CIVETS (Colombia, Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey, South Africa)[1] adalah akronim beberapa pasar berkembang yang diciptakan pada akhir tahun 2009 oleh Robert Ward, Direktur Perkiraan Global Economist Intelligence Unit (EIU).[2] Akronim ini juga dipakai dalam pidato CEO HSBC Michael Geoghegan. Negara-negara ini dipilih karena sejumlah alasan, termasuk "ekonomi yang beragam dan dinamis" dan "populasi muda yang terus bertambah".[3] Daftar ini dapat disandingkan dengan Next Eleven yang diciptakan Jim O'Neill dari Goldman Sachs dan negara berkembang G20.

Negara CIVETS: Kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afrika Selatan

Etimologi sunting

Akronim ini dicetuskan oleh Robert Ward, Direktur Perkiraan Global Economist Intelligence Unit, dan dijabarkan Michael Geoghegan, Presiden HSBC, dalam sebuah pidato di Hong Kong Chamber of Commerce pada bulan April 2010. Geoghegan menyamakan negara-negara tersebut dengan luwak, hewan omnivora yang memakan dan mencerna buah kopi dan menghasilkan biji kopi yang dianggap bernilai tinggi.

Data ekonomi sunting

Menurut CIA World Factbook:

AnggotaPDB 2011[4]
(nominal PPP)[5]
Millions $USD
PDB per kapita 2011
(nominal PPP)[6]
$USD
Ekspor 2011[7]
Millions $USD
Populasi
Jul. 2012 (perk.)[8]
Kolombia321,500467,0006.95310,10055,03045,239,079
Indonesia834,3001,121,0003,4984,700208,900248,216,193
Vietnam121,600299,2001,3413,30096,81091,519,289
Mesir231,900515,4002,9256,50027,96083,688,164
Turki763,1001,053,00010,57914,600133,00079,749,461
Afrika Selatan422,000554,6008,37011,00094,21048,810,427

Referensi sunting