Cara Menghindari Interaksi dengan Orang Tua (untuk Remaja)

Unduh PDFUnduh PDF

“Lebih baik diam daripada mengucapkan kalimat yang negatif.” Pernah mendengarnya? Faktanya, menerapkan nasihat tersebut saat sedang beradu argumentasi dengan orang tua adalah langkah yang bijaksana. Alih-alih mengucapkan kalimat yang mampu menyakiti hati kedua orang tuamu, mengapa tidak mencoba mengambil jarak dengan menghindari mereka di dalam maupun di luar rumah? Pada saat yang bersamaan, manfaatkan periode tersebut untuk mengevaluasi perasaanmu. Jika saat ini kamu sudah tinggal terpisah dari mereka, cobalah menerapkan langkah lanjutan yang tertera di bawah ini untuk semakin menghindari mereka.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memahami Perasaanmu

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Nilai situasimu.
    Pikirkan layak atau tidaknya sikap semacam ini kamu ambil. Tentu saja setiap anak berhak membuat jarak dari orang tuanya untuk menenangkan diri saat terjadi perdebatan. Di sisi lain, pahamilah bahwa ketika kamu sedang mengalami masalah, adakalanya orang tuamu juga bisa membantumu menyelesaikannya, lho![1]
    • Pikirkan pula alasan di balik keinginanmu untuk menghindari mereka, dan tujuan yang ingin kamu capai setelahnya. Dengan memahami motivasi di balik keinginanmu, niscaya kamu akan terbantu untuk menemukan langkah lanjutan yang tepat.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Miliki buku harian khusus.
    Dengan menerapkan metode ini, kamu bisa “merekam” perasaanmu di atas kertas dan memahaminya dengan lebih baik. Cobalah mengawalinya dengan menulis bebas, alias dengan menuliskan apa pun yang melintas di benakmu pada saat itu. Jangan mengkhawatirkan struktur kalimat atau tata bahasamu! Jangan lupa pula untuk mencantumkan tanggal di sudut kertas agar jejak perasaanmu dapat terekam dengan lebih sistematis. Jika memungkinkan, pilih buku yang dilengkapi dengan kunci atau pelindung lain agar isinya tidak bisa dibaca oleh orang tuamu.[2]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Berbaikanlah dengan kedua orang tuamu, jika memungkinkan.
    Berikan waktu kepada dirimu dan kedua orang tuamu untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Ketika waktunya tepat, berinisiatiflah untuk mengajak mereka berbaikan. Sampaikan permintaan maaf jika kesalahan memang terletak di pihakmu. Jika sulit melakukannya, mintalah bantuan pihak ketiga yang netral untuk menjadi mediator.[3]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Mintalah bantuan dari terapis ahli.
    Keinginan untuk menghindari orang tua mengindikasikan adanya situasi yang salah di dalam hubunganmu dan mereka. Untuk mendapatkan bantuan demi melanjutkan hidup ke arah yang lebih bak, cobalah berkonsultasi kepada konselor sekolah atau terapis ahli. Jika ingin, kamu bahkan bisa mengajak kedua orang tuamu untuk mengikuti proses terapi keluarga.
    • Jika kamu masih tinggal bersama kedua orang tuamu dan situasi di rumahmu tidak lagi bisa ditoleransi karena diwarnai kekerasan atau alasan lain, cobalah meminta bantuan konselor atau terapis ahli untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih layak.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menghindari Orang Tua di Rumah

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Hentikan percakapan yang terjadi.
    Jangan melakukannya dengan kasar atau tidak sopan! Alih-alih, selalu berikan jawaban yang singkat untuk setiap pertanyaan yang mereka ajukan. Misalnya, jika mereka mengajakmu makan malam atau bepergian ke suatu tempat, katakan “tidak mau” dengan sopan.[4]
    • Langgar atau bengkokkan metode ini jika orang tua mulai mengajukan pertanyaan yang bernada positif. Dengan kata lain, dengarkan kata-kata mereka sebelum memberikan respons!
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kurung dirimu di dalam kamar.
    Kunci kamarmu, lalu tempelkan secarik kertas di depan pintu untuk menjelaskan bahwa kamu sedang membutuhkan jarak dari mereka. Jika kamu hanya mengunci pintu tanpa menempelkan peringatan semacam itu, kemungkinan besar orang tuamu akan merasa khawatir dan bahkan mendobrak pintumu setelahnya.[5]
    • Jika pintu kamarmu tidak bisa dikunci, tempelkan kertas yang berisi aturan mengetuk pintu sebelum memasuki kamarmu.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bawa barang-barang favoritmu ke dalam kamar.
    Misalnya, bawa buku bacaan, ponsel, dan konsol gim videomu ke dalam kamar. Letakkan pula camilan atau minuman favoritmu di sudut ruangan yang sejuk dan kering. Pastikan ponselmu juga selalu berada pada mode diam dan tidak digetarkan agar tidak menarik perhatian orang tuamu.[6]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Larang teman-temanmu untuk menghubungi telepon rumahmu.
    Ingat, jika telepon tersebut diangkat oleh orang tuamu, tentunya kamu harus berhadapan dengan mereka sebelum menjawabnya, bukan? Oleh karena itu, mintalah teman-temanmu untuk menghubungi ponsel pribadimu, jika ada. Jika tidak, berkomunikasilah dengan mereka melalui surel, pesan teks, dan obrolan daring.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Tunjukkan kepedulian terhadap teman sekamarmu.
    Jika kamu harus berbagi kamar dengan saudara kandungmu, hargai “ruang privat” mereka. Dengan kata lain, jangan memonopoli seluruh area di dalam kamar! Jika dia menanyakan kondisi terkini yang berlangsung di antara kamu dan orang tuamu, berusahalah menjaga agar ceritamu tetap netral. Jangan berusaha membuat mereka berada di pihakmu![7]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengurangi Aktivitas di Dalam Rumah

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Habiskan lebih banyak waktu dengan teman-temanmu.
    Lakukan aktivitas yang menyenangkan agar pikiranmu dapat teralihkan. Jika perlu menangis atau mengeluh, lakukan itu di hadapan para sahabat yang dapat memahamimu. Meski kamu dan mereka tidak melakukan aktivitas yang bermakna, pahamilah bahwa kehadiran teman-teman terdekat pasti akan memperbaiki suasana hatimu![8]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cari cara lain untuk berangkat ke sekolah.
    Kamu pasti akan merasa canggung jika harus menghabiskan waktu di dalam mobil yang sama dengan orang tuamu pada pagi hari. Oleh karena itu, jika jarak antara rumah dan sekolahmu tidak terlalu jauh, cobalah berangkat dengan berjalan kaki atau bersepeda. Jika memungkinkan, selalu naiki bus sekolah atau transportasi umum lainnya. Jika seluruh cara tersebut gagal, cobalah meminta bantuan temanmu untuk menjemputmu di rumah.
    • Jika benar-benar harus berkendara dengan orang tuamu, selalu kenakan headphone di sepanjang jalan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bekerjalah paruh waktu sepulang sekolah.
    Beraktivitas di luar rumah adalah momen yang istimewa karena kamu memiliki waktu untuk berjauhan sejenak dari orang tuamu. Oleh karena itu, mengapa tidak mengisinya dengan hal-hal yang lebih bermakna seperti bekerja paruh waktu? Lagi pula, kamu tidak perlu meminta uang jajan lagi kepada orang tua jika sudah bekerja, bukan? Cukup pastikan pekerjaanmu tidak mengganggu kegiatan akademis dan waktu tidurmu, ya![9]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bergabunglah dalam kelompok ekstrakurikuler.
    Cobalah bergabung dengan klub sekolah, tim olahraga, atau kegiatan komunitas yang menarik minatmu. Selain dapat memperluas jarak yang terbentang dengan orang tuamu, melakukannya juga akan meningkatkan kepercayaan diri dan portofoliomu ketika nantinya akan mendaftar di universitas.[10]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Belajarlah di perpustakaan.
    Jika eksistensi orang tua dapat menambah kadar stres dan mengurangi efektivitas belajarmu, cobalah belajar di perpustakaan yang kemungkinan besar mewajibkan orang-orang di dalamnya untuk selalu tenang. Alhasil, kamu pun dapat belajar tanpa gangguan! Jika ingin, kamu bisa belajar bersama teman-teman terdekat atau bahkan sendirian. Selain itu, kamu pun bisa memanfaatkan pangkalan data daring yang tersedia di perpustakaan untuk mencari informasi, bukan?[11]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menghindari Orang Tua di Luar Rumah

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan menjawab telepon mereka.
    Kapan pun nomor atau nama mereka muncul di layar ponselmu, segeralah mematikannya. Jika yang kamu miliki adalah ponsel lipat, tekan salah satu tombol di sisi ponsel untuk mematikan nada deringnya. Dengan cara tersebut, panggilan mereka akan masuk ke kotak suara yang bisa kamu dengarkan di kemudian hari atau bahkan langsung dihapus tanpa terlebih dahulu didengarkan.[12]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Hindari interaksi melalui media elektronik.
    Jangan membalas surel yang mereka kirim, berhentilah mengikuti mereka di media sosial, dan ubah mode akunmu menjadi privat. Jika tidak ingin benar-benar memutuskan rantai interaksi dengan mereka, cukup nonaktifkan notifikasi dari laman media sosial mereka. Jangan khawatir, mereka tidak akan menyadarinya dan kamu pun bisa kembali mengaktifkan notifikasi kapan pun menginginkannya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bentangkan jarak fisik di antara kamu dan kedua orang tua.
    Jangan menjenguk mereka dan mintalah mereka untuk tidak mengunjungimu. Sibukkan dirimu jika tidak ingin mengarang alasan dan membohongi mereka. Berfokuslah pada tujuan karier dan akademis yang ingin kamu capai, dan habiskan waktu bersama orang-orang terdekat sepulang bekerja. Jika kondisi finansialmu memungkinkan, pergilah berlibur![13]
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah dewasa. Tunjukkan kedewasaanmu agar orang lain dapat memperlakukanmu demikian.
  • Jangan mengurung diri di rumah! Alih-alih, kamu justru harus beraktivitas di luar rumah sesering mungkin.
  • Salah satu cara yang patut dicoba adalah mengenakan headphone, meski tidak benar-benar digunakan untuk menonton video atau mendengarkan musik, ketika sedang bersama orang tuamu. Dengan melakukannya, orang lain akan memahami bahwa kamu sedang tidak ingin diajak bicara.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berteriak atau bersikap kasar kepada orang tuamu. Dengan kata lain, jangan memberikan alasan bagi mereka untuk menghukummu. Jika benar-benar diperlukan, respons kata-kata mereka dengan singkat dan sopan.
  • Tunjukkan kepada orang tua bahwa kondisimu tetap akan baik-baik saja tanpa mereka. Jangan menunjukkan rasa kesepian dan/atau kesedihanmu agar mereka tidak khawatir dan mengambil kesimpulan sendiri mengenai kabarmu saat ini.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Trudi Griffin, LPC, MS
Disusun bersama :
Konselor Profesional
Artikel ini disusun bersama Trudi Griffin, LPC, MS. Trudi Griffin adalah konselor profesional berlisensi di Wisconsin dengan spesialisasi kecanduan dan kesehatan mental. Dia memberikan terapi bagi mereka yang mengalami masalah kecanduan, kesehatan mental, dan trauma di sarana kesehatan masyarakat dan klinik swasta. Dia memperoleh gelar MS di bidang konseling kesehatan mental klinis dari Marquette University pada 2011. Artikel ini telah dilihat 1.582 kali.
Daftar kategori: Masalah Keluarga
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.582 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan