Cara Menghadapi Pertengkaran Orang Tua

Unduh PDFUnduh PDF

Melihat orang tua bertengkar adalah pengalaman yang sulit, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi diri dari konflik. Dalam menghadapi pertengkaran orang tua, kamu mungkin perlu berbicara secara langsung dengan mereka, atau dengan konselor profesional yang bisa membantu mereka memahami dampak pertengkaran mereka untuk kamu. Kamu juga bisa mengambil langkah untuk mulai melalui semua ini. Kamu perlu ingat bahwa meski kamu merasa tidak berdaya, kamu bisa melakukan sesuatu. Di sisi lain, keharmonisan hubungan orang tuamu bukanlah tanggung jawabmu dan pertengkaran mereka juga bukan salahmu.

Orang tuamu sering bertengkar? Apakah pertengkaran mereka sangat sengit? Kamu mungkin sulit menerima kenyataan bahwa orang tuamu bertengkar, tetapi kamu bisa mengambil beberapa langkah seperti melindungi dirimu dari konflik, membantu orang tua mengerti dampak pertengkaran bagimu, serta menghadapi situasi usai pertengkaran.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melindungi Dirimu Sendiri

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bersikaplah netral.
    Jangan sampai kamu menjadi fokus pertengkaran mereka. Hindari memihak mama atau ayah, atau mencoba ikut campur. Kamu tidak cocok untuk menjadi penengah.[1]
    • Jika mama atau ayahmu mencoba melibatkanmu saat bertengkar, tolaklah dan katakan kamu tidak mau memihak. Itu adalah hakmu.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cari tempat teraman di rumah.
    [2] Kamu harus mencari "tempat berlindung" jika pertengkaran membuatmu marah. Di tempat ini, kamu tidak akan melihat dan mendengar pertengkaran orang tuamu. Ini beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan:
    • Jika kamu punya halaman belakang, pergilah ke situ.
    • Pergilah ke kamarmu jika kamu tidur sendiri dan tidak dapat mendengar pertengkaran.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pergilah ke rumah orang lain.
    Jika tidak ada tempat yang aman untukmu di rumah, pergilah ke tempat lain. Datangi rumah tetangga yang hubungannya dekat denganmu, atau rumah anggota keluarga lain atau sahabat, jika kamu bisa ke sana dengan berjalan/bersepeda/naik kendaraan.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tonton film favoritmu atau dengarkan musik.
    Jika kamu tidak dapat meninggalkan rumah, lakukan sesuatu sehingga kamu tidak menyaksikan pertengkaran orang tuamu. Dengarkan dengan volume keras jika perlu. Pakai pelantang telinga (headphone). Hal-hal lain yang bisa kamu buat:
    • Mengerjakan PR. Habiskan waktu untuk mengurus diri sendiri dan menyelesaikan tanggung jawabmu.
    • Membaca buku, terutama saat tersedia pelantang telinga atau suara pertengkaran tidak mengganggu.
    • Bermain gim video. Ini cocok untuk mengalihkan pikiranmu dari pertengkaran.
    • Jika tidak ada headphone yang bisa kamu pakai, tutupilah telingamu dengan lapisan selimut tebal dan tidurlah. Ini akan membuat pertengkaran orang tuamu terasa lebih cepat berlalu tanpa perlu terlibat di dalamnya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan salahkan dirimu.
    Walaupun orang tuamu terkadang bertengkar mengenai dirimu, jangan berpikir bahwa kamu yang menjadi penyebabnya. Kamu tidak dapat membuat orang tuamu bertengkar. Mereka melakukannya karena itulah cara berinteraksi yang mereka pelajari sewaktu muda dahulu. Kamu tidak cukup berpengaruh untuk menjadi alasan mereka bertengkar.[3]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Ciptakan hubungan yang sehat.
    Mengembangkan hubungan sendiri adalah salah satu cara yang baik dalam melindungi diri dari pertengkaran orang tua. Penelitian telah membuktikan bahwa dukungan sosial yang kuat baik untuk kesehatan anak.[4] Hubungan yang positif tetap dapat terwujud meskipun si anak tidak melihat teladan di kedua orang tuanya. Ini mungkin perlu sedikit upaya keras, tetapi selama kamu berfokus menumbuhkan aspek-aspek yang penting seperti komunikasi dan kepercayaan, kamu dapat terhindar dari siklus hubungan yang berisiko:[5]
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Belajarlah menghadapi orang tua yang bercerai atau hidup terpisah.
    Jika orang tuamu berpisah atau bercerai, kamu dapat mengambil langkah-langkah ini agar pertengkaran mereka tidak ikut merusakmu: [6]
    • Mintalah orang tuamu untuk mempertimbangkan perasaanmu. Perpisahan atau perceraian sangat mengguncang hidupmu. Minta orang tuamu ikut melibatkanmu saat akan memutuskan di mana kamu akan tinggal, di mana kamu akan bersekolah, atau permasalahan lainnya.[7]
    • Jangan terlalu merisaukan perceraian itu sendiri. Yang paling merugikanmu sebenarnya adalah konflik mereka, terlepas dari mereka bercerai atau tidak.[8] Habiskan tenagamu untuk menghadapi konflik ini.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membicarakan Perasaanmu kepada Orang Tua

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Katakan kepada orang tuamu bahwa kamu terluka saat melihat mereka bertengkar.
    Orang tua terkadang tidak menyadari pengaruh pertengkaran kepada anak mereka. Ungkapkan perasaanmu setelah pertengkaran mereka selesai. Jika tidak, pertengkaran orang tuamu akan bertambah buruk saat merasa bersalah. Mereka akan saling menyalahkan saat sedang marah.
    • Tenangkan dirimu saat mengungkapkan perasaanmu. Jangan menghasut atau mencoba membuat orang tuamu merasa bersalah. Tujuanmu adalah membantu mereka memahami perasaanmu sehingga mereka memikirkan ulang perbuatan mereka. Kamu bukan menginginkan pembalasan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sampaikan efek buruk dari pertengkaran mereka.
    [9] Penelitian membuktikan bahwa pertengkaran sengit kedua orang tua bisa mengganggu perkembangan emosi anak. Psikolog sudah lama mengetahui bahwa perkembangan anak yang sehat terwujud dengan kelekatan positif antara orang tua dan anak. Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa keamanan yang dirasakan di antara pengasuh juga penting. Konflik antarorang tua yang belum selesai dapat menyebabkan depresi, kecemasan, serta masalah perilaku pada anak.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Mintalah orang tuamu untuk memahami tentang pertengkaran baik dan buruk.
    [10] Perbedaan pendapat itu hal biasa dan sesekali membantu dalam mengatasi masalah. Namun, pertengkaran buruk akan melukai orang lain yang terlibat, merusak suatu hubungan, dan menciptakan perasaan tidak aman. Berikut ini karakteristik beberapa jenis pertengkaran:
    • Baik: kompromi. Pertengkaran baik berakhir dengan adanya persetujuan melakukan sesuatu yang berbeda agar menjadi lebih baik. Sebagai contoh, jika orang tuamu berpendapat bahwa makan malam harus dilakukan di waktu lain, mereka bisa sama-sama menyepakati waktu lain itu.
    • Baik: pernyataan positif walaupun berbeda pendapat. Tidak setuju bukan berarti membenci atau tidak menghargai pihak lain. Sebagai contoh, mamamu mungkin berkata, "Mama marah karena ayah lupa membawa sampah keluar, tapi biasanya ayah cekatan saat membantu mama beres-beres rumah."
    • Buruk: menghina secara pribadi. Sebagai contoh, menyebut nama dan meragukan kemampuan salah satu orang tua adalah sikap yang berbahaya dalam menangani masalah.
    • Buruk: diam, atau menolak mengakui orang lain. Terkadang diam sama saja dengan berteriak karena menyisakan ketegangan yang belum selesai dan mengajarkan komunikasi yang jelek.[11]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Mintalah mereka berdebat tanpa kamu dengar.
    Permintaan masuk akal ini dapat menghindarkanmu dari dampak pertengkaran orang tua yang emosional. Bertengkar di depan anak-anak dapat mengganggu stabilitas suasana rumah sekaligus mengajari anak untuk ikut terlibat dalam "pertengkaran buruk" orang lain sebagai cara untuk mengatasi konflik.[12]
    • Sampaikan bahwa akan kurang menyakitkan bagimu jika mereka bertengkar di kamar mereka atau tempat pribadi lainnya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Beri tahu orang tuamu tentang konseling pasangan atau terapi keluarga.
    Orang tua yang sulit mengekspresikan kebutuhan tanpa "pertengkaran buruk" dapat mengunjungi terapis profesional. Konseling pasangan ini dapat membantu orang tua mengatasi beragam permasalahan mereka, seperti:[13]
    • Kesulitan komunikasi dan tidak mengerti satu sama lain.
    • Masalah praktis, seperti masalah finansial.
    • Konflik dalam membesarkan atau mendidik anak.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghadapi Usainya Pertengkaran

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ketahuilah bahwa sebagian pertengkaran adalah hal biasa.
    Tidak ada yang salah dengan hal ketidaksetujuan. Mengungkapkan perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sehat dalam suatu hubungan, justru memendamnya dapat menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam jangka panjang. Pertengkaran hanya akan menjadi masalah jika kerap terjadi dan dilakukan dengan emosi yang meluap-luap. Selama orang tuamu kembali berbaikan dan tidak terlalu sering bertengkar, tidak ada hal yang perlu kamu risaukan.[14]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Mintalah dukungan dari kakak/abang atau sahabat.
    Meminta dukungan dari saudaramu sangat penting karena orang tuamu mungkin lelah atau frustrasi setelah bertengkar dan tidak dapat menghiburmu dan menjelaskan apa yang terjadi. Jika hubunganmu dekat dengan kakak/abang, dekati dia dan tanyakan apakah kamu boleh berbicara tentang ini. Beri tahu dia jika kamu takut akan terjadi hal-hal buruk, seperti perceraian atau salah satu orang tuamu akan disakiti. Jika kamu punya sahabat yang kamu percayai, bicarakan dengannya. Sahabatmu mungkin tidak dapat membantumu, tetapi dia akan mendengarkan dan selalu ada saat kamu butuh.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Bicarakan dengan konselor sekolah, jika ada.
    Konselor sekolah telah terlatih menghadapi masalah-masalah pribadi murid, seperti menghadapi pertengkaran orang tua. [15] Konselor sekolah selalu ada untukmu. Kamu tidak harus memberitahukan hal-hal yang tetap ingin kamu rahasiakan. Kamu bisa mengatakan sedang punya masalah keluarga dan butuh seseorang untuk diajak bicara. Jika kamu tidak yakin cara menghubungi konselor sekolah, atau tidak ada konselor di sekolahmu, mintalah kepada salah satu gurumu
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jangan langsung ambil kesimpulan.
    Memikirkan hubungan orang tua setelah melihat mereka bertengkar sengit adalah hal yang wajar. Namun, tidak semua pertengkaran berujung pada perceraian. Biasanya pertengkaran terjadi karena orang tuamu mengalami hari yang sulit dan menjadi frustrasi. Setiap orang terkadang kehilangan kesabaran, tetapi bukan berarti ada hal buruk yang akan terjadi.[16] Jika khawatir, kamu dapat menyampaikan hal ini kepada orang tuamu dan meminta mereka untuk meyakinkanmu.
    • Orang tuamu dapat bertengkar mengenai kebiasaan pribadi, seperti pengeluaran keuangan, kebersihan, dan hal lain dari kehidupan harian. Bahkan jika situasi memanas, pertengkaran adalah akibat yang umum terjadi dan dapat menjadi cara yang sehat untuk melepaskan emosi.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lepaskan emosimu.
    Kamu sah-sah saja marah karena orang tuamu bertengkar. Sebagai anak, kamu wajar jika merasa mereka bertanggung jawab untuk membuatmu aman dan jauh dari bahaya. Merasa bahaya atau frustrasi adalah hal wajar jika mereka bertengkar sengit. Kamu bisa melakukan beberapa kegiatan berikut ini untuk menyalurkan emosi:
    • Berolahraga. Amarah sangat bermanfaat dalam berolahraga seperti bisbol atau sepak bola. Gunakan energi ekstramu untuk memukul sekuat mungkin sampai home run, tetapi jangan lampiaskan amarahmu kepada pemain lain.[17]
    • Bicarakan rasa frustrasimu. Kamu dapat membicarakannya dengan salah satu orang yang tadi disebutkan: orang tua, sahabat, saudara, atau konselor. Penelitian membuktikan bahwa teknik yang dahulu diajarkan seperti "meninju bantal" tidaklah tepat, tetapi menjelajahi perasaanmu dengan seseorang yang dapat membantumu memprosesnya akan lebih efektif untuk membuatmu tenang.[18]
    Iklan

Tips

  • Jika kamu meninggalkan rumah, beri tahu orang tuamu ke mana kamu pergi agar mereka tidak khawatir.
Iklan

Peringatan

  • Jika orang tuamu menyakiti fisik salah satu dari mereka, mintalah orang dewasa yang kamu percaya untuk membantu. Jika situasi bertambah gawat dan kamu tinggal di Jakarta, hubungi 119.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Tasha Rube, LMSW
Disusun bersama :
Master, Pekerja Sosial Berlisensi
Artikel ini disusun bersama Tasha Rube, LMSW. Tasha Rube adalah pekerja sosial berlisensi di Kansas City, Kansas. Tasha berafiliasi dengan Dwight D. Eisenhower VA Medical Center di Leavenworth, Kansas. Dia meraih gelar Masters of Social Work (MSW) dari University of Missouri pada 2014. Artikel ini telah dilihat 21.710 kali.
Daftar kategori: Masalah Keluarga
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.710 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan