Benarkah Kamu Mengalami Depresi?

Ikuti kuis ini untuk mengetahui benarkah kamu mengalami gejala depresi.

Mungkin ada perasaan putus asa yang sulit kamu abaikan atau hatimu terasa hampa saat menjalani keseharian. Apakah ini karena depresi?

Hanya dokter atau pakar kesehatan mental yang bisa mendiagnosis seseorang mengalami depresi, tetapi kuis ini bisa membantu kamu lebih memahami gejalanya (dan seberapa besar dampaknya dalam kehidupan kamu sehari-hari). Saat menjawab pertanyaan di bawah ini, pilihlah pernyataan yang terasa paling sesuai dengan keseharianmu selama 2 minggu terakhir. Jadi, kamu bisa lebih memahami kondisi kesehatanmu, dan yang lebih penting, apa yang perlu dilakukan agar kamu merasa lebih baik.

Jika kamu berniat mencelakai diri sendiri (maksudnya, kamu berpikir ingin menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup), segera telepon 119 (Kemenkes) untuk mencari bantuan atau pertolongan. Jika kamu tinggal di negara lain, klik di sini untuk mencari tahu nomor telepon layanan bantuan internasional.

How.com.vn Bahasa Indonesia: Seorang pria duduk di ranjang sambil menutupi wajahnya dengan tangan seperti sedang bingung.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Kamu kurang tertarik atau enggan melakukan aktivitas dan hobi yang biasanya kamu sukai.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
2. Kamu sering putus asa dan merasa tidak berdaya saat beraktivitas sehari-hari seakan-akan semua usahamu sia-sia saja.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
3. Kamu merasa tergoda untuk melakukan aktivitas yang berisiko, misalnya berjudi atau mengonsumsi narkoba.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
4. Kamu mengalami masalah tidur sehingga kamu tidur secara berlebihan atau sulit terlelap.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
5. Kamu sering merasa seperti orang yang kekurangan energi.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
6. Kamu kesulitan memusatkan perhatian dan berkonsentrasi, bahkan saat mengerjakan hal simpel.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
7. Kamu merasa sangat malas atau sangat gelisah sampai teman-temanmu mengomentari soal ini.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
8. Kamu merasa dirimu sangat mengecewakan atau membebani teman-teman dan keluargamu.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
9. Kamu makan lebih banyak dari biasanya, atau tidak cukup makan.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
10. Kamu sering berpikir ingin menyakiti diri sendiri (atau yang lebih buruk dari itu).
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
11. Segala hal bisa membuat kamu kesal atau tersinggung.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.
12. Masalah yang kamu hadapi menyebabkan kamu kesulitan menjalani keseharian dan berinteraksi dengan orang lain.
  1. Sangat tidak setuju.
  2. Agak tidak setuju.
  3. Agak setuju.
  4. Sangat setuju.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Hal yang Perlu Diketahui tentang Depresi

Jika kamu bertanya-tanya benarkah kamu mengalami depresi, kamu tidak sendirian. Menurut World Health Organization, sekitar 280 juta orang di seluruh dunia mengalami masalah mental ini.[1] Meskipun hanya pakar kesehatan mental yang bisa memberikan diagnosis resmi bahwa seseorang mengalami depresi, kamu bisa mencari lebih banyak informasi tentang depresi (dan bukan depresi!), serta cara mendapatkan bantuan untuk mengatasinya.

Depresi vs. Kesedihan vs. Gangguan Kecemasan

  • Kesedihan adalah emosi negatif yang gejalanya tidak berdampak besar terhadap aktivitas sehari-hari selama lebih dari 2 minggu. Semua orang bisa merasa sedih dan berduka sesekali, misalnya karena putus cinta atau kepergian orang terkasih. Meskipun proses pemulihannya tidak selalu mudah, orang yang sedang bersedih atau berduka tetap punya harga diri, dan tidak mengalami emosi negatif seterusnya. Mereka juga bisa merasakan kebahagiaan dan momen menyenangkan di tengah kesedihannya. Orang yang berduka juga bisa mengalami depresi, tetapi kedukaan tidak sama dengan depresi.
  • Gangguan kecemasan disebabkan oleh rasa khawatir dan takut berkepanjangan. Orang-orang yang mengalami gangguan kecemasan merasa cemas dalam waktu lama (lebih dari 2 minggu) sehingga memengaruhi rutinitas harian. Gangguan kecemasan dan depresi bisa terjadi secara bersamaan, tetapi diagnosis gangguan kecemasan tidak sama dengan depresi.
  • Depresi adalah masalah mental dalam waktu lama. Pada dasarnya, depresi mengubah persepsi seseorang tentang dirinya dan orang lain. Orang-orang yang mengalami depresi sering merasa putus asa, tidak berharga, dan kosong. Gejala depresi berlangsung dalam waktu lama (lebih dari 2 minggu), dan bisa mengubah pola makan, tingkat energi, dan pola tidur.

Gejala Depresi

  • Merasa putus asa. Apa pun usaha yang kamu lakukan, kamu seperti tidak kunjung melihat titik terang agar bisa terbebas dari masalah. Kamu merasa terperangkap dalam pikiran dan perasaan negatif, tetapi tidak mampu membebaskan diri.
  • Mencela diri sendiri. Kamu terus merasa bersalah dan sering merasa tidak berharga. Kamu sering membesar-besarkan kekurangan dan kesalahanmu, serta menyalahkan diri sendiri.
  • Kurang tertarik melakukan aktivitas yang biasanya kamu sukai. Hobi dan hiburan yang selama ini kamu sukai sekarang tidak menarik lagi, dan kamu tidak termotivasi untuk melakukan aktivitas yang selama ini kamu sukai.
  • Tingkat energi rendah. Kamu terus merasa lelah dan malas sehingga kesulitan menyelesaikan tugas tanpa kehabisan energi.
  • Bersikap gegabah. Kamu merasa lega dengan menikmati hiburan yang berbahaya, misalnya berjudi, mengonsumsi narkoba, atau melakukan aktivitas yang berisiko.
  • Perubahan selera makan. Berat badan akan berubah sangat drastis (minimal 5%) dalam waktu satu bulan.
  • Jadwal tidur bermasalah. Kamu sering tidur terlalu lama atau kurang tidur.
  • Mudah kesal. Kamu menjadi kurang sabar dibanding biasanya, dan sering merasa kesal kepada orang lain.
  • Kesulitan fokus dan berkonsentrasi. Kamu kesulitan fokus pada tugas yang ingin diselesaikan, dan kurang mampu mengingat sesuatu. Kamu juga merasa kesulitan untuk mengambil keputusan.
  • Muncul rasa nyeri tanpa sebab. Kamu mengalami nyeri di berbagai bagian tubuh, misalnya perut, punggung, dan/atau kepala, tetapi tidak tahu sebabnya.
  • Berpikir ingin membahayakan diri sendiri. Kadang-kadang, kamu berpikir tentang menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.

Cara Mendapatkan Pertolongan

  • Berkonsultasi dengan pakar kesehatan mental dan/atau dokter. Ceritakan apa yang kamu rasakan dan alami kepada psikiater atau psikolog agar mereka mengetahui gejala yang kamu alami, dan bisa memberitahukan benar tidaknya kamu mengalami depresi.
  • Minum obat yang diresepkan oleh dokter. Psikiater atau dokter umum mungkin akan menyarankan agar kamu minum obat antidepresan yang berfungsi sebagai dukungan ekstra hari demi hari. Ada beberapa jenis obat yang mungkin direkomendasikan oleh dokter, misalnya Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), Serotonin-norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs), Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs), dan lain-lain.
  • Menjalani terapi. Psikolog mampu menganalisis masalah kesehatan mental pasien di lingkungan yang aman dan suportif. Ada banyak jenis terapi yang tersedia, misalnya Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Dialectical Behavior Therapy (DBT), dan Interpersonal Therapy. Pakar kesehatan mental bisa membantu kamu menentukan terapi yang paling tepat sesuai kebutuhanmu.
  • Menelepon layanan bantuan jika muncul pikiran yang membahayakan diri sendiri. Orang-orang yang berpikir ingin bunuh diri bisa merasa sangat terasing, tapi kamu tidak sendirian. Dalam kondisi darurat, segera telepon 119 (Kemenkes) agar kamu tersambung dengan konselor terlatih. Jika kamu tinggal di negara lain, klik di sini untuk mencari nomor telepon layanan bantuan guna mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan.