Cara Menentukan Tingkat Kesadaran Seseorang saat Pertolongan Pertama

Unduh PDFUnduh PDF

Anda dapat membantu tim bantuan medis yang akan datang dengan menentukan terlebih dahulu tingkat kesadaran seseorang saat melakukan pertolongan pertama. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menentukan tingkat kesadaran seseorang atau membantu menstabilkan seseorang yang tidak responsif selama menunggu kedatangan tim bantuan medis.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Tingkat Kesadaran Orang yang Responsif

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cari tahu seberapa parah peristiwa yang terjadi.
    Langkah pertama dalam menghadapi suatu peristiwa adalah berhenti dan memperhatikan situasinya. Perhatikan sumber cedera orang tersebut dan tentukan apakah situasinya aman bagi Anda untuk mendekat. Jangan sampai Anda malah turut mendekati sebuah situasi yang masih berbahaya bagi Anda. Anda tidak bisa membantu orang lain kalau Anda sendiri menjadi korban kecelakaan yang sama, dan tim bantuan medis tidak seharusnya perlu menyelamatkan dua orang.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Ketahuilah tanda-tanda seseorang mulai kehilangan kesadaran.
    Tanda-tandanya adalah:[1]
    • Bicara yang ngawur
    • Detak jantung yang cepat
    • Kebingungan
    • Pusing
    • Kepala terasa ringan
    • Tiba-tiba tidak dapat merespons secara koheren atau bahkan tidak dapat merespons sama sekali
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tanyakanlah sesuatu kepada orang tersebut.
    Beberapa pertanyaan akan memberikan Anda informasi penting mengenai keadaan orang itu. Pertanyaan-pertanyaan yang Anda tanyakan harus mudah, namun tetap memerlukan sedikit pemikiran. Mulailah dengan menanyakan apakah orang itu baik-baik saja, untuk melihat apakah orang itu responsif atau tidak. Kalau orang itu merespons atau bahkan menggeram untuk menunjukkan bahwa ia tidak kehilangan kesadaran, cobalah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:[2]
    • Sekarang tahun berapa?
    • Sekarang bulan apa?
    • Hari ini hari apa?
    • Siapa presiden kita?
    • Apakah Anda tahu sedang di mana?
    • Apa yang terjadi?
    • Kalau orang itu menjawab dengan jelas dan koheren, ia menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi.
    • Kalau orang itu merespons namun tidak dengan jawaban yang tepat pada beberapa pertanyaan awal, maka ia sebenarnya sadar, tetapi menunjukkan gejala kondisi mental yang berubah, termasuk di antaranya kebingungan dan disorientasi.[3]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Hubungi bantuan medis.
    Apabila orang itu sadar namun menunjukkan tanda-tanda kondisi mental yang berubah (seperti tidak mampu menjawab pertanyaan mudah), segera hubungi bantuan medis.[4]
    • Ketika Anda menelepon bantuan medis, beri tahu mereka tingkat pasien ini dalam skala AVPU:
      • A - Alert and oriented (Sadar dan jelas)
      • V - Responds to Verbal stimuli (Merespons stimulus verbal)
      • P - Responds to Painful stimuli (Merespons stimulus menyakitkan)
      • U - Unconscious/no response (Tidak sadar/tidak merespons)
    • Walaupun orang itu merespons secara koheren semua pertanyaan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi mental yang berubah, hubungilah bantuan medis jika orang itu:[5]
      • mengalami cedera lain dari kecelakaan yang ia alami
      • merasakan sakit dada
      • mengalami detak jantung yang cepat atau tidak teratur
      • melaporkan gangguan pada penglihatannya
      • tidak dapat menggerakan lengan atau paha
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Tanyakan pertanyaan lanjutan.
    Ini berguna untuk mencari jawaban atas apa yang dilakukan orang tersebut hingga pingsan atau hilang kondisi sadarnya. Orang itu mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini, tergantung pada tingkat kesadaran dan responsnya. Tanyakanlah:[6]
    • Apa yang terjadi?
    • Apakah Anda sedang meminum obat tertentu?
    • Apakah Anda punya diabetes? Apakah Anda pernah mengalami koma diabetis?
    • Apakah Anda mengonsumsi narkoba atau meminum alkohol? (Ada baiknya kalau Anda juga mencari tanda-tanda suntikan pada lengan/paha atau botol-botol obat/alkohol di dekat lokasi itu.)
    • Apakah Anda ayan?
    • Apakah Anda punya penyakit jantung atau pernahkah Anda mengalami serangan jantung?
    • Apakah Anda merasa sakit dada sebelum pingsan?
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Catatlah semua jawaban orang itu.
    Jawaban-jawaban orang itu, baik logis maupun tidak, dapat membantu tim bantuan medis untuk menentukan aksi terbaik yang dapat mereka lakukan. Kalau perlu, tuliskan semuanya, agar Anda dapat memberikan informasi ini kepada tim bantuan medis. Tuliskanlah sebagaimana disampaikan.
    • Misalnya, jika orang itu memberikan jawaban yang tidak logis bagi semua pertanyaan Anda sebelumnya tetapi memberi tahu bahwa ia menderita ayan, maka ia memang akan menjawab pertanyaan dengan tidak tepat selama lima hingga sepuluh menit setelah fase epilepsi berlangsung. Namun demikian, catatan Anda akan berguna bagi tim bantuan medis.
    • Contoh lain: kalau orang itu menyampaikan bahwa ia memiliki diabetes, tim bantuan medis dapat langsung mengecek tingkat gula darahnya ketika Anda memberi tahu mereka.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Ajak orang itu terus berbicara dengan Anda.
    Kalau ia memberikan informasi yang tidak koheren terhadap semua pertanyaan Anda, atau ia memberikan jawaban yang logis tetapi sepertinya sebentar lagi akan pingsan, lakukanlah sebisa mungkin agar orang itu tetap berbicara dengan Anda. Tim bantuan medis akan lebih mudah mengecek situasinya apabila orang itu sadar ketika mereka tiba. Minta orang itu terus membuka matanya, dan tanyakanlah lebih banyak pertanyaan untuk mengajaknya terus berbicara.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Ketahui juga alasan ketidaksadaran lain yang umum.
    Kalau Anda kenal atau menyaksikan orang tersebut kehilangan kesadaran, Anda mungkin dapat memberikan petunjuk kepada tim bantuan medis mengenai alasan ia kehilangan kesadaran. Penyebab kehilangan kesadaran yang umum adalah:[7]
    • Kehabisan darah
    • Cedera kepala atau dada yang parah
    • Overdosis obat
    • Mabuk alkohol
    • Kecelakaan mobil atau kecelakaan besar lainnya
    • Masalah gula darah
    • Masalah jantung
    • Tekanan darah rendah (umum pada orang lansia, namun biasanya mereka akan sadar kembali tidak lama setelahnya)
    • Dehidrasi
    • Kejang
    • Stroke
    • Hiperventilasi
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Cek keberadaan gelang atau kalung kondisi medis pada orang tersebut.
    Orang-orang yang berkebutuhan khusus, misalnya orang yang menderita diabetes, mungkin akan mengenakan gelang atau kalung semacam ini untuk membantu tim bantuan medis mengecek situasinya.[8]
    • Jika ada, segera laporkan kepada tim bantuan medis.
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Monitor orang itu hingga datangnya tim bantuan medis.
    Orang itu perlu diperhatikan setiap saat.[9]
    • Apabila ia tetap setengah sadar, tetap bernapas, dan tidak merasa sakit, terus perhatikan hingga datangnya tim bantuan medis.
    • Kalau ia kehilangan kesadaran sepenuhnya, situasinya lebih serius dan Anda perlu melihat kondisinya lebih jauh dan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menilai Orang yang Tidak Responsif

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Coba bangunkan orang itu dengan bunyi kencang.
    Teriakkan, "Hai, kamu baik-baik saja?" sambil menggoyang-goyang tubuhnya. Mungkin ini cukup untuk membangunkan orang itu.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Berikanlah stimulus menyakitkan.
    Kalau orang itu tidak responsif terhadap pertanyaan Anda tetapi Anda tidak yakin apakah ia tidak sadar hingga membutuhkan CPR, berikanlah stimulus menyakitkan untuk mengetahui apakah orang itu dapat memberikan reaksi sadar.[10]
    • Bentuk yang paling sering digunakan adalah "gosokan ulu hati". Kepal tangan Anda kemudian gosok-gosokkan pada ulu hati orang tersebut. Jika orang ini merespons stimulus (rasa sakit) tersebut, Anda dapat terus memonitor orang tersebut tanpa CPR. Respons orang tersebut terhadap rasa sakit adalah pertanda bahwa ia saat ini baik-baik saja. (Namun, jika ia tidak merespons terhadap rasa sakit, Anda mungkin perlu memberikan CPR.)
    • Apabila Anda takut melakukan gosokan ini karena memandang bahwa orang itu mengalami cedera dada dari kecelakaan yang ia alami, metode lain untuk mengecek respons orang itu terhadap rasa sakit adalah dengan mencubit jari atau tengkuk orang itu. Cubitan ini harus sangat kencang dan dilakukan langsung pada otot.[11]
    • Kalau orang itu merespons rasa sakit yang Anda berikan dengan menggulung semua bagian tubuhnya baik ke dalam maupun ke luar, ini adalah pertanda orang itu mengalami cedera tulang belakang.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pastikan tim bantuan medis sudah ditelepon.
    Anda mungkin sudah melakukan hal ini, tetapi terutama jika orang tersebut tidak merespons rasa sakit, pastikanlah sebuah ambulans sedang menuju ke tempat Anda.[12] Teruskan telepon Anda dengan si operator, atau jika ada orang lain di sekitar Anda, berikan telepon Anda kepada orang itu agar Anda tetap dapat terus menerima instruksi lanjutan.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Perhatikanlah apakah orang itu bernapas.
    Jika orang itu tidak sadar namun bernapas, maka mungkin Anda tidak perlu melakukan CPR, terutama jika tidak ada orang di sekeliling Anda yang sudah mendapatkan sertifikat CPR.[13]
    • Perhatikan dada orang itu naik-turun terus menerus agar Anda tetap yakin bahwa ia tetap bernapas.
    • Kalau Anda tidak bisa melihat naik-turun dada orang itu, letakkan telinga Anda dekat mulut atau hidungnya dan carilah suara pernapasan. Sambil mendengarkan suara pernapasan lewat hidung, perhatikan pula pergerakan dada orang itu. Ini adalah cara termudah untuk memperhatikan kondisi pernapasan seseorang.
    • Catatan: apabila Anda menyangka bahwa orang tersebut mengalami cedera tulang belakang tetapi tetap bernapas, jangan mencoba mengubah posisinya kecuali ia muntah. Jika ia muntah, pindahkan posisi tubuhnya agar menyamping sambil tetap menjaga letak leher dan punggungnya pada posisi yang sama.[14]
    • Jika Anda tidak melihat gejala cedera tulang belakang, ubah posisi orang tersebut agar menyamping, posisikan paha atasnya agar pinggul dan lutut berada dalam posisi 90 derajat (agar stabil), kemudian secara perlahan tarik kepalanya ke belakang agar jalur udara tetap terbuka.[15] Ini dikenal sebagai "posisi pemulihan" dan merupakan posisi paling aman bagi seorang pasien.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Carilah denyut nadi.
    Anda dapat mengecek denyut nadi orang itu di bagian bawah pergelangan tangan di sisi jempol atau dengan merasakan dengan lembut satu sisi lehernya sekitar 2,5 cm di bawah telinga. Selalu cek denyut nadi di sisi leher yang sama dengan sisi Anda duduk, untuk menghindari kepanikan yang mungkin timbul jika orang itu bangun dan tangan Anda berada tepat di atasnya.
    • Apabila tidak ada denyut nadi, dan terutama jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, kini waktunya Anda memulai CPR, jika terlatih. Jika tidak, ikutilah petunjuk dari staf medis melalui telepon.[16]
    • Kalau Anda tidak sengaja menutup telepon, telepon kembali untuk instruksi lebih lanjut. Mereka sudah dilatih untuk memberikan instruksi bagi orang awam lewat telepon.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merawat Orang yang Tidak Sadar Hingga Datang Bantuan Tim Medis

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tanyakanlah apakah ada orang di sekitar Anda yang dapat melakukan CPR.
    Serangan jantung adalah salah satu alasan yang paling umum untuk pingsannya seseorang tanpa alasan lain yang jelas seperti kecelakaan mobil. Memberikan CPR, jika perlu, sambil menunggu kedatangan tim bantuan medis, dapat meningkatkan kesempatan orang itu tetap hidup sebanyak 2x atau 3x.[17] Cari tahu apakah di sekitar Anda ada orang yang pernah ikut pelatihan CPR dan mendapatkan sertifikat.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Perhatikan jalur udara orang itu.
    Jika ia tidak bernapas atau berhenti bernapas, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengecek jalur udaranya. Letakkan satu tangan di keningnya, dan tangan satu lagi di bawah rahangnya. Dengan tangan yang di kening, tarik kepalanya ke belakang dan buka rahangnya dengan tangan yang satunya lagi. Perhatikan tanda-tanda dadanya naik-turun (tanda bernapas). Letakkan telinga Anda di atas mulutnya dan rasakan napasnya pada muka Anda.
    • Kalau Anda dapat melihat sesuatu yang memblokir jalur udara orang itu dengan mudah, coba lepaskanlah, tetapi hanya jika benda itu mudah dilepas. Jika benda itu tersangkut, jangan coba lepaskan dari tenggorokannya karena Anda mungkin malah akan menekannya lebih jauh.[18]
    • Jalur udara perlu dicek paling pertama karena jika terdapat pemblokiran (atau penutupan sebagaimana sering terjadi pada korban-korban tersedak), kita dapat melepaskannya dengan mudah, dan jika sudah dilepaskan, masalah kita pun selesai.
    • Namun apabila tidak ada benda yang memblokir, carilah denyut nadi. Jika tidak ada denyut nadi (atau Anda ragu ada atau tidak), segera mulai kompresi dada.
    • Metode membuka kening dan rahang ini tidak boleh Anda lakukan pada korban cedera tengkorak, tulang belakang, dan leher. Pada korban-korban cedera itu, gunakanlah metode buka rahang. Bersimpuhlah di bagian atas kepala orang itu, kemudian pasangkan tangan Anda di kiri dan kanan kepalanya. Letakkan jari tengah dan jari telunjuk Anda pada tulang rahangnya, kemudian tekan secara perlahan agar rahangnya terbuka.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Lakukan kompresi dada.
    Standar CPR yang ada sekarang menekankan bahwa kompresi dada harus memiliki rasio 30 kompresi per dua napas buatan.[19] Mulailah kompresi dada dengan cara:[20]
    • Letakkan pergelangan tangan Anda di atas tulang dada orang itu, di antara kedua pentil dadanya;
    • Letakkan pergelangan tangan Anda yang satunya di atas pergelangan tangan Anda yang sudah berada di atas dada;
    • Posisikan massa tubuh Anda tepat di atas tangan yang sudah terposisi;
    • Tekan, cepat dan dalam, kira-kira 5 cm ke dalam dadanya;
    • Biarkan dadanya naik kembali;
    • Ulang 30 kali;
    • Di titik ini, tambahkanlah 2 napas buatan jika Anda terlatih CPR. Jika tidak, lanjutkan kompresi dan abaikan napas buatan karena tidak sepenting kompresi dada.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Kembali perhatikan tanda-tanda pernapasan (cek kembali orang itu untuk pernapasan setiap dua menit).
    Anda dapat berhenti melakukan CPR ketika orang itu sudah menunjukkan tanda-tanda pernapasan.[21] Perhatikan naik-turun dadanya, kemudian letakkan telinga Anda dekat mulutnya untuk mengecek pernapasannya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lanjutkan CPR hingga tim bantuan medis datang.
    Jika orang tersebut terus tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan atau kesadaran, lanjutkanlah CPR (dalam rasio 2 napas buatan tiap 30 kompresi dada) hingga tim bantuan medis datang.[22]
    Iklan

Referensi

  1. http://www.healthline.com/health/unconsciousness-first-aid#Signs3
  2. Jorge Humberto Mena MD, Alvaro I Sanchez MD, Andres Rubiano MD, Effects of the Modified Glascow Coma School Scale Score, Journal of Trauma , 2011 Nov 71 (5) 1185-1193
  3. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000022.htm
  4. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000022.htm
  5. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000022.htm
  6. Jorge Humberto Mena MD, Alvaro I Sanchez MD, Andres Rubiano MD, Effects of the Modified Glascow Coma School Scale Score, Journal of Trauma , 2011 Nov 71 (5) 1185-1193
  7. http://www.healthline.com/health/unconsciousness-first-aid#Overview1
  8. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000022.htm
  9. http://www.healthline.com/health/unconsciousness-first-aid#Signs3

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Luba Lee, FNP-BC, MS
Disusun bersama :
Dewan Tinjauan Medis
Artikel ini disusun bersama Luba Lee, FNP-BC, MS. Luba Lee adalah praktisi perawat keluarga besertifikasi di Tennessee. Dia memperoleh gelar master dalam ilmu keperawatan (MSN) dari University of Tennessee pada 2006. Artikel ini telah dilihat 4.707 kali.
Daftar kategori: P3K dan Keadaan Darurat
Halaman ini telah diakses sebanyak 4.707 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan