Cara Memberikan Pernapasan Buatan

Unduh PDFUnduh PDF

Anda tengah menyusuri jalanan dan melihat seseorang tergeletak di tepinya. Anda perlu mengetahui langkah yang harus diambil jika orang tersebut berhenti bernapas. Langkah terbaik yang harus dilakukan adalah pemberian CPR, termasuk pernapasan buatan, hingga bantuan tiba.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memeriksa Tempat Kejadian

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksalah potensi bahaya pada tempat kejadian.
    Insting pertama Anda pada umumnya adalah bergegas menolong seseorang yang berada dalam kesulitan, namun jangan sampai membahayakan diri sendiri dalam prosesnya. Lihatlah ke sekeliling guna memastikan situasi aman untuk melakukan pertolongan.[1]
    • Misalnya, periksalah hal-hal seperti kabel dan alat listrik yang masih menyala, bebatuan yang berjatuhan, atau orang yang bersenjata. Selain itu, pastikan bahwa Anda dan orang yang terkapar tidak berada di tengah lalu-lintas jika tempat kejadian terletak di dekat jalan raya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Lihat apakah korban masih sadar.
    Berbicaralah kepada korban dan guncangkan kepalanya secara perlahan. Tanyakan nama korban. Lihat apakah korban dapat berbicara kepada Anda. Korban masih sadar jika dapat merespons dengan baik, namun ini tidak berarti ia dapat bernapas.[2]
    • Korban yang tak sadarkan diri tidak akan mampu merespons sama sekali. Ia tidak akan bereaksi terhadap rangsangan yang menyakitkan, misalnya cubitan keras pada leher.[3]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Periksalah napas korban.
    Dekatkan telinga Anda ke bibir korban dan dengarkan. Amati dada korban pada saat yang bersamaan. Korban kemungkinan tidak bernapas jika dadanya tidak nampak naik dan turun. Lakukan pernapasan buatan dan tekanan dada jika korban tidak bernapas.[4]
    • Jangan menghabiskan waktu terlalu lama untuk memeriksa korban. Jangan periksa korban lebih dari 10 detik, karena setiap detiknya sangat berarti.[5]
    • Selain itu, pernapasan buatan tetap perlu dilakukan jika korban megap-megap atau mengalami hiperventilasi karena ini bukanlah pernapasan normal.[6]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Panggillah bantuan.
    Carilah orang terdekat dan mintalah ia untuk menghubungi 118. Jika hanya seorang diri, pastikan Anda telah menghubungi 118 sebelum memberikan pernapasan buatan. Jika tidak, tak ada bantuan yang akan datang.[7]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Periksalah cedera lainnya.
    Tidak bernapas merupakan masalah yang serius, namun pastikan korban tidak mengalami cedera lain, misalnya luka pendarahan hebat. Pendarahan harus dihentikan terlebih dahulu sebelum membantu korban bernapas.[8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membersihkan Saluran Pernapasan dan Memberikan Pernapasan Buatan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Baringkan korban dengan posisi telentang.
    Secara perlahan, balikkan tubuh korban hingga wajahnya menghadap ke atas. Jika mencurigai korban mengalami cedera leher atau punggung, cobalah meminta seseorang untuk membantu membalikkan tubuhnya.[9]
    • Untuk melakukannya, orang yang membantu Anda harus memegang panggul dan bahu pada arah tubuh korban akan dibalikkan, sementara Anda menuntun kepalanya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Taruh kepala korban kembali.
    Letakkan satu tangan di atas dahi dan satu tangan di bawah dagu korban, kemudian miringkan kembali kepalanya. Cara ini bertujuan membuka saluran pernapasan agar udara dapat memasuki paru-paru korban.[10]
    • Jika mencurigai adanya cedera leher, kepala, atau tulang belakang, jangan miringkan kepala korban. Jika Anda sudah terlatih, lakukan jaw thrust (pendorongan sudut rahang bawah). Berlututlah di atas kepala korban dan letakkan tangan pada kedua sisi kepalanya. Letakkan jari tengah dan telunjuk di belakang dan di bawah rahang korban, kemudian doronglah hingga rahangnya menojol keluar, seakan korban mengalami underbite.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Periksalah mulut korban.
    Lihat apakah terdapat sesuatu yang menyumbat saluran pernapasan korban. Carilah permen karet atau bahkan pil dan tusuk gigi, karena semua benda tersebut dapat berada di dalam mulut korban. Keluarkan objek-objek tersebut sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.[11]
    • Jika sumbatan telah masuk ke dalam tenggorokan dan tidak lagi berada di mulut, jangan mencoba menariknya karena dapat mendorong sumbatan masuk lebih dalam lagi.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tutupi mulut korban dengan  mulut Anda.
    Pencetlah hidung korban. Posisikan mulut Anda di atas mulut korban. Mulut korban harus ditutupi sepenuhnya agar saluran pernapasan terkunci dengan baik, inilah alasan mengapa hidung korban juga perlu ditutupi.[12]
    • Jika ada, gunakan breathing barrier (masker pembatas antara mulut korban dan pemberi napas buatan) yang pada umumnya tersedia dalam peralatan untuk pertolongan pertama. Bagaimanapun, jangan biarkan pencarian breathing barrier memperlambat Anda.[13]
    • Gunakan cengkaman CE untuk mendapatkan pengisapan yang efektif ketika memakai breathing barrier. Cengkaman CE dilakukan dengan cara membentuk huruf C menggunakan ibu jari dan telunjuk pada kedua tangan dan menempatkannya di sekeliling bagian bulat masker. Gunakan sisa jari lainnya untuk menahan bagian bawah dagu. Pastikan untuk berjongkok di atas kepala korban dengan menghadap ke tubuhnya untuk melakukan langkah ini dengan benar.
    • Embuskan napas melalui hidung korban jika napas buatan tidak dapat diberikan melalui mulutnya. Tutupi mulut korban dengan tangan Anda dan gunakan mulut Anda untuk menutupi hidungnya. Embuskan napas layaknya pada pernapasan buatan biasa.[14]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Embuskan napas ke dalam mulut korban.
    Embuskan udara ke dalam mulut korban paling tidak selama satu detik. Amati untuk mengetahui apakah dada korban mengembang.[15]
    • Periksa kembali apakah terdapat sumbatan pada saluran pernapasan korban atau miringkan kepalanya lebih jauh lagi jika dada korban tidak mengembang.[16]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Berikan napas buatan sebanyak dua kali berturut-turut.
    Untuk pernapasan buatan, Anda biasanya memberikan napas sebanyak dua kali berturut-turut sebelum kembali melakukan tekanan dada pada CPR. Tekanan dada hanya dibutuhkan bagi korban yang tidak memiliki detak jantung.[17]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengubah Rutinitas terhadap Anak dan Bayi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan mengguncangkan tubuh bayi.
    Untuk anak dan orang dewasa, guncangkan tubuh mereka secara perlahan untuk memeriksa kesadarannya. Bagi bayi, jentikkan jari Anda dengan lembut pada telapak kakinya untuk melihat apakah ia merespons.[18]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Berikan napas buatan kepada anak atau bayi sebelum menghubungi 118.
    Walaupun Anda ingin meminta bantuan sesegera mungkin, sangat penting untuk memberikan 2 menit putaran CPR bagi anak-anak atau bayi sebelum menghubungi 118 karena kerusakan pada tubuhnya dapat timbul dengan lebih cepat.[19]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tingkatkan pernapasan buatan menjadi lima kali.
    Alih-alih hanya memberikan dua pernapasan buatan, lakukan lima kali napas buatan pada anak maupun bayi.[20]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jangan mengembuskan napas terlalu keras.
    Embuskan napas dengan cukup kuat agar dapat mengembangkan dada orang dewasa. Pada anak dan bayi, embuskan napas dengan lebih lembut karena mereka memerlukan lebih sedikit udara untuk membuat dadanya mengembang.[21]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Tutupi mulut dan hidung bayi.
    Ketika memberikan napas buatan kepada bayi, tutupi baik hidung maupun mulutnya dengan mulut Anda. Mulut orang dewasa terlalu besar untuk hanya menutupi mulut bayi.[22]
    • Miringkan kembali kepala bayi untuk membuka saluran pernapasannya jika dada bayi tidak mengembang. Jika dada tetap tidak terlihat mengembang, lanjutkan kepada prosedur bagi bayi tersedak.[23]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Lakukan semua prosedur dengan cara yang sama.
    Anda tetap harus memeriksa sumbatan dan mencondongkan kepala anak atau bayi ke belakang untuk membuka saluran pernapasannya. Selain itu, mulut anak harus tetap ditutupi menggunakan mulut Anda selagi menjepit hidungnya.[24]
    Iklan


Tips

  • Miringkan kepala korban ke sisi jika ia muntah-muntah. Ketika korban telah selesai muntah, bersihkan saluran pernapasannya dan lanjutkan pemberian napas buatan jika perlu.
  • Jika merasa tidak yakin terhadap langkah-langkah di atas, Anda dipersilakan untuk mengambil kelas pelatihan pertolongan pertama atau CPR. Tanyakan kepada PMI terdekat atau International SOS mengenai kursus pertolongan pertama dan CPR.


Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Luba Lee, FNP-BC, MS
Disusun bersama :
Dewan Tinjauan Medis
Artikel ini disusun bersama Luba Lee, FNP-BC, MS. Luba Lee adalah praktisi perawat keluarga besertifikasi di Tennessee. Dia memperoleh gelar master dalam ilmu keperawatan (MSN) dari University of Tennessee pada 2006. Artikel ini telah dilihat 10.074 kali.
Daftar kategori: P3K dan Keadaan Darurat
Halaman ini telah diakses sebanyak 10.074 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan