Cara Pulih dari Trauma Perkosaan dan Kekerasan Seksual

Unduh PDFUnduh PDF

Entah Anda atau orang terkasih yang menjadi korban perkosaan atau kekerasan seksual, ketahuilah bahwa trauma yang diakibatkan dapat dipulihkan. Masing-masing penyintas kasus perkosaan dan kekerasan seksual melalui tiga tahap atau fase pemulihan dari trauma dengan laju yang berbeda-beda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melewati Fase Akut

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ketahuilah bahwa ini bukanlah akibat dari kesalahan Anda.
    Apa pun yang telah terjadi, bukanlah tindakan Anda yang menyebabkan si pelaku memerkosa atau melakukan kekerasan seksual kepada Anda.[1]
    • Jangan takut memberitahukan kepada orang lain meskipun Anda khawatir akan dipersalahkan. Ini bukanlah kesalahan Anda. Tubuh Anda adalah milik Anda, dan hanya Anda sendirilah yang berhak mengendalikannya.[2]
    • Perkosaan dan kekerasan seksual bisa saja terjadi kepada siapa saja, di mana saja. Pria pun dapat menjadi korbannya.[3]
    • Anda tidak dapat dikatakan "meminta diperkosa", apa pun jenis pakaian yang Anda kenakan, dan Anda tidak sendirian.[4]
    • Dipaksa melakukan hubungan seks atau diperlakukan kasar secara seksual oleh pasangan kencan atau kekasih juga merupakan perkosaan. Peristiwa semacam ini tetaplah merupakan perkosaan, meskipun pelakunya Anda kenal atau kekasih Anda sendiri. Anda bisa saja menjalin hubungan dengan seseorang lalu dia memaksa Anda melakukan hubungan seks di luar keinginan Anda, dan pemaksaan ini tidak selalu disertai dengan tindakan kekerasan. Lebih dari separuh kasus perkosaan terjadi oleh pelaku yang dikenal oleh korban.[5]
    • Minuman beralkohol atau obat-obatan bukanlah alasan untuk seseorang boleh/wajar memerkosa. Memang, pengaruh kedua zat ini dapat mengurangi sikap malu-malu dan meningkatkan kecenderungan bersikap kasar. Alkohol dan obat-obatan juga bisa menurunkan kemampuan Anda untuk mencari pertolongan. Meski demikian, siapa pun yang minum-minum atau mengkonsumsi obat-obatan, hal ini tidak bisa dijadikan alasan dalam kasus kekerasan seksual.[6]
    • Jika Anda adalah seorang pria dan Anda mengalami ereksi selama kekerasan seksual itu berlangsung, jangan malu dan jangan menganggap diri Anda menikmatinya. Ereksi hanyalah reaksi fisik yang alamiah terhadap rangsangan, yang tetap terjadi meskipun Anda tidak menginginkan dan tidak menikmati rangsangan itu. Anda tidak bisa dikatakan "meminta" diperlakukan demikian.[7]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Carilah pertolongan darurat.
    Jika Anda berada dalam situasi darurat bahaya atau mengalami cedera serius, hubungi layanan bantuan darurat. Keamanan diri Anda adalah prioritas yang utama.
    • Nomor bantuan darurat polisi yang dapat dihubungi di Indonesia adalah 110 dan 112.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jangan mandi, membersihkan diri, atau berganti pakaian.
    Anda tentu secara alamiah merasa perlu menyingkirkan bekas-bekas perbuatan si pelaku dari tubuh Anda tetapi sebenarnya penting sekali bahwa Anda menunda tindakan ini.[8]
    • Setiap cairan tubuh atau serpihan rambut yang tertinggal pada tubuh Anda dari si pelaku dapat digunakan sebagai bukti jika Anda mengajukan tuntutan hukum nantinya.
    • Membersihkan wajah, tubuh, atau mencuci pakaian dapat menghilangkan bukti yang penting.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Carilah pertolongan medis darurat.
    Pergilah ke rumah sakit dan beri tahukan kepada tenaga medis bahwa Anda baru saja mengalami kekerasan seksual, sekaligus apakah peristiwa itu melibatkan penetrasi di vagina atau anus.[9]
    • Jika Anda mengizinkannya, tenaga medis yang terlatih secara khusus akan melakukan pemeriksaan forensik dan menggunakan peralatan khusus kasus perkosaan untuk mengumpulkan sampel serpihan rambut/bulu dan cairan tubuh sebagai bukti forensik. Tenaga medis semacam ini telah menjalani pelatihan termasuk dalam hal kepekaan terhadap perasaan dan kebutuhan korban dalam masa-masa yang sangat sulit dan mereka akan berusaha menjadikan seluruh proses pemeriksaan semudah mungkin bagi si korban.[10]
    • Anda mungkin perlu menjalani tes atau penanganan tertentu untuk kondisi infeksi menular seksual dan kehamilan. Prosedur ini mungkin meliputi metode kontrasepsi darurat atau pengobatan profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual.[11]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Beri tahu tenaga medis jika Anda curiga telah diberi obat bius atau diserang saat berada dalam pengaruh alkohol.
    [12]
    • Jika Anda curiga tentang penggunaan obat bius tertentu (biasa disebut "date rape drug"), usahakan untuk menahan buang air kecil karena tenaga medis akan membutuhkan sampel urine Anda untuk melakukan pengetesan keberadaan obat bius yang biasa digunakan dalam kasus-kasus perkosaan, misalnya "Rohypnol".
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Hubungi layanan bantuan darurat.
    Anda bisa menyampaikan pengaduan ke Komnas Perempuan melalui telepon (021) 3903963. Di AS, Anda bisa menghubungi Hotline Bantuan Kekerasan Seksual di nomor telepon 1-800-656-HOPE (4673) atau melalui situs web, dan staf yang terlatih akan menuntun Anda untuk pergi ke tempat yang harus dituju dan melakukan tindakan yang diperlukan.[13] Di Kanada, hubungi layanan bantuan darurat di masing-masing provinsi, yang datanya dapat Anda temukan di tautan ini.
    • Banyak pusat bantuan kekerasan seksual menyediakan tenaga terlatih untuk mendampingi korban ke rumah sakit atau menjalani janji temu medis, agar korban tidak perlu melakukannya sendirian.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pertimbangkan untuk menghubungi polisi untuk melaporkan peristiwa yang telah terjadi.
    Memberikan informasi kepada polisi dapat memaksa pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mencegahnya mengulangi perbuatan yang sama kepada orang yang lain.[14]
    • Jika Anda curiga telah diberi obat bius, sedapat mungkin simpanlah gelas atau botol yang telah Anda gunakan untuk minum. Pengetesan obat-obatan akan dilakukan untuk menemukan adanya obat bius itu dan memberikan bukti yang dapat digunakan nantinya.
    • Metode bius yang paling umum digunakan dalam kasus perkosaan bukanlah "Rohypnol", melainkan alkohol. Beri tahu polisi jika peristiwa yang menimpa Anda melibatkan alkohol atau obat-obatan. Jika Anda telah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu (misalnya, narkoba) sebelum peristiwa itu terjadi, perkosaan tetap saja bukan merupakan akibat kesalahan Anda.[15]
    • Memberi tahu polisi juga memberikan keuntungan psikologis yang membantu Anda melewati transisi dari korban menjadi penyintas.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Jangan menunda untuk bertindak segera jika waktu telah berlalu dari peristiwa itu.
    Meskipun mungkin perkosaan telah terjadi lebih dari 72 jam yang lalu, tetaplah penting bahwa Anda menghubungi polisi, layanan bantuan darurat, dan tenaga medis profesional.[16]
    • Bukti berupa cairan tubuh paling berguna jika diambil dalam waktu selambat-lambatnya 72 jam dari waktu peristiwa. Mungkin Anda tidak yakin apakah akan mengajukan tuntutan hukum atau tidak, tetapi tetaplah kumpulkan bukti-buktinya sehingga dapat digunakan jika Anda membutuhkannya nanti.[17]
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Bertahanlah melewati trauma emosional yang terjadi.
    Peristiwa yang menimpa Anda itu sangat mungkin akan menyebabkan syok, depresi, kecemasan, ketakutan, dan kecurigaan berlebihan, dan mimpi buruk. Semua ini normal dan akan membaik sejalan dengan waktu.[18]
    • Penyintas biasanya juga akan merasa bersalah dan malu, serta menderita gangguan pola makan dan pola tidur, dan sulit berfokus.
    • Trauma yang dialami oleh penyintas kasus perkosaan dan kekerasan seksual merupakan jenis gangguan stres pascatrauma yang spesifik.
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Pahamilah bahwa Anda pun akan mengalami gejala-gejala fisik.
    Anda mungkin menderita rasa sakit, luka-luka, memar, cedera organ dalam, atau iritasi akibat kekerasan yang terjadi. Semuanya ini adalah hal-hal yang mengingatkan Anda pada kejadian yang menyakitkan itu, tetapi semuanya ini juga akan berlalu pada akhirnya.[19]
    • Jangan paksakan diri Anda secara fisik dahulu untuk sementara, setidaknya hingga rasa sakit dan memar-memar yang ada sembuh.[20]
    • Cobalah mandi berendam dengan air hangat, bermeditasi, atau melakukan teknik relaksasi dari stres yang bermanfaat untuk Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengekspresikan Diri ke Luar

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ketahuilah bahwa Anda akan mengalami masa-masa penyangkalan dan depresi.
    Menyangkal dan menekan perasaan adalah bagian yang sangat normal dalam fase kedua dalam proses pemulihan, yaitu fase mengekspresikan diri ke luar (Outward Adjustment). Cara-cara ini berperan penting dalam proses menghadapi rasa sakit dan pemulihannya.[21]
    • Penyintas sering kali melewati fase bersikap seolah-olah kekerasan seksual itu tidak menghasilkan efek apa pun pada dirinya dan "sebenarnya" hanyalah pengalaman seksual yang buruk saja. Penyangkalan dan penekanan perasaan ini disebut minimalisasi dan merupakan respons yang normal yang dapat membantu penyintas melanjutkan kembali hidupnya dalam jangka pendek.[22]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cobalah lanjutkan hidup Anda dahulu.
    Penyintas perlu memulihkan "rasa" normal kembali dalam hidupnya.[23]
    • Bagian ini dalam fase Outward Adjustment disebut supresi (penekanan) dan membantu Anda berperilaku seolah-olah kekerasan itu tidak terjadi, meskipun di dalam diri Anda masih sangat kacau. Sama seperti bagian minimalisasi dalam fase ini, supresi membantu Anda untuk melanjutkan hidup dalam jangka pendek.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bicarakan hal itu jika Anda mampu dan menginginkannya.
    Mungkin Anda merasa perlu terus-menerus membicarakan peristiwa kekerasan itu dan perasaan Anda kepada keluarga, sahabat, layanan bantuan, dan terapis. Ini adalah teknik menghadapi trauma yang normal, yang disebut dramatisasi, tetapi ini bukan berarti Anda mendramatisasi segala sesuatu yang tidak ada menjadi berlebihan.[24]
    • Anda juga mungkin merasa trauma ini telah mengendalikan hidup Anda dan mengubah identitas diri Anda, khususnya jika Anda hanya mampu dan ingin membicarakannya. Adalah normal jika Anda merasa perlu "mengeluarkannya" dari diri Anda.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Biarkan diri Anda untuk menganalisis peristiwa itu.
    Kadang-kadang, penyintas perlu menganalisis hal yang telah terjadi dan berusaha menjelaskannya kepada diri sendiri atau orang lain. Anda mungkin ingin menempatkan diri pada posisi pelaku untuk berusaha membayangkan pola pikirnya.[25]
    • Ini bukan berarti Anda berempati dengan pelaku dan memaklumi perilakunya, maka Anda tidak perlu merasa bersalah jika mengalami fase ini.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan membicarakannya jika Anda tidak menginginkannya.
    Anda berhak untuk tidak membicarakan peristiwa kekerasan itu jika tidak menginginkannya, meskipun mungkin Anda tahu keluarga dan para sahabat menyarankan agar Anda membicarakannya.[26]
    • Kadang-kadang, penyintas bahkan harus berganti pekerjaan, berpindah kota tempat tinggal, atau mengubah lingkungan pertemanan untuk menghindari pemicu-pemicu emosional dan terpaksa membicarakan peristiwa itu. Tidak semua penyintas mengalami kebutuhan semacam ini. Bagian ini dalam fase ini disebut melarikan diri, karena penyintas merasakan adanya kebutuhan untuk melarikan diri dari rasa sakit.[27]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Biarkan diri untuk merasakan perasaan Anda.
    Depresi, kecemasan, ketakutan, kecurigaan berlebihan, mimpi buruk, dan amarah yang Anda rasakan adalah gejala-gejala yang normal bagi orang yang mengalami kekerasan seksual.[28]
    • Selama masa-masa ini Anda mungkin akan enggan meninggalkan rumah, kesulitan makan dan tidur, dan menjauh dari orang-orang serta lingkungan sekitar.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menata Ulang Hidup Anda dalam Jangka Panjang

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Biarkan rasa sakit itu mengalir keluar.
    Pada tahap ketiga dan terakhir dalam pemulihan dari trauma perkosaan, penyintas sering kali mengalami bahwa ingatan akan peristiwa itu membanjir kembali dan penyintas tidak mampu lagi menekannya. Inilah saat ketika pemulihan mulai terjadi.[29]
    • Anda mungkin mengalami kembalinya ingatan ini secara sangat mengganggu dan mengusik hidup Anda. Semua ini adalah bentuk stres pascatrauma dan trauma perkosaan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Ketahuilah bahwa hal ini akan membaik sejalan dengan waktu.
    Pada tahap ini, penyintas sering kali merasa kewalahan, diserbu dengan ingatan yang lalu, dan bisa jadi berpikir untuk bunuh diri. Meskipun perasaan-perasaan ini terasa sangat berat, inilah tahap ketika Anda mulai menyatukan masa lalu ke dalam realitas yang baru dan melanjutkan hidup kembali.[30]
    • Pada suatu titik, Anda akan menerima bahwa perkosaan adalah bagian dari hidup Anda dan Anda dapat melanjutkan hidup kembali.[31]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Libatkan keluarga dan para sahabat.
    Ini adalah waktu ketika Anda mendapatkan rasa aman, rasa percaya, dan kontrol kembali, dan untuk inilah pula Anda perlu berhubungan kembali dengan orang lain.[32]
    • Tentukan kapan, di mana, dan dengan siapa Anda ingin membagikan pengalaman peristiwa kekerasan itu. Pilihlah orang-orang yang mendukung Anda dan tetapkan batas dengan hanya membicarakan hal-hal yang Anda merasa nyaman untuk bicarakan.[33]
    • Anda berhak membicarakannya kepada siapa pun yang Anda inginkan. Kadang-kadang, pelaku mengancam untuk melakukan kekerasan berikutnya jika Anda memberitahukan peristiwa itu kepada orang lain, tetapi sebenarnya satu-satunya cara untuk menghentikan ancaman justru adalah memberitahukannya kepada orang lain.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Dapatkan dukungan dari petugas yang profesional.
    Konselor yang terlatih secara khusus dalam penanganan trauma perkosaan dan kekerasan seksual dapat menjadi pendamping yang penuh empati bagi Anda dalam masa-masa melewati emosi.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Berikan waktu pada diri Anda sendiri untuk pulih.
    Anda mungkin membutuhkan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.[35]
    • Sejalan dengan waktu, Anda akan mampu mengembalikan jati diri, pandangan terhadap dunia, dan hubungan-hubungan Anda. Bersabarlah terhadap diri sendiri dan jangan berharap untuk pulih dalam waktu sekejap.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Carilah pertolongan dalam proses pengajuan tuntutan hukum dan segala urusannya.
    Jika Anda tidak yakin harus melakukan apa, hubungi pusat bantuan krisis setempat untuk meminta bantuan. Staf organisasi semacam ini terlatih untuk mendampingi Anda dalam seluruh prosesnya, termasuk menghadiri pertemuan serta janji-janji temu lainnya, jika Anda butuhkan.[36]
    • Anda tidak perlu mengajukan tuntutan hukum jika tidak menginginkannya. Polisi juga dapat memperingatkan pelaku untuk mencegahnya mengulangi perbuatan jahatnya.[37]
    • Anda juga mungkin berhak menerima tunjangan keuangan untuk beberapa pengeluaran yang berkaitan dengan hilangnya atau berkurangnya pekerjaan, menghadiri proses pengadilan, menjalani konseling, dan lain-lain. Ketahui informasi yang lebih lanjut dari pusat bantuan krisis setempat.[38]
    • Banyak pusat bantuan krisis bekerja sama dengan layanan bantuan hukum pro-bono (gratis) bagi penyintas kasus kekerasan seksual. Di organisasi semacam ini, petugas layanan juga tersedia untuk mendampingi Anda menghadiri pertemuan dengan pengacara atau pengadilan.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pahami ketentuan hukum yang berlaku.
    Kekerasan seksual tidak terikat oleh ketentuan pembatasan waktu (statute of limitations). Hal ini berarti meskipun mungkin peristiwa kekerasan terjadi berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu, Anda tetap dapat melaporkannya kepada polisi.[39]
    • Jika Anda memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum kepada pelaku dan Anda telah menjalani penanganan medis segera setelah peristiwa itu terjadi, kemungkinan besarnya adalah bukti-bukti untuk kasus Anda telah dikumpulkan.
    • JIka dokter atau perawat menggunakan peralatan medis khusus kasus perkosaan atau peralatan medis forensik, ini berarti ada bukti-bukti yang telah dikumpulkan dan disimpan sebagai arsip kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.[40]
    Iklan

Tips

  • Pemulihan bukan berarti Anda sama sekali lupa terhadap peristiwa yang telah terjadi atau Anda sama sekali tidak akan mengalami kesedihan atau gejala-gejala lainnya. Pemulihan adalah suatu perjalanan pribadi untuk meraih kembali kendali hidup, rasa percaya, dan rasa aman, serta memaafkan diri sendiri terhadap rasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri.[41]
  • Anda tidak perlu melewati seluruh proses ini dengan urutan seperti yang umum atau dijelaskan di panduan ini. Perjalanan proses pemulihan setiap penyintas berbeda-beda dan bergerak maju dan mundur melalui seluruh mekanisme diri menghadapi semua ini.
Iklan
  1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2323517/
  2. https://rainn.org/get-information/aftermath-of-sexual-assault/receiving-medical-attention
  3. http://www.sexualityandu.ca/sexual-health/drug_facilitated_sexual_assault/the-hard-facts
  4. https://rainn.org/get-information/sexual-assault-recovery/tips-for-after-an-attack
  5. http://www.sexualityandu.ca/sexual-health/sex-and-the-law/if-it-happens
  6. http://www.sexualityandu.ca/sexual-health/drug_facilitated_sexual_assault/the-hard-facts
  7. http://kidshealth.org/parent/positive/talk/rape.html#cat20018
  8. https://rainn.org/get-information/aftermath-of-sexual-assault/preserving-and-collecting-forensic-evidence
  9. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  10. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  11. https://ohl.rainn.org/online/resources/self-care-after-trauma.cfm
  12. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  13. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  14. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  15. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  16. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  17. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  18. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  19. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  20. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  21. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  22. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  23. http://uofa.ualberta.ca/-/media/ualberta/students/university-wellness-services/sac/rape-trauma-syndrome-2009.pdf
  24. https://www.k-state.edu/counseling/topics/relationships/rape.html
  25. http://www.pandys.org/index.html
  26. https://ohl.rainn.org/online/resources/how-long-to-recover.cfm
  27. https://rainn.org/get-information/aftermath-of-sexual-assault/preserving-and-collecting-forensic-evidence
  28. http://www.sexualityandu.ca/sexual-health/drug_facilitated_sexual_assault/what-to-do-if-it-happens-to-you
  29. https://www.rainn.org/public-policy/legal-resources/compensation-for-rape-survivors
  30. http://www.sexualityandu.ca/sexual-health/sex-and-the-law/sexual-assault
  31. https://rainn.org/get-information/aftermath-of-sexual-assault/preserving-and-collecting-forensic-evidence
  32. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2323517/

Tentang How.com.vn ini

Artikel ini disusun bersama Rebecca Tenzer, MAT, MA, LCSW, CCTP, CGCS, CCATP, CCFP. Rebecca Tenzer adalah pemilik dan kepala klinik Astute Counseling Services, praktik konseling pribadi di Chicago, Illinois. Berbekal lebih dari 18 tahun pengalaman edukasional dan klinik di bidang kesehatan mental, Rebecca merupakan spesialis dalam penanganan depresi, kecemasan, panik, trauma, kesedihan, hubungan antarpersonal, menggunakan kombinasi terapi perilaku kognitif, terapi psikodinamik, praktik berbasis bukti, dan kepakaran dalam bidang kesehatan mental. Rebecca memiliki gelar Bachelor of Arts (BA) dalam Sosiologi dan Antropologi dari DePauw University, gelar Master in Teaching (MAT) dari Dominican University, dan gelar Master of Social Work (MSW) dari University of Chicago. Rebecca pernah bertugas sebagai anggota AmeriCorps dan saat ini juga merupakan profesor psikologi pada tingkat perguruan tinggi. Rebecca terlatih sebagai Cognitive Behavioral Therapist (CBT), Certified Clinical Trauma Professional (CCTP), Certified Grief Counseling Specialist (CGCS), dan Certified Clinical Anxiety Treatment Professional (CCATP). Rebecca adalah anggota Cognitive Behavioral Therapy Society of America dan The National Association of Social Workers. Artikel ini telah dilihat 6.887 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Emosional
Halaman ini telah diakses sebanyak 6.887 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan