Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Empath, narsistik, atau di antara keduanya? Jika kamu ingin tahu jawabannya, kamu sudah berada di tempat yang tepat.

Kuis ini disusun sebaik mungkin untuk membantu kamu lebih mengenal kepribadianmu dan meningkatkan kesadaran diri. Entah kamu pribadi yang mampu berempati atau mementingkan diri sendiri, kamu bisa mengetahuinya sebentar lagi. Coba kuis ini sekarang!

How.com.vn Bahasa Indonesia: Seorang wanita sedang duduk merenung di antara pepohonan.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Ada teman kamu yang telepon dan bilang kalau dia kena PHK hari ini. Perasaanmu:
  1. Sangat terpukul. Kejadian ini pasti sangat mengejutkan buat dia.
  2. Sedih, tapi aku bisa mengendalikan emosi biar nggak bad mood.
  3. Agak syok, tapi aku bisa langsung tenang lagi.
  4. Sejujurnya sedikit senang. Berarti sekarang aku menang dalam hal pekerjaan darinya.
2. Adikmu nggak lulus tes masuk universitas impiannya. Apa yang kamu lakukan seharian?
  1. Mencari kampus yang bagus dan memasak makanan kesukaannya untuk menghiburnya.
  2. Melanjutkan aktivitas, tapi aku nggak bisa fokus karena terus memikirkannya.
  3. Ikut sedih, tapi aku bisa melupakannya.
  4. Pergi ke kantor atau ke sekolah tanpa memikirkannya sama sekali.
3. Lanjutkan kalimat ini. Orang-orang dalam hidupku:
  1. Paling tidak, sama pentingnya dengan aku, bahkan mungkin lebih penting.
  2. Sama pentingnya dengan aku.
  3. Sama pentingnya dengan aku, tapi aku perlu memperhatikan diri sendiri lebih dulu.
  4. Kurang penting dibanding aku.
4. Teman kantor baru saja mendapat promosi. Apa tanggapanmu?
  1. "Berita bagus! Aku ikut senang!"
  2. "Wah selamat ya."
  3. "Aku senang dia sukses, tapi seandainya saja aku yang dipromosikan".
  4. "Apa? Dia nggak layak dapat promosi. Seharusnya aku yang dipromosikan".
5. Saat menjalin hubungan dengan seseorang, kamu ingin:
  1. Membuatnya bahagia.
  2. Membuat kita berdua sama-sama bahagia.
  3. Membahagiakan diri sendiri sebab setiap orang bertanggung jawab atas emosinya. Meski begitu, aku akan bersikap baik kepadanya.
  4. Membahagiakan diri sendiri saja.
6. Kamu baru menonton video seseorang jatuh terpeleset. Apa reaksimu?
  1. Aku nggak suka nonton video jelek ini. Aku bisa merasakan nyeri yang dia alami lewat layar kaca.
  2. Aduh! Kasihan. Aku nggak mau nonton lagi video ini.
  3. Lumayan lucu waktu dia jatuh, tapi semoga dia baik-baik aja.
  4. Lucu banget video ini.
7. Menurut kamu, apa hal yang paling buruk?
  1. Waktu orang terkasih mengalami kesedihan.
  2. Waktu aku mengecewakan orang yang aku cintai.
  3. Waktu aku atau orang terkasih mendapat kabar buruk.
  4. Waktu aku mengalami hal buruk.
8. Menurutmu, apa orang-orang pernah menghubungimu untuk minta bantuan?
  1. Sering banget. Sepertinya hanya aku yang siap memberikan bantuan untuk semua orang.
  2. Iya, mereka lebih sering meminta bantuanku dibandingkan aku minta bantuan mereka.
  3. Teman-teman sering meminta bantuanku sesering aku minta bantuan mereka.
  4. Nggak juga.
9. Temanmu baru putus cinta. Kamu akan bilang apa?
  1. "Aku juga sedih. Ketemuan, yuk. Kita ngobrol panjang sambil ngemil. Kamu boleh curhat kalau mau".
  2. "Kabar buruk. Telepon aku aja kalau kamu mau cerita!"
  3. "Aduh, nggak enak banget. Siapa yang mutusin?"
  4. "Aku nggak heran si. Tapi, aku baru kencan seru minggu lalu. Mau dengar ceritanya?"
10. Apa kamu suka bertengkar?
  1. Nggak sama sekali. Aku mau bertengkar hanya kalau aku harus membela orang lain.
  2. Aku nggak suka bertengkar, tapi kalau memang perlu, apa boleh buat.
  3. Aku sama sekali nggak suka bertengkar, tapi aku juga nggak mau cari gara-gara.
  4. Buatku, nggak ada masalah untuk bertengkar. Keinginanku lebih penting daripada perasaan orang lain.
11. Gaun temanmu basah ketumpahan air tepat sebelum dia berdansa. Apa reaksimu?
  1. Mengajaknya bertukar baju. Kamu ingin dia mengalami malam yang indah.
  2. Memberi saran agar dia memakai gaun lain yang ada di lemarimu. Masalah ini masih bisa diatasi.
  3. Bilang ke teman kamu sedih gaunnya basah, lalu berusaha meyakinkannya tidak akan ada yang tahu.
  4. Masa bodoh. Itu masalah dia.
12. Kalimat mana yang menggambarkan nilai moral dan impianmu?
  1. Harga diriku ditentukan oleh kemampuan membantu orang lain.
  2. Aku mau membawa sukacita untuk orang lain dan diri sendiri.
  3. Aku fokus meraih cita-citaku, tetapi aku tidak mau merugikan orang lain.
  4. Aku ingin menjadi orang kaya yang sukses dan bahagia. Kebahagiaan orang lain bukan tanggung jawabku.
13. Pilih salah satu kemampuan super:
  1. Kemampuan untuk menyembuhkan. Jadi, aku bisa menjaga semua orang agar tetap aman dan sehat!
  2. Kemampuan untuk terbang. Jadi, aku bisa terbang ke langit kalau aku mulai stres.
  3. Kemampuan untuk berkamuflase. Aku ingin membaur di mana saja.
  4. Kemampuan untuk berlari sangat cepat. Aku nggak suka menunggu orang lain.
14. Temanmu baru posting kabar yang sepertinya sedih di Twitter. Apa reaksimu?
  1. Langsung kirim chat ke dia. Semoga dia baik-baik aja!
  2. Kirim chat yang suportif sebelum tidur malam.
  3. Membahasnya kalau aku bertemu dia.
  4. Diam aja. Itu urusannya. Aku nggak mau ikut campur.
15. Adikmu kehilangan hamster kesayangannya minggu lalu. Dia masih murung sampai sekarang. Apa yang akan kamu katakan kepadanya?
  1. "Aku sedih liat kamu sedih. Aku juga kangen anabul kecil itu".
  2. "Coba untuk tenang ya? Healing itu perlu waktu".
  3. "Lama-lama kamu pasti bisa relain dia".
  4. "Kenapa nggak beli hamster lagi aja?"

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Perangai Narsistik dan Empath

Narsisisme dan empati adalah aspek psikis yang berada dalam spektrum. Oleh sebab itu, seseorang bisa memiliki narsisisme yang tinggi tanpa mengalami Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder atau NPD). Di sisi lain, "empath" adalah istilah yang masih banyak diperdebatkan. Meskipun ini bukan kondisi yang bisa didiagnosis dalam DSM-5, beberapa riset menunjukkan adanya orang-orang dengan tingkat empati yang luar biasa atau biasa disebut "empath".

Perangai kaum empath:

Mampu merasakan emosi orang lain: kaum empath mampu merasakan empati pada level yang ekstrem. Entah kamu menyampaikan kabar baik atau buruk, empath akan merasakan apa yang kamu rasakan. Oleh sebab itu, mereka bisa merasa lelah dan lebih mudah murung.

Intuitif secara emosional: kaum empath mampu membaca perilaku dan ucapan teman bicara, dan menentukan apa yang temannya rasakan pada momen tertentu. Meskipun kamu berusaha menyembunyikan perasaanmu, empath bisa mengetahuinya.

Mudah merasa kewalahan: kaum empath mudah mengalami stres sebab mereka sangat rentan terhadap perubahan emosi yang mendadak. Saat menjalani keseharian, banyak orang tidak menyerap emosi negatif orang-orang di sekitarnya seperti yang terjadi pada kaum empath.

Terkadang mereka kesulitan menerapkan batasan: kaum empath cenderung mengutamakan kepentingan orang lain sebab mereka merasa terhubung dengan perasaan orang lain. Ini bisa membuat mereka merasa lelah, tertekan, dan sibuk.

Sangat sensitif: kaum empath mudah tersinggung sebab mereka merasakan emosi yang menumpuk. Oleh karena intuisi yang mereka miliki, mereka mampu menangkap pikiran dan perasaan orang lain, bahkan sampai hal-hal yang sepele.

Perangai narsistik:

Merasa dirinya penting secara berlebihan: kaum narsistik meyakini bahwa mereka istimewa dan luar biasa. Mereka tidak pernah atau jarang mempertanyakan keyakinan ini. Jadi, mereka menjalani keseharian dengan harapan orang lain melihat dan mengomentari "keistimewaan" mereka.

Merasa berhak atas sesuatu: orang narsistik mengharapkan toleransi, rekognisi, dan kebaikan hati yang sangat besar dari orang lain. Mereka menganggap peraturan tidak berlaku untuk mereka.

Kurang mampu berempati: orang narsistik kesulitan memahami emosi, keinginan, dan perasaan orang lain. Oleh sebab itu, mereka hampir tidak pernah mempertimbangkan kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain saat ingin melakukan sesuatu.

Membutuhkan pengakuan orang lain: orang narsistik selalu ingin dipuji dan dihargai. Oleh sebab itu, mereka mencari orang-orang yang mau memberikan hal tersebut, sekalipun mereka hampir tidak pernah membalasnya.

Jarang sekali merasa bersalah atau malu: orang narsistik kesulitan berempati, jadi mereka tidak peduli akan kebahagiaan orang lain. Oleh sebab itu, mereka suka berbohong, berselingkuh, dan memanipulasi orang lain tanpa merasa bersalah.

Sangat tertarik dengan aktivitas dan orang-orang kelas atas: orang narsistik meyakini bahwa mereka lebih baik dari orang lain. Jadi, mereka ingin hal ini tercermin melalui status dan relasinya dengan orang lain. Oleh sebab itu, mereka berusaha mencari kekuasaan, kekayaan, dan koneksi dengan para petinggi.

Dark empathy: Sekali lagi, istilah ini tidak ada dalam DSM-5. Istilah ini merujuk kepada orang-orang dengan empati kognitif yang tinggi dan empati emosional yang rendah. Meskipun mereka memahami perasaan dan pengalaman orang lain, mereka enggan membantu dan memberikan dukungan.