Pentakosta

hari raya keagamaan Kristen

Pentakosta atau Pantekosta (dari Yunani: Πεντηκοστή [ἡμέρα], Pentēkostē [hēmera], "[hari] kelima-puluh"), juga disebut sebagai Minggu Putih, adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 49 hari setelah (atau hari ke-50 pada masa) Paskah. Pada hari Pentakosta atau Pantekosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2). Sebelumnya Pentakosta atau Pantekostaadalah hari raya besar agama Yahudi yang disebut Shavuot atau festival Oraya.[1] Kata Pantekosta pertama kali digunakan pada Alkitab terjemahan DR. Hillebrandus Cornelius Klinkert, alkitab ini menggunakan dialek Bahasa Melayu. Klinkert memulai proyek penerjemahan Alkitab bahasa Melayu dengan menerjemahkan 4 buku injil dan dicetak dengan biaya sendiri pada tahun 1861. Sedangkan Perjanjian Baru lengkap dicetak di Semarang pada tahùn 1863 dengan dana dari Lembaga Alkitab Belanda NBG atau Netherlands Bible Society.

Tahun Liturgi
Gereja Ritus Barat
Gereja Ritus Timur

Kata Pentakosta pertama digunakan dalam Alkitab terbitan LAI atau Lembaga Alkitab Indonesia.

Janji pengutusan roh Kudus sunting

Pada malam terakhir sebelum Yesus Kristus ditangkap dan kemudian disalibkan, Ia memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan Roh Kudus sebagai suatu janji penyertaan.

(Yesus berkata:) "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu."[2]

Tujuannya:

(Yesus berkata:) "Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."[3]
(Yesus berkata:) "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku."[4]
(Yesus berkata:) "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.[5]

Sesudah Yesus bangkit dari kematian, Ia berkata lagi mengenai hal ini:

(Yesus berkata:) "Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."[6]

Sesaat sebelum Yesus naik ke surga, Ia mengatakan sekali lagi:

(Yesus berkata:) "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."[7]
Tanggal untuk Pentakosta, 1956–2034
TahunBaratTimur
195620 Mei24 Juni
19579 Juni
195825 Mei1 Juni
195917 Mei21 Juni
19605 Juni
196121 Mei28 Mei
196210 Juni17 Juni
19632 Juni
196417 Mei21 Juni
19656 Juni13 Juni
196629 Mei
196714 Mei18 Juni
19682 Juni9 Juni
196925 Mei1 Juni
197017 Mei14 Juni
197130 Mei6 Juni
197221 Mei28 Mei
197310 Juni17 Juni
19742 Juni
197518 Mei22 Juni
19766 Juni13 Juni
197729 Mei
197814 Mei18 Juni
19795 Juni12 Juni
198025 Mei
19817 Juni14 Juni
198230 Mei6 Juni
198322 Mei26 Juni
198410 Juni
198526 Mei2 Juni
198618 Mei12 Juni
19877 Juni
198822 Mei29 Mei
198914 Mei18 Juni
19903 Juni
199119 Mei26 Mei
19927 Juni14 Juni
199330 Mei6 Juni
199422 Mei19 Juni
19954 Juni11 Juni
199626 Mei2 Juni
199718 Mei15 Juni
199831 Mei7 Juni
199923 Mei30 Mei
200011 Juni18 Juni
20013 Juni
200219 Mei23 Juni
20038 Juni15 Juni
200430 Mei
200515 Mei19 Juni
20064 Juni11 Juni
200727 Mei
200811 Mei15 Juni
200931 Mei7 Juni
201023 Mei
201112 Juni
201227 Mei3 Juni
201319 Mei23 Juni
20148 Juni
201524 Mei31 Mei
201615 Mei19 Juni
20174 Juni
201820 Mei27 Mei
20199 Juni16 Juni
202031 Mei7 Mei
202123 Mei20 Juni
20225 Juni12 Juni
202328 Mei4 Juni
202419 Mei13 Juni
20258 Juni
202624 Mei31 Mei
202716 Mei21 Juni
20284 Juni
202920 Mei27 Mei
20309 Juni16 Juni
20311 Juni
203216 Mei21 Juni
20335 Juni12 Juni
203428 Mei

Hari Pentakosta atau Pantekosta (Kristen) pertama sunting

Peristiwa atas murid-murid sunting

Ketika tiba hari Pentakosta atau Pantekosta (Yahudi), semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.[8]

Pandangan orang Yahudi yang mendengar sunting

Peta lokasi tempat asal para pendengar khotbah Petrus dan para rasul pada hari Pentakosta.

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."[9]

Khotbah Petrus sunting

Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan pagi, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:[10]

"Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."[11][12]

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. 23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. 24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.[13]

Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.[14][15]

Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.[16]

Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: "Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu."[17][18]

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."[19]

Tanggapan pendengar sunting

Ketika mereka mendengar perkataan Simon Petrus itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"[20]

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."[21]

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."[22]

Gereja mula-mula sunting

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, dengan penuh rasa takut akan Tuhan. Rasul-rasul mengadakan banyak mujizat dan tanda. Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.[23]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting