Unduh PDFUnduh PDF

Matematika merupakan fondasi bagi banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bagi banyak anak dan orang dewasa, "Matematika" adalah kata sepuluh huruf yang membangkitkan emosi mulai dari ketidaksukaan dan kecemasan sampai ketakutan. Kecemasan akan matematika dan bentuk lainnya yang lebih parah, yaitu fobia matematika, menghalangi banyak siswa untuk mempelajari disiplin ilmu yang lebih menantang yang membutuhkan peran penting matematika. Jika anak Anda termasuk di antara mereka yang takut matematika, baca langkah-langkah berikut untuk mengatasi fobia matematika. Mungkin Anda akan menemukan cara untuk melihat matematika dari sudut pandang yang lebih positif.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menaklukkan Fobia Matematika Anda Sendiri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kenali gejala fobia matematika.
    Jika Anda merasa cemas atau frustrasi saat berhadapan dengan matematika dan angka, bisa jadi Anda memiliki fobia atau kecemasan pada matematika. Ada empat gejala umum yang bisa membantu Anda mengenali apakah Anda mengalami hal ini: panik, paranoid, sikap pasif, dan minder. [1] Jawablah beberapa pertanyaan berikut untuk mengetahui apakah Anda memiliki fobia matematika:
    • Panik: Apakah Anda merasakan gelombang ketidakberdayaan atau teror yang berhubungan dengan kelas, ujian, kuis, dan PR matematika?
    • Paranoia: Apakah Anda khawatir bahwa Anda satu-satunya orang di dunia yang tidak bisa menjawab soal matematika dan bahwa orang lain lebih pandai daripada Anda?
    • Sikap pasif: Apakah Anda sudah benar-benar menyerah dalam belajar dan memahami matematika karena merasa tidak cukup pintar untuk memahaminya?
    • Minder: Apakah Anda sekadar menebak semua jawaban dan mengandalkan bantuan orang lain selama mendalami materinya?
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Akui kecemasan Anda.
    Seperti halnya kebanyakan fobia dan kecanduan, langkah pertama untuk mengatasinya adalah mengakui masalah Anda. Memiliki fobia matematika tidak lantas menjadikan Anda terlihat buruk atau bodoh. Akan tetapi, mengabaikannya begitu saja akan membawa pengaruh buruk ke dalam hidup Anda.[2]
    • Masalah ini sangat penting jika Anda memiliki anak yang juga mengalami kesulitan dengan matematika. Kecemasan Anda bisa meningkatkan kecemasan mereka.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Daftarkan diri Anda pada kursus matematika dengan level yang tepat.
    Setiap orang memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Pastikan Anda ditempatkan di level yang sesuai. Ditempatkan di level yang lebih tinggi daripada seharusnya mungkin justu mendatangkan frustrasi karena Anda harus berjuang untuk memahami materinya.[3]
    • Bicaralah kepada mentor dan diskusikan level matematika mana yang mereka anggap sesuai dengan kemampuan Anda.
    • Ikutilah tes penempatan matematika untuk membantu Anda mengukur tingkat kemampuan diri.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pilihlah pengajar yang sesuai dengan gaya belajar Anda.
    Mungkin Anda tidak punya banyak pilihan saat duduk di sekolah menengah atas atau di bawahnya. Namun, tidak demikian saat Anda masuk perguruan tinggi. Di sana Anda bisa memilih dosen dan kelas matematika. Ada banyak situs yang menampilkan penilaian mahasiswa terhadap dosen sehingga Anda dapat mengetahui cara mereka mengajar.[4]
    • Tanyakan kepada mahasiswa lain yang sudah pernah mengikuti kelas dosen tersebut mengenai apa yang mereka suka dari kelas yang diampunya.
    • Jadwalkan pertemuan dengan dosen yang dimaksud dan tanyakan secara spesifik cara mengajar mereka. Ceritakan gaya belajar Anda dan diskusikan pendapat Anda tentang kesesuaiannya dengan cara mengajar mereka.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Bertanyalah jika Anda tidak mengerti.
    Konsep matematika saling berkaitan. Jika tidak memahami sejak awal, Anda akan sangat kesulitan saat tiba di konsep selanjutnya. Guru yang baik ingin muridnya sukses. Mereka tidak seketika paham masalah utama Anda jika Anda diam saja.[5]
    • Cobalah untuk tidak merasa malu saat harus bertanya. Jika Anda tidak memahami sesuatu, kemungkinan ada orang lain di kelas yang juga kebingungan.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu.
    Pada kebanyakan PR, soal yang paling mudah biasanya ada di awal dan tingkat kesulitannya terus berkembang sampai akhir. Jawab soal yang lebih mudah terlebih dahulu, kemudian kerjakan yang lebih sulit.[6] Santai saja dan lewatkan soal yang sangat sulit bagi Anda. Anda selalu bisa kembali mengerjakannya nanti.
    • Strategi ini juga bisa diterapkan untuk soal kuis dan ujian. Jangan lupa untuk memeriksa kembali dan menjawab soal yang sudah Anda lewatkan!
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Sediakan banyak waktu belajar untuk menghadapi ujian.
    Daripada belajar semalam suntuk menjelang ujian, atur waktu luang tiap harinya untuk belajar dan berlatih soal. Dengan demikian, Anda tak perlu terlalu khawatir bakal kekurangan waktu untuk mempelajari semua yang harus Anda ketahui.[7]
    • Latihan yang terus diulang dalam waktu lama akan membantu Anda mengingat cara menyelesaikan soal saat merasa tertekan dalam ujian.
    • Belajar lebih awal juga memberi Anda cukup waktu untuk berfokus pada konsep yang lebih sulit.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Buatlah rencana tes untuk mengurangi kecemasan Anda.
    Selain mengulangi soal dengan berbagai tingkat kesulitan, satu-satunya perbedaan antara ujian dan PR adalah keterbatasan waktu pengerjaan. Anda bisa mengurangi kecemasan menghadapi ujian matematika jika menggunakan pendekatan yang positif dan memiliki rencana yang tepat.[8]
    • Tempatkan fungsi ujian dalam sudut pandang yang seharusnya. Ujian hanya berfungsi mengukur seberapa baik Anda mempelajari materi, bukan keseluruhan nilai sebagai siswa atau pribadi.
    • Gunakan waktu yang terbatas tersebut dengan bijak. Jangan bermalas-malasan, tetapi jangan juga terburu-buru. Manfaatkan waktu untuk membaca pertanyaan berulang-ulang untuk memahaminya. Selesaikan pertanyaan yang paling mudah terlebih dahulu, dan gunakan sisa waktunya untuk mengerjakan soal yang lebih sulit.
    • Tunjukkan usaha Anda dalam mencari jawaban. Ujian tidak hanya melihat jawaban Anda, tetapi juga pemahaman pada metode mencari jawaban.
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Mintalah perpanjangan waktu.
    Temui guru Anda dan tanyakan kemungkinan mendapatkan perpanjangan waktu saat mengerjakan kuis dan ujian. Waktu tambahan untuk mengerjakan ujian bisa membantu mengurangi kecemasan untuk menjawab setiap pertanyaan dalam waktu yang terbatas.[9]
    • Anda mungkin perlu berbicara dengan konselor atau mengambil ujian untuk mengetahui apakah Anda pantas mendapat perpanjangan waktu.
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Ubahlah cara belajar Anda.
    Saat Anda meyakini ketidakcakapan Anda dalam matematika, hal itu mungkin memengaruhi cara Anda belajar matematika. Mengubah cara dalam mempelajari matematika bisa mengubah sikap Anda. Sekadar menghapal rumus tidak seefektif memahami maksud rumus tersebut dan kapan rumus itu harus digunakan. Cobalah beberapa metode di bawah ini:[10]
    • Bacalah buku pegangannya secara menyeluruh. Anda mungkin perlu membaca pelajaran tersebut berulang kali jika beberapa kalimatnya sulit dipahami atau padat informasi. Biarkan Anda menyerap pelajaran tersebut sebisa Anda. Tuliskan pertanyaan yang muncul saat Anda membaca untuk kemudian ditanyakan di kelas.
    • Berhati-hatilah dalam mencatat pelajaran. Tujuan Anda adalah memahami isi pelajaran, bukan hanya menuliskannya. Luangkan waktu untuk mencari poin-poin penting dan tuliskan. Lalu, tuliskan pula materi pendukungnya.
    • Cobalah belajar dalam kelompok. Terkadang Anda justru memahami materi dengan lebih baik saat belajar dalam kelompok. Teman belajar yang lebih dahulu paham akan menjelaskan dengan cara yang mudah Anda mengerti.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membantu Anak Menaklukkan Fobia Matematika

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kenali tanda-tanda fobia matematika pada diri anak.
    Jika anak tampak sama sekali tidak tertarik atau bahkan ketakutan saat mengerjakan PR matematika, bisa jadi mereka mengalami kecemasan terhadap mata pelajaran tersebut. Anak Anda bisa jadi mengatakan hal-hal seperti "aku tidak akan pernah pintar matematika" dan beranggapan bahwa mereka tidak cukup cerdas mengikuti mata pelajaran itu.[11]
    • Perhatikan sikap anak dan lihat apakah mereka jadi sedih, khususnya saat mereka harus mengerjakan soal matematika atau apakah ada alasan lain mereka bersikap begitu.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Dorong naluri kecerdasan dan keterampilan anak Anda.
    Dorongan positif adalah cara yang baik untuk membantu anak mengatasi fobia matematika. Alih-alih bersikap negatif saat mereka melakukan kesalahan, bicarakan soal tersebut dan tekankan bagian yang sudah dikerjakan dengan benar. Tunjukkan keterampilan yang sudah mereka kuasai dan tetaplah bersikap positif pada bagian-bagian yang masih memerlukan perbaikan.[12]
    • Mintalah bantuan seorang tutor sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan langsung dalam lingkungan belajar yang positif dan membangun kepercayaan diri.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran matematika.
    Bahas matematika dengan cara yang positif. Jika jawaban anak salah, mintalah mereka melihat soalnya sekali lagi, tanpa mencaci mereka karena kesalahan tersebut. Lingkungan belajar yang sangat positif sangatlah penting. Ada beberapa cara untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dalam mempelajari matematika atau mata pelajaran lainnya:[13]
    • Ingatkan anak bahwa keterampilan dalam matematika tidak dipelajari sekaligus dan bahwa semua orang belajar dengan tingkatan yang berbeda.
    • Biarkan anak mengatur lingkungan belajar yang sesuai dengan mereka sendiri. Anda mungkin tidak mengizinkan gangguan visual misalnya TV atau internet, tetapi anak Anda mungkin lebih suka ada musik saat belajar, atau belajar di lantai dengan dialasi bantal alih-alih duduk di depan meja.
    • Izinkan penggunaan kalkulator dan komputer untuk mengerjakan perhitungan aslinya, tetapi semangati anak Anda untuk belajar menjawab soal tanpa bantuan alat.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jadwalkan waktu istirahat saat belajar.
    Saat anak mengalami kesulitan dengan matematika, mengerjakannya dalam waktu yang lebih lama biasanya bukanlah cara untuk menyelesaikan masalahnya. Belajar terus-menerus tanpa istirahat bisa berujung pada sikap putus asa. Beristirahatlah sebentar sehingga anak Anda dapat mencerna informasi dan menghindari rasa putus asa yang berkepanjangan.[14]
    • Kembali ke bagian yang sulit dan cari tahu masalahnya. Kemudian, Anda bisa mengembangkan pendekatan lain yang lebih baik agar anak mampu mempelajari dan memahaminya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Dorong anak untuk mengatasi satu soal dalam satu waktu.
    Saat dihadapkan pada serangkaian soal atau ujian yang terdiri atas tiga puluh soal, anak akan segera kewalahan. Anda tidak pernah duduk dan mencoba membaca satu buku sekaligus, lantas mengapa Anda mencoba melakukannya dengan matematika? Dorong anak untuk berfokus pada satu soal di satu waktu.[15]
    • Jika mereka menemui soal yang sangat sulit, beri tahu mereka untuk melewatkannya lebih dahulu dan kembali mengerjakannya nanti. Menjawab pertanyaan yang lebih mudah akan membangun kepercayaan diri mereka saat mereka menghadapi yang lebih sulit.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Tunjukkan kepada anak Anda kegunaan atau manfaat matematika.
    Matematika berperan dalam banyak aspek dalam kehidupan, misalnya memasak (rasio dan proporsi), olahraga (pencatatan skor), pembangunan rumah (perhitungan jumlah material bangunan dan cat, serta penganggaran biaya), dan lain sebagainya. Menunjukkan kegunaan praktis matematika bisa memotivasi anak untuk belajar matematika, bukannya malah takut.[16]
    • Cobalah mengubah soal matematika menjadi permainan sembari mengerjakan aktivitas rumah tangga sehari-hari.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Berkenalanlah dengan pihak pengajar dan cari tahu metode pengajaran mereka.
    Untuk membantu anak dalam mempelajari matematika, Anda perlu mencari tahu cara mata pelajaran tersebut diajarkan di kelas. Bisa jadi anak Anda perlu mendapatkan perhatian lebih dari yang biasanya di kelas, atau mungkin anak Anda bisa belajar matematika dengan lebih baik jika diajarkan dengan cara yang berbeda.[17]
    • Bahas hal ini dengan guru, yang bisa membantu Anda merencanakan cara yang tepat untuk mendukung pendidikan anak.
    • Bisa jadi pandangan anak terhadap masalah ini berbeda dengan Anda. Dorong mereka untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara yang mereka anggap paling masuk akal.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Biasakan diri Anda dengan alat peraga pengajaran matematika.
    Selain kalkulator dan komputer, ada sejumlah alat peraga pengajaran matematika untuk membantu pengerjaan perhitungan dasar, termasuk metode perhitungan jari seperti Chizanbop, dan peralatan seperti balok Cuisenaire, Dienes, dan Napier's. Anda bisa mempelajari alat-alat ini dan metode lainnya dari situs Dewan Nasional Guru Matematika (NCTM) dan sumber lain.
    • Situs web NCTM berisi bagian yang ditujukan untuk membantu para orang tua dan anggota keluarga lain untuk membantu anak belajar matematika, termasuk ringkasan mengenai cara pengajaran matematika saat ini.[18]
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Dukung aspek positif matematika dengan permainan, puzzle, dan lelucon.
    Menyandingkan matematika dengan kecemasan adalah kepercayaan bahwa matematika bukanlah mata pelajaran yang "asyik". Faktanya, matematika bisa jadi menyenangkan jika didekati dengan cara yang benar.
    • Permainan seperti Battleship dan mancala mengajarkan keterampilan berpikir logis, sedangkan permainan seperti Yahtzee mengajarkan pengenalan, kemungkinan, dan strategi dengan angka.[19] Ada juga sejumlah permainan edukasi yang tersedia di situs web NCTM.[20]
    • Puzzle seperti magic square mengajarkan pengenalan pola dan pemikiran logis sembari mendorong keterampilan berhitung, dan juga menunjukkan beberapa hubungan yang menarik antarangka dalam sistem matematika kita.
    • Lelucon matematika membantu meredakan ketegangan siswa saat belajar matematika dengan serius. Lelucon matematika bisa dalam bentuk kartun, candaan (misalnya mengatakan, “Ibu menyayangimu sebesar tangen 90 derajat"), atau bahkan plesetan lagu (misalnya penulis artikel ini memarodikan lagu Five Man Electric Band "Sign" menjadi "sinus", untuk menjelaskan kesulitan saat mempelajari trigonometri).
    KIAT PAKAR

    "Permainan matematika dapat membantu kanak-kanak menikmati matematika, merasa seolah belajar sehingga menambah minat mereka."

    How.com.vn Bahasa Indonesia: Soren Rosier, PhD

    Soren Rosier, PhD

    Guru dan Peneliti Pendidikan
    Soren Rosier adalah kandidat PhD di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Stanford. Dia mempelajari cara anak-anak saling mengajari dan cara melatih guru-guru sebaya. Sebelum mengambil program PhD, Soren adalah guru sekolah menengah di Oakland, California, dan peneliti di SRI International. Dia memperoleh gelar sarjana dari Harvard University pada 2010.
    How.com.vn Bahasa Indonesia: Soren Rosier, PhD
    Soren Rosier, PhD
    Guru dan Peneliti Pendidikan
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Dorong anak untuk tidak membandingkan kemampuan mereka dengan teman sekelasnya.
    Anak Anda mungkin memiliki kecenderungan pulang ke rumah dan mengeluh bahwa mereka tidak sebaik salah satu temannya dalam matematika. Cobalah untuk menepis obrolan semacam ini dan beri tahu mereka bahwa tingkatan belajar mereka berbeda. Matematika bukanlah kompetisi.[21]
    • Saat berada di dekat anak, hindari mengucapkan pernyataan yang memberi kesan bahwa Anda membandingkan mereka dengan teman sekelas atau saudara mereka.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memahami Fobia Matematika

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kenalilah mitos mengenai kemampuan matematika.
    Beberapa orang mengalami ketakutan pada matematika karena mereka percaya mitos keliru tentang matematika. Pernyataan seperti, "pria lebih baik dalam matematika dibanding wanita" atau "tidak ada kreativitas dalam matematika" hanya beberapa mitos yang sering didengar dan dipercayai.[22]
    • Meski dalam sejarah ada lebih banyak ahli matematika pria dibanding wanita, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pria secara otomatis lebih baik dalam matematika dibandingkan dengan wanita. Secara historis, pria memiliki kesempatan pendidikan yang lebih baik dibanding wanita, tetapi hal ini pun sudah berubah.
    • Beberapa orang percaya bahwa matematika sepenuhnya tentang logika, dan tidak berhubungan dengan kreativitas. Meski pola pikir logis diperlukan untuk mengerjakan beberapa langkah dalam menjawab soal matematika, kita tetap membutuhkan intuisi kuat untuk memahami langkah awal yang tepat untuk menyelesaikan soal.
    • Beberapa orang percaya bahwa pintar matematika berarti mampu mengerjakan semua perhitungan di kepala. Berhitung dengan jari menunjukkan pemahaman matematika sederhana, dan nantinya cara ini mendorong perkembangan sempoa.
    • Beberapa orang percaya bahwa pintar matematika berarti bisa menjawab soal matematika seketika. Beberapa cara untuk melakukan perhitungan tertentu bisa jadi memang merupakan metode yang termudah dan "terbaik", tetapi cara ini bukanlah satu-satunya. Saat menambahkan 1/6 dengan 3/8, biasanya diajarkan untuk menyamakan nilai penyebut menjadi 4/24 dan 9/24 sehingga ditemukan jawaban 13/24, karena 24 adalah kelipatan persekutuan terkecil dari 6 dan 8. Namun, Anda boleh juga mengubah pecahan menjadi 8/48 dan 18/48 (6X8 = 48) dan menambahkan menjadi 26/48, yang disederhanakan menjadi 13/24. Menemukan kelipatan persekutuan terkecil berarti Anda memiliki pembilang yang lebih kecil untuk ditambahkan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kenali pola pikir perfeksionis.
    Selain mitos umum mengenai kemampuan matematika di atas, ada juga kepercayaan pribadi mengenai ketidakmampuan seseorang untuk mengerjakan soal matematika. Orang dengan fobia matematika bisa jadi percaya bahwa mereka tidak bisa menjawab dengan cepat, atau bahwa jika mereka tahu jawabannya, soalnya pasti terlalu mudah. Faktanya, meski ujian matematika memiliki batas waktu, matematika bukanlah tentang seberapa cepat Anda menemukan jawabannya.
    • Jika soalnya terlihat terlalu sederhana, bisa jadi kemampuan matematika Anda tak seburuk anggapan Anda selama ini.
    • Saat mengerjakan matematika, gunakan waktu dengan tenang, dan hilangkan sikap perfeksionis. Katakan kepada diri Anda bahwa tak ada yang sempurna dan jika Anda menghadapi masalah, bertanyalah alih-alih menyerah.[23]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Perhatikan kemampuan guru yang mengajar Anda atau anak Anda.
    Sayangnya, ada banyak guru yang menderita kecemasan terhadap matematika sehingga tidak bisa mengajar dengan baik. Guru semacam ini biasanya terjebak pada mengajar hanya berdasarkan buku teks, mengandalkan hapalan fakta-fakta, dan menerapkan latihan-latihan soal untuk memperkuat pelajaran.
    • Perlu diingat bahwa meskipun banyak program pendidikan universitas mensyaratkan calon pengajar dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dan memiliki spesialisasi atau konsentrasi akademis yang tepat, sekolah-sekolah di daerah mungkin justru mempekerjakan guru untuk posisi mengajar di luar bidang spesialisasinya. Akibatnya, seorang guru yang ditugaskan untuk mengajar matematika mungkin tidak begitu memahami bidang tersebut dan cara pengajarannya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pertimbangkan perasaan pribadi Anda terhadap matematika.
    Jika Anda sendiri menderita kecemasan terhadap matematika, kemungkinan besar Anda akan mewariskan kecemasan ini kepada anak-anak jika tidak mampu mengatasinya. Menasihati anak agar tak perlu khawatir jika tidak pintar matematika karena Anda sendiri juga demikian, memang terdengar menyemangati. Sayangnya, nasihat ini juga menurunkan ekspektasi anak terhadap diri mereka sendiri.[24]
    • Tumbuhkanlah lingkungan positif mengenai matematika, khususnya saat Anda membantu anak mengerjakan tugas.
    Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Soren Rosier, PhD
Disusun bersama :
Guru dan Peneliti Pendidikan
Artikel ini disusun bersama Soren Rosier, PhD. Soren Rosier adalah kandidat PhD di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Stanford. Dia mempelajari cara anak-anak saling mengajari dan cara melatih guru-guru sebaya. Sebelum mengambil program PhD, Soren adalah guru sekolah menengah di Oakland, California, dan peneliti di SRI International. Dia memperoleh gelar sarjana dari Harvard University pada 2010. Artikel ini telah dilihat 16.981 kali.
Daftar kategori: Matematika
Halaman ini telah diakses sebanyak 16.981 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan