Unduh PDFUnduh PDF

Memliki peliharaan seekor anak kucing di rumah tentu menjadi hal yang menyenangkan. Namun, memiliki peliharaan seekor anak kucing bukan hanya berhenti pada persoalan memberi makan dan membersihkan mereka. Anda perlu berinteraksi dan bermain dengan si anak kucing tersebut untuk membuatnya tumbuh menjadi kucing dewasa yang ramah untuk diajak berinteraksi. Dalam membersarkan anak kucing, induk kucing juga memiliki peranan yang penting sekalipun ketika semua hal telah berjalan dengan baik. Namun, dalam beberapa kasus Anda juga dituntut untuk mampu merawat anak kucing yang baru lahir dikarenakan induk mereka yang tidak mampu merawat mereka atau bahkan tidak mau untuk merawat mereka. Langkah-angkah dibawah ini akan membantu Anda merawat anak-anak kucing, terutama dalam hal perawatan kesehatan, makanan dan berinteraksi.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Membantu Kucing Betina Anda dalam Melahirkan dan Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir (Minggu 0-4)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Sediakan tempat yang tenang untuk melahirkan.
    Kucing Anda akan memilih tempat yang aman untuk melahirkan. Dalam hal ini, Anda dapat menyediakan kotak kardus berukuran cukup besar yang diberi alas hangat dan kering untuk tempat tidur. Namun, terkadang kucing juga memilih tempat untuk melahirkannya sendiri. Secara naluri, kucing akan berusaha mencari tempat yang tersembunyi dan tenang, seperti di kolong tempat tidur, di belakang sofa, atau bahkan di dalam lemari.[1]
    • Untuk tahu lebih banyak mengenai cara-cara dalam membantu kucing melahirkan, Anda dapat melihat artikel Cara Membantu Kucing Melahirkan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Jangan ganggu kucing selama waktu melahirkan dan dalam jangka waktu dua hari pertama!
    Waktu 48 jam awal merupakan waktu paling penting bagi induk kucing untuk membangun ikatan dengan bayinya, jadi jangan sekali-kali Anda mengganggunya! Apabila kucing Anda melahirkan di kolong tempat tidur, maka tinggalkan dia disana! Memindahkan anak kucing yang baru lahir akan membuat induknya stres, sehingga bisa saja sang induk menolak kehadiran anaknya sendiri. Ketika induk kucing sudah bisa sepenuhnya menyatu dengan sang anak, kurang lebih membutuhkan waktu lima hari, Anda boleh memindahkan anak kucing tersebut.[2]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Sediakan makanan, minuman dan kotak pasir kucing di dalam ruangan!
    Induk kucing biasanya tidak mau meninggalkan anaknya dalam waktu lama selama dua minggu pertama. Sehingga, usahakan untuk selalu menyediakan makanan dan minuman di dekat kandang tempat sang induk menjaga bayinya. Selain itu, taruhlah juga kotak pasir untuk membuang kotoran bagi kucing dan usahakan untuk menempatkannya dalam satu ruangan. Sehingga, induk kucing dapat selalu memantau anaknya sekalipun dia harus buang air kecil maupun buang air besar.
    • Beberapa induk kucing memilih untuk kelaparan daripada meninggalkan anak mereka untuk mencari makanan yang diletakkan di ruangan terpisah.[3]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berikan induk kucing Anda makanan yang diperuntukan untuk anak kucing!
    Induk kucing memerlukan tenaga ekstra untuk menghasilkan susu untuk anaknya.[4]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Biarkan induk kucing membersihkan kandang dan anaknya!
    Insting hewan akan membantu sang induk kucing untuk selalu menjaga kandangnya agar tetap bersih. Anak kucing yang baru lahir tidak bisa buang air kecil maupun besar sendiri, sehingga induk kucing harus menjilati bagian bawah tubuh anaknya sebelum dan sesudah menyusui. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga agar kandang selalu bersih. Usahakan untuk tidak mengganggu kandang kucing.
    • Apabila tempat tidur kucing basah, tunggulah sampai sang induk keluar dari kandang untuk ke toilet! Setelah itu Anda dapat mengganti tempat tidur yang kotor dengan yang baru.[5]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Pastikan semua anak kucing menyusu!
    Apabila induk kucing masih ada, anak-anak kucing akan menyusu segera setelah mereka dilahirkan. Bayi kucing yang baru lahir akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk tidur dan hanya terbangun setiap dua atau tiga jam sekali untuk menyusu. Apabila anak kucing tidak menyusu, atau salah satu dari anak kucing itu di dorong menjauh pada saat ingin menyusu oleh anak kucing yang lain, Anda dapat melengkapi asupan anak kucing tersebut dengan susu botol. Cara menyusui kucing dengan botol susu akan dijelaskan di bagian 2.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pertimbangkan untuk mensterilkan (memandulkan) induk kucing Anda!
    Upaya untuk mensterilkan (memandulkan) induk kucing segera setelah anak-anaknya selesai menyusu sangat disarankan oleh dokter hewan dan organisasi pecinta binatang. Hal ini bertujuan mencegah adanya anak kucing yang tidak diinginkan dan juga dapat bermanfaat bagi kesehatan induk kucing.[6]
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Segera obati anak kucing Anda supaya tidak cacingan!
    Hal ini dapat dilakukan paling cepat dalam waktu dua minggu. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter hewan untuk mengetahui dosis dan cara penanganan yang tepat.[7]
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Merawat Anak Kucing Tanpa Induk (minggu ke 0-4)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Beri makan anak kucing yang baru lahir dengan memberi pengganti susu!
    Susu bubuk untuk kucing, seperti Cimicat, dapat diperoleh di klinik hewan, toko hewan, ataupun memesan dari internet. Susu ini sama dengan susu formula untuk anak kucing dan memiliki komposisi yang sama dengan susu yang dihasilkan induk kucing. Produk pengganti susu ini memiliki aturan untuk dosis yang harus diberikan pada anak kucing.
    • Jangan memberikan susu sapi pada anak kucing! Kandungan laktosa pada susu sapi tidak baik bagi perut anak kucing yang masih sensitif. Anda dapat memberikan air dingin masak kepada anak kucing sebagai pengganti susu dengan menggunakan pipet atau jarum suntik khusus yang dapat Anda peroleh di klinik hewan atau toko hewan. Air akan menjaga kucing tetap terhidrasi, namun tidak akan mengganggu kesehatan perut si anak kucing.[8]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan botol susu khusus kucing dengan dot yang dirancang khusus untuk anak kucing Anda!
    Anda dapat memperolehnya di klinik hewan, toko hewan peliharaan ataupun dari internet. Dalam kondisi terdesak, Anda dapat menggunakan pipet untuk meneteskan air susu ke dalam mulut si anak kucing.[9]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Buatlah anak kucing Anda untuk bersendawa setiap kali habis makan!
    Lakukan hal ini sesering mungkin selama anak kucing masih kecil. Anda dapat memegang anak kucing dan meletakannya di bahu Anda, atau dengan meletakkan satu tangan dibawah perutnya. Dengan perlahan, usap-usap dan tepuk-tepuk punggung anak kucing tersebut.[10]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pancing anak kucing agar mau buang air!
    Bersihkan bagian bawah anak kucing dengan handuk atau kain kasa yang telah direndam air hangat sebelum dan sesudah anak kucing Anda makan. Hal ini akan merangsang anak kucing untuk buang air.[11] Letakkan anak kucing pada kotak pasir untuk membuang kotoran dan gunakan handuk untuk membasuh bagian kelamin dan anus setiap habis makan. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai anak kucing Anda selesai buang air kecil dan besar, atau ketika tidak ada lagi yang dikeluarkan.
    • Basuhlah bagian kelamin anak kucing Anda secara searah, karena membasuh bolak-balik dapat menyebabkan iritasi.
    • Kapas tidak diperbolehkan untuk dipakai dalam membersihkan alat kelamin kucing Anda! [12]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Perhatikan tanda-tanda urine dan feses yang sehat!
    Urine yang sehat akan berwarna kuning pucat dan tidak berbau menyengat. Sementara feses yang sehat akan berwarna kuning kecoklatan berbentuk lonjong kecil. Urine yang berwarna gelap dan berbau tajam merupakan tanda-tanda anak kucing mengalami dehidrasi; sementara feses yang berwarna hijau dikarenakan terlalu banyak makan. Apabila feses anak kucing berwarna putih, hal ini menunjukkan ia mengalami masalah serius dalam menyerap nutrisi makanan. Segeralah pergi ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
    • Apabila Anda memiliki anak kucing yang tidak membuang air kecil selama 12 jam, segeralah bawa ia ke dokter hewan!
    • Normalnya anak kucing akan buang air besar sekali dalam sehari, meskipun tiap anak kucing memiliki jadwalnya masing-masing. Apabila Anda menemukan anak kucing belum membuang air besar selama dua hari, segeralah bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan [13]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Perhatikan jadwal makan anak kucing Anda!
    Dalam dua minggu pertama, anak kucing akan makan setiap dua atau tiga jam sekali. Apabila anak kucing merasa lapar, ia akan menangis maupun mengeong sembari mencari puting induknya. Anak kucing yang merasa kenyang biasanya akan tertidur sembari menyusu dan memiliki perut yang gendut. Setelah dua minggu, jadwal makan anak kucing dapat diubah menjadi setiap tiga atau empat jam sekali, dengan jangka enam jam ketika malam hari.[14]
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pastikan anak kucing selalu hangat dengan bantalan penghangat!
    Kucing yang berusia dibawah dua minggu tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka dan biasanya mereka akan bergelung ke induknya untuk menjaga tubuh tetap hangat. Anda dapat menjaga suhu mereka tetap hangat dengan penghangat yang didesain khusus untuk anak kucing dan anak anjing. Hindari kontak langsung antara anak kucing dengan penghangat untuk menghindari resiko terbakar ataupun kepanasan. Biasanya penghangat ini tersedia dalam bentuk selimut bulu, sehingga hal ini tidak terlalu bermasalah. Namun, berhati-hatilah ketika akan mencuci selimut tersebut.
    • Anak kucing yang berusia lebih dari dua minggu akan berpindah keluar dari selimut penghangat apabila ia merasa kepanasan.[15]
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Jangan pernah memberi makan anak kucing yang sedang kedinginan!
    Apabila Anda menemukan suhu tubuh si anak kucing terasa dingin, Anda harus berusaha menghangatkan si anak kucing secara perlahan. Tanda dari kucing yang kedinginan adalah telinga dan kaki-kaki kucing akan terasa dingin apabila disentuh. Cobalah untuk menyentuh mulut si anak kucing. Apabila mulut si anak kucing terasa dingin, hal ini berarti suhu tubuh kucing terlalu rendah yang dapat mengancam keselamatan nyawa si kucing. Anda dapat menghangatkan tubuh si anak kucing secara perlahan menggunakan selimut penghangat dan membawa si anak kucing dekat ke badan Anda. Secara perlahan, gosoklah badan si anak kucing selama satu sampai dua jam hingga si anak kucing merasa hangat.[16]
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Belajarlah lebih banyak tentang cara merawat kucing yang tidak memiliki induk!
    Anda dapat memulainya dengan membaca artikel How.com.vn berjudul Cara Merawat Anak Kucing Berumur Kurang dari Tiga Minggu yang tidak Memiliki Induk. Anda juga dapat menghubungi dokter hewan untuk mendapatkan informasi dan saran-saran yang lebih lanjut. Dokter hewan juga dapat memberikan obat cacing dan berbagai vaksin penyakit bagi anak kucing Anda.
    • Anak kucing yang tidak memiliki induk memiliki risiko terjangkit cacing sejak dua minggu pertama, atau tergantung kondisi si anak kucing. Sehingga, Anda dapat memulai memberikan vaksin sejak anak kucing berusia dua sampai delapan minggu. Anak kucing ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan anak kucing lain yang masih memiliki induk. Hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan antibodi dari susu induknya.[17]
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menyapih dan Mengenalkan Kucing Anda (minggu ke 4-8)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Mulailah untuk meninggalkan makanan ekstra khusus untuk anak kucing Anda!
    Dengan keberadaan induk kucing, proses menyapih biasanya akan terjadi secara natural pada minggu ke-4. Pada tahapan ini, induk kucing biasanya mulai merasa lelah ketika harus menyusui anak mereka secara terus-menerus dan akan mulai menjauh secara perlahan dari anaknya. Sebagai gantinya, anak kucing yang merasa lapar akan mulai mencari keberadaan makanan di sekitarnya dan biasanya akan menemukan makanan si induk kucing.
    • Proses penyapihan dimulai seiring dengan anak kucing yang belajar menyuap makanan mereka sendiri.[18]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sediakan air!
    Pada dasarnya, anak kucing tidak memerlukan air sampai mereka menyapih di usia empat minggu. Anak kucing yang berusia diatas empat minggu sudah harus memiliki akses tetap terhadap mangkuk airnya. Gantilah air setiap kali air terlihat kotor atau keruh karena anak kucing memiliki kebiasaan untuk melangkahkan kaki ke dalam mangkuk air maupun untuk buang air besar di dalamnya.[19]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Letakkan makanan untuk anak kucing yang dibesarkan sendiri!
    Apabila Anda biasa memberikan botol susu pada si anak kucing, proses penyapihan juga tidak jauh berbeda. Anda dapat membantu si anak kucing dengan cara menuang susu ke dalam piring dan biarkan si anak kucing belajar untuk menjilatinya. Selanjutnya, Anda dapat mencampurkan makanan khusus anak kucing kedalam susu untuk membuat bubur bagi si anak kucing. Anak kucing Anda akan mulai belajar menjilati bubur tersebut. Secara perlahan, Anda dapat menambah jumlah makanan yang dicampurkan kedalam susu untuk membuat campuran semakin padat, sampai anak kucing Anda siap untuk mencerna makanan dalam bentuk padat sepenuhnya.[20]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Kenalkan anak kucing Anda dengan hal-hal baru!
    Proses ini termasuk proses penting dalam tahapan tumbuh kembang si anak kucing dan biasa dilakukan selama minggu ke tiga sampai minggu ke sembilan. Mulai minggu ke tiga, kenalkan anak kucing Anda pada berbagai macam suara dan rupa, seperti suara dan bentuk alat penyedot debu, suara dan bentuk alat pengering rambut, laki-laki berjenggot, anak-anak, dan hal-hal lainnya. Mulai minggu ke enam, anak kucing biasanya akan mulai terbuka dengan hal-hal baru dan menerima apa saja di sekitarnya. Hal ini akan membuatnya menjadi kucing yang bahagia, mudah beradaptasi dan mudah bergaul.[21]
    • Gunakanlah mainan kucing, bola, gulungan benang wol atau benda-benda lain untuk bermain bagi si anak kucing! Hindari memberikan benda-benda kecil yang mudah tertelan untuk bermain. Catatan khusus bagi Anda, anak kucing bisa memakan benang maupun tali mainan mereka apabila Anda membiarkan anak kucing bermain tanpa pengawasan. Hal ini sangat berbahaya karena anak kucing bisa saja tersedak.
    • Jangan mengajarkan pada anak kucing jika tangan dan jari tangan adalah mainan mereka! Hal ini bisa mengakibatkan kucing memiliki kebiasaan untuk menggigit dan mencakar tangan Anda ketika mereka dewasa.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Sediakan kotak pasir yang tidak mudah menggumpal!
    Anda harus memilih tempat untuk meletakkan kotak pasir dengan hati-hati, karen karena tempat tersebut akan selalu digunakan kucing nantinya. Apabila Anda melatih anak kucing Anda untuk buang air, Anda dapat memulai dengan meletakkan anak kucing di kotak pasir setiap kali mereka selesai makan ataupun terlihat mulai menggaruk-garuk lantai untuk buang air. Anda juga harus membersihkan kotak pasir minimal satu kali dalam sehari, atau si anak kucing akan berhenti menggunakannya karena kotor.
    • Pilihlah kotak yang memiliki sisi yang tidak terlalu tinggi, sehingga anak kucing akan mudah untuk keluar masuk [22]
    • Hindari pasir yang mudah menggumpal karena kucing bisa saja memakan gumpalan pasir. Hal ini dapat mengganggu pencernaan si anak kucing apabila sampai terjadi.[23]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Biarkan kucing tetap di dalam rumah sampai ia paham dengan sekelilingnya!
    Anda dapat membiarkan anak kucing untuk keluar rumah dan mulai menjelajah sekitar rumah apabila dokter hewan sudah mengizinkan. Pastikan untuk selalu mengawasi anak kucing Anda sampai ia tahu jalan untuk pulang ke rumah.
    • Biarkan si anak kucing bermain di luar rumah hingga ia merasa lapar, kemudian panggil ia ke dalam rumah untuk diberi makan! Hal ini bertujuan agar si anak kucing belajar memahami sekalipun bermain di luar itu menyenangkan, ia tetap harus selalu kembali masuk ke dalam rumah.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Bertanggung jawablah terhadap anak kucing yang akan diberikan!
    Apabila Anda berencana menjual ataupun memberikan anak kucing, tunggulah sampai ia berusia sekitar delapan minggu. Akan lebih baik lagi, apabila Anda menunggu sampai si anak kucing berusia dua belas minggu. Jangan lupa untuk memeriksakan anak kucing Anda ke dokter hewan dan menyuntik vaksin sebelum memberikan atau menjual si anak kucing. Selalu pantau keadaan si kucing dengan majikan barunya untuk memastikan ia memperoleh suntik vaksin dan juga memperoleh jadwal untuk dimandulkan atau dikebiri. Pastikan juga Anda memiliki nomor telepon dari majikan baru anak kucing Anda untuk memastikan bahwa ia berada di tangan yang tepat. Hal ini juga bisa berguna apabila sang majikan baru ingin mengembalikan kucing Anda atau paling tidak Anda bisa membantunya menemukan majikan baru yang lain.
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Merawat Anak Kucing yang Diadopsi (minggu ke-8 dan selebihnya)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Mintalah selimut yang berbau seperti induk kucing atau saudaranya!
    Anda dapat memintanya pada petugas tempat penampungan maupun peternakan tempat Anda mengadopsi kucing. Bau pada selimut yang dirasa akrab akan memberikan kenyamanan sementara si anak kucing menyesuaikan dengan rumah barunya.[24]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tanyakan jenis makanan yang biasa dimakan oleh anak kucing yang Anda adopsi!
    Anda dapat memberikan makanan dengan jenis yang sama selama beberapa hari. Hal ini bertujuan agar si anak kucing tidak terlalu kaget dengan segala perubahan yang tiba-tiba terjadi [25] Ketika si anak kucing mulai terbiasa dengan tempat barunya, Anda bisa secara perlahan mengganti jenis makanan yang ia konsumsi sesuai dengan pilihan Anda. Perhatikan bahwa Anda harus melakukan hal ini secara perlahan dengan cara mencampurkan makanan jenis baru dengan jenis yang lama. Anda dapat menambah porsi dari jenis makanan baru seiring dengan mengurangi porsi dari jenis makanan lama yang biasa dikonsumsi.[26]
    • Apabila kucing Anda mengonsumsi makanan kering, Anda dapat meninggalkan mangkuk makannya seharian. Namun, berikan makan kucing Anda setiap enam jam apabila Anda memberi makanan basah untuk dikonsumsi si anak kucing.[27]
    • Berikan makanan khusus anak kucing sampai kucing Anda berusia satu tahun! [28]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Selalu sediakan air bersih!
    Kucing berusia empat minggu atau lebih membutuhkan air untuk minum, jadi jangan lupa untuk selalu menyediakannya.
    • Kucing biasanya akan lebih tertarik pada air yang tidak berada dekat dengan mangkuk makannya. Anda dapat meletakkan beberapa mangkuk air di beberapa bagian rumah untuk tempat minum si kucing.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Kenalkan si anak kucing pada rumah barunya secara perlahan!
    Sebagai tahap awal, Anda dapat mengenalkan si anak kucing pada satu ruangan di rumah Anda. Mengenalkan seluruh bagian rumah pada hari pertama akan membuat kucing Anda terlalu bingung. Siapkanlah kasur atau tempat tidur yang beratap, sehingga kucing akan merasa lebih aman. Siapkan pula mangkuk untuk menaruh makanan dan minuman di pojok ruangan beserta dengan kotak pasir di seberangnya. Anda dapat menunjukan letak benda-benda tersebut sebelum Anda membiarkan si kucing beristirahat. Hari pertama mungkin akan sedikit membingungkan bagi si kucing, jadi biarkan ia beristirahat untuk beberapa jam kedepan.[29]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Berikan perhatian sebanyak mungkin kepada kucing Anda!
    Anda dapat bermain, berinteraksi, menyisir bulu ataupun melakukan aktivitas lain untuk membuat kucing Anda dekat dengan Anda. Hal ini juga akan membuat si anak kucing tumbuh menjadi kucing yang ramah dan mudah bersosialisasi.[30]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Jagalah kucing dan benda-benda di sekitarnya agar tetap aman!
    Jauhkan anak kucing dari benda-benda yang mengalirkan listrik untuk menghindari ia mengunyah benda-benda tersebut. Mengunci lemari bagian bawah bisa menjadi pilihan yang tepat apabila Anda memiliki anak kucing yang terlalu aktif.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Rencanakan jadwal kunjungan ke dokter hewan!
    Pada usia sembilan minggu, kucing bisa memperoleh suntik vaksin pertamanya. Ini juga merupakan waktu yang ideal bagi dokter hewan untuk memeriksa keadaan si anak kucing sekaligus untuk memberikan obat cacing dan memberi suntik vaksin. Suntik vaksin paling dasar bagi kucing adalah perlindungan terhadap flu dan bakteri. Selain itu, ada juga pilihan untuk memberikan suntik melawan kanker bagi kucing.[31]

Tips

  • Kenalkan lingkungan rumah secara perlahan pada si anak kucing! Anak kucing yang masih berusia dibawah dua minggu harus dijauhkan dari hewan peliharaan lain, kecuali si induk. Usahakan untuk tidak memegang si anak kucing terlalu sering jika tidak benar-benar penting.[32] Anak kucing yang sudah lebih dewasa harus dibiarkan di dalam kandang dan hanya boleh didekati oleh satu orang dalam satu kesempatan sampai anak kucing merasa tenang dan tidak lagi bersembunyi dari orang-orang.
  • Apabila ingin mengenalkan si anak kucing pada hewan lain, usahakan untuk memegang si anak kucing dengan tangan Anda. Kemudian, mintalah orang lain untuk memegang hewan lain tersebut. Biarkan hewan lain tersebut mengendus atau menjilati si anak kucing dan biarkan si anak kucing bersembunyi apabila ia memang ingin melakukannya.
  • Usahakan untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah memegang anak kucing yang berusia kurang dari delapan minggu. Pada usia ini, anak kucing memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah yang bisa dengan mudah tertular bakteri dari tangan yang kotor. Selain itu, anak kucing yang diadopsi dari tempat penampungan hewan terkadang berpenyakit yang bisa menular kepada Anda.
  • Ketika Anda ingin mengangkat anak kucing, pastikan Anda menopang semua kakinya. Seiring berjalannya waktu, Anda akan belajar bagaimana setiap kucing lebih suka dipegang. Namun, posisi memegang dengan menopang keempat kaki kucing akan membuatnya lebih tenang dan tidak berusaha untuk mencakar karena panik.
  • Sediakan papan sebagai tempat mencakar! Kucing sangat suka menggunakan cakar mereka. Lebih baik Anda menyediakan tempat atau papan khusus bagi kucing untuk mencakar-cakar. Hal ini lebih baik daripada membiarkan kucing mencakar di sembarang tempat dan merusak sofa ataupun kursi di rumah Anda. Anda juga bisa menyiapkan selembar karpet yang sudah tidak terpakai sebagai tempat kucing mencakar ataupun memaku karpet tersebut pada sebuah papan.
  • Jangan pernah memukul kucing Anda. Hal ini dapat menakuti kucing Anda, bahkan bisa saja melukainya. Anda dapat memaksa kucing secara halus untuk membuatnya patuh. Sebagai contoh, Anda bisa memuji kucing Anda apabila ia berkelakuan baik dengan menggunakan papan untuk mencakar.
  • Apabila Anda membiarkan si anak kucing bermain di luar, pastikan bahwa ia aman dan terlindungi. Anda dapat membiarkan si anak kucing bermain di tempat yang memiliki pagar tinggi dan Anda juga selalu mengawasinya. Perhatikan pula faktor cuaca ketika si anak kucing sedang bermain. Hal ini bertujuan agar kucing tidak kehujanan sehingga ia akan basah, kedinginan dan ketakutan.

Peringatan

  • Apabila Anda memiliki alergi terhadap kucing ataupun anak kucing, Anda disarankan untuk tidak tinggal bersama kucing-kucing tersebut. Tinggal bersama kucing dapat memperparah kondisi alergi Anda dan dapat menyebabkan asma.
  • Informasi dalam artikel ini tidak dapat menggantikan informasi yang diperoleh langsung dari dokter hewan. Apabila Anda merasa ragu dengan informasi dalam artikel ini, Anda dapat langsung menghubungi dokter hewan.
  • Anak kucing sangatlah aktif sehingga suka bermain dengan benda apa saja yang ia temukan. Pastikan Anda tidak meletakkan benda-benda tajam ataupun benda yang mudah tertelan secara sembarangan.


Hal yang Anda Butuhkan

  • Kotak pasir kucing
  • Kantong sampah yang mudah didaur ulang
  • Mainan kucing
  • Air dan mangkuk makanan
  • Susu formula untuk anak kucing
  • Botol susu khusus anak kucing (alternatif lain: pipet, jarum suntik)
  • Makanan khusus anak kucing (kering dan/atau basah)
  • Handuk kertas (sejenis tissue toilet)
  • Tempat tidur (kasur) kucing
  • Sisir (jika Anda memelihara kucing dengan bulu panjang)
  • Tempat untuk kucing menggaruk-garukkan cakar
  • Air bersih dan jernih

Referensi

  1. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  2. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  3. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  4. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  5. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  6. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/spay-neuter
  7. http://www.nycferalcat.org/BottleFeedingKittens-Legal.pdf
  8. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  9. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  1. http://www.nycferalcat.org/BottleFeedingKittens-Legal.pdf
  2. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  3. http://www.nycferalcat.org/BottleFeedingKittens-Legal.pdf
  4. http://www.nycferalcat.org/BottleFeedingKittens-Legal.pdf
  5. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  6. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  7. http://www.animalalliancenyc.org/wordpress/2013/05/what-to-do-and-not-do-if-you-find-a-newborn-kitten/
  8. http://www.nycferalcat.org/BottleFeedingKittens-Legal.pdf
  9. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  10. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/weaning
  11. Reproduction in the Dog and Cat. Christianseen. Publisher: Bailliere Tindall.
  12. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  13. http://www.animalhumanesociety.org/training/litter-box-101-preventing-and-solving-litter-box-problems
  14. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/cat-litter
  15. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  16. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  17. http://www.vets4pets.com/pet-advice/cat-advice/kitten-advice/feeding-your-kitten/
  18. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  19. http://www.aspca.org/pet-care/cat-care/nutrition-tips-kittens
  20. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  21. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  22. Feline Behavior: a Guide for Veterinarians. Bonnie Beaver. Publisher: Saunders.
  23. https://www.aspca.org/pet-care/virtual-pet-behaviorist/cat-behavior/socializing-your-kitten

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Pippa Elliott, MRCVS
Disusun bersama :
Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College
Artikel ini disusun bersama Pippa Elliott, MRCVS. Dr. Elliott adalah dokter hewan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987, dan bekerja sebagai dokter bedah hewan selama 7 tahun. Setelahnya, Dr. Elliott bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan selama lebih dari 1 dekade. Artikel ini telah dilihat 74.254 kali.
Daftar kategori: Kucing
Halaman ini telah diakses sebanyak 74.254 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?