Cara Membalas Pria yang Menyakiti Anda

Unduh PDFUnduh PDF

Mantan pasangan menyakiti dan mempermalukan Anda? Wajar jika salah satu respons alamiah Anda adalah ingin membalas perbuatannya; terutama karena manusia cenderung menemukan kesenangan saat membayangkan upaya balas dendam yang bisa dilakukannya terhadap orang yang sudah menyakiti hatinya.[1] Jika perasaan Anda benar-benar tersakiti, tidak ada salahnya “membalas” perbuatannya sejauh pembalasan Anda masih berada dalam koridor yang wajar. Meski demikian, pahamilah bahwa sering kali, tindakan membalas dendam justru akan memperburuk situasi yang sudah buruk. Percayalah, balas dendam terbaik adalah ketika Anda bersedia memperbaiki kualitas diri dan melanjutkan hidup dengan lebih baik tanpanya. Dengan kata lain, kebahagiaan Anda adalah pembalasan yang terbaik!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Merencanakan Pembalasan yang Remeh

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kirimkan foto-foto konyol mantan pasangan ke laman media sosialnya.
    Namun ingat, jangan mengirimkan foto-foto yang tidak pantas atau sangat mempermalukan pasangan. Cukup kirimkan fotonya ketika sedang berpose aneh atau jelek untuk membuatnya sedikit kesal.[2]
    • Telusuri foto-foto lamanya yang masih Anda simpan. Apakah dia pernah terlihat sangat gendut atau berpose sangat aneh di sebuah foto? Kumpulkan foto-foto tersebut dan kirimkan ke laman media sosial mantan pasangan.
    • Kirimkan foto-foto tersebut ke laman media sosialnya yang masih aktif. Jika Anda berdua masih berteman di Facebook, cobalah mengirimkan foto tersebut ke laman media sosial Anda dan menandainya dengan nama mantan pasangan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Daftarkan alamat surelnya untuk menerima spam.
    Jika menyimpan alamat surelnya, Anda bisa mendaftarkan alamat surel tersebut untuk menerima spam yang mengganggu seperti ramalan bintang harian. Namun ingat, jangan memanfaatkan layanan ini untuk melakukan hal yang ilegal seperti mengumpulkan informasi pribadi mantan pasangan![3]
    • Anda juga bisa memberikan alamat surelnya ke pusat kebugaran yang kerap mengirimkan promosi ke alamat surel pelanggan. Jika toko pakaian dalam meminta alamat surel Anda, Anda juga bisa memberikan alamat surel mantan pasangan. Cepat atau lambat, Anda akan memenuhi kotak masuk di surelnya dengan promosi-promosi yang tidak relevan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cobalah menggoda beberapa temannya.
    Jika Anda masih sering bertemu dengan mantan pasangan di berbagai acara sosial, cobalah mendekati dan menggoda beberapa teman prianya. Percayalah, perilaku tersebut akan membuatnya cemburu dan merasa tidak aman. Cobalah melakukan tindakan-tindakan yang bisa diasosiasikan dengan kegiatan merayu seperti menyentuh lengan pria tersebut sambil tersenyum dan menatap matanya.[4]
    • Hati-hati, kegiatan ini memang menyenangkan; namun jangan bertindak terlalu jauh dan memberikan harapan kepada orang yang tidak Anda sukai!
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Cobalah melakukan telepon iseng.
    Telepon iseng adalah salah satu contoh upaya balas dendam yang menyenangkan dan tidak akan menyakiti mantan pasangan secara langsung. Misalnya, mintalah teman Anda berpura-pura menjadi agen kartu kredit yang ingin menagih tunggakan. Anda juga bisa melakukannya sendiri dengan berpura-pura menjadi agen perusahaan listrik yang akan menghentikan layanan listrik di rumah mantan pasangan.[5]
    • Berusahalah menahan tawa dan menjaga suasana sehening mungkin ketika teman Anda sedang menghubungi mantan pasangan. Pastikan dia tidak menyadari bahwa Andalah yang sedang menggodanya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Permalukan dia di depan pasangan barunya.
    Jika dia tertangkap basah sedang berkencan dengan orang baru, lakukan sesuatu untuk mempermalukannya. Anda bisa langsung menghampirinya dan memberitahunya mengenai barang memalukan miliknya yang tertinggal di rumah Anda. Anda juga bisa berpura-pura memperkenalkan diri dengan sopan sebagai upaya mempermalukan mantan pasangan.[6]
    • Jangan bersikap kasar atau tidak sopan kepada orang yang belum Anda kenal. Ingat, yang menyakiti Anda adalah mantan pasangan, bukan pasangan barunya. Jangan melampiaskan kemarahan kepada seseorang yang tidak layak menerimanya.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Abaikan dia.
    Ini adalah cara termudah untuk menyakiti mantan pasangan. Jika dia masih mencoba untuk menghubungi atau menjalin pertemanan dengan Anda, cobalah mengabaikannya. Jangan membalas pesan singkat, surel, dan teleponnya. Kemungkinan besar dia akan menyadari bahwa Anda sedang marah dan belum memaafkan perbuatannya.[7]
    • Hapus akun mantan pasangan dari media sosial Anda. Kebanyakan orang akan merasa terhina jika dihapus dari daftar pertemanan orang yang pernah menyayanginya.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pastikan dia memahami alasan di balik kemarahan Anda.
    Upaya balas dendam Anda tidak akan berhasil jika dia tidak memahami alasan di balik kemarahan Anda; terutama karena balas dendam seharusnya mampu menyadarkan orang tersebut bahwa dia sudah menyakiti Anda. Jelaskan segalanya secara gamblang agar upaya balas dendam Anda tidak sia-sia.[8]
    • Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membuatnya memahami tindakan Anda. Misalnya, Anda bisa memberitahunya secara langsung dengan berkata, “Aku tidak membalas pesanmu karena kau sudah menyakitiku.”.
    • Jika enggan berbicara dengannya, cobalah menuliskan perasaan Anda di media sosial yang kemungkinan besar akan dia baca.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjalani Hidup dengan Baik

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pertimbangkan apakah balas dendam adalah langkah yang tepat.
    Apakah Anda benar-benar perlu membalas dendam? Sebelum melakukan tindakan apa pun, pikirkan motivasi Anda baik-baik. Apa manfaat yang kira-kira akan Anda dapatkan setelah melakukannya?[9]
    • Sering kali, upaya balas dendam justru akan memperburuk – bukan memperbaiki – situasi. Jika Anda memutuskan untuk berbalik menyakiti mantan pasangan, kemungkinan besar Anda akan dibebani oleh rasa kosong, sedih, atau marah setelahnya.
    • Berpikirlah sebelum bertindak. Pastikan Anda benar-benar memahami situasinya untuk memastikan upaya balas dendam Anda bermanfaat. Pikirkan baik-baik apakah Anda akan merasa lebih bahagia setelah melakukannya.
    • Cobalah menerima dorongan untuk membalas dendam sebagai sesuatu yang alamiah. Meski demikian, pahamilah bahwa “sekadar memikirkannya” sering kali jauh lebih baik daripada “benar-benar melakukannya”.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Mulailah berolahraga.
    Memperbaiki kualitas diri pascaperpisahan adalah salah satu upaya pembalasan dendam yang sempurna! Sadarkan mantan pasangan bahwa Anda mampu menjadi orang yang lebih baik setelah dia tinggalkan. Berolahragalah untuk memperbaiki penampilan dan kesehatan Anda secara keseluruhan.[10]
    • Pilih jenis olahraga yang bisa Anda nikmati dan tekuni. Jika Anda suka bersepeda, mulailah bersepeda secara rutin setidaknya beberapa kali dalam seminggu.
    • Sebelum mencoba olahraga atau program diet baru, pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan tubuh Anda cukup prima untuk melakukannya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jaga diri Anda baik-baik.
    Jika Anda sedang berusaha memulihkan diri dari rasa sakit yang mengimpit, langkah ini penting untuk Anda lakukan. Cobalah menerima emosi yang Anda rasakan dan berusahalah mengelolanya dengan cara Anda sendiri.[11]
    • Izinkan diri Anda mengalami dan mengelola emosi yang muncul. Jika Anda merasa tersakiti, jangan mengabaikan perasaan tersebut. Jika Anda merasa ingin menangis, menangislah sepuas Anda.
    • Lakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia. Keluarlah dari rumah dan bersenang-senanglah dengan sahabat-sahabat Anda. Jika memungkinkan, kunjungi pula kerabat-kerabat terdekat Anda.
    • Terkadang, menjadi sosok yang bahagia adalah bentuk pembalasan dendam yang paling sempurna. Bayangkan perasaan mantan pasangan ketika melihat Anda tetap bahagia tanpanya di laman media sosial Anda. Percayalah, dia akan merasa jauh lebih tersakiti karenanya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berfokuslah pada masa sekarang.
    Alih-alih hidup di masa lalu, berfokuslah untuk menjalani hidup yang baik di masa sekarang. Ingat, Anda tidak bisa menghapus masa lalu; satu-satunya yang bisa Anda lakukan adalah menjalani masa sekarang sebaik-baiknya.[12]
    • Tenggelam dalam kesakitan dan kesedihan adalah hal yang wajar. Namun kapan pun Anda merasa tergoda untuk melakukannya, cobalah untuk menarik diri secara perlahan dari bayang-bayang masa lalu. Katakan kepada diri Anda, “Itu adalah bagian dari masa laluku. Aku siap melangkah maju dan menjalani hidupku dengan lebih baik.".
    • Pikirkan hal-hal positif yang terjadi di dalam hidup Anda. Berfokuslah pada hobi, karier, dan kehidupan sosial Anda. Jangan mudah tergoda oleh pemikiran-pemikiran negatif yang tidak penting.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Cobalah memberikan maaf.
    Setelah memulihkan diri, cobalah memberikan maaf kepada mantan pasangan; berusahalah untuk menutup masa lalu dan melanjutkan hidup Anda dengan lebih baik.[13]
    • Ingat, memaafkannya tidak sama dengan membenarkan perilakunya. Untuk memaafkan, Anda hanya perlu mengakui bahwa satu tindakan yang buruk tidak lantas menjadikannya sosok yang buruk. Pikirkan ini, “Dia berbuat kesalahan selayaknya semua manusia yang ada di bumi ini. Aku siap memaafkannya dan melanjutkan hidup.".
    • Ingat, memberikan maaf tidak lantas menjadikan Anda sosok yang lemah. Percayalah, dibutuhkan kekuatan dan keberanian yang sangat besar untuk memaafkan seseorang yang sudah menyakiti Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengonfrontasi Pria yang Menyakiti Anda

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tuliskan pikiran Anda.
    Terkadang, memberitahukan perasaan Anda dan menjelaskan perbuatannya yang menyakiti Anda adalah upaya balas dendam yang tepat. Jika memungkinkan, beri tahu mantan pasangan bahwa Anda ingin berbicara dengannya. Percayalah, upaya konfrontasi yang dilakukan dengan produktif ampuh membuat Anda merasa lebih baik dalam sekejap. Sebelum mengonfrontasi mantan pasangan, cobalah menuliskan perasaan dan pikiran Anda di atas secarik kertas terlebih dahulu.[14]
    • Tuliskan apa yang Anda rasakan dan mengapa Anda merasakannya. Cobalah menjelaskan setiap detailnya secara spesifik.
    • Berfokuslah pada hasil yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin menerima permintaan maaf? Atau apakah Anda sekadar ingin membuat mantan pasangan merasa bersalah dengan menjelaskan perbuatannya yang menyakiti hati Anda?
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Singkirkan segala ekspektasi.
    Percayalah, ekspektasi akan sangat memengaruhi perilaku Anda; dan ketika Anda sudah marah, kemungkinan untuk mengontrol emosi akan semakin kecil. Jika Anda berharap mantan pasangan akan memberikan reaksi tertentu di dalam percakapan, kemungkinan besar Anda akan berakhir marah atau stres jika segala sesuatunya berjalan di luar ekspektasi Anda.[15]
    • Biarkan percakapan Anda berdua mengalir secara alamiah. Tidak perlu merasa terkejut atau frustrasi jika percakapan tidak berjalan sesuai dengan bayangan Anda.
    • Masuki percakapan dengan mengakui bahwa Anda tidak tahu pasti apa yang akan terjadi. Dengan memiliki perspektif tersebut, niscaya Anda akan lebih mudah menyikapi situasi-situasi yang tidak diinginkan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Gunakan ujaran “Aku”.
    Ujaran “aku” berfokus pada “apa yang Anda rasakan”, bukan “apa yang sudah dia lakukan”. Dengan melakukannya, Anda akan terbantu untuk tidak menghakimi situasi dan menyalahkan orang lain. Ujaran “aku” memiliki tiga bagian penting. Bagian pertama adalah ketika Anda menyampaikan perasaan dengan berkata, “Aku merasa…”. Bagian kedua adalah ketika Anda menjelaskan perilakunya yang memicu timbulnya perasaan tersebut. Sedangkan bagian ketiga adalah ketika Anda menjelaskan alasan di balik perasaan tersebut.[16]
    • Misalnya, jangan berkata, “Kau sudah membohongi dan menyakitiku. Kau bilang sedang butuh waktu untuk sendiri padahal nyatanya kau justru langsung mengencani wanita lain setelah kita berpisah. Kau kan bisa saja langsung bilang kalau memang sudah tidak tertarik lagi kepadaku.".
    • Ubah perspektif kalimat di atas dengan menggunakan ujaran “aku”, misalnya, “Aku merasa sangat tersakiti ketika kau mengaku sedang membutuhkan waktu untuk sendiri, padahal nyatanya kau langsung berpacaran dengan wanita lain. Aku merasa sedih dan kecewa karena kau tidak jujur kepadaku.".
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Mintalah permintaan maaf darinya.
    Permintaan maaf dari orang yang sudah menyakiti Anda adalah obat ampuh untuk memperbaiki perasaan Anda. Setelah mendengarnya, niscaya dendam Anda akan berkurang dan Anda juga akan terbantu untuk memaafkannya. Sebelum percakapan berakhir, cobalah untuk meminta maafnya dengan sopan.[17]
    • Anda bisa mengakhiri percakapan dengan berkata, “Aku tahu kau mungkin tidak merasa bersalah, tapi menurutku kau perlu meminta maaf.".
    • Percayalah, Anda akan merasa jauh lebih baik setelah meluapkan perasaan dan menerima permintaan maaf. Setelahnya, niscaya Anda akan lebih mudah melanjutkan hidup.
    Iklan

Tips

  • Balas dendam adalah tindakan yang tidak sehat. Meski Anda boleh merencanakan pembalasan kecil-kecilan demi memuaskan keinginan pribadi, pastikan Anda tetap berfokus untuk menjaga kesehatan emosional dan jasmaniah serta melanjutkan hidup dengan lebih baik. Percayalah, tidak ada gunanya terobsesi dengan seseorang yang tidak memperlakukan Anda dengan baik.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Asa Don Brown, PhD, DNCCM, FAAETS
Disusun bersama :
Psikolog Klinis
Artikel ini disusun bersama Asa Don Brown, PhD, DNCCM, FAAETS. Dr. Asa Don Brown adalah Psikolog Klinis dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Dia mengkhususkan diri bekerja dengan keluarga, anak-anak, dan pasangan, mengobati berbagai gangguan psikologis, trauma, dan kekerasan. Selain itu, ia merupakan spesialis negosiasi dan profiling. Dr. Brown juga seorang pembicara dan penulis tiga buku serta artikel di banyak majalah, jurnal, dan publikasi populer. Ia memperoleh gelar BS dalam Teologi dan Agama dengan minor dalam Pemasaran dan gelar MS dalam Konseling dengan spesialisasi dalam Pernikahan dan Keluarga dari The University of Great Falls. Dr. Brown juga meraih gelar PhD di bidang Psikologi dengan spesialisasi Psikologi Klinis dari Capella University. Dia adalah Anggota American Academy of Experts in Traumatic Stress dan Diplomat National Center for Crisis Management. Dr. Brown masih memegang jabatan di sejumlah Dewan Psikologi dan Ilmiah. Artikel ini telah dilihat 114.765 kali.
Daftar kategori: Masalah dalam Hubungan
Halaman ini telah diakses sebanyak 114.765 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan