Artikel ini disusun bersama Trudi Griffin, LPC, MS. Trudi Griffin adalah konselor profesional berlisensi di Wisconsin dengan spesialisasi kecanduan dan kesehatan mental. Dia memberikan terapi bagi mereka yang mengalami masalah kecanduan, kesehatan mental, dan trauma di sarana kesehatan masyarakat dan klinik swasta. Dia memperoleh gelar MS di bidang konseling kesehatan mental klinis dari Marquette University pada 2011.
Ada 16 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 8.205 kali.
Vaginismus adalah salah satu tipe disfungsi seksual wanita, yaitu vagina berkontraksi dengan sendirinya selama penetrasi seksual sehingga menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Selain mengganggu kehidupan seksual, vaginismus tidak memungkinkan wanita memasukkan tampon atau menjalani pemeriksaan pelvis. Penyebab vaginismus bervariasi dan harus dieksplorasi untuk keperluan perawatan. Walaupun menjengkelkan, memalukan, dan menimbulkan stres, kondisi ini sangat bisa dirawat.
Langkah
- Jangan remehkan rasa sakit ketika berhubungan seksual. Gejala vaginismus yang pertama dan paling mengganggu adalah rasa sakit saat penetrasi seksual.[1] Rasa sakit yang dialami oleh setiap wanita berbeda-beda, ada yang merasa sensasi terbakar, menyengat, mengencang, luka, atau seakan pasangan “menghantam dinding”. Dalam banyak kasus, rasa sakit dan kontraksi otot tanpa sadar itu cukup parah sehingga menghalangi penetrasi sepenuhnya.
- Kebanyakan wanita mengetahui masalah ini pada saat pertama berhubungan seksual. Ini disebut vaginismus primer.[2]
- Sebagian baru mengalami vaginismus bertahun-tahun setelahnya, disebut vaginismus sekunder. Jadi, Anda tidak boleh mengabaikan gejala kunci hanya karena selama ini Anda tidak pernah merasakan sakit saat berhubungan.
- Perhatikan masalah penetrasi vaginal yang lain. Selain rasa sakit saat berhubungan, wanita yang menderita vaginismus mungkin mengalami kesulitan dengan bentuk penetrasi yang lain, seperti memasukkan tampon dan pemeriksaan pelvis. Gejala-gejala lainnya adalah:[3]
- Menikah, tetapi tidak disempurnakan dengan hubungan seksual
- Rasa sakit atau tidak nyaman yang terus terasa setelah melahirkan, infeksi jamur/saluran kencing, infeksi menular seksual, interstitial cystitis, histerektomi, kanker dan operasi, pemerkosaan, atau menopause
- Rasa sakit yang terus terasa saat berhubungan, tetapi tidak diketahui penyebabnya
- Napas berhenti saat usaha penetrasi seksual
- Perhatikan kejang otot yang lain.[4] Kontraksi dan kejang otot vaginal adalah pertanda vaginismus, tetapi beberapa wanita juga mengalami kejang di kaki atau punggung bawah. Kejang terjadi paling sering saat usaha penetrasi seksual.
- Evaluasi keengganan Anda untuk berhubungan.[5] Banyak wanita yang menderita vaginismus masuk dalam pola menghindari situasi seksual. Menghindari aktivitas seksual atau hubungan cinta karena sakit atau malu dengan gejala yang Anda rasakan adalah pertanda jelas bahwa Anda harus mencari bantuan medis.
- Ingat bahwa keengganan Anda ini tidak salah, dan disebabkan oleh asosiasi bawah sadar tubuh antara seks dan rasa sakit.
- Temui dokter. Buatlah janji dengan dokter umum atau ginekolog untuk mendiskusikan kemungkinan vaginismus. Jelaskan perkembangan dan keparahan gejala yang Anda rasakan.
- Tentukan apakah ada kondisi lain. Dokter harus menjalankan pemeriksaan pelvis dan memperhatikan rasa tidak nyaman atau kontraksi vaginal yang terjadi. Selain itu, dokter mungkin akan menganjurkan tes tambahan untuk menentukan apakah gejala Anda disebabkan oleh hal lain.
- Vaginismus mungkin memiliki penyebab fisik yang jelas, seperti infeksi, cedera, atau saraf hipersensitif pada bukaan vagina (vulvodinia karena disentuh)[6]
- Dapatkan diagnosis. Jika semua penyebab lain sudah dipastikan tidak ada, dokter mungkin akan memberi diagnosis vaginismus primer atau sekunder. Selain itu, dokter mungkin mendeskripsikan kondisi Anda global jika terjadi dalam semua situasi yang harus memasukkan sesuatu, atau situasional jika terjadi hanya pada situasi tertentu (seperti penetrasi seksual).[7]
- Sayangnya, seksualitas dan disfungsi seksual wanita tidak dimengerti sepenuhnya. Anda mungkin saja bertemu dengan tenaga medis yang mengabaikan gejala Anda atau tidak berhasil membantu Anda. Dalam kasus ini, Anda harus tegas meminta diagnosis dan perawatan. Jika dokter Anda tidak dapat membantu, cari dokter lain yang berpengalaman merawat vaginismus dan tipe disfungsi seksual wanita yang lain.
- Kemungkinan diagnosis lain adalah apareunia, yaitu istilah untuk ketidakmampuan melakukan hubungan seksual (dan vaginismus adalah salah satu tipenya), dan dyspareunia yang merujuk pada rasa sakit secara keseluruhan saat berhubungan seksual.[8]
- Diagnosis akan membawa perawatan Anda ke tahap lanjut dan menyediakan kesempatan untuk dirawat oleh tim ahli.
- Pertimbangkan peran rasa cemas. Banyak wanita yang dapat melacak vaginismus kembali pada rasa cemas, takut, dan stres. Akarnya mungkin lebih dalam atau hanya berhubungan dengan faktor kehidupan saat ini, seperti kurang tidur dan stres berat karena pekerjaan.[9]
- Sadari apakah ada kepercayaan mendalam tentang seks dan seksualitas. Wanita yang menderita vaginismus lebih cenderung memiliki kenegatifan yang berurat akar tentang seks dan seksualitas.[10] Perasaan ini mungkin berawal pada masa kanak-kanak atau berkaitan dengan peristiwa traumatis tertentu.
- Ketika kepercayaan negatif tentang seks dimulai saat masih kecil, komponen potensial vaginismus juga ikut bermain, yaitu tidak adanya pendidikan seksual yang tepat.
- Pahami peran pengalaman masa lalu. Wanita yang menderita vaginismus diperkirakan dua kali lebih mungkin memiliki riwayat gangguan seksual di masa kanak-kanak sebagai nonpenderita.[11] Peristiwa traumatis berkontribusi pada trauma sedang hingga berat, dan di antaranya adalah:[12]
- Pelecehan seksual oleh seseorang yang familier
- Kekerasan seksual
- Trauma pelvis
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Pengalaman seksual yang sangat negatif di usia dini dengan pasangan konsensual
- Ketahui bahwa masalah dalam hubungan juga memiliki kontribusi. Jika Anda menderita vaginismus sekunder dan situasional, mungkin akarnya adalah masalah dengan pasangan. Masalah ini meliputi tidak adanya rasa percaya, takut akan komitmen, atau kekhawatiran bahwa Anda akan mudah disakiti atau membuka diri pada rasa sakit dan kekecewaan.
- Sadari bahwa kondisi medis dan pengobatan mungkin memiliki peran. Ada berbagai kondisi yang dapat memicu atau memperkuat gejala vaginismus. Ini sangat mungkin jika vaginismus muncul setelah periode fungsi seksual yang normal. Kondisi medis yang berpotensi memiliki kontribusi pada vaginismus adalah:
- Infeksi saluran kencing dan masalah kencing lainnya
- Infeksi menular seksual
- Kanker organ seksual atau reproduksi
- Endometriosis
- Penyakit radang pelvis
- vulvodinia atau vestibulodinia
- Prosedur medis yang melibatkan organ reproduksi wanita, seperti histerektomi, juga dapat menyebabkan vaginismus
- Ketahui peran potensial capaian reproduksi.[13] Bagi banyak wanita, vaginismus sekunder berkaitan dengan persalinan. Ini mungkin terjadi apabila persalinan sangat sulit atau menyebabkan cedera pada organ seksual. Ada juga sebagian wanita yang mengalami vaginismus karena perubahan dan kekeringan hormon yang biasanya terjadi saat menopause.
- Vaginismus sekunder juga bisa diakibatkan oleh rasa takut memiliki anak atau melahirkan.[14]
- Terimalah jika tidak ada penyebab yang jelas. Beberapa wanita tidak pernah mengetahui mengapa mereka mengalami vaginismus. Dalam kasus ini, tidak ada penyebab fisik dan nonfisik yang diketahui.
- Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa gejala vaginismus adalah bagian mekanisme pertahanan umum yang terpicu dalam situasi mengancam. Penelitian ini menganggap bahwa vaginismus tidak selalu merupakan disfungsi seksual primer.[15]
- Cobalah konseling. Terapis dapat membantu menentukan apakah vaginismus Anda disebabkan oleh masalah emosional atau psikologis. Ini karena kesadaran akan kondisi itu sendiri biasanya menimbulkan rasa takut dan kecemasan sebelum berhubungan sehingga membentuk lingkaran setan yang memperparah gejala.[16] Perasaan depresi, isolasi, dan penghargaan diri rendah juga merupakan efek umum dari stigma disfungsi seksual.
- Hasil perawatan akan jauh lebih positif bila wanita dan pasangannya termotivasi, kooperatif, dan berniat mengurangi konflik hubungan. Jadi, evaluasi psikologis sebagai pasangan adalah awal perawatan yang baik.[17]
- Jika vaginismus berkaitan dengan masalah kecemasan atau trauma seksual masa lalu, terapis dapat membantu Anda mengatasi masalah ini sehingga Anda dapat melangkah maju.
- Salah satu tipe terapi tertentu, yaitu terapi perilaku kognitif, dapat sangat membantu beberapa wanita. Terapi ini berfokus pada hubungan antara pikiran dan perilaku, dan terapis perilaku kognitif dapat membantu Anda mengubah pikiran dan perilaku yang berkaitan dengan keengganan berhubungan seksual.[18] .
- Tanyakan tentang terapi eksposur. Salah satu perawatan vaginismus adalah terapi eksposur, atau pemajanan, dan melibatkan desensitisasi penetrasi secara bertahap.[19] Eksposur terhadap penetrasi yang dibantu terapis merupakan perawatan yang efektif, bahkan untuk wanita dengan vaginismus seumur hidup.[20] Teknik eksposur biasanya melibatkan latihan penetrasi vaginal dengan alat bantu dilator.
- Ini adalah metode yang sama yang digunakan pada perawatan mandiri, dengan tambahan pemandu yang dapat membantu Anda melanjutkan sendiri dengan yakin dan sukses.[21]
- Carilah terapis fisik. Mintalah dokter merujuk Anda kepada terapis fisik yang berpengalaman mengatasi vaginismus dan tipe disfungsi seksual wanita lainnya. Karena otot dasar panggul memainkan peran besar dalam vaginismus, terapi fisik adalah salah satu opsi perawatan terbaik. Terapis fisik dapat:[22]
- mengajarkan teknis bernapas dan relaksasi
- membantu Anda mempelajari kontraksi otot dasar panggul untuk mengontrol otot dasar panggul
- Lakukan latihan Kegel.[23] Latihan Kegel dirancang untuk membantu Anda mengontrol otot dasar panggul. Untuk melakukan latihan Kegel, Anda hanya perlu mengontraksikan otot yang digunakan untuk menghentikan aliran urine, menahannya selama beberapa detik, kemudian lepaskan. Lakukan 20 kontraksi setiap kali, sebanyak-banyaknya dalam sehari.
- Beberapa dokter menganjurkan latihan Kegel dilakukan dengan memasukkan satu jari ke dalam vagina (Anda boleh memasukkan maksimal tiga jari). Jari memungkinkan Anda merasakan kontraksi otot agar lebih bisa mengontrol gerakannya.
- Pertimbangkan menggunakan dilator vaginal di rumah. Dokter mungkin akan menganjurkan dilator vaginal untuk Anda gunakan di rumah. Dilator adalah alat berbentuk kerucut yang dimasukkan ke dalam vagina. Di dalam, alat ini akan membesar sehingga otot-otot vagina meregang dan terbiasa dengan penetrasi.
- Untuk memulai, ambil posisi seperti ketika buang air besar. Ini membantu memperbesar bukaan vagina. Kemudian, masukkan jari (bukan dilator) ke dalam vagina, jangan ubah posisi tubuh.
- Saat melanjutkan dengan dilator, biarkan selama 10 sampai 15 menit. Otot vagina akan terbiasa dengan tekanan tersebut.[24]
- Anda dapat meminta pasangan membantu memasukkan dilator.[25]
- Lakukan hubungan seksual dengan sangat perlahan. Wanita yang mengalami vaginismus harus bersabar dan mencoba opsi perawatan sebelum mulai berhubungan lagi. Jika langsung berhubungan aktif, Anda mungkin akan merasakan sakit atau tidak nyaman, dan ini akan memulai siklus rasa sakit dan kecemasan yang memperparah vaginismus. Pastikan bahwa pasangan Anda juga sabar dan suportif.
- Saat berhubungan, lakukan dengan sangat pelan, gunakan banyak pelumas, dan cobalah berbagai eksperimen untuk menemukan posisi yang paling nyaman.
- Biasanya dokter menyarankan wanita untuk memegang objek penetrasi dan memasukkannya setengah atau seluruhnya ke dalam vagina setelah selesai dengan dilator vaginal. Objek penetrasi yang dimaksud adalah penis, dildo, dan vibrator.[26]
Tips
- Beberapa wanita merasa malu dengan kondisi mereka sehingga tidak mencari perawatan untuk vaginismus. Jika Anda merasa seperti ini, ingat bahwa vaginismus bukanlah kesalahan Anda dan bahwa kondisi ini sangat bisa dirawat. Carilah dokter simpatik dan terapis yang baik, dan bekerja sama dengan mereka untuk mewujudkan kehidupan seksual yang sehat.
- Beberapa dokter dan situs web mungkin menganjurkan pengobatan, termasuk anestesi lokal, untuk merawat vaginismus. Namun, secara umum ini bukan ide bagus. Anestesi lokal akan mengebaskan rasa sakit eksternal, tetapi tidak akan menyelesaikan masalah dan mungkin membuatnya semakin sulit diatasi.
Referensi
- ↑ https://www.vaginismus.com/
- ↑ https://www.vaginismus.com/faqs/vaginismus-questions/primary-and-secondary-vaginismus-differences
- ↑ https://www.vaginismus.com/vaginismus-symptoms
- ↑ https://www.vaginismus.com/vaginismus-symptoms
- ↑ https://www.vaginismus.com/vaginismus-causes
- ↑ http://www.nhs.uk/Conditions/Vaginismus/Pages/Diagnosis.aspx
- ↑ https://www.vaginismus.com/faqs/vaginismus-questions/primary-and-secondary-vaginismus-differences
- ↑ https://www.vaginismus.com/faqs/vaginismus-questions/primary-and-secondary-vaginismus-differences
- ↑ http://patient.info/doctor/vaginismus-and-orgasmic-problems-in-women
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Rhonda_Amsel/publication/10957434_Etiological_correlates_of_vaginismus_sexual_and_physical_abuse_sexual_knowledge_sexual_self-schema_and_relationship_adjustment/links/53ff77f60cf2194bc29a8264.pdf#page=72
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Rhonda_Amsel/publication/10957434_Etiological_correlates_of_vaginismus_sexual_and_physical_abuse_sexual_knowledge_sexual_self-schema_and_relationship_adjustment/links/53ff77f60cf2194bc29a8264.pdf#page=72
- ↑ http://patient.info/doctor/vaginismus-and-orgasmic-problems-in-women
- ↑ http://www.nhs.uk/Conditions/Vaginismus/Pages/Causes.aspx
- ↑ http://www.nhs.uk/Conditions/Vaginismus/Pages/Causes.aspx
- ↑ http://link.springer.com/article/10.1007/s001920170035
- ↑ https://www.vaginismus.com/vaginismus-causes
- ↑ http://psycnet.apa.org/psycinfo/2000-08960-006
- ↑ http://www.nhs.uk/conditions/Vaginismus/Pages/Introduction.aspx
- ↑ http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD001760/abstract
- ↑ http://psycnet.apa.org/journals/ccp/77/1/149/
- ↑ http://psycnet.apa.org/journals/ccp/77/1/149/
- ↑ pelvic floor muscle contraction
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001487.htm
- ↑ http://www.merckmanuals.com/home/women-s-health-issues/sexual-dysfunction-in-women/vaginismus
- ↑ http://www.merckmanuals.com/home/women-s-health-issues/sexual-dysfunction-in-women/vaginismus
- ↑ http://www.merckmanuals.com/home/women-s-health-issues/sexual-dysfunction-in-women/vaginismus