kelompok yang spesifik. Akan tetapi, mengetahui faktor-faktor risiko di bawah ini bisa membantu Anda menentukan apakah teman Anda berisiko bunuh diri. Orang-orang yang memiliki risiko bunuh diri yang tinggi biasanya: [51][52]
    • memiliki sejarah bunuh diri
    • menderita penyakit mental, biasanya depresi
    • menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan, termasuk obat penghilang rasa sakit dengan resep\[53]
    • memiliki masalah kesehatan atau rasa sakit yang kronis
    • memiliki masalah keuangan atau pekerjaan
    • merasa sendirian, terasing, dan kekurangan dukungan sosial
    • memiliki masalah hubungan
    • memiliki anggota keluarga yang pernah bunuh diri
    • korban diskriminasi, kekerasan, atau serangan
    • mengalami perasaan ketidakberdayaan
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Perhatikan tiga faktor risiko yang paling serius.
    Dr. Thomas Joiner percaya bahwa tiga faktor terbaik untuk memprediksi tindakan bunuh diri adalah perasaan terasing, perasaan membebani orang lain, dan pembelajaran dalam hal menyakiti diri sendiri. Ia menyebut percobaan bunuh diri sebagai “latihan” untuk bunuh diri yang sebenarnya alih-alih usaha mencari bantuan. [54] He explains that those most likely to successfully commit suicide:[55]
    • tahan terhadap rasa sakit secara fisik
    • tidak menakuti kematian
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Kenali tanda-tanda peringatan bunuh diri yang paling umum.
    Tanda-tanda ini berbeda dari faktor risiko (lihat di atas) karena menunjukkan risiko besar dari sebuah percobaan bunuh diri. Beberapa orang melakukan bunuh diri tanpa tanda-tanda sebelumnya, tetapi kebanyakan yang mencoba bunuh diri akan mengatakan atau melakukan hal-hal yang bisa memperingati orang lain bahwa ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi. [56]Jika Anda melihat sebagian atau semua tanda-tanda peringatan di bawah ini, segeralah mengintervensi untuk mencegah kematian yang tragis. Beberapa tanda peringatan termasuk:[57][58]
    • perubahan dalam kebiasaan tidur atau makan
    • penggunaan alkohol, obat-obatan, atau penghilang rasa sakit
    • ketidakmampuan bekerja, berpikir jernih, atau mengambil keputusan
    • perasaan tidak bahagia yang ekstrem [59] or depression
    • menunjukkan perasaan terpencil atau kesan bahwa tidak ada seorang pun yang memperhatikan atau mempedulikan
    • membagikan perasaan tidak berharga, tidak memiliki harapan, atau kurang mampu mengontrol diri
    • mengajukan complain akan rasa sakit dan ketidakmampuan membayangkan masa depan yang bebas dari rasa sakit
    • ancaman akan menyakiti diri sendiri
    • memberikan barang berharga atau milik yang sangat disukai [60]
    • periode kebahagiaan atau energi yang berlebihan dan muncul secara tiba-tiba, setelah masa depresi yang lama [61]
    Iklan

Tips

  • Pahami bahwa kesabaran adalah faktor kunci pada bagian Anda. Jangan paksa seseorang membuat keputusan atau memberitahu apa yang harus Anda lakukan. Anda harus selalu berhati-hati dalam situasi-situasi yang serius seperti kematian.
  • Cobalah memahami apa yang membuat seseorang mengambil keputusan ingin bunuh diri. Tindakan ini biasanya disertai dengan depresi, yang merupakan keadaan emosional yang sulit dibayangkan bagi orang-orang yang belum pernah mengalaminya. Dengarkan secara berhati-hati dan berusahalah memahami mengapa seseorang merasa ingin bunuh diri.
  • Kejadian-kejadian yang bisa memicu pikiran-pikiran ingin bunuh diri termasuk kehilangan orang terkasih, pekerjaan/rumah/status/uang/keberhargaan diri, perubahan dalam kesehatan, perceraian atau kehilangan suatu hubungan, pengakuan sebagai orang LGBT, jenis-jenis stigma sosial lainnya, keberhasilan bertahan hidup dari suatu bencana alam, dll. [62] Sekali lagi, jika Anda sadar bahwa orang yang ingin bunuh diri telah melalui pengalaman-pengalaman ini, pastikan Anda menyikapi situasinya dengan sangat serius.
  • Jika orang yang ingin bunuh diri tidak berada dalam bahaya langsung, opsi terbaik yang bisa Anda lakukan di saat ini adalah berbicara dengannya.
  • Terutama jika Anda seorang remaja yang mengkhawatirkan teman atau anggota keluarga, yang kelihatannya sedang mempertimbangkan ingin bunuh diri, beritahu orang dewasa yang tepercaya atau hubungi hotline di atas untuk mencari bantuan segera bagi Anda berdua. Jangan rahasiakan hal ini! Anda akan merasa terbeban, dan jika teman Anda akhirnya bunuh diri (terlepas dari semua janji yang ia katakan saat Anda mencoba mengintervensi), beban tersebut akan semakin berat.
  • Dengarkan saja. Jangan mencoba memberitahu teman Anda tentang cara merasa lebih baik, atau memberi saran. Tenang saja dan dengarkan sungguh-sungguh.
  • Biarkan teman Anda terus berbicara. Kembangkan lingkungan yang penuh pemahaman. Beritahu ia bahwa Anda sangat mencintainya dan akan merindukannya jika ia tidak ada.
  • Dengarkan diri dan masalah mereka. Mereka perlu seorang pendengar.
  • Penyakit yang bisa menimbulkan pikiran-pikiran ingin bunuh diri termasuk depresi, kelainan stress pascatrauma, kelainan bentuk tubuh, psikosis, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, dll. Jika Anda mengenal seseorang yang menderita salah satu penyakit ini dan ia pernah menyebutkan keinginan bunuh diri, segeralah mencari bantuan untuknya. [63]
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda merasa seseorang berada dalam keadaan krisis yang darurat, carilah bantuan untuknya, bahkan jika orang tersebut tidak meminta bantuan Anda.
Iklan

Referensi

  1. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  2. Night Falls Fast: Understanding Suicide, by Dr. Kay Redfield Jamison (Vintage, 2000)
  3. http://www.cdc.gov/ViolencePrevention/suicide/index.html
  4. http://www.cdc.gov/ViolencePrevention/suicide/index.html
  5. http://www.cdc.gov/violenceprevention/suicide/riskprotectivefactors.html
  6. http://www.cdc.gov/violenceprevention/suicide/riskprotectivefactors.html
  7. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  8. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  9. http://www.cdc.gov/violenceprevention/suicide/riskprotectivefactors.html
  1. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  2. https://www.apa.org/pi/families/resources/talking-teens.pdf
  3. http://www.dmu.ac.uk/research/research-news/2013/june/elderly-feel-ignored,-finds-dmu-research.aspx
  4. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  5. . Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  6. https://www.afsp.org/advocacy-public-policy/federal-policy/other-legislative-priorities/american-indian-alaska-native-youth-suicide-prevention
  7. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  8. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  9. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  10. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  11. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  12. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  13. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  14. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  15. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  16. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  17. http://www.suicidepreventionlifeline.org
  18. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  19. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  20. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  21. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  22. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  23. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  24. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  25. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  26. http://www.alacoghq.org/PDF/Evangelism/acc_Suicide-Is-Not-Painless.pdf
  27. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  28. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  29. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  30. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  31. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  32. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  33. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  34. Youngest Suicide Victim in Oregon State History, by Caleb Hannan (Apr 5 2010), found at http://www.seattleweekly.com/home/928466-129/healthandwelfare
  35. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  36. Night Falls Fast: Understanding Suicide, by Dr. Kay Redfield Jamison (Vintage, 2000)
  37. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  38. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  39. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  40. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  41. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  42. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  43. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  44. Suicide Facts At A Glance, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2012)
  45. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  46. Why People Suicide, by Dr. Thomas Joiner (Harvard University Press, 2007)
  47. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  48. http://www.suicidepreventionlifeline.org/
  49. Suicide Fact Sheet A, by National Center for Injury Prevention and Control, Division of Violence Prevention. (CDC, 2014)
  50. Preventing Suicide: A Global Perspective, by World Health Organization (2014)
  51. Depression and Suicide. John Hopkins Medical Library. (2015) Retrieved from http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/mental_health_disorders/depression_and_suicide_85,P00764/
  52. Depression and Suicide. John Hopkins Medical Library. (2015) Retrieved from http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/mental_health_disorders/depression_and_suicide_85,P00764/
  53. http://www.metanoia.org/suicide/whattodo.htm
  54. Dr Pamela Stephenson Connolly, Head Case: Treat Yourself to Better Mental Health, at various pages, (2007), ISBN 978-0-7553-1721-9

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Trudi Griffin, LPC, MS
Disusun bersama :
Konselor Profesional
Artikel ini disusun bersama Trudi Griffin, LPC, MS. Trudi Griffin adalah konselor profesional berlisensi di Wisconsin dengan spesialisasi kecanduan dan kesehatan mental. Dia memberikan terapi bagi mereka yang mengalami masalah kecanduan, kesehatan mental, dan trauma di sarana kesehatan masyarakat dan klinik swasta. Dia memperoleh gelar MS di bidang konseling kesehatan mental klinis dari Marquette University pada 2011. Artikel ini telah dilihat 12.558 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 12.558 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan