Artikel ini disusun bersama Ray Schilling, MD. Dr. Schilling adalah pensiunan dokter di British Columbia, Kanada. Dia telah berpraktik sebagai dokter keluarga di Kanada lebih dari 16 tahun. Dia memperoleh gelar MD dari Eberhard-Karls-University Medical School pada 1971. Dia adalah anggota organisasi Canadian Society of Clinical Hypnosis dan American Academy of Anti-Aging Medicine, serta pernah menjabat sebagai dewan kompensasi pekerja British Columbia sebagai penasihat medis.
Ada 44 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 77.019 kali.
Kulit merupakan organ tubuh yang terbesar, dan saat terluka, reaksi biokimia yang rumit langsung bekerja untuk menyembuhkan luka. Merawat luka dengan bahan alami, seperti antiseptik dan salep herbal, dapat mendukung proses penyembuhan tubuh, sehingga membantu kulit cepat sembuh dengan jaringan parut minimal. Pelajari cara alami membersihkan, membalut, dan menyembuhkan luka.
Langkah
- Tentukan kedalaman luka. Periksa luka untuk menentukan apakah dapat dirawat di rumah atau harus mencari bantuan medis. Pergilah ke rumah sakit agar dapat ditangani oleh ahli medis jika luka dalam atau parah, karena mungkin perlu dijahit agar dapat sembuh dengan benar.[1] [2] Periksa ke dokter jika hal-hal berikut terjadi:
- Jaringan otot berwarna merah atau jaringan lemak berwarna kuning tampak di dalam luka.
- Luka tetap terbuka saat sisi-sisinya dilepas.
- Luka terletak di dekat sendi atau area di mana luka tidak akan dapat tertutup tanpa jahitan.
- Pendarahan parah dan tidak dapat dihentikan setelah 10 menit ditekan.[3]
- Luka yang mengakibatkan pendarahan dari pembuluh arteri, yang biasanya berwarna merah terang, banyak, dan bertekanan besar sehingga mengalir deras.
- Hentikan pendarahan. Pastikan pendarahan dihentikan agar jumlah darah yang hilang tidak bertambah dan proses penyembuhan dapat dimulai.[6] Letakkan sepotong bola kapas bersih pada luka, dan tekan dengan tegas dan stabil.[7]
- Tekan dengan stabil selama 10 menit, tanpa mengangkat bola kapas.
- Namun, jangan menekan terlalu kuat, karena dapat menyumbat sirkulasi darah dan menghambat proses penggumpalan darah.
- Jika darah merembes membasahi bola kapas, letakkan bola kapas baru di atas yang pertama; jangan lepaskan bola kapas pertama.
- Jika darah membasahi bola kapas dengan cepat, dan penekanan tampaknya tidak menghentikan pendarahan, segera kunjungi dokter.
- Jangan pernah memasang tourniquet sendiri; karena dapat menyebabkan kerusakan serius, bahkan berisiko diamputasi.
- Bilas luka dengan air mengalir. Posisikan kulit yang terluka di bawah air keran dingin yang mengalir. Biarkan air mengaliri luka dengan lembut selama beberapa menit.[8] Cara pembersihan luka ini akan menghilangkan sebagian besar kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.
- Pembersihan alami seharusnya sudah cukup untuk sebagian besar luka dangkal yang hanya memerlukan perawatan di rumah.
- Untuk luka yang parah, profesional medis akan memutuskan larutan apa yang diperlukan.
- Oles lembut luka dengan bola kapas bersih. Jangan diusap, karena dapat membuat luka menjadi semakin terbuka. Periksa apakah masih ada tanah atau kotoran lain yang tertanam di area luka saat dicuci. Pastikan semua kotoran dan benda asing sudah dihilangkan. Gunakan pinset yang sudah didisinfeksi dengan alkohol gosok untuk mengambil kotoran yang tertanam di luka.[9]
- Oles lembut luka hanya dengan benda steril, seperti bola kapas. Oles lembut luka dari bagian tengah sampai ke tepi untuk menghilangkan kotoran.
- Bilas lagi dengan larutan saline (larutan garam fisiologis). Guakan larutan saline 0,9% yang ringan (yang disebut “isotonik” karena memiliki kandungan yang sama dengan darah) untuk membantu membersihkan area luka serta mencegah infeksi. Lakukan pencucian ini kapan pun luka perlu dicuci selama masa penyembuhan.[10]
- Larutkan ½ sdt garam di dalam 240 ml air mendidih. Diamkan sampai dingin, lalu tuangkan pada luka, dan usap lembut dengan bola kapas untuk menghilangkan kelembapan.[11]
- Gunakan larutan saline baru setiap kali mencuci luka. Buang sisa larutan yang tidak terpakai.[12] Bakteri dapat tumbuh didalam larutan saline dalam waktu 24 jam.[13]
- Pastikan untuk menjaga luka tetap bersih dan terus mendisinfeksi luka. Jika luka tampak merah atau terinflamasi, segera kunjungi dokter.
- Jangan gunakan hidrogen peroksida dan yodium. Meskipun hidrogen peroksida umumnya dianjurkan untuk merawat luka, namun sebenarnya tidak membunuh bakteri dengan efektif.[14] Sebaliknya, hidrogen peroksida dapat memperlambat proses penyembuhan alami serta mengiritasi luka.[15] Yodium juga dapat mengiritasi luka.[16]
- Gunakan air mengalir, atau larutan saline, saja untuk mencuci luka.
Iklan
- Gunakan salep koloid perak. Perak secara alami bersifat antimikroba. Salep antibakteri koloid perak dapat dibeli di sebagian besar toko obat dan apotek.[17]
- Oleskan selapis tipis salep antibakteri pada luka, lalu tutup dengan plester.
- Salep antibakteri tidak mempercepat penyembuhan luka, tetapi membantu mencegah infeksi dan menyediakan perlindungan bagi luka untuk mendukung proses penyembuhan alami tubuh.[18]
- Gunakan antiseptik alami. Beberapa rempah memiliki efek antimikroba alami yang dapat membantu mencegah infeksi. Beberapa obat herbal dapat memperparah kondisi medis atau mengganggu kinerja obat medis. Jadi, diskusikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat herbal apa pun.
- Calendula. Calendula memiliki kandungan antimikroba dan telah terbukti mempercepat penyembuhan.[19] Oleskan salep dengan konsentrasi calendula 2-5% pada luka. Anda juga dapat membuat larutan calendula dengan perbandingan 1:5, dengan alkohol 90%.[20]
- Minyak tea tree. Minyak tea tree memiliki kandungan antibakteri dan antifungi yang alami. Oleskan beberapa tetes minyak tea tree 100% pada luka dengan bola kapas bersih.[21]
- Echinacea. Echinacea memiliki kandungan yang bagus untuk penyembuhan luka.[22] Krim atau salep yang mengandung Echinacea dapat membantu menyembuhkan luka ringan.[23]
- Lavendel. Lavendel memiliki kandungan antibakteri yang alami,[24] tetapi tidak boleh dioleskan langsung pada luka yang terbuka atau dalam. Campurkan 1-2 tetes minyak lavendel dengan 1 sdm minyak almon, dan oleskan campuran tersebut pada luka dan lecet ringan.[25]
- Gunakan gel lidah buaya untuk mengobati luka ringan. Oleskan gel lidah buaya murni beberapa kali sehari jika luka sangat dangkal. Jangan digunakan pada luka dalam, termasuk luka bedah, karena malah akan memperlambat penyembuhan jika digunakan di jaringan tubuh yang lebih dalam.[26]
- Gel lidah buaya dapat mengurangi inflamasi, serta melembapkan area luka.
- Pada kasus langka, pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap gel lidah buaya. Jika kulit menjadi merah atau mengalami iritasi, hentikan penggunaan gel lidah buaya, dan segera kunjungi dokter.
- Lindungi luka. Tutup luka dengan perban katun dan rekatkan dengan plester, setelah luka diolesi salep herbal pilihan Anda.[31] Jaga luka tetap tertutup sampai sudah hampir sembuh dan kulit baru sudah tumbuh.
- Saat mengganti balutan, cuci luka dengan larutan saline, lalu tepuk-tepuk hingga kering. Oleskan salep, dan tutup luka dengan perban bersih.[32]
- Jaga luka tetap tertutup perban setelah dibersihkan atau diolesi salep antibakteri. Luka harus sering dibersihkan, dan perban harus sering diganti.
- Tangan harus selalu dicuci sebelum mengganti perban atau menyentuh luka.
Iklan
- Konsumsi lebih banyak protein dan vitamin. Percepat proses penyembuhan luka dengan mengonsumsi lebih banyak protein serta vitamin yang mendukung kesehatan kulit, terutama vitamin A dan C.[33] Seng juga dapat membantu menyembuhkan luka.[34] Jika mengalami defisiensi nutrisi, kulit memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh. Makanlah banyak makanan berikut untuk mendapatkan nutrisi, vitamin, dan mineral yang cukup:[35]
- Protein tanpa lemak: daging tanpa lemak, seperti daging ayam dan kalkun, ikan, telur, yoghurt yunani, kacang-kacangan
- Vitamin C: buah-buahan citrus, melon oranye (cantaloupe), kiwi, mangga, nanas, buah beri, brokoli, paprika, kubis brussel, kembang kol[36]
- Vitamin A: susu yang diperkaya dengan vitamin A, daging, keju, daging organ, ikan cod, ikan halibut[37]
- Vitamin D: susu atau jus yang diperkaya dengan vitamin D, ikan berlemak, telur, keju, hati sapi[38][39]
- Vitamin E: buah geluk, biji-bijian, selai kacang, bayam, brokoli, kiwi[40][41]
- Seng: Daging sapi, daging babi, daging domba, daging ayam hitam, buah geluk, serealia utuh, kacang-kacangan[42][43]
- Gunakan ekstrak teh hijau. Penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu menyembuhkan luka dengan lebih cepat.[44][45][46] Pilihlah salep dengan konsentrasi teh hijau 0,6%.
- Anda juga dapat membuat sendiri salep sejenis dengan mencampurkan ekstrak teh hijau dengan petroleum jelly.[47]
- Gunakan witch hazel untuk meredakan inflamasi. Gunakan witch hazel, bahan antiinflamasi alami, untuk membantu meredakan inflamasi dan mengurangi kemerahan, setelah luka sudah menutup.[48]
- Witch hazel dapat dibeli di sebagian besar apotek (di AS).
- Oleskan banyak-banyak dengan menggunakan bola kapas.
- Minum banyak air. Minumlah setidaknya 240 ml minuman nonkafeina dan nonalkohol setiap dua jam sekali. Cara ini akan menggantikan cairan yang hilang karena berkeringat akibat demam atau pendarahan pada saat terluka. Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi berikut:[49]
- Kulit kering
- Sakit kepala
- Kram otot
- Tekanan darah rendah
- Lakukan olahraga berintensitas rendah. Melakukan olahraga sedang dapat memperkuat kemampuan tubuh melawan infeksi, meredakan inflamasi, dan mempercepat proses penyembuhan.[50] Jangan terlalu memaksakan bagian tubuh yang terluka. Berolahragalah setidaknya 3 hari seminggu selama 30-45 menit. Tanyakan kepada dokter olahraga apa yang terbaik untuk Anda. Beberapa olahraga mudah berintensitas rendah antara lain:
- Jalan cepat
- Yoga dan peregangan
- Latihan beban ringan
- Bersepeda dengan kecepatan 8-14 km per jam
- Berenang
- Gunakan kompres es. Tempelkan kompres es pada area luka jika bengkak dan inflamasi terus terjadi atau mengganggu. Suhu dingin membantu mengebaskan area dan mengurangi nyeri serta mencegah pendarahan lebih lanjut.[51]
- Buat sendiri kompres es dengan cara membasahi dan memasukkan handuk ke dalam kantong klip. Simpan di dalam lemari pembeku selama 15 menit.
- Bungkus kantong klip dengan handuk lembap, dan tempelkan pada area luka.
- Jangan menempelkan kompres es pada luka yang terbuka atau terinfeksi.
- Jangan menempelkan es batu langsung pada kulit karena dapat melukai kulit.
- Gunakan humidifier (alat pelembap udara). Lingkungan lembap membantu mendukung proses penyembuhan luka. Gunakan humidifier untuk membantu melembapkan udara dan mencegah kulit mengering atau pecah. Pastikan humidifier selalu bersih untuk mencegah penyebaran bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi.[52] [53]
- Jika terlalu lembap, jamur dan kutu debu dapat tumbuh subur.
- Jika kurang lembap, para penghuni rumah dapat mengalami kulit kering serta iritasi tenggorokan dan sinus.
- Ukur kelembapan dengan alat pengukur yang disebut humidistat, yang dapat dibeli di sebagian besar toko penyedia perangkat keras.
Iklan
Tips
- Jangan gunakan krim kimia atau beraroma, misalnya krim badan atau wajah, di dalam atau pada luka.
- Jangan mengelupas keropeng. Biarkan terkelupas sendiri secara alami.
- Jaga kulit sekitar dan juga luka tetap lembap. Mengeringkan kulit menyebabkan keropeng pecah dan tidak membantu kulit sembuh dengan efisien--yang pada akhirnya akan menyebabkan jaringan parut terbentuk.
- Pastikan untuk menjaga luka tetap bersih dan terlindungi.
- Untuk menghilangkan jaringan parut kecil yang tersisa, gunakan krim vitamin E, atau minyak jaringan seperti Bio Oil untuk mengecilkan ukuran jaringan parut, tetapi pastikan produk hanya menyentuh jaringan parut saja.
- Jangan sering menyentuh area luka, agar dapat sembuh dengan cepat.
- Jika luka tidak membaik setelah 3-4 minggu, segera kunjungi dokter.
Peringatan
- Untuk luka atau luka bakar yang cukup parah atau terinfeksi, jangan gunakan panduan di atas untuk merawat luka; segera kunjungi dokter.
- Jaga luka agar tidak terpapar sinar matahari. Jaringan parut dan keropeng kemungkinan akan terbentuk jika luka terpapar sinar matahari, terutama jika lebih 10 menit.
Referensi
- ↑ http://familydoctor.org/familydoctor/en/prevention-wellness/staying-healthy/first-aid/first-aid-cuts-scrapes-and-stitches.printerview.all.html
- ↑ http://www.ic.sunysb.edu/Stu/wilee/e-zine-controlbleeding.html
- ↑ http://www.webmd.com/first-aid/bleeding-cuts-wounds
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000045.htm
- ↑ http://www.ic.sunysb.edu/Stu/wilee/e-zine-controlbleeding.html/
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000043.htm
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/1895071-overview
- ↑ http://www.aboutkidshealth.ca/En/HealthAZ/TestsAndTreatments/HomeHealthCare/Documents/Normal-saline-solution-how-prepare-home.pdf
- ↑ http://www.aboutkidshealth.ca/En/HealthAZ/TestsAndTreatments/HomeHealthCare/Documents/Normal-saline-solution-how-prepare-home.pdf
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/1895071-overview
- ↑ http://www.medscape.com/viewarticle/456300_3
- ↑ https://www.amherst.edu/alumni/learn/bookclub/pastfeatures/dontcrossyoureyes/excerpt
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2935806/
- ↑ http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
- ↑ Efstratiou E, Hussain AI, Nigam PS, Moore JE, Ayub MA, Rao JR.Antimicrobial activity of Calendula officinalis petal extracts against fungi, as well as Gram-negative and Gram-positive clinical pathogens.Complement Ther Clin Pract. 2012 Aug;18(3):173-6
- ↑ http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/calendula
- ↑ http://www.medicinenet.com/tea_tree_oil-topical/article.htm
- ↑ http://web.campbell.edu/faculty/nemecz/George_home/references/Echinacea.html
- ↑ http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/echinacea
- ↑ Sienkiewicz M, Głowacka A, Kowalczyk E, Wiktorowska-Owczarek A, Jóźwiak-Bębenista M, Łysakowska M.The biological activities of cinnamon, geranium and lavendel essential oils. Molecules. 2014 Dec 12;19(12):20929-40.
- ↑ http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/lavendel
- ↑ http://umm.edu/health/medical-reference-guide/complementary-and-alternative-medicine-guide/herb/aloe
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3609166/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16099322/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19134433
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24328700
- ↑ http://www.sja.org.uk/sja/first-aid-advice/first-aid-techniques/how-to-put-on-a-dressing.aspx
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000315.htm
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/health/healthy_living/hic_What_We_Eat_Affects_How_We_Feel/hic_Keeping_Your_Digestive_Tract_Healthy/hic_Nutrition_Guidelines_to_Improve_Wound_Healing
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002416.htm
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/health/healthy_living/hic_What_We_Eat_Affects_How_We_Feel/hic_Keeping_Your_Digestive_Tract_Healthy/hic_Nutrition_Guidelines_to_Improve_Wound_Healing
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002404.htm
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002400.htm
- ↑ https://patienteducation.osumc.edu/documents/vita-d.pdf
- ↑ https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/
- ↑ http://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/vitamin-e
- ↑ https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-HealthProfessional/
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002416.htm
- ↑ http://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/zinc
- ↑ http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1743919113000538
- ↑ http://www.hindawi.com/journals/ecam/2013/386734/
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/960.html
- ↑ http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1743919113000538
- ↑ http://www.uofmhealth.org/health-library/hn-2186007
- ↑ http://umm.edu/health/medical/ency/articles/dehydration
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3900100/
- ↑ http://www.healthline.com/health/chronic-pain/treating-pain-with-heat-and-cold#Heatvs.Cold1
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Field%20FK[Author]&cauthor=true&cauthor_uid=8109679
- ↑ http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=498
Apakah artikel ini membantu Anda?
⚠️ Disclaimer:
Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.
- - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
- - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
- - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
- - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.