Cara Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Unduh PDFUnduh PDF

Membandingkan diri dengan orang lain adalah kebiasaan yang sangat sulit dihentikan, apalagi dengan kondisi kehidupan saat ini yang selalu menuntut kesempurnaan. Ketika mengukur pencapaian dan keberhasilan, kita bisa terus menaikkan targetnya. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah hal yang wajar, bahkan jika akhirnya kita merasa iri. Tetapi, jangan sampai Anda terfokus pada hal yang keliru dengan lebih memperhatikan kekurangan ketimbang kebaikan Anda. Hal ini bisa membuat Anda semakin putus asa dan sulit mengembangkan berbagai aspek kehidupan Anda sendiri. Selain itu, kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain cenderung membuat Anda kurang menghargai, bahkan sulit menerima diri sendiri. Hentikan kebiasaan ini dengan memahami cara Anda memandang diri sendiri, membuat rencana untuk membangun kepercayaan diri, dan mengubah perilaku agar bisa memperbaiki persepsi tentang diri sendiri.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Mencari Penyebab dari Perilaku Membandingkan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Berusahalah mengenali cara Anda memandang diri sendiri.
    Langkah pertama agar Anda bisa mengubah cara memandang diri sendiri adalah dengan menyadarinya. Jika tidak, Anda sulit menerima bahwa cara pandang Anda bermasalah. Adanya komitmen Anda untuk berubah akan sangat mendukung sebab mengubah pola pikir bukanlah hal yang mudah. Namun, setelah Anda menyadari bahwa ada perilaku yang harus diubah, proses ini akan menjadi lebih mudah. Mulailah dengan membagi rencana ini menjadi beberapa target yang bisa Anda capai.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cobalah mengenali kemampuan Anda menghargai diri sendiri.
    Harga diri bisa dijelaskan sebagai hasil evaluasi positif atau negatif terhadap diri sendiri. Kita semua pernah mengalami saat-saat senang dan susah. Apa yang kita rasakan tentang diri sendiri bisa saja berubah saat kita merefleksikan apa yang terjadi sehari-hari. Harga diri bisa diartikan juga sebagai ciri-ciri kepribadian yang terbentuk seiring bertambahnya usia.[1]
    • Apakah Anda menganggap diri sendiri sebagai pribadi yang sangat baik? Apakah Anda membiarkan orang lain mengendalikan perasaan Anda tentang diri sendiri? Jika Anda bergantung pada orang lain untuk menentukan harga diri Anda, ini berarti ada yang harus Anda perbaiki agar bisa merasa bahagia.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cobalah mengenali perilaku membandingkan.
    Perilaku membandingkan adalah kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, entah ia berada di posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Biasanya, Anda akan membandingkan sifat-sifat positif atau negatif orang lain dengan diri sendiri. Terkadang, perilaku membandingkan dalam kehidupan sosial bisa bermanfaat, tetapi membandingkan secara negatif bisa merusak harga diri.[2]
    • Contoh dari perilaku positif adalah saat Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang sifatnya Anda kagumi. Alih-alih merasa iri karena orang lain memiliki sifat yang baik (misalnya penuh perhatian), berusahalah menjadi pribadi yang lebih peduli pada orang lain.
    • Contoh dari perilaku negatif adalah saat Anda membandingkan diri sendiri dengan seseorang yang memiliki apa yang Anda inginkan. Contohnya, Anda iri kepada seseorang yang memiliki mobil baru.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tulislah pikiran atau perasaan yang muncul karena membandingkan.
    Tulislah bagaimana sikap Anda setelah membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika bisa, langsung catat setiap pikiran atau ingatan yang muncul saat itu. Dengan demikian, Anda bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi dan lebih mudah menceritakannya kembali secara lengkap.
    • Cobalah mengingat apa yang Anda rasakan setelah membandingkan. Tulislah semua pikiran dan perasaan yang muncul. Contohnya, Anda mengalami depresi karena iri pada seseorang yang memiliki mobil baru, sebab Anda masih naik mobil tua yang umurnya sudah 20 tahun.[3]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Cobalah mencari tahu bagaimana awalnya sampai Anda terbiasa membandingkan.
    Cobalah mengingat-ingat saat Anda belum punya keinginan membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan mulailah menulis jurnal dari sini. Dengan cara ini, Anda bisa ingat lagi dari mana munculnya perilaku membandingkan ini.
    • Sebagai contoh, cobalah mengingat-ingat lagi ketika Anda masih kecil dan belum terpikirkan untuk membandingkan diri sendiri dengan adik Anda. Setelah beberapa saat, Anda mulai menyadari bahwa keinginan membandingkan muncul karena Anda merasa diabaikan. Berawal dari sini, mulailah menggali lebih dalam penyebab perilaku Anda yang suka membandingkan.
    • Kesulitan paling besar dalam mengatasi perilaku membandingkan adalah menyadari dampak negatifnya terhadap diri sendiri. Salah satu cara terbaik untuk mengubah perilaku negatif ini adalah dengan mengenali dan mengakui apa yang Anda rasakan saat membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Menghargai Apa yang Anda Miliki

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Berfokuslah pada apa yang Anda miliki.
    Setelah menyadari bahwa tidak ada gunanya membandingkan diri sendiri dengan orang lain, Anda akan mencari ukuran kesuksesan yang lain. Dengan menumbuhkan dan mengungkapkan rasa syukur atas apa yang Anda miliki, perhatian Anda yang selama ini terarah kepada orang lain akan beralih kepada diri sendiri.
    • Manfaatkan lebih banyak waktu untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal positif dan baik dalam kehidupan Anda. Cara ini bisa menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyak sekali kebaikan yang Anda miliki jika tidak lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Buatlah jurnal ucapan syukur.
    Melalui jurnal ini, Anda bisa mengingatkan diri sendiri tentang apa yang sudah Anda miliki, melihat lagi apa saja yang selama ini Anda abaikan, dan menghargainya. Coba ingat lagi kenangan terindah yang pernah Anda alami, misalnya kegiatan yang sudah Anda lakukan, tempat yang pernah Anda kunjungi, berkumpul dengan teman-teman akrab, atau apa saja yang sangat membahagiakan. Mulailah belajar mensyukuri hal-hal tersebut.[4]
    • Kesempatan meraih kesuksesan akan semakin besar dengan membuat jurnal ucapan syukur. Namun, tidak ada gunanya jika hanya sekadar menulis jurnal tanpa motivasi untuk benar-benar bersyukur.[5] Mulai sekarang, Anda harus berusaha melihat apa yang selama ini Anda abaikan dan menghargainya. Buatlah keputusan untuk selalu bersyukur sepenuh hati dan memperbaiki kehidupan Anda.
    • Tulislah ucapan syukur dari dalam hati. Alih-alih sekadar menulis beberapa hal secara berurutan, tulis juga penjelasan mendetail tentang beberapa hal yang Anda syukuri.
    • Tulislah kejutan atau kejadian tidak terduga agar Anda bisa merasakan lagi pengalaman membahagiakan ini di kemudian hari.
    • Tidak perlu membuat jurnal setiap hari. Menulis jurnal beberapa kali dalam seminggu malahan lebih baik hasilnya ketimbang jika Anda menulisnya setiap hari.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bersikaplah baik kepada diri sendiri.
    Anda akan lebih bersemangat untuk bekerja keras dan mencapai yang lebih baik lagi dengan bersikap baik dan tidak menyalahkan diri sendiri.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ketahuilah bahwa Anda adalah pengendali kehidupan Anda sendiri.
    Walaupun sulit menahan keinginan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, Andalah yang mengendalikan hidup Anda sendiri. Keputusan yang Anda buat akan membentuk kehidupan Anda dengan cara tertentu. Karena itu, buatlah keputusan yang terbaik untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain.[6]
    • Jangan mengurusi apa yang orang lain lakukan atau miliki sebab yang terpenting dalam kehidupan Anda adalah diri Anda sendiri.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Menghilangkan atau Mengganti Pola Pikir Membandingkan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahamilah proses untuk mengubah perilaku dan pola pikir.
    Transtheoretical Model yang membahas tentang perubahan[7] mengatakan bahwa kita akan melewati beberapa tahap menuju kesadaran akan situasi tertentu. Seseorang akan melalui sebuah proses yang berakhir dengan pembentukan perilaku baru. Tahap tersebut terdiri atas:
    • Prakontemplasi: pada tahap ini, seseorang belum siap berubah. Hal ini biasanya disebabkan oleh tidak adanya atau kurangnya informasi tentang situasi yang terjadi.
    • Kontemplasi: pada tahap ini, seseorang sudah mulai berpikir tentang perlunya berubah dengan mempertimbangkan sisi positifnya, walaupun ia juga menyadari adanya sisi negatif dari perubahan.
    • Persiapan: pada tahap ini, seseorang sudah membuat keputusan untuk berubah dan mulai menyusun rencana untuk melakukannya.
    • Tindakan: pada tahap ini, seseorang benar-benar mengubah perilakunya, misalnya dengan mengurangi atau melakukan aktivitas tertentu.
    • Pembiasaan: pada tahap ini, seseorang melakukan aktivitas dengan intensitas tertentu untuk memastikan bahwa perilakunya sudah berubah dan sifatnya menetap.
    • Terminasi: pada tahap ini, seseorang sudah berhasil mengubah perilakunya dan tidak pernah kambuh lagi, bahkan saat ia mengalami stres, depresi, kecemasan, atau gangguan emosional lainnya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sadarilah bahwa mengidolakan seseorang bukanlah hal yang realistis.
    Dengan mengidolakan seseorang, kita sebenarnya sedang berfokus pada aspek tertentu dari orang ini dan menciptakan khayalan indah tentang dirinya. Selain itu, kita hanya mau melihat sisi yang kita idolakan dan menolak karakteristik lain yang tidak kita sukai.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Gantilah pikiran negatif dengan pikiran positif.
    Anda akan memandang diri sendiri secara negatif saat jika dibandingkan dengan orang lain. Jika Anda berpikiran negatif tentang diri sendiri, berusahalah mengubahnya dengan pikiran yang membuat Anda merasa bangga terhadap diri sendiri.
    • Contohnya, ada seseorang yang sangat hebat dalam menulis. Alih-alih merasa iri dengan bakatnya, coba temukan bakat Anda. Katakan kepada diri sendiri, “Mungkin aku bukan penulis terbaik, tetapi aku bisa menggambar dengan baik. Selain itu, jika aku ingin mengembangkan diri di bidang penulisan, aku akan berusaha mencapainya tanpa perlu merasa iri pada bakat orang lain”.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Mencapai Tujuan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tentukan tujuan.
    Dengan mencapai tujuan, Anda bisa membangun kehidupan Anda sendiri dan mengalami hal-hal yang Anda inginkan tanpa dipengaruhi oleh keinginan orang lain. Jadi, tentukan tujuan Anda.
    • Jika Anda ingin ikut lomba lari maraton, jadikan hal ini sebagai tujuan. Mulailah dengan mengenali kemampuan Anda, misalnya dengan memperkirakan berapa jarak yang bisa Anda tempuh saat berlari sebelum mulai berlatih.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Catatlah progres yang sudah Anda capai.
    Setelah menentukan tujuan, catatlah progresnya agar Anda bisa mengukur sudah seberapa jauh pencapaian yang Anda raih. Cara ini akan membuat Anda terfokus kepada diri sendiri, bukan kepada orang lain.
    • Sesuaikan kecepatan. Pertimbangkan situasi yang harus Anda hadapi saat mengukur progres pencapaian. Contohnya, jika Anda harus menyelesaikan kuliah lebih lama ketimbang teman-teman yang lain, cobalah mempertimbangkan bahwa Anda juga harus bekerja penuh waktu, mungkin sambil mengurus keluarga, atau menjaga orang tua Anda yang sudah lanjut usia. Setiap orang akan mengalami situasi tertentu yang bisa mendukung atau menghambat kemajuan. Pertimbangkan kondisi Anda sendiri saat mencatat progres yang sudah tercapai.
    • Jika Anda sedang berlatih lari maraton, catatlah berapa banyak kemajuan yang bisa Anda capai setiap minggu. Cobalah berlari lebih jauh setiap minggu sampai Anda bisa mencapai jarak 42 km. Saat jaraknya semakin jauh, tingkatkan juga kecepatan Anda. Dengan membuat bagan progres, Anda bisa melihat sudah seberapa jauh dan masih berapa jauh lagi Anda harus berlari.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kembangkan kemampuan.
    Jika ada bidang tertentu yang ingin Anda kembangkan, ikutilah kursus, seminar, atau pelatihan untuk mengasah keterampilan dan teknik Anda. Selain meningkatkan rasa percaya diri, Anda bisa mengenali keterbatasan dan kelebihan diri sendiri.
    • Ketahuilah bahwa berpikir tentang kesempurnaan bukanlah pola pikir yang bermanfaat karena berpatokan pada keinginan yang tidak realistis sebagai target pencapaian. Sadarilah bahwa setiap orang menghadapi situasi yang sama sekali berbeda. Berusahalah meningkatkan kemampuan agar Anda bisa membahagiakan diri sendiri.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersainglah dengan diri sendiri.
    Banyak atlet berprestasi dan aktor kawakan yang mengatakan bahwa mereka bersaing dengan diri sendiri. Mereka selalu berusaha meningkatkan lagi apa yang terbaik dari diri mereka. Anda juga bisa menggunakan cara ini untuk meningkatkan harga diri dengan mencapai target yang semakin tinggi. Ketika seorang atlet berhasil menjadi juara di bidangnya, ia akan terdorong untuk menentukan target baru bagi dirinya sendiri, menuntut diri sendiri agar bisa berlari lebih cepat, dan mengasah keterampilannya.[8]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Ukurlah kemampuan dengan standar Anda sendiri.
    Anda akan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain jika bisa menggunakan standar Anda sendiri untuk mengukur kemampuan. Cara ini akan menghilangkan perasaan bersaing sebab harapan orang lain bukanlah harapan Anda. Dengan mengenali kemampuan untuk menciptakan kehidupan seperti yang Anda inginkan, Anda bisa mengendalikan hasilnya. Ukurlah kemampuan Anda dengan standar Anda sendiri, bukan standar orang lain.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Hargailah orang lain dan jangan iri.
    Coba pikirkan apa kebaikan yang bisa orang lain berikan kepada Anda. Jika teman Anda sangat berprestasi, cobalah melihat bahwa ada banyak teman di dekatnya yang bisa membantu Anda menjadi lebih sukses di kemudian hari. Manfaatkan kesuksesan orang lain untuk kebaikan Anda, alih-alih merasa iri.
    • Contohnya, Anda melihat foto seorang atlet dan mengagumi kebugarannya. Alih-alih merasa rendah diri dan iri, manfaatkan gambar ini sebagai sumber motivasi untuk mengubah diri sendiri, misalnya dengan memperbaiki pola makan dan lebih banyak berolahraga. Dengan demikian, Anda bisa memanfaatkan foto ini secara produktif, bukannya secara negatif.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Ambillah risiko.
    Anda akan merasa bebas mengambil risiko kecil tambahan jika sudah bisa menilai kemampuan dengan standar Anda sendiri. Risiko ini membuat Anda mampu menentukan target yang lebih tinggi untuk diri sendiri. Banyak orang yang gagal mencapai yang terbaik karena takut mengambil risiko. Mereka terperangkap dalam ketakutan sehingga gagal meraih keinginan yang lebih tinggi lagi.
    • Mulailah dengan langkah kecil yang bisa menumbuhkan keyakinan pada kemampuan Anda.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Bangunlah jaringan pendukung.
    Persepsi Anda tentang diri sendiri akan menjadi lebih baik jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang suportif.
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Jadilah pelatih untuk diri sendiri.
    Pelatih yang baik menggunakan berbagai cara dalam mengajar. Ada yang selalu meneriaki dan merendahkan pemain. Pelatih yang menuntut prestasi tinggi akan memaksa para atletnya berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi, atau berenang beberapa lap tambahan, tetapi menilainya dengan cinta kasih dan suportif. Pelatih yang mengajar dengan cinta kasih adalah seseorang yang mampu membentuk manusia yang seimbang secara menyeluruh.
    • Anggaplah Anda adalah seorang pelatih yang memaksa diri sendiri mencapai prestasi setinggi mungkin. Berikan cinta dan penghargaan atas usaha Anda agar bisa meraih tujuan yang sudah Anda tentukan dengan meningkatkan harga diri, bukan dengan merusaknya.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Menggunakan Media dengan Penuh Tanggung Jawab

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kurangilah melihat media dan mengakses media sosial.
    Jika hal-hal yang ditampilkan di media terkesan terlalu ideal sehingga berdampak negatif terhadap harga diri Anda, jangan sering-sering melihat media dan mengakses media sosial. Batasilah waktu atau tidak lagi mengakses media sosial dengan menghapus atau menonaktifkan akun Anda.
    • Jika Anda tidak mau menonaktifkan atau menghapus akun Facebook, Twitter, atau Instagram, batasi waktu mengecek akun Anda setiap hari atau setiap minggu. Contohnya, Anda hanya boleh mengakses akun selama 10 menit sehari atau 30 menit seminggu. Tetapi waspadalah, Anda bisa membandingkan dengan berpikir negatif walaupun hanya sebentar.[9]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Hindarilah media yang menampilkan gambar-gambar yang terlalu ideal.
    Batasi waktu untuk melihat-lihat majalah mode, acara TV tentang kehidupan kaum selebritas, film dan musik tertentu, dll. Jika Anda sering membandingkan diri sendiri dengan model atau atlet tertentu, jangan membaca majalah, menonton acara, atau bermain gim yang menampilkan mereka.
    • Melihat media yang menampilkan gambar-gambar ideal sesaat terbukti bisa berdampak negatif terhadap harga diri dan citra diri seseorang.[10] Hal ini bahkan bisa membuat Anda selalu berpikiran negatif dan mengalami gejala depresi.[11]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Mulailah berpikir secara realistis.
    Gambar orang-orang yang terkesan ideal di media mungkin sulit dihindari, jadi berhati-hatilah jika Anda membandingkan diri sendiri dengan mereka. Cobalah berpikir realistis tentang orang-orang atau hal-hal yang kelihatannya sempurna.
    • Contohnya, jika Anda iri dengan hubungan yang sempurna antara teman Anda dengan pasangannya, ingatlah betapa sulitnya ia mencari pasangan seperti ini dan tantangan yang harus ia hadapi. Empati bisa menggantikan rasa iri.
    • Jika ada seseorang yang memiliki tubuh, mobil, atau kehidupan yang Anda inginkan, cobalah memikirkan dan tulislah tindakan yang bisa Anda lakukan agar bisa mencapai keinginan ini.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gunakan media sosial secara positif.
    Carilah cara menggunakan media sosial yang bisa memperkaya hidup Anda. Bukalah laman yang mengedukasi, informatif, atau inspiratif. Jika Anda ingin sukses, bukalah akun para pengusaha. Jika Anda ingin memiliki kondisi fisik yang lebih baik, simak artikel-artikel tentang kebugaran dan pola makan sehat. Jika Anda ingin memperbaiki pola pikir dan kepribadian, cobalah mengakses situs tentang otak dan akun yang berhubungan dengan ilmu psikologi.
    Iklan

Tips

  • Jangan takut untuk memprioritaskan dan peduli pada diri sendiri. Jika Anda cenderung menuruti keinginan orang lain, berhentilah menjadi orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain dan jangan mengorbankan diri sendiri demi kepentingan orang lain.
  • Banyak orang yang memiliki kebiasaan buruk dengan membandingkan diri sendiri. Perilaku ini sulit diubah dan butuh waktu lama. Jangan menyerah.
Iklan

Peringatan

  • Jangan biarkan orang lain membandingkan Anda dengan seseorang.
  • Jangan stres atau cemas berlebihan sebab kondisi emosional ini bisa berpengaruh negatif terhadap harga diri.
Iklan

Referensi

  1. Vogel, E., Rose, J., Roberts, L., & Eckles, K. (2014). Social comparison, social media, and self-esteem. Psychology of Popular Media Culture, 3(4), 206-222.
  2. Vogel, E., Rose, J., Roberts, L., & Eckles, K. (2014). Social comparison, social media, and self-esteem. Psychology of Popular Media Culture, 3(4), 206-222.
  3. http://journaltherapy.com/journaltherapy/journal-cafe-3/journal-course
  4. http://www.oprah.com/spirit/Martha-Beck-Whos-on-Top
  5. http://greatergood.berkeley.edu/article/item/tips_for_keeping_a_gratitude_journal
  6. http://jamesclear.com/quality-comparison
  7. http://www.prochange.com/transtheoretical-model-of-behavior-change
  8. https://www.sportpsych.org/nine-mental-skills-overview
  9. Turner, S., Hamilton, H., Jacobs, M., Angood, L., & Hovde Dwyer, D. (1997). The influence of fashion magazines on the body image satisfaction of college women: An exploratory analysis. Adolescence, 32(127), 603-614.
  1. Turner, S., Hamilton, H., Jacobs, M., Angood, L., & Hovde Dwyer, D. (1997). The influence of fashion magazines on the body image satisfaction of college women: An exploratory analysis. Adolescence, 32(127), 603-614.
  2. Feinstein, B., Hershenberg, R., Bhatia, V., Latack, J., Meuwly, N., & Davila, J. (2013). Negative social comparison on Facebook and depressive symptoms: Rumination as a mechanism. Psychology of Popular Media Culture, 2(3), 161-170.

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Trudi Griffin, LPC, MS
Disusun bersama :
Konselor Profesional
Artikel ini disusun bersama Trudi Griffin, LPC, MS. Trudi Griffin adalah konselor profesional berlisensi di Wisconsin dengan spesialisasi kecanduan dan kesehatan mental. Dia memberikan terapi bagi mereka yang mengalami masalah kecanduan, kesehatan mental, dan trauma di sarana kesehatan masyarakat dan klinik swasta. Dia memperoleh gelar MS di bidang konseling kesehatan mental klinis dari Marquette University pada 2011. Artikel ini telah dilihat 33.373 kali.
Daftar kategori: Interaksi Sosial
Halaman ini telah diakses sebanyak 33.373 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan