Unduh PDFUnduh PDF

LSD adalah singkatan lysergic acid diethylamide. LSD merupakan salah satu jenis narkotika paling kuat. Pemakai LSD mengalami efek tinggi yang mereka sebut tripping, dan kadang sensasi tripping itu tidak menyenangkan, ditandai dengan paranoia, gangguan visual, psikosis temporer, atau ketakutan. Efek LSD bisa bertahan sampai 12 jam. Oleh karena tripping-nya lama sekali, pemakai obat ini biasanya menunjukkan tanda jelas bahwa dia sedang tinggi. Beberapa tanda pemakaian LSD bisa dilihat dari perubahan fisik, perubahan persepsi, dan perubahan perilaku.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperhatikan Perubahan Perilaku

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tentukan apakah dia mengalami halusinasi.
    Halusinasi merupakan efek umum yang dialami pemakai zat asam.[1] Pemakai LSD mungkin merasa melihat sesuatu yang tidak ada, mendengar sesuatu yang tidak menghasilkan suara, atau membau sesuatu yang tidak mengeluarkan aroma. Dia mungkin juga melihat sesuatu dengan mata tertutup.[2]
    • Jika dia mengkhayalkan sesuatu yang luar biasa, seperti bisa terbang, atau jika dia punya delusi atau halusinasi bunuh diri atau membunuh, segera cari bantuan.
    • Perhatikan apakah dia tampaknya berinteraksi dengan sesuatu yang tidak ada, seperti menatap tembok, bicara dengan diri sendiri, atau menangkap udara.
    • Halusinasi ini kadang menakutkan untuk pemakai itu sendiri dan kadang berbahaya atau mengancam nyawa jika dia tidak menyadari realitas untuk waktu yang sangat lama.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Dengarkan untuk mencari tanda bahwa dia merasakan pengalaman sensoris yang campur aduk.
    Pengalaman sensoris campur aduk merupakan efek yang sudah biasa pada pemakai halusinogen seperti LSD. Saat itu, indra mereka tertukar dan akibatnya cukup menakutkan. Perubahan persepsi ini juga disebut sinestesia, dan dapat membuat pemakai “mendengar” warna atau “melihat” suara.[3]
    • Perhatikan apa yang dia katakan untuk menentukan apakah mungkin dia mengalami efek sensoris yang campur aduk. Misalnya, jika dia mengatakan, “Pohon itu terdengar cantik” atau “Aku bisa melihat musiknya”, itu indikasi bahwa mungkin dia memakai LSD.
    • Sinestesia saja bukanlah tanda pemakaian LSD. Sejumlah kecil populasi manusia mengalami sinestesia alami. Jadi, jangan salah paham dan menyangka mereka memakai LSD.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Perhatikan apakah dia mengalami distorsi.
    Kadang, pemakai LSD mengalami distorsi terhadap ukuran, waktu, kedalaman, dan kecepatan, yakin bahwa suatu benda jauh lebih besar daripada sebenarnya atau bergerak jauh lebih cepat daripada kenyataannya. Kadang, pemakai LSD juga mengalami perubahan persepsi akan waktu.[4] Cobalah menanyakan beberapa hal ini kepadanya:
    • Berapa jarak dari sini ke pohon itu?
    • Sebesar apa rumah itu?
    • Sudah berapa lama kamu duduk di sini?
    • Jam berapa ini?
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Perhatikan indra yang makin tajam.
    Indra orang yang tripping karena memakai LSD kadang sangat tajam sehingga mereka bisa melihat, membau, menyentuh, mendengar, dan merasakan banyak hal dengan lebih intens. Ini adalah bagian dari efek psikedelik, yaitu kemampuan untuk melihat warna lebih jelas dan merasakan sesuatu lebih dalam.[5] Pemakai LSD tidak mampu menutupi sensasi intens tersebut dan tanda-tanda ini mudah dikenali.
    • Cobalah menawarinya minuman, mainkan musik, atau putar film, dan lihat apa dia merespons dengan wajar. Jika dia sepertinya lebih terkesan daripada biasa atau kewalahan dengan pengalaman sensoris tersebut, ada kemungkinan dia memakai LSD.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Perhatikan apakah dia sulit tidur.
    LSD dapat menyebabkan insomnia sehingga pemakainya hampir mustahil bisa tidur atau tidur untuk waktu yang cukup lama. Jika Anda memperhatikan dia nyaris tidak tidur, mungkin itu tanda dia sering memakai LSD.[6]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Perhatikan hilangnya selera makan.
    LSD dapat menyebabkan penurunan selera sehingga pemakainya tidak punya keinginan untuk makan. Kenali tanda pemakaian LSD dengan memperhatikan perubahan total dalam kebiasaan makan seseorang.[7]
    • Misalnya, jika dia yang tadinya makan teratur sekarang tidak makan sama sekali, itu tanda penting bahwa mungkin dia memakai LSD.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Perhatikan apakah dia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.
    Biasanya, pemakai LSD tidak mampu menyelesaikan pekerjaan mudah seperti menyetir atau mengoperasikan mesin. Waspadai tanda ini karena mungkin dia memakai zat asam.[8]
    • Tanda lainnya adalah kesulitan mengoperasikan remote control televisi, bingung dengan instruksi sederhana, atau kesusahan mencari kunci yang benar untuk membuka pintunya sendiri.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Waspadai paranoia, distres, kecemasan, atau disorientasi.
    Ketika memakai zat asam, beberapa orang memasuki keadaan pikiran terpisah, yang sering kali menyebabkan panik dan ketakutan ekstrem. Beberapa orang mengalami delusi, juga dihinggapi pikiran dan perasaan menakutkan.[9]
    • Perhatikan tingkah lakunya. Beberapa indikator pemakaian LSD adalah gelisah tanpa alasan, cemas ada yang mengejarnya, atau bingung dengan keadaan di sekelilingnya.
    • Orang yang sedang memakai LSD juga kadang mengoceh tak tentu atau mengeluarkan komentar ganjil dan tidak biasa. Perkataan yang tidak koheren ini merupakan salah satu tanda pemakaian LSD.[10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengecek Gejala Fisik

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lihat apakah pupilnya melebar.
    Seperti banyak narkotika lain, LSD menyebabkan pupil pemakainya melebar atau membesar.[11] Efek ini disebut mydriasis dan terjadi ketika sistem saraf simpatik terpengaruh dan merupakan akibat langsung dari pemakaian LSD.[12]
    • Tatap matanya untuk mengetahui apakah pupilnya lebih besar daripada normal.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cek mulut kering atau saliva berlebih.
    [13] Setelah memakai LSD, beberapa orang mengalami mulut kering atau memproduksi saliva berlebih. Perhatikan mulutnya dan suara yang dia keluarkan untuk mengecek apakah mulutnya kering atau banyak air liur.
    • Misalnya, Anda mungkin mendengar suaranya serak saat berbicara atau melihat air liur menetes dari sudut mulutnya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tanyakan apakah jari tangan atau kakinya kesemutan.
    Kesemutan di jari kaki atau tangan juga tanda umum pemakaian LSD. Jika Anda curiga, tanyakan apakah dia mengalami sensasi kesemutan yang tidak biasa.[14]
    • Anda juga bisa memperhatikan ketika dia menggosok jari kaki atau tangan. Itu mungkin karena dia merasa tidak nyaman oleh sensasi kesemutan.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tes detak jantung.
    Pemakai zat asam juga mengalami peningkatan detak jantung.[15] Anda bisa mengetahui apakah detak jantungnya normal dari denyut nadi. Jika dia mengizinkan, cobalah menghitung denyut nadinya.
    • Untuk memeriksa denyut nadi, letakkan telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan bagian dalam, tepat di bawah jempolnya. Tahan jari Anda sampai bisa merasakan denyut dan kemudian atur waktu selama 60 detik. Hitung detak jantungnya sampai 60 detik itu berakhir.
    • Denyut nadi normal adalah 60 sampai 100 detak per menit. Jika lebih dari itu, berarti detak jantungnya cepat, yang mengindikasikan pemakaian LSD.[16]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lihat apakah dia berkeringat atau menggigil.
    [17] Biasanya, pemakai LSD jadi sangat kedinginan atau kepanasan karena obat ini memengaruhi suhu tubuh normal. LSD mengubah kemampuan tubuh mengatur suhu internal dan akibatnya adalah keringat berlebih atau menggigil.
    • Carilah tetes-tetes keringat pada dahinya, atau lihat apakah dia gemetar kedinginan.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Perhatikan apakah tubuhnya lemah.
    Biasanya, kekuatan tubuh pemakai zat asam berkurang dan mereka sering merasa lemah.[18] Misalnya, dia tidak sanggup membawa barang yang tidak begitu berat dan kesusahan berdiri untuk waktu lama karena tiba-tiba merasa lelah dan lemas.
    • Waspadai juga perubahan pada kekuatannya dan dengar apa yang dia katakan. Misalnya, dia mungkin bilang terlalu lelah untuk berjalan padahal jaraknya pendek, atau apabila barang yang biasanya bisa dia angkat dengan mudah terasa terlalu berat.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengenali Bukti Fisik Pemakaian LSD

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Perhatikan apakah ada kertas kecil warna-warni.
    Salah satu cara distribusi LSD adalah dengan kertas kecil.[19] Lembar kertas LSD biasanya berwarna atau dihiasi karakter kartun. Kertas ini disebut blotter.
    • Jika Anda menemukan kertas kecil warna-warni di kamarnya, mungkin saja dia memakai LSD.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cari botol tetes kecil.
    LSD biasanya disimpan dalam botol tetes kecil, seperti botol penyegar napas atau botol obat.[20] Tinggi botolnya hanya 5 cm. LSD cair mungkin diwarnai supaya tidak ketahuan bahwa cairan di dalamnya adalah LSD.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Periksa apakah ada gula batu.
    Banyak pemakai LSD yang meneteskan obatnya ke gula batu untuk dikonsumsi.[21] Jika Anda melihat ada kantong plastik berisi gula batu di kamarnya, mungkin itu tanda dia memakai LSD.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pantau pengeluaran uangnya.
    Kecanduan narkoba adalah kebiasaan boros. Jadi, pemakai LSD mungkin selalu kekurangan uang. Pikirkan sesering apa dia minta uang dan secepat apa uangnya habis.
    • Misalnya, jika dia meminjam uang lagi beberapa hari setelah membayar, ada kemungkinan dia menggunakan uangnya untuk membeli obat.
    Iklan

Peringatan

  • Bisa saja semua gejala ini terlihat pada orang yang tidak pernah memakai narkoba. Jadi, pastikan Anda memeriksa dengan teliti karena spekulasi keliru akan menyinggung perasaannya.
  • Jangan salah mengenali gejala LSD dengan narkotika jenis lain, seperti kokaina dan heroin.
  • Sinestesia juga merupakan kondisi otak neurologis. Jadi, pastikan lebih dahulu. Kondisi ini bukan gangguan. Seseorang bisa saja mengalami sinestesia walaupun tidak memakai LSD. Jangan menuduh sebelum yakin.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Natalia S. David, PsyD
Disusun bersama :
Psikolog
Artikel ini disusun bersama Natalia S. David, PsyD. Dr. David adalah asisten profesor psikologi di University of Texas Southwestern Medical Center dan konsultan psikiatri di Clements University Hospital dan Zale Lipshy University Hospital. Dia adalah anggota Board of Behavioral Sleep Medicine, Academy for Integrative Pain Management, dan American Psychological Association’s Division of Health Psychology. Pada 2017, dia meraih penghargaan dan beasiswa Baylor Scott & White Research Institute’s Podium Presentation Award. Dia memperoleh gelar PsyD dari Alliant International University pada 2017 dengan spesialisasi psikologi kesehatan. Artikel ini telah dilihat 5.228 kali.
Daftar kategori: Kecanduan
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.228 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan