Seberapa Besarkah Ego Kamu?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Cermin, cermin di dinding … siapakah yang paling baik di antara semua orang?

Kalau kamu teriak “AKU!” ke layar ponselmu, sepertinya kuis ini cocok untukmu. Di bawah ini, kami akan membantu kamu mengetahui seberapa besar egomu—apakah sangat kecil, sedang, atau luar biasa besar. Menggunakan ilmu psikologi (dan beberapa skenario khayalan yang menyenangkan!), kami akan membawa kamu ke perjalanan mengenali diri sendiri. Jadi, akhirnya kamu akan bisa menjawab pertanyaan: seberapa besarkah ego kamu?

How.com.vn Bahasa Indonesia: Seseorang yang wajahnya tidak terlihat sedang memegang mahkota emas di atas kepalanya.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Bayangkan skenario ini: kamu bikin kesalahan di kantor, dan saat ini, rekan kerjamu harus kerja lembur:
  1. Aku nggak kayak gini kok. Aku yakin ini orang lain, dan aku akan cari tahu penyebabnya.
  2. Setiap orang bisa bikin salah! Yang terbaik untuk saat ini ya bertanggung jawab.
  3. Duh, bikin stres aja. Aku nggak mau ngaku salah sebab aku enggan minta maaf.
  4. Aku malu banget. Kenapa sih aku selalu bikin salah? Aku akan minta maaf, terus bergadang untuk beresin tugas.
2. Kalau kamu mengalami masalah, apa yang akan kamu lakukan?
  1. Aku coba atasi sendiri. Ketakutan terbesarku adalah mengakui hidupku tidak sempurna.
  2. Aku akan minta bantuan orang-orang yang peduli sama aku. Aku tahu aku tahan banting. Aku yakin bisa mengatasi masalah ini.
  3. Aku nggak mau kelihatan lemah di depan orang lain, tapi kadang-kadang, aku jatuh berantakan.
  4. Aku nggak akan menghubungi siapa pun. Jangan sampai aku ganggu orang-orang cuma karena hal sepele.
3. Seberapa sering kamu mikirin diri sendiri?
  1. Setiap saat. Di antara orang yang aku kenal, akulah orang yang paling menarik.
  2. Aku mendahulukan kebahagiaanku. Jadi, aku pasti mikirin diri sendiri, tapi aku pastikan aku siap menolong orang lain.
  3. Mungkin sekitar 50%.
  4. Aku nggak pernah mikirin diri sendiri.
4. Temanmu baru saja naik jabatan. Apa tanggapan kamu?
  1. Aku jauh lebih cerdas dari dia. Kenapa atasanku nggak melihat kelebihanku?
  2. Kabar baik. Aku seneng bisa gabung dalam kelompok besar bersama teman yang sukses (termasuk aku sendiri).
  3. Aku ikut seneng, tapi di saat yang sama, aku ngiri sama dia.
  4. Aku seneng banget, tapi aku jadi mikir, kalau aja aku lebih berbakat …
5. Seseorang menegur kesalahan kamu. Apa reaksi kamu?
  1. Kesel banget. Ini namanya ngajak perang.
  2. Aku akan cek sumbernya dari mana, tapi kalau dia benar, aku akan menerimanya dengan senang hati.
  3. Mungkin agak kesel, tapi ini bukan masalah besar.
  4. Malu banget. Aku selalu bikin masalah! Aku akan minta maaf atas kesalahanku ...
6. Seandainya crush menolak kamu, apa reaksimu?
  1. Marah. Dia kira ada yang lebih baik dari aku!?
  2. Yah, mungkin aku bukan jodohnya. Aku akan cari orang yang cocok sama aku.
  3. Sejujurnya, aku sedikit malu. Apa kata orang nanti …
  4. Nggak terkejut. Aku tahu diri. Mestinya aku nggak ganggu dia dari dulu …
7. Apakah kamu ingin terkenal?
  1. Iya! Tiap kali aku lihat aktor atau penyanyi terkenal di media, aku selalu bilang dalam hati: aku bisa lebih baik dari mereka …
  2. Mungkin. Aku tau ini bakal bikin aku nggak nyaman, tapi aku seneng kalau keahlianku dihargai.
  3. Kayaknya aku mau. Siapa yang bisa menolak semua pujian dan perhatian dari banyak orang?
  4. Tentu tidak. Aku nggak suka dikenal banyak orang.
8. Apa pendapat orang lain tentang kamu?
  1. Orang-orang ngiri sama aku, jadi mereka berusaha menjatuhkan aku. Kadang aku merasa semesta nggak mendukung aku.
  2. Nggak semua orang suka sama aku, tapi aku punya banyak kelebihan. Teman-temanku mau menerima aku apa adanya.
  3. Orang-orang menganggap aku sedikit di atas rata-rata. Moga-moga aku bisa lebih impresif suatu hari nanti!
  4. Sepertinya orang lain langsung mikirin kekurangan aku. Mungkin mereka menilai aku minder atau lemah.
9. Pilih pernyataan yang paling relate denganmu:
  1. Dalam hidup ini, aku peduli pada kekayaan, status, dan pendapat orang lain tentang aku.
  2. Aku mencintai diriku, tapi ternyata, aku paling bahagia ketika aku tidak hanya fokus pada diri sendiri.
  3. Seharusnya aku tidak terlalu peduli pada pendapat orang lain tentang aku.
  4. Semoga aku bisa memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan.
10. Teman sekolah atau rekan kerjamu mengolok-olok kamu. Reaksi kamu:
  1. Diam saja sambil bilang dalam hati: yeay, aku seneng ternyata aku lucu.
  2. Tertawa sinis dengan meyakinkan.
  3. Buat mengatasi rasa canggung, aku akan balas mengolok-olok dan menertawakannya.
  4. Merasa bersalah dan berpikir: "Seperti inikah rasanya kalau aku mengolok-olok orang lain?"
11. Pilih salah satu khayalan berikut ini:
  1. Aku adalah orang paling tenar di dunia. Banyak orang menyanjung aku dan banyak juga yang bilang aku yang terbaik …
  2. Aku berhasil meraih cita-cita. Aku dikelilingi oleh teman-teman dan kerabat yang baik hati. Aku adalah pribadi yang percaya diri dan bahagia.
  3. Aku ingin mengalami momen keberhasilan di kantor atau di sekolah, misalnya aku dapat penghargaan atas gagasanku yang bermanfaat.
  4. Saat bangun pagi, aku merasa menjadi orang yang sama sekali berbeda. Aku ingin menjadi lebih kuat, lebih cerdas, lebih dalam semua hal …
12. Saat kamu mengikuti sesi brainstorming, apa tujuan kamu di sini?
  1. Karena gagasanku pasti yang terbaik, aku akan berusaha meyakinkan hal ini kepada orang lain.
  2. Aku ingin mendengar gagasan hebat sebanyak mungkin. Aku akan menyampaikan gagasanku, lalu memotivasi orang lain untuk menyampaikan gagasan mereka.
  3. Aku ingin dihargai karena menyampaikan beberapa ide hebat! Tapi jika tidak, aku akan duduk di belakang.
  4. Aku ingin sesi ini cepat selesai. Aku enggan jadi pusat perhatian. Sepertinya semua gagasanku buruk!

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Ego: Apa Pemicunya? Apakah Ego Bermanfaat?

Apa arti punya “ego besar”? Pada umumnya, orang-orang yang egoistis meyakini bahwa mereka istimewa. Penilaian mereka terhadap diri sendiri bukan berdasarkan rasa percaya diri. Alih-alih, mereka menganggap dirinya lebih penting dibanding orang lain sehingga menimbulkan apati atau ketiadaan perasaan. Orang-orang seperti ini menganggap pemikiran mereka selalu yang terbaik, keterampilan mereka yang paling tinggi dibanding orang lain, dan semua orang menyukai mereka. Biasanya, seseorang yang punya ego besar akan merasa terancam jika orang lain meraih keberhasilan, dan jika ada yang orang yang memberikan tantangan, mereka tidak mau menanggapinya.

Apa arti narsisisme? Dalam banyak hal, ego besar bukan masalah besar. Banyak orang egoistis masih mampu berempati kepada orang lain. Namun adakalanya, ego besar bisa menjadi tanda adanya gangguan kepribadian seperti narsisisme atau gangguan kepribadian narsistik. Orang narsistik kurang mampu berempati sehingga mereka kesulitan menjalin hubungan erat yang sehat.

Apa bedanya kepercayaan diri dengan ego besar? Pertanyaan bagus! Orang-orang yang egonya besar cenderung kurang mampu berpikir objektif. Mereka menganggap dirinya sangat hebat dengan menilai keterampilan dan peran mereka lebih baik dari yang sebenarnya. Di sisi lain, mereka tidak menghargai kontribusi yang orang lain berikan. Kepercayaan diri berkaitan dengan kemampuan menghargai diri sendiri, tetapi tanpa merendahkan orang lain. Orang yang percaya diri meyakini bahwa setiap orang punya kelebihan, termasuk dirinya. Jadi, dia tidak merasa terancam apabila temannya menerima kabar baik atau adiknya mendapat promosi kerja.

Tips untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri:

  • Berusahalah menentang dialog batin yang negatif. Ada suara mengusik di dalam pikiranmu yang sesekali mengatakan kamu kurang baik? Lawan! Begitu kamu sadar sedang memikirkan sesuatu yang negatif (dan keliru) tentang dirimu, ubah narasinya. Sebagai contoh, begitu muncul dialog batin: “Aku memang bodoh. Kenapa aku selalu bikin salah?”, lawan narasi tersebut dengan kalimat: “Aku pernah melakukan banyak hal yang benar, salah satunya, aku adalah teman yang baik!”
  • Bertemanlah dengan orang-orang yang membuat kamu merasa senang. Langkah ini bisa membawa perubahan besar. Punya teman yang bisa membuatmu ingin selalu tersenyum? Ajak dia hang out sering-sering! Teman yang mengasihi dan menghargai kita bisa mengingatkan bahwa kita berharga. Mereka tidak perlu mengatakan sesuatu tentang kamu. Kamu cukup merasakan bahwa kamu dicintai dan dihargai saat bersama mereka.
  • Lakukan aktivitas yang selama ini kamu hindari. Rasa takut sering membuat kita merasa kurang berdaya, tetapi ini sebenarnya tidak perlu! Pikirkan hal yang terasa menakutkan, misalnya berolahraga di tempat umum, lalu coba lakukan. Kalau sudah selesai, jangan berhenti sampai di sini. Berusahalah meyakinkan diri sendiri betapa hebatnya pencapaianmu sebab kamu berhasil menaklukkan apa yang selama ini terasa menakutkan!
  • Sisihkan waktu untuk menikmati hobi. Sesuatu yang benar-benar kita sukai bisa membuat hati kita senang. Kita tidak harus hebat dalam semua hal agar bisa merasa percaya diri. Adakalanya, kita cukup memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menikmati hidup. Kepercayaan diri dan kepuasan hidup akan meningkat jika kamu bisa meluangkan waktu untuk menikmati aktivitas yang disukai.
  • Buat catatan harian tentang pandangan hidupmu. Arti kepercayaan diri bisa berbeda untuk setiap orang sebab ini tentang rasa nyaman dengan diri sendiri. Tergantung nilai moral dan keyakinanmu, setiap orang menunjukkan “kepercayaan diri” melalui perilaku yang berbeda. Untuk menentukan arti kepercayaan diri menurut kamu, mulailah menulis sambil melakukan refleksi diri. Apakah kamu ingin menjadi orang yang setia? Mungkin kamu ingin menjadi pribadi yang baik hati, sopan, dan mampu berempati? Mungkin kamu ingin bekerja lebih keras dan mewujudkan tujuan hidupmu. Pilihannya ada di tanganmu. Keinginanmu akan lebih mudah terwujud jika kamu punya target yang jelas!


Ingin tahu lebih lanjut?