Cara Mengenali Tanda‐Tanda Demensia Akibat Lanjut Usia

Unduh PDFUnduh PDF

Melihat orang yang dikasihi mengidap penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya bisa sangat memilukan hati. Demensia adalah istilah yang merangkum segala gejala penyakit yang menghambat kegiatan sehari-hari dan memengaruhi daya ingat, daya pikir, dan kemampuan bersosialisasi.[1] Sekitar 11% dari kasus demensia dianggap bisa disembuhkan. Demensia yang bisa disembuhkan biasanya untuk pasien yang berusia di bawah 65 tahun. Penyebab demensia yang bisa disembuhkan contohnya adalah akibat depresi, hipotiroidisme, dan kekurangan vitamin B12.[2] Tak ada obat untuk demensia, tetapi ada perawatan yang bisa menangani gejala-gejalanya. Mengenali gejala-gejala awal demensia bisa sangat berguna karena akan memberi waktu untuk bersiap-siap dan membuat rencana bagaimana membantu si penderita menghadapi penyakit ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengamati Tanda-Tanda Demensia

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Awasi jika terjadi hilang ingatan.
    Semua orang bisa saja lupa dari waktu ke waktu, namun pengidap demensia mungkin akan kesulitan mengingat kejadian yang baru terjadi atau rute jalan/nama yang biasa sudah dihafalnya.[3]
    • Daya ingat tiap orang berbeda dan semua orang kadang lupa. Anggota keluarga dan teman dekat bisa menilai apakah ada perubahan sikap dari si pengidap.
      • Tetapi, ingat bahwa banyak orang sering kali menyangkal adanya masalah. Anggota keluarga sering kali menyangkal bahwa si kakek/nenek sudah bermasalah dengan cara menganggap biasa hal yang semestinya sudah tidak normal atau dengan menutup mata atas segala gejala.
      • Ada juga anggota keluarga yang reaksinya terlalu ekstrem atau terlalu sensitif terhadap kelupaan. Contohnya, bila nenek lupa minum obat tepat waktu, bisa jadi dia hanya perlu dinasihati dokter atau dibantu suster agar teratur minum obat, tidak perlu langsung dikirim ke rumah jompo.
    • Bedakan antara hilang ingatan yang normal dan abnormal. Seiring bertambah usia, masalah ingatan memang lazim. Orang lansia sudah mengalami banyak hal dan otaknya bisa jadi tidak secermat ketika masih muda. Tetapi bila hilangnya ingatan mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari, maka perlu dilakukan tindakan. Gejala-gejala awal bisa berbeda di tiap orang, tetapi beberapa tanda yang lazim adalah:
      • Ketidakmampuan merawat diri sendiri: tidak makan, makan terlalu banyak, tidak mandi, tidak berbusana layak, tidak keluar rumah, atau keluar rumah tanpa tujuan.
      • Ketidakmampuan melakukan pekerjaan rumah sehari-hari: tidak bisa mencuci piring, tidak membuang sampah, banyak kecelakaan ketika masak, rumah kotor sekali, dan selalu memakai baju kotor.
      • Perlaku "janggal" lainnya: Menelepon keluarga di jam 3 pagi lalu langsung dimatikan, kelakuan aneh yang dilaporkan orang lain, atau mendadak mengamuk tanpa alasan jelas.
      • Lupa kapan anaknya lulus sekolah sangat berbeda dibandingkan lupa nama si anak itu.
      • Lupa negara mana saja yang berbatasan dengan Spanyol juga sangat berbeda dibandingkan lupa kalau Spanyol itu suatu negara.
    • Jika hilangnya ingatan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, sang individu itu sebaiknya dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Awasi jika terjadi kesulitan dalam melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan dengan mudah oleh orang itu.
    [4] Pengidap demensia mungkin lupa menghidangkan makanan yang baru dimasaknya atau lupa bahwa dia sudah memasak. Penderita demensia juga mungkin kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari seperti berbusana dengan layak. Secara umum, coba perhatikan apakah ada kemerosotan drastis dari caranya berpakaian dan menjaga kebersihan pribadi. Jika si individu mulai kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari, pertimbangkan untuk membawanya ke dokter agar diperiksa lebih lanjut.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Awasi jika ada kesulitan berkomunikasi.
    [5] Kadang orang bisa saja lupa suatu kata. Tetapi penderita demensia akan merasa kesal ketika dia gagal mengingat suatu kata. Kekesalan itu bisa jadi akan dilampiaskan pada lawan bicaranya lalu pastinya kedua pihak akan makin gusar.
    • Perubahan berbahasa biasanya diawali dengan kesulitan mengingat kata-kata, frasa, dan ungkapan.
    • Kesulitan berbahasa ini akan tambah parah hingga dia kesulitan memahami kata-kata orang lain.
    • Akhirnya orang itu akan kehilangan seluruh kemampuan komunikasi. Pada tahap ini, orang itu hanya bisa berkomunikasi dengan gerakan dan ekspresi wajah.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Awasi bila ada tanda-tanda kebingungan.
    [6] Penderita demensia sering kali mengalami kebingungan atas ruang, waktu, dan konteks keadaan. Ini berbeda dari sekadar hilang ingatan atau kepikunan sesaat. Kebingungan atas ruang, waktu, dan konteks keadaan menunjukkan bahwa orang itu tidak bisa memahami di mana dia berada.
    • Kebingungan atas ruang bisa menyebabkan si penderita lupa arah sehingga utara dikira selatan, timur dikira barat. Orang itu juga bisa lupa rute di tengah jalan, bepergian tanpa tujuan, lupa bagaimana bisa sampai di suatu tempat, dan tak bisa pulang.
    • Disorientasi waktu ditandai dengan perilaku yang tidak sesuai dengan jam. Mungkin tanda-tandanya sulit terdeteksi, seperti pergeseran jam makan atau jam tidur. Tetapi bisa juga cukup mencolok, contoh: sarapan di tengah malam dan siap-siap tidur di siang bolong.
    • Disorientasi tempat adalah kebingungan atas lokasi sehingga perilaku orang itu tidak sesuai tempat. Mungkin orang itu akan mengira mal adalah kamarnya kemudian mengamuk karena banyak orang "sembarangan masuk".
    • Si individu akan kesulitan melakukan hal-hal sederhana di luar rumah akibat disorientasi ruang. Ini bisa sangat berbahaya karena dia tidak mampu melakukan apa-apa di luar rumah.[7]
  5. Kalau sekadar lupa kunci mobil di kantong celana, ini masih normal. Penderita demensia sering kali menaruh barang di tempat yang tidak masuk akal.
    • Contoh: dompet dimasukkan dalam kulkas sedangkan makanan dimasukkan dalam kabinet di toilet.
    • Sadari bahwa penderita demensia akibat lanjut usia kemungkinan besar akan menyangkal atau menolak penjelasan, bahkan mencoba menjelaskan perilaku anehnya. Hati-hati, jangan terjebak ikut berargumen di tahap ini karena Anda akan sulit menyadarkannya dan bahkan akan membuatnya makin gusar. Kemungkinan orang itu sedang dalam tahap penyangkalan dan tidak mau menghadapi kenyataan yang pahit. Baginya, lebih mudah menjadikan Anda "musuh" daripada menghadapi kebenaran.
      How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan abaikan bila ada benda yang salah ditempatkannya.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Cermati bila ada kesulitan dalam hal pemikiran abstrak dan logika.
    Orang normal bisa saja lupa di mana menaruh buku tabungan, tetapi penderita demensia bahkan bisa lupa konsep berhitung. Orang itu bisa lupa bahwa siulan teko artinya air sudah mendidih sehingga akan dibiarkan sampai air habis menguap.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Awasi perubahan perilaku dan kepribadian.
    [8] Kadang suasana hati seseorang bisa labil alias moody, tetapi penderita demensia bisa berubah perilakunya dengan sangat drastis dan cepat. Individu itu bisa berbalik dari sangat girang lalu mendadak murka atau mungkin secara umum dia menjadi cepat kesal dan paranoid. Si penderita sering kali sadar mereka bermasalah dalam rutinitas sehari-hari dan hal ini membuatnya frustrasi, maka itu dia bisa melampiaskannya dalam bentuk kekesalan, paranoia, atau sejenisnya.
    • Sekali lagi, jangan membuat kesal si penderita dengan memarahinya karena ini hanya akan menyulitkan kedua belah pihak.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Awasi jika ada tanda-tanda perilaku pasif berlebihan.
    Mungkin orang itu tidak lagi mau pergi ke tempat-tempat yang dahulu sering didatangi, tak mau melakukan hobinya lagi, atau tak mau bertemu orang-orang yang dahulu sering ditemui. Seiring aktivitas sehari-hari makin sulit, mungkin si penderita itu akan makin menarik diri, makin depresi, kehilangan semangat melakukan apa pun di rumah atau di luar rumah.
    • Perhatikan jika individu itu berjam-jam duduk di kursi hanya memandangi sesuatu atau nonton televisi.
    • Awasi jika aktivitasnya menurun, kebersihan pribadinya merosot, dan dia kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari.
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Bandingkan perilakunya sekarang dengan dahulu.
    Gejala demensia mencakup sejumlah perilaku janggal dan kemerosotan kemampuan. Satu tanda saja tidak cukup untuk memastikan. Hanya lupa saja bukan berarti sudah menderita demensia. Cermati bila ada kombinasi dari semua gejala yang telah disebutkan di atas. Jika Anda kenal akrab dengan orang itu, makin mudah untuk menyadari adanya perubahan perilaku.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengonfirmasi Tanda-Tanda

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Kenali beberapa tipe dimensia.
    Dimensia sangat variatif dan bisa berbeda dari satu pasien ke pasien lainnya. Biasanya, arah penyakit itu bisa ditebak kalau penyebab awalnya diketahui.
    • Penyakit Alzheimer - demensia akibat penyakit ini berkembang secara bertahap dan biasanya dalam hitungan tahunan. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi plaket dan struktur kusut neurofibriler sering kali ditemukan pada otak penderita penyakit ini.[9]
    • Penyakit demensia jasad Lewy (Lewy body): endapan protein yang disebut jasad Lewy bisa berkembang di sel saraf otak sehingga menyebabkan penurunan daya pikir, ingatan, dan kendali motorik. Halusinasi juga bisa terjadi sehingga si penderita berlaku aneh, seperti berbicara pada orang yang tidak nyata. [10]
    • Demensia multiinfak (multi-infarct): Demensia jenis ini terjadi bila pasien menderita sejumlah stroke yang menyumbat pembuluh darah di otak.[11] Penderita demensia jenis ini mungkin hanya mengalami beberapa gejala saja untuk suatu periode hingga terkena stroke lagi lalu demensianya juga makin parah. [12]
    • Demensia Frontotemporal: Untuk demensia jenis ini, bagian otak depan dan bagian temporal mengecil sehingga si penderita mengalami perubahan perilaku dan kesulitan berbahasa. Jenis ini biasanya menyerang orang berusia 40-75 tahun.[13]
    • Tekanan normal hidrosefalus: penumpukan cairan bisa memberi tekanan pada otak sehingga timbul demensia yang terjadi bertahap atau mendadak, tergantung dari kecepatan penumpukan tekanan itu.[14]Pemeriksaan CT atau MRI bisa mendeteksi demensia jenis ini.
    • Penyakit Creutzfeldt-Jakob: jenis ini langka dan merupakan kelainan otak yang fatal. Jenis in diyakini akibat organisme langka yang disebut prion. Organisme ini bisa jadi sudah ada pada pasien lama sebelum muncul gejala penyakit kemudian mendadak demensia terjadi. Dalam hal ini, pemeriksaan biopsi akan menemukan protein dari prion yang diyakini merupakan penyebab penyakit.[15]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Bawa si penderita ke dokter.
    Jika Anda sudah menemukan sejumlah gejala dan perubahan perilaku, selanjutnya harus ada bantuan profesional. Biasanya dokter umum pun sudah bisa mendiagnosis adanya demensia. Setelah itu, biasanya si pasien harus dirujukkan kepada dokter spesialis, seperti neurolog atau pakar gerontologi.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Siapkan rekam medis si pasien.
    Rekam medis sebaiknya juga termasuk catatan bagaimana dan kapan gejala demensia terjadi. Berdasarkan data ini, dokter mungkin akan meminta tes perhitungan sel darah merah, gula darah, atau hormon tiroid. Tes-tes tersebut tergantung dari jenis demensia yang dicurigai sang dokter.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Beri tahukan dokter tentang semua obat yang diminum pasien.
    [16] Beberapa kombinasi obat mungkin saja menimbulkan gejala mirip demensia atau memperburuk demensia. Terkadang, kombinasi beberapa obat yang tak berhubungan untuk merawat sejumlah penyakit berbeda bisa menimbulkan gejala yang mirip demensia. Percampuran obat seperti ini lazim terjadi pada kaum lansia, maka itu pastikan Anda ada catatan lengkap semua obat yang diminum pasien.
    • Beberapa contoh obat yang sering kali menyebabkan gejala demensia adalah: benzodiazepine, antagonis beta (beta-blocker), obat selective serotonin re-uptake inhibitor, obat neuroleptik, dan difenhidramina. Ingat bahwa ini hanya sebagian contoh saja.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Siap-siap untuk diminta menjalani pemeriksaan medis lengkap.
    Pemeriksaan medis bisa menunjukkan gangguan yang menyebabkan demensia atau yang bercampur dengannya. Ada pula kemungkinan bahwa gangguan kesehatan yang terjadi ternyata bukan demensia sama sekali. Gangguan kesehatan yang mungkin berhubungan contohnya: kelainan jantung, stroke, kekurangan nutrisi, atau gagal ginjal. Variasi dari kondisi-kondisi kesehatan ini bisa memberi petunjuk tentang tipe demensia yang perlu dirawat.[17]
    • Dokter juga bisa menyarankan untuk menjalani pemeriksaan psikologis untuk melihat apakah depresi turut memengaruhi kondisi sang pasien.[18]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Biarkan dokter melakukan tes kemampuan kognitif.
    Tes ini mungkin mencakup tes daya ingat, matematika, bahasa, menulis, menggambar, menyebutkan benda, dan mengikuti arahan. Berbagai tes ini bisa menguji kemampuan kognitif dan motorik.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Mengikuti pemeriksaan neurologis.
    [19] Tes ini bisa mencakup tes keseimbangan, refleks, indra, dan fungsi tubuh lainnya dari pasien. Tes ini adalah untuk memeriksa apakah ada gangguan kesehatan lain dan menentukan gejala mana yang bisa dirawat. Dokter juga mungkin akan menyarankan pemindaian otak untuk melihat penyebab awal seperti stroke dan tumor. Biasanya pemindaian berupa tes MRI dan CT.[20]
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Pahami apakah jenis demensia yang terjadi bisa disembuhkan atau tidak.
    [21] Tergantung dari penyebabnya, ada jenis demensia yang bisa dirawat dan disembuhkan dengan bantuan medis. Namun, ada juga jenis demensia yang progresif dan tidak bisa disembuhkan. Anda perlu mengetahui jenis demensia mana yang terjadi agar bisa merencanakan masa depan.
    • Penyebab demensia yang bisa disembuhkan contohnya: hipotiroidisme, neurosifilis, kekurangan vitamin B12/folat, kekurangan tiamina, depresi, dan hematoma subdural.
    • Penyebab demensia yang tidak bisa disembuhkan contohnya: penyakit Alzheimer, demensia multiinfak, dan demensia akibat HIV.
    Iklan

Peringatan

  • Penderita demensia mungkin mengalami penyangkalan akan gejala-gejala yang terjadi; anggota keluarga juga bisa menyangkal.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Erik Kramer, DO, MPH
Disusun bersama :
Dokter Osteopati
Artikel ini disusun bersama Erik Kramer, DO, MPH. Dr. Erik Kramer adalah dokter umum di University of Colorado, dengan spesialisasi penyakit dalam, diabetes, dan pengendalian berat badan. Dia memperoleh gelar Dokter Osteopati (D.O.) dari Touro University Nevada College of Osteopathic Medicine pada 2012. Dr. Kramer adalah diplomat American Board of Obesity Medicine dan dokter besertifikasi. Artikel ini telah dilihat 4.483 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Umum
Halaman ini telah diakses sebanyak 4.483 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan