Cara Merawat Kucing Setelah Pemandulan atau Pengebirian

Unduh PDFUnduh PDF

Proses pemandulan serta pengebirian kucing adalah pembedahan rutin, namun tetap saja, setelah operasi tersebut, kucing Anda memerlukan perawatan. Bila Anda khawatir tentang cara merawat kucing setelah ia dimandulkan (kucing betina) atau dikebiri (kucing jantan), lupakan! Anda sedang berada di tempat yang tepat. Pada artikel ini, Anda bisa mempelajari beberapa hal untuk membantu penyembuhan pasca-operasi dan agar kucing mampu kembali bahagia serta sehat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membuat Ruang Penyembuhan yang Aman

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Sediakan ruang tenang yang nyaman bagi kucing.
    Kucing mungkin akan merasa mual dan kebingungan pada masa 18-24 jam pertama setelah anestesi. [1] Kucing juga lebih mungkin marah pada orang dan hewan lain, jadi pastikan kucing punya tempat tenang agar ia bisa beristirahat. [2]
    • Pastikan Anda masih bisa melihat kucing dari tempat beristirahatnya. Blokir semua titik sembunyi yang tidak bisa Anda akses dengan mudah.
    • Jauhkan anak-anak dan hewan lain dari kucing. Kucing perlu beristirahat dan memulihkan diri. Ia akan sulit melakukannya bila sering diinterupsi atau diganggu pihak lain.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jaga agar kucing tetap nyaman.
    Pastikan kucing punya tempat yang nyaman untuk beristirahat. Bila kucing tidak punya ranjang biasa, cobalah meletakkan bantal empuk atau selimut pada sebuah kotak.
    • Bila memungkinkan, letakkan tempat tidur kucing di area berlantai ubin atau kayu. Kucing senang mendinginkan perutnya dengan meregangkan tubuh di lantai dingin yang keras. Hal ini juga bisa membantu meredakan rasa sakit pada titik operasi. [3]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pertahankan pencahayaan yang remang-remang.
    Kucing yang berada dalam pengaruh obat bius biasanya sensitif terhadap cahaya. Redupkan atau matikan lampu di area beristirahat kucing. [4]
    • Jika Anda tidak mungkin melakukannya, gunakan sesuatu seperti tempat tidur berkubah agar kucing bisa melindungi diri dari cahaya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Sediakan kotak kotoran bersih dan makanan serta air yang mudah dijangkau.
    Kucing tidak boleh melompat, memanjat tangga, atau beraktivitas berat untuk dapat menyembuhkan dirinya setelah pembedahan. [5]
    • Jangan gunakan kotak kotoran biasa selama setidaknya satu minggu setelah pembedahan. Kotak ini bisa mengganggu irisan pada pembedahan dan mengakibatkan infeksi, terutama pada kucing jantan. Gunakan kertas atau koran yang sudah dihancurkan. Sebagai alternatif, Anda juga bisa memilih beras berbilah panjang untuk diletakkan dalam kotak kotoran. [6]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Simpan kucing di dalam ruangan.
    Jangan izinkan kucing keluar rumah selama setidaknya dua minggu setelah pembedahan, agar titik operasinya tetap bersih, kering, dan bebas infeksi. [7]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merawat Kucing Setelah Pembedahan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksa area irisan pada kucing.
    Melihat irisannya bisa membantu Anda Anda untuk memeriksa serta mengawasi perkembangannya. Jika memungkinkan, mintalah dokter hewan menunjukkan bekas irisan sebelum Anda membawa kucing pulang. [8] Anda juga bisa memotret titik irisan ini di hari pertama sebagai bahan referensi.
    • Kucing betina dan kucing jantan dengan testikel yang tidak turun akan diiris pada bagian perut. Kebanyakan kucing jantan memiliki dua irisan kecil pada area skrotumnya (di bawah ekor).
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan kalung “Elizabethan”.
    Dokter mungkin memberikan kalung ini atau Anda bisa membelinya di toko perlengkapan hewan lokal. Kalung seperti ini membatasi gerakan wajah kucing agar ia tidak bisa mengganggu area operasinya. [9]
    • Kalung ini juga bisa disebut dengan istilah kalung protektif, kalugn E, atau kalung kerucut.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tawarkan makanan dan air minum.
    Tawarkan sedikit air dalam mangkuk dangkal (atau es kotak kecil) segera setelah Anda tiba di rumah dari dokter hewan. [10] Dokter hewan mungkin akan mengajarkan instruksi pemberian makanan. Ikuti instruksinya. Bila Anda tidak mendapat instruksi, pertimbangkan melakukan beberapa hal berikut:
    • Jika kucing terlihat waspada dan responsif, Anda bisa menawarkan sekitar seperempat porsi makanan normalnya dalam waktu 2-4 jam setelah ia pulang dari pembedahan. [11] Don’t force the cat to eat or drink, though.
    • Jika kucing mampu makan, berikan hidangan kecil lagi dalam waktu 3-6 jam. Ulangi hingga kucing makan seporsi penuh, kemudian lanjutkan jadwal pemberian makan normalnya. [12]
    • Bila kucing lebih muda dari 16 minggu, berikan porsi kecil (sekitar setengah dari porsi normalnya) segera setelah Anda membawanya ke rumah sehabis pembedahan. [13]
    • Jika anak kucing Anda tidak mau makan setelah kembali ke rumah, Anda bisa mencoba mencelupkan bola kapas atau cotton bud pada sirup maple atau jagung dan menggosokkannya ke gusi kucing. [14]
    • Jangan berikan makanan, kudapan, atau makanan nirgizi apa pun setelah pembedahan. Perut kucing Anda mungkin akan terganggu, jadi jaga agar diet kucing tetap senormal mungkin. [15] Jangan berikan susu pada kucing karena kucing tidak bisa mencernanya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Biarkan kucing beristirahat.
    Jangan mencoba bermain dengan kucing segera setelah pembedahan. Meski kelihatannya hal ini bisa meyakinkan Anda bahwa kucing sudah pulih, sesungguhnya ia bisa merasa tidak nyaman dan waktu istirahatnya berkurang.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan mengangkat kucing kecuali diperlukan.
    Luka bedah pada kucing bisa terbuka kembali bila Anda mengangkat atau menggerakkannya dengan berlebihan. Bagi kucing jantan, hindari tekanan pada skrotumnya (di bawah ekor). Bagi kucing betina (dan kucing jantan yang dibedah karena testikel yang tidak turun), hindari menekan perutnya.
    • Bila Anda harus mengangkatnya, coba pendekatan ini: selubungi bagian belakang tubuh dengan satu tangan dan gunakan tangan Anda yang lain untuk menyangga dada kucing tepat di bawah kaki depannya. Angkat tubuh kucing secara perlahan. [16]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Batasi gerakan kucing.
    Pastikan kucing tidak melompat, bermain, atau bergerak terlalu banyak dalam waktu satu minggu setelah pembedahan. Hal-hal ini bisa menyebabkan iritasi atau infeksi pada titik bedahnya. [17]
    • Singkirkan pepohonan, tempat bertengger, serta perabot lain yang mungkin menjadi tempat favorit kucing untuk dilompati.
    • Simpan kucing di ruangan kecil, misalnya ruangan penatu atau kamar mandi, atau dalam kandang ketika Anda tidak bisa mengawasinya.
    • Pertimbangkan untuk tidak membawa kucing naik turun tangga. Kucing kemungkinan memang tidak akan membuka kembali area operasinya, tetapi Anda tetap harus waspada.
    • Pahamilah bahwa kucing yang sedang tertekan – misalnya karena baru saja dibedah – mungkin mencoba kabur. Pastikan Anda sangat waspada mengawasinya, terutama pada periode 24-48 jam pertama setelah pembedahan.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Jangan mandikan kucing.
    Jangan mandikan selama 10-14 hari setelah pembedahan. Ini bisa menyebabkan iritasi atau infeksi pada titik bedahnya. [18]
    • Jika diperlukan, Anda bisa membersihkan area di sekitar irisan bedah dengan kain lembap (tanpa sabun), tetapi jangan basahi irisannya sendiri. Anda juga tidak boleh menggosok area bedahnya. [19]
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Berikan obat-obatan pereda rasa sakit hanya sesuai petunjuk dokter hewan.
    Ia mungkin memberikan resep obat untuk kucing Anda. Pastikan Anda mengikuti petunjuk resep ini, bahkan bila Anda tidak melihat kucing merasa kesakitan. Kucing sangat ahli menyembunyikan rasa sakit – ia mungkin menderita bahkan ketika tidak menunjukkannya. Jangan pernah berikan pengobatan apa pun yang tidak diresepkan secara khusus oleh dokter hewan. [20]
    • Pengobatan manusia, dan bahkan pengobatan untuk hewan lain (seperti anjing), bisa membunuh kucing! Jangan berikan pengobatan apa pun, bahkan yang dijual bebas, bila dokter hewan belum memverifikasinya sebagai aman untuk kucing. Obat-obatan seperti Tylenol bahkan bisa berbahaya bagi kucing. [21]
    • Jangan oleskan produk apa pun pada titik bedah, termasuk krim-krim disinfektan atau antibiotik, kecuali memang diizinkan oleh dokter hewan. [22]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengawasi Kucing

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lihat apakah ia muntah-muntah.
    Bila kucing muntah setelah makan di malam ia pulang dari pembedahan, singkirkan makanannya. Cobalah memberikan seporsi makanan kecil lagi di pagi berikutnya. Jika kucing kembali muntah atau menderita diare, hubungi dokter hewan. [23]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Periksa area irisan setiap pagi dan malam.
    Selama 7-10 hari pasca-operasi, periksa area ini setiap pagi dan malam. Bandingkan penampilannya dengan hari pertama setelah pembedahan untuk menganalisis proses pemulihan kucing. Hubungi dokter hewan jika salah satu dari beberapa gejala berikut terjadi:[24]
    • Kemerahan. Irisan mungkin pada awalnya berwarna merah muda di sekitar pinggirnya. Namun, warna merah ini harusnya memudar seiring dengan berjalannya waktu. Bila warna merah bertambah kuat atau menjadi tua, ini mungkin tanda bahwa kucing sedang mengalami infeksi yang berkembang.
    • Memar. Memar ringan berwarna merah keunguan adalah hal yang normal saat kucing sedang berada dalam proses pemulihan. Akan tetapi, jika memarnya menyebar atau bertambah parah, segera lakukan perawatan lanjutan.
    • Pembengkakan. Pembengkakan di sekitar area irisan adalah hal yang normal saat proses pemulihan, tetapi bila pembengkakan ini tidak kunjung hilang atau bertambah buruk, hubungi dokter hewan.
    • Keluarnya cairan. Saat Anda membawa kucing pulang, mungkin ia akan mengeluarkan cairan berwarna merah muda di sekitar luka bekas operasinya. Hal ini normal, namun bila cairan tersebut terus keluar selama lebih dari sehari, jumlahnya meningkat, berwarna hijau, kuning, putih, atau berbau tidak sedap, kucing harus segera dibawa ke dokter hewan.
    • Pemisahan pinggiran luka. Pada kucing jantan, irisan di skrotumnya akan terbuka kecil dan cepat tertutup kembali. Kucing betina atau kucing jantan yang perutnya pernah dioperasi mungkin tidak akan menampakkan tanda-tanda jahitan. Bila bekas jahitan terlihat pada kucing, jahitan ini harus tetap kuat. Jika kucing tidak memiliki bekas jahitan, pinggiran lukanya harus tetap tertutup. Apabila pinggiran luka ini mulai terpisah atau Anda menyadari sesuatu yang tidak biasa – misalnya sisa-sisa jahitan – keluar dari lukanya, segera bawa kucing ke dokter hewan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Periksa gusi kucing.
    Gusi kucing harus berwarna merah muda pucat atau merah. Saat Anda menekannya perlahan kemudian melepasnya, warna ini harus segera kembali muncul. [25] Jika gusi kucing pucat atau tidak kembali ke warna normalnya saat ditekan, hubungi dokter hewan. [26]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Cari tanda-tanda rasa sakit.
    Kucing tidak selalu menunjukkan rasa sakit seperti manusia (atau bahkan anjing). Cari tanda-tanda perasaan tidak nyaman pada kucing. Bila Anda melihatnya, kucing memerlukan bantuan dan Anda harus menghubungi dokter hewan. Tanda-tanda rasa sakit postoperatif umum pada kucing termasuk:[27]
    • Keinginan bersembunyi atau kabur
    • Depresi atau merasa lemas
    • Hilangnya nafsu makan
    • Postur tubuh yang membungkuk
    • Otot-otot perut yang tegang
    • Mengerang
    • Mendesis
    • Kecemasan atau kegugupan
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Perhatikan gejala-gejala peringatan lainnya.
    Pastikan kucing sedang memulihkan diri. Awasi perilakunya. Apa pun yang kelihatannya tidak “normal” harus segera berhenti dalam 24 jam setelah pembedahan. Bila Anda memperhatikan perilaku atau gejala tidak biasa pada kucing, segera hubungi dokter hewan. Berikut beberapa tanda yang harus Anda waspadai:[28][29]
    • Rasa lemas selama lebih dari 24 jam setelah pembedahan
    • Diare
    • Muntah setelah malam pertama
    • Demam atau menggigil
    • Nafsu makan yang berkurang selama lebih dari 24-48 jam setelah pembedahan
    • Kegagalan makan apa pun setelah 24 jam (untuk kucing dewasa) atau 12 jam (untuk anak kucing)
    • Kesulitan atau kesakitan saat pipis
    • Kucing tidak buang air selama lebih dari 24-48 jam setelah pembedahan
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Hubungi dokter hewan gawat darurat.
    Dalam kebanyakan kasus, menghubungi dokter hewan biasa pada umumnya sudah bisa membantu penyembuhan kucing. Namun, untuk kasus-kasus tertentu, mintalah perawatan medis darurat untuk kucing. Hubungi dokter hewan atau unit gawat darurat pada rumah sakit hewan bila salah satu gejala berikut terjadi pada kucing Anda:
    • Kehilangan kesadaran
    • Kucing tidak merespons
    • Kucing kesulitan bernapas
    • Tanda-tanda rasa sakit ekstrem
    • Keadaan mental yang berubah (kucing kelihatannya tidak mengenali Anda atau lingkungan sekitar, atau bertindak di luar kebiasaan)
    • Perut buncit
    • Perdarahan
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Ikuti terus janji temu lanjutan.
    Kucing mungkin tidak memiliki bekas jahitan yang terlihat. Namun, jika bekas tersebut ada, dokter hewan harus mencabutnya dalam waktu 10-14 hari setelah pembedahan.
    • Bahkan bila kucing tidak memiliki bekas jahitan, Anda masih harus tetap mengikuti semua janji temu lanjutan yang disarankan oleh dokter hewan.
    Iklan

Tips

  • Jauhkan kucing dari anak-anak di hari pertama.
  • Gunakan alas dari koran atau alas "bebas debu" untuk kotak kotoran agar mudah dibersihkan.
  • Jauhkan kucing jantan yang sudah dikebiri dari kucing betina yang belum dimandulkan selama setidaknya 30 hari setelah operasi. Kucing jantan masih bisa menghamili kucing betina hingga selama 30 hari setelah dikebiri. [30]
Iklan

Peringatan

  • Jangan izinkan kucing keluar selama setidaknya 7-10 hari karena hal ini bisa membahayakan luka operasinya.
Iklan
  1. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  2. Etienne Cote, Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 3rd Edition (St. Louis: Mosby, 2014).
  3. Etienne Cote, Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 3rd Edition (St. Louis: Mosby, 2014).
  4. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  5. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  6. http://www.alleycatsandangels.org/dischargeinstructions_final.pdf
  7. Etienne Cote, Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 3rd Edition (St. Louis: Mosby, 2014).
  8. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  9. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  10. http://humanesocietytampa.org/animalhealthcenter/spayneuter/spayneuter-post-surgery-instructions/
  11. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  12. http://humanesocietytampa.org/animalhealthcenter/spayneuter/spayneuter-post-surgery-instructions/
  13. http://www.operationpets.org/post_op.php3
  14. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  15. Etienne Cote, Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 3rd Edition (St. Louis: Mosby, 2014).
  16. http://facespayneuter.org/spay-neuter/cat-post-operative/
  17. http://files.dvm360.com/alfresco_images/DVM360/2014/09/26/ca50e33b-4a98-4584-bf15-dbf0f2a912c7/handout_afterspay_neuter.pdf
  18. Debbie Grant, Pain Management in Small Animals (Edinburgh:Butterworth-Heinemann/Elsevier, 2006).
  19. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf
  20. Etienne Cote, Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 3rd Edition (St. Louis: Mosby, 2014).
  21. https://www.aspca.org/sites/default/files/upload/images/caring-for-your-cat-or-dog-after-surgery-1.pdf

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Natalie Punt, DVM
Disusun bersama :
Dokter Hewan
Artikel ini disusun bersama Natalie Punt, DVM. Dr. Natalie Punt adalah Dokter Hewan dan Pendiri sekaligus CEO of mPet. Dia spesialis pengobatan umum dan darurat hewan berukuran kecil dan ekonomi praktik veteriner. Dr. Punt meraih gelar BS dalam Biokimia dan Biologi Molekuler dari The University of California, Davis, gelar MS dalam Biokimia dari The University at Buffalo, dan gelar DVM dari Western University of Health Sciences. Artikel ini telah dilihat 190.098 kali.
Daftar kategori: Peliharaan dan Hewan
Halaman ini telah diakses sebanyak 190.098 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan