Artikel ini disusun bersama Allison Romero, PT, DPT. Dr. Allison Romero adalah Spesialis Kesehatan Panggul, Fisioterapis, dan Pemilik Reclaim Pelvic di San Francisco Bay Area. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Allison mengkhususkan diri dalam perawatan fisioterapis panggul yang komprehensif untuk disfungsi dasar panggul. Dia memiliki gelar Sarjana Sains dalam Kinesiologi dan Ilmu Olahraga dari Sonoma State University dan gelar Doktor Fisioterapi dari University of Southern California. Allison adalah seorang Fisioterapis besertifikasi di California dan merupakan anggota American Physical Therapy Association-Section on Women’s Health dan International Pelvic Pain Society.
Ada 8 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 38.127 kali.
Anda mungkin pernah merasa harus lebih sering buang air kecil. Dorongan buang air kecil yang tidak biasa ini mungkin disebabkan oleh asupan banyak cairan, otot dasar panggul yang lemah, atau bahkan tindakan operasi. Jika Anda merasa tidak dapat mengendalikan buang air kecil (inkontinensia urine), cobalah perkuat otot pelvis dan melakukan usaha lainnya seperti membatasi volume minum untuk mengurangi frekuensi penggunaan kamar mandi. Konsultasikan dengan dokter jika Anda buang air kecil lebih sering dibandingkan kondisi normal karena hal ini mungkin menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Langkah
- Ketahui manfaat latihan kegel. Latihan kegel bermanfaat untuk menguatkan otot dasar panggul yang melemah akibat kehamilan, persalinan, operasi, penuaan, dan kelebihan berat badan. [1] Siapa pun bisa melakukan latihan yang tersembunyi ini setiap saat untuk mengatasi inkontinensia urine atau feses. [2]
- Otot dasar panggul menyangga rahim, kandung kemih, usus halus, dan rektum. [3]
- Dalam latihan kegel, Anda akan dipaksa untuk mengencangkan dan mengendurkan otot dasar panggul. [4]
- Untuk mengatasi inkontinensia urine, terutama selama kehamilan, latihan kegel boleh dilakukan oleh siapa saja. [5]
- Jika urine Anda terdorong keluar saat bersin, batuk, atau tertawa akibat otot panggul yang lemah, latihan kegel mungkin tidak terlalu efektif mengatasinya. [6]
- Temukan otot dasar panggul. Anda mungkin tidak mengetahui dengan pasti letak otot dasar panggul, tetapi Anda bisa menemukannya dengan mudah. Dengan mengetahui letaknya, Anda bisa memastikan latihan kegel yang dilakukan tepat dan efektif untuk menguatkan otot panggul. [7]
- Cara termudah menemukan otot panggul adalah dengan menghentikan buang air kecil di tengah-tengah alirannya. [8] Jika aliran urine berhasil dihentikan, berarti Anda bisa menemukan otot dasar panggul. [9]
- Anda mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk menemukan otot panggul, tetapi teruslah berusaha dan jangan menyerah. [10]
- Kosongkan kandung kemih. Setelah menemukan otot panggul, Anda siap melanjutkan latihan kegel. Untuk dapat melatih otot dasar panggul secara efektif, kosongkan kandung kemih Anda terlebih dahulu. [11]
- Kontraksikan otot dasar panggul. Kontraksikan otot panggul baik dalam posisi telentang, atau posisi lain yang Anda suka (jika Anda sudah lebih mahir). Tahan selama 5 hitungan dan kendurkan selama 5 hitungan. [16]
- Usahakan untuk berlatih kegel sebanyak 4 atau 5 kali gerakan.[17]
- Pada akhirnya, berusahalah untuk mengontraksikan otot dasar panggul selama 10 detik dan kemudian mengendurkannya selama 10 detik. [18]
- Jangan tahan napas Anda selama mengontraksikan otot panggul. Biarkan napas Anda mengalir secara alami. [19]
- Lakukan latihan kegel 3 kali sehari. Ulangi latihan kegel paling tidak 3 kali sehari. Dengan demikian, Anda bisa memaksimalkan efektivitas penguatan otot dasar panggul sekaligus mengurangi inkontinensia. [22]
- Lakukan latihan kegel paling tidak 3 kali sehari sebanyak 10 gerakan. [23]
- Amati penguatan dasar panggul. Jika Anda berlatih kegel secara teratur, otot dasar panggul seharusnya akan terasa menguat dalam waktu beberapa bulan. Anda juga mungkin merasakan berkurangnya frekuensi buang air kecil. [24]Iklan
- Latih kandung kemih. Latihan kandung kemih adalah teknik perilaku yaitu menunda buang air kecil saat merasa perlu. Teknik ini dapat membantu memperpanjang jeda waktu di antara buang air kecil. [25]
- Coba teknik double voiding. Double voiding adalah teknik buang air kecil sebanyak 2 kali dalam waktu yang berdekatan. Teknik ini dapat membantu Anda mengosongkan kandung kemih dan menghindari inkontinensia luapan. [28]
- Cara paling efektif untuk melakukan double void adalah mengosongkan kandung kemih, kemudian menunggu beberapa menit dan mencoba buang air kecil lagi. [29]
- Jadwalkan waktu buang air kecil. Menunda buang air kecil terlalu lama dapat memperparah atau menyebabkan inkontinensia. Dengan menjadwalkan buang air kecil secara teratur, alih-alih menunggu saat Anda merasa perlu, Anda dapat membantu menguatkan otot dasar panggul dan mengendalikan inkontinensia. [30]
- Cobalah buang air kecil 2-4 jam sekali sesuai frekuensi Anda biasanya, serta berapa banyak volume cairan yang Anda minum. Semakin banyak Anda minum, semakin sering Anda mungkin harus buang air kecil.[31]
- Kurangi asupan cairan. Asupan air yang cukup sangat penting untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Namun, minum terlalu banyak air bukanlah hal yang bagus, serta mungkin memicu Anda buang air kecil lebih sering. [32]
- Batasi asupan makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih. Makanan dan minuman tertentu dapat mengiritasi atau merangsang buang air kecil. Dengan mengurangi asupan alkohol, kafeina, dan makanan asam, Anda dapat membantu mengendalikan inkontinensia. [35]
- Kurangi asupan kopi, teh berkafeina, soda, dan susu. [36]
- Usahakan untuk mengurangi asupan makanan asam seperti tomat, buah jeruk, dan kacang-kacangan. [37]
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin juga akan membuat Anda minum lebih banyak dan buang air kecil lebih sering. [38]
- Batasi asupan protein karena akan membuat tubuh mengeluarkan produk sampingan dalam urine yang merangsang Anda buang air kecil lebih sering. [39]
- Gunakan diuretik hanya jika dianjurkan oleh dokter. Diuretik yang terkadang disebut sebagai "pil air" dapat membuat Anda buang air lebih sering karena efeknya, yaitu mengurangi jumlah cairan dalam pembuluh darah. [40] Jika Anda menggunakan diuretik untuk mengatasi tekanan darah tinggi, edema, penyakit ginjal, atau diabetes insipidus (diabetes yang menyebabkan penderitanya buang air kecil lebih sering), konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pilihan perawatan lainnya. [41] Namun, pahamilah bahwa jika dokter telah meresepkan diuretik, Anda mungkin memang harus buang air kecil lebih sering.
- Jangan pernah menghentikan penggunaan obat resep tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
- Kenali buang air kecil yang tidak normal. Sebagian besar orang buang air kecil setiap 3-4 jam sekali sepanjang hari. Jika Anda buang air kecil lebih sering daripada normalnya, kunjungilah dokter.
- Kunjungi dokter. Jika Anda sangat sering buang air kecil atau mengalami inkontinensia, kunjungilah dokter. Dengan begitu, dokter dapat memeriksa kondisi lainnya seperti infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, diabetes, penyakit prostat, dan masalah yang lebih serius lainnya. [45]
- Kunjungilah dokter jika Anda sering buang air kecil dan/atau mengalami inkontinensia tanpa alasan yang jelas seperti banyak minum cairan, alkohol, atau kafeina. [46]
- Jika Anda mengalami salah satu tanda-tanda berikut ini, sebaiknya kunjungi dokter: darah dalam urine, urine berwarna merah atau cokelat tua, nyeri saat buang air kecil, nyeri di bagian samping tubuh, kesulitan buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih, dorongan yang begitu besar untuk buang air, serta kehilangan kemampuan mengendalikan kemih. [47]
- Catat waktu Anda buang air kecil. Catatan yang akurat, meskipun tidak dibuat dalam jangka waktu panjang, dapat membantu dokter memahami masalah Anda.
Iklan
Peringatan
- Buang air lebih sering daripada normal bisa jadi merupakan tanda penyakit serius seperti diabetes, penyakit prostat, infeksi kandung kemih atau saluran kemih, dll. Jika Anda yakin frekuensi buang air kecil lebih sering daripada normal, periksakan diri ke dokter terlebih dahulu sebelum mencoba menggunakan perawatan rumahan.
Referensi
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/kegel-exercises/art-20045283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/water/NU00283
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/water/NU00283
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/basics/treatment/con-20037883
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/diuretics/art-20048129
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/diuretics/art-20048129?pg=2
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/when-to-see-doctor/sym-20050712
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/when-to-see-doctor/sym-20050712
- ↑ http://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/when-to-see-doctor/sym-20050712
Tentang How.com.vn ini
Apakah artikel ini membantu Anda?
⚠️ Disclaimer:
Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.
- - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
- - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
- - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
- - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.