Apakah Kamu Pribadi Introver atau Ekstrover?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Kepribadian. Kamu punya, temanmu juga punya. Semua orang punya kepribadian, tetapi apa artinya terhadap diri dan tendensi sosialmu? Pada awal 1900-an, Carl Jung menciptakan istilah "introver" dan "ekstrover" untuk menggambarkan aspek kepribadian dan perilaku manusia. Pribadi introver cenderung tertutup, sementara pribadi ekstrover menyukai interaksi sosial.

Yang manakah kamu? Ingin tahu apakah kamu introver, ekstrover, atau di antara keduanya? Coba jawab pertanyaan tentang apa yang akan kamu lakukan dalam situasi tertentu berikut ini.

Jari tangan sedang menekan dua dadu pertama pada kata yang terbentuk dari dadu bertuliskan huruf untuk mengubah kata "introvert" menjadi "extrovert".

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Sekarang hari Jumat malam. Yuhuuu! Apa rencanamu untuk mengisi akhir pekan?
  1. Bersantai di rumah, membaca novel, dan/atau menonton film.
  2. Hang out dengan teman-teman. Akhir pekanku nggak berkesan tanpa mereka!
  3. Belum tahu. Mungkin mau bikin PR atau ngobrol sama keluarga.
  4. Mau hang out atau belajar sampe tepar, tergantung sikon.
2. Kamu paling suka kalau ada orang yang:
  1. Kirim chat. Aku nggak suka kalau harus langsung merespons.
  2. Menelepon. Makin lama ngobrolnya, makin baik.
  3. Menghubungi aku. Apa pun caranya, aku seneng dapat kabar dari teman.
  4. Menelepon atau kirim chat. Apa pun itu, kalau aku lagi mood akan aku akan jawab.
3. Di antara pilihan ini, mana yang paling tepat menggambarkan sifatmu?
  1. Pemalu, pendiam, dan kreatif.
  2. Ceria, banyak bicara, dan ambisius.
  3. Bisa diandalkan, loyal, dan tenang.
  4. Energik, emosional, dan misterius.
4. Sekarang sore hari. Apa yang mungkin ingin kamu lakukan ?
  1. Dengerin lagu atau baca buku.
  2. Makan di kantin sama beberapa teman.
  3. Mengamati situasi di sekelilingku.
  4. Bersosialisasi kalau aku lagi hepi atau nonton TV sendirian kalau aku lagi sedih.
5. Bayangkan hari pertama sekolah. Kamu masuk kelas, lalu:
  1. Duduk di kursi paling belakang. Aku nggak mau diajak ngobrol.
  2. Ajak ngobrol siapa aja yang ada di kelas. Teman nggak datang begitu saja!
  3. Mencari teman yang aku kenal. Wajah lama bikin aku merasa nyaman.
  4. Melakukan apa yang aku mau. Aku ikutin situasi aja.
6. Kalimat mana yang terasa paling cocok untuk kamu?
  1. "Orang yang tenang, pikirannya paling sibuk".
  2. "Jangan diam saja. Jadilah sosok yang pemberani".
  3. "Ada saatnya tenang. Ada saatnya hiruk pikuk. Aku mengalami keduanya secara bersamaan".
  4. "Apa yang bergerak naik, pasti akan turun".
7. Apa peranmu dalam grup pertemanan?
  1. Pendengar. Aku adalah teman curhat.
  2. Pemimpin. Aku senang menjadi trend setter.
  3. Pembawa damai. Aku ingin memastikan semua orang senang.
  4. Si cengeng. Aku memendam banyak emosi, boleh kan?
8. Kamu sendirian di pesta. Apa yang akan kamu lakukan?
  1. Mencari pintu keluar. Aku nggak betah di sini.
  2. Berjalan menghampiri sekelompok orang. Aku mau berteman dengan siapa saja.
  3. Mencari orang yang aku kenal atau aku akan pindah tempat duduk.
  4. Berpikir apa aku ingin tetap di sana, atau pulang saja.
9. Di antara pilihan ini, apa ketakutan terbesarmu?
  1. Berbicara di publik.
  2. Meninggal sendirian.
  3. Konfrontasi.
  4. Komitmen.
10. Kamu merasa paling seperti diri sendiri saat kamu sedang ___.
  1. Sendirian. Aku suka menyendiri bersama pikiranku.
  2. Bersama siapa saja. Orang asing adalah calon teman baru.
  3. Bersama teman dan keluarga. Mereka kenal aku luar dalam.
  4. Bersama teman atau sendirian. Tergantung suasana hatiku.
11. Di mana kamu merasa paling produktif?
  1. Di tempat yang tenang dan bebas distraksi.
  2. Di kafe yang ramai.
  3. Di rumah sendirian atau di perpustakaan bersama teman-teman.
  4. Di mana saja selama aku punya kesibukan.
12. Apa yang kamu lakukan untuk memulihkan energi setelah beraktivitas seharian?
  1. Menyendiri di kamar sambil membaca atau membuat karya seni.
  2. Menelepon teman untuk mengobrol santai.
  3. Berkumpul dengan keluarga dan teman, kalau aku mau.
  4. Tergantung. Kadang aku ingin sendirian, kadang ingin ditemani.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Introver vs. Ekstrover: Apa bedanya?

Coba bayangkan kepribadian sebagai spektrum atau timbangan geser. Di salah satu ujung timbangan ada kata “introver”, dan di ujung yang lain ada kata “ekstrover”. Tidak satu pun orang yang kepribadiannya sama persis. Kepribadianmu mungkin lebih cenderung ke sisi ekstrover, sementara temanmu cenderung ke sisi introver. Kalian berdua berada di ujung yang berbeda pada spektrum, tetapi belum tentu kamu sepenuhnya ekstrover atau introver. Percaya atau tidak, di antara keduanya ada sifat “ambiver”. Jadi, apa arti semua istilah tersebut dan apa bedanya satu sama lain? Bacalah penjelasan singkat berikut ini.

Pribadi introver punya aspek kepribadian yang cenderung pendiam, sabar, dan penuh pertimbangan. Mereka bisa mengumpulkan banyak energi saat menyendiri. Dengan kata lain, mereka lebih menyukai kesendirian ketimbang bersosialisasi. Mereka bisa menikmati kesenangan dengan beraktivitas seorang diri, misalnya membaca, menulis, atau membuat karya seni. Kalau harus memilih antara bersosialisasi atau tinggal di rumah, mereka lebih suka tinggal di rumah sambil menyendiri.

Pribadi ekstrover punya aspek kepribadian yang bertolak belakang dengan introver. Mereka bisa mendapatkan banyak energi dengan melakukan interaksi sosial dan merasa sangat nyaman saat bersama orang lain. Singkat kata, pribadi ekstrover adalah orang yang menghidupkan suasana pesta. Mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-teman (bahkan, orang yang belum dikenal) ketimbang sendirian.

Pribadi ambiver adalah gabungan antara introver dan ekstrover. Aspek kepribadian mereka berada di tengah spektrum dan mungkin condong ke salah satu sisi. Pada dasarnya, mereka bisa menjadi sosok yang tertutup sekaligus suka berteman. Pribadi ambiver merasa nyaman berada di tengah orang banyak, tetapi tidak keberatan menghabiskan waktu sendirian. Hal ini tergantung pada situasi dan suasana hati yang bersangkutan. Contohnya, sosok ambiver bisa menjadi pribadi introver saat bertemu orang yang belum dikenal, tetapi ia menjadi pribadi ekstrover sewaktu berkumpul dengan teman dan keluarga.

Apa pun sifatmu, kamu adalah pribadi yang unik. Teori dan spektrum tentang intraversi dan ekstraversi bertujuan memberikan gambaran seperti apa preferensi dan pembawaan seseorang dalam kehidupan sosial, bukan untuk menilai. Sebagai penutup, mengetahui apakah kamu introver, ekstrover, atau ambiver bisa membantu kamu menjadi pribadi yang lebih baik.