Unduh PDFUnduh PDF

Bekas luka memang mengganggu, tidak enak dipandang, dan tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, bekas luka dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti membatasi gerakan. Untungnya, jika bekas luka Anda sudah sangat mengganggu, ada berbagai perawatan alami dan medis yang bisa dicoba. Untuk bekas luka yang tidak terlalu parah, cobalah perawatan alami seperti rosehip oil atau ekstrak bawang. Jika pengobatan rumahan tidak berhasil, cobalah perawatan bebas resep atau konsultasi dengan dokter untuk opsi yang lebih agresif. Selain itu, bekas luka dapat dicegah atau diminimalkan dengan perawatan luka yang benar.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mencoba Perawatan Alami

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cobalah perawatan harian dengan rosehip oil.
    Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengoleskan rosehip oil pada bekas luka setiap hari selama 6 minggu atau lebih dapat menyamarkan bekas luka.[1] Larutkan rosehip oil dalam minyak pembawa (carrier oil), seperti minyak kelapa atau alpokat, dan oleskan pada bekas luka dua kali sehari selama beberapa minggu atau sampai Anda melihat perubahan signifikan.[2]
    • Anda bisa membeli rosehip oil di toko bahan kesehatan atau apotek, atau di toko daring.
    • Jangan mengoleskan rosehip oil atau minyak esensial lain langsung pada kulit karena dapat menyebabkan iritasi. Encerkan dalam minyak pembawa atau pelembap terlebih dahulu.[3]
    • Gunakan 15 tetes rosehip oil per 30 ml minyak pembawa pilihan Anda (seperti minyak kelapa atau minyak zaitun), kecuali jika dokter atau ahli pengobatan naturopati menganjurkan dosis berbeda.[4]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tempelkan ekstrak bawang pada bekas luka untuk melunakkan.
    Studi menunjukkan bahwa mengoleskan ekstrak bawang pada bekas luka setiap hari selama sekurangnya 4 minggu dapat melunakkan jaringan bekas luka dan menyamarkan tampilannya.[5] Carilah perawatan bekas luka bebas resep yang mengandung ekstrak bawang, dan ikuti petunjuk pada kemasannya dengan cermat.
    • Anda bisa membeli ekstrak bawang murni dalam bentuk cair atau membeli gel atau salep yang mengandung ekstrak bawang. Jika tidak tersedia di apotek atau toko obat setempat, cek di internet.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Oleskan salep vitamin E pada bekas luka dengan hati-hati.
    Bukti tentang apakah vitamin E dapat menyamarkan bekas luka masih bervariasi. Beberapa riset mengindikasikan bahwa vitamin E dapat membantu, sementara studi lain menunjukkan bahwa vitamin E dapat menyebabkan iritasi dan lebih merugikan daripada bermanfaat.[6] Bicaralah dengan dokter tentang cara penggunaan salep vitamin E yang benar, dan ikuti petunjuk pada kemasan dengan cermat.
    • Mulailah dengan mengoleskan salep vitamin E tipis-tipis pada bekas luka, dan tambah secara perlahan jika tidak ada reaksi negatif. Pastikan Anda tetap mengikuti dosis yang dianjurkan pada label kemasan atau oleh dokter.
    • Hentikan penggunaan salep jika Anda mengalami efek samping seperti iritasi kulit, gatal, terbakar, lepuh, kemerahan, atau ruam.

    Peringatan: Jika Anda memutuskan untuk mencoba minyak atau salep vitamin E, lakukan tes dahulu. Oleskan sedikit salep pada area tersembunyi, seperti belakang lutut atau di balik telinga, dan tunggu 24–48 jam untuk melihat reaksinya.

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Perawatan Medis

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Cobalah gel silikon bebas resep pada bekas luka baru atau lama.
    Silikon dalam bentuk gel atau lembaran adalah salah satu perawatan rumahan yang efektif untuk bekas luka. Silikon sangat manjur pada bekas luka baru, tetapi juga dapat memudarkan bekas luka lama. Untuk hasil terbaik, tutupi bekas luka dengan gel atau lembaran silikon selama 8–24 jam setiap hari dalam beberapa bulan.[7]
    • Gel atau lembaran silikon dapat dibeli di apotek. Anda juga dapat membelinya dari internet.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan krim pemudar untuk bekas luka kecil atau tips.
    Ada berbagai krim dan salep bebas resep yang dapat dibeli untuk memudarkan bekas luka.[8] Baca bahan-bahan yang tertera pada kemasan dan bicaralah dengan dokter atau apoteker jika Anda punya pertanyaan atau kekhawatiran. Cari salep yang mengandung bahan-bahan seperti:
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cobalah chemical peel di klinik atau produk peel rumahan untuk bekas luka tipis.
    Chemical peel sangat membantu untuk bekas luka yang tidak terlalu dalam atau tebal, seperti bekas jerawat atau bekas cacar. Tanyakan pada dokter atau dermatolog untuk mendapatkan perawatan medical peel di klinik mereka. Anda juga dapat membeli peel bebas resep yang bisa digunakan di rumah.[12]
    • Peel bebas resep biasanya tidak seefektif peel yang dilakukan oleh ahli medis, tetapi dapat membantu memudarkan bekas luka tipis.
    • Peel yang mengandung asam glikolat atau asam salisilat-mandelat mungkin akan sangat efektif.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tanyakan kepada dokter tentang filler untuk bekas luka yang dalam.
    Jika bekas luka Anda dalam atau berlubang, filler jaringan luka dapat memudarkan tampilannya. Dalam perawatan ini, dokter atau dermatolog akan menyuntikkan substansi lunak, seperti lemak atau asam hialuronat, ke dalam jaringan di bawah bekas luka untuk mengisinya. Tanyakan kepada dokter apakah penanganan ini tepat untuk Anda.[13]
    • Filler merupakan solusi sementara karena substansi yang disuntikkan akan memecah setelah beberapa lama. Anda harus mengulangi perawatan ini setiap enam bulan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Cobalah dermabrasion untuk bekas jerawat atau bekas cacar.
    Dermabrasion biasanya digunakan untuk memuluskan permukaan kulit, seperti chemical peel. Perawatan ini melibatkan penggunaan alat motorized wire brush. Dokter menggunakan alat ini untuk menipiskan jaringan bekas luka. Prosedur ini biasanya cepat, tetapi Anda tetap sadar dan mungkin tidak nyaman.[14]
    • Sebelum prosedur, dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti menggunakan obat tertentu, seperti aspirin dan produk perawatan kulit.
    • Anda juga harus berhenti merokok selama mungkin sebelum dan setelah prosedur.
    • Selama pemulihan, lindungi kulit dengan memakai tabir surya, membersihkan area yang dirawat secara teratur, dan menggunakan salep yang direkomendasikan dokter untuk mempercepat pemulihan.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Pertimbangkan laser untuk bekas luka parah.
    Laser memang tidak benar-benar menghilangkan bekas luka, tetapi sangat mampu memudarkan dan memperbaiki masalah yang berkaitan dengan bekas luka, seperti rasa sakit, gatal, dan kaku.[15] Jika bekas luka Anda parah, tanyakan kepada dokter tentang terapi laser atau cahaya.
    • Keefektifan perawatan ini bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi medis dan obat yang sedang Anda gunakan. Berikan informasi mendetail tentang kesehatan Anda kepada dokter atau dermatolog sebelum mencoba terapi laser.
    • Patuhi petunjuk dokter tentang perawatan di rumah untuk memaksimalkan keefektifan terapi laser. Misalnya, Anda harus melindungi area tersebut dari sinar matahari supaya bisa pulih sepenuhnya.

    Peringatan: Obat atau suplemen dan substansi tertentu dapat menghalangi proses pemulihan dan mengurangi keefektifan perawatan laser. Ini termasuk rokok, vitamin E, aspirin, dan obat oles yang mengandung asam glikolat atau retinoid.

  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Bicaralah dengan dokter tentang penanganan dengan operasi.
    Jika bekas luka Anda sangat mengganggu dan perawatan lain tidak berhasil, bicaralah dengan dokter tentang operasi. Dengan operasi, bekas luka dapat ditipiskan, dipendekkan, disamarkan, atau bahkan disembunyikan di balik kerut dan garis rambut, misalnya.[16]
    • Jika memilih operasi, Anda tetap harus realistis. Operasi mungkin tidak dapat menghilangkan bekas luka sepenuhnya, dan dibutuhkan beberapa prosedur demi mendapatkan hasil terbaik.
    • Tidak semua bekas luka dapat ditangani dengan operasi. Tanyakan kepada dokter, dermatolog, atau dokter bedah plastik apakah ini opsi yang bagus untuk Anda.
    • Operasi akan menunjukkan hasil paling baik untuk bekas buka yang kurang dari 12–18 bulan.
  8. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 8 Tanyakan kepada dokter tentang punch graft untuk bekas luka yang sangat dalam.
    Dalam prosedur ini, dokter bedah akan mengambil sedikit kulit yang sehat dan normal, lalu menggunakannya untuk mengganti jaringan bekas luka. Mereka akan memotong jaringan parut dan mencangkok kulit yang sehat di tempat itu. Tanyakan kepada dokter apakah punch graft sesuai untuk tipe bekas luka Anda.[17]
    • Kulit yang diambil untuk punch graft biasanya diambil dari balik daun telinga.
    • Anda membutuhkan perbaikan permukaan kulit selama beberapa minggu setelah operasi untuk mengoreksi perbedaan warna dan tekstur antara kulit yang dicangkok dan kulit di sekitarnya.
    • Ikuti petunjuk dokter untuk merawat kulit Anda sebelum dan setelah operasi untuk mendapatkan hasil terbaik.
  9. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 9 Pertimbangkan cryosurgery untuk bekas luka tebal atau timbul.
    Dalam cryosurgery, dokter akan menyuntikkan nitrogen cair ke dalam bekas luka untuk membekukan jaringan. Ini akan mematikan jaringan dan akhirnya terlepas. Anda harus merawat luka setelah prosedur ini supaya pulih dengan sempurna.[18]
    • Mungkin butuh beberapa minggu untuk jaringan bekas luka terlepas sendiri, dan beberapa minggu lagi sampai area tersebut pulih.
    • Lakukan perawatan sesuai arahan dokter. Dokter akan mengajarkan cara membalut dan membersihkan luka.
    • Dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi rasa sakit selama dan setelah perawatan.
    • Cryosurgery dapat memengaruhi warna kulit atau pigmentasi.
  10. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 10 Cobalah suntikan kortison untuk melunakkan bekas luka yang keras.
    Suntikan steroid ini membantu menyusutkan dan meratakan bekas luka yang keras. Suntikan ini sangat bagus untuk memudarkan bekas luka hipertropis dan keloid yang merupakan akibat proses pemulihan yang terlalu agresif.[19] Dalam kebanyakan kasus, Anda perlu suntikan kortison setiap 4 atau 6 minggu sampai efeknya terlihat. Tanyakan kepada dokter apakah perawatan ini opsi yang bagus untuk Anda.
    • Suntikan kortison biasanya paling baik apabila dikombinasikan dengan perawatan lain, seperti cryosurgery.[20]
    • Dokter mungkin mengombinasikan suntikan steroid dengan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit.
    • Suntikan kortison dapat menyebabkan atrofi kulit, bisul, juga hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah dan Menyamarkan Bekas Luka

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bersihkan luka baru secara rutin.
    Menjaga kebersihan area luka dapat mencegah infeksi, iritasi, dan pembentukan bekas luka. Cuci area luka setiap hari dengan sabun lembut dan air hangat untuk menghilangkan kuman, kotoran, dan debris.[21]
    • Hindari sabun yang mengandung parfum keras dan pewarna.
    • Jika luka Anda ditangani secara medis, ikuti cara membersihkan dan membalut luka sesuai petunjuk dokter.

    Tip: Tidak perlu menggunakan sabun antibakteri. Studi menunjukkan bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif daripada sabun biasa dalam mencegah infeksi, dan mungkin efek negatifnya lebih besar dari efek positif.[22]

  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Lembapkan luka dengan petroleum jelly saat proses pemulihan.
    Luka yang membentuk koreng kemungkinan besar akan meninggalkan bekas luka. Untuk mencegah koreng, olesi luka dengan petroleum jelly yang melembapkan, seperti Vaseline. Tutupi luka dengan perban supaya tetap bersih dan terhidrasi.[23]
    • Ganti perban, bersihkan luka, dan oleskan petroleum jelly sering-sering atau setiap kali perban basah atau kotor.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Rawat luka bakar...
    Rawat luka bakar dengan gel lidah buaya. Peneliti medis menemukan bahwa lidah buaya lebih efektif dalam membantu pemulihan luka bakar daripada petroleum jelly.[24] Untuk meminimalkan pembentukan bekas luka, oleskan gel lidah buaya 100% pada luka setiap hari sampai luka bakar sembuh.
    • Untuk luka bakar tingkat ketiga atau kedua yang lebih besar dari 7 cm, cari bantuan medis secepatnya. Jangan berusaha merawat bekas luka parah sendiri.
    • Anda juga bisa minta resep silver sulfadiazine untuk mencegah infeksi pada luka bakar tingkat dua atau tiga.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Lindungi bekas luka dari sinar matahari langsung selama proses pemulihan.
    Setelah luka sembuh, Anda tetap harus melindungi area luka untuk meminimalkan potensi pembentukan bekas. Jika bekasnya masih baru, olesi dengan tabir surya atau tutupi dengan pakaian (seperti lengan panjang) sampai memudar atau menghilang.[25]
    • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.
    • Untuk bekas operasi, dokter bedah mungkin menyarankan untuk menghindari matahari selama minimal 1 tahun.[26]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lepas jahitan ketika dianjurkan dokter.
    Untuk luka yang perlu dijahit, Anda dapat meminimalkan potensi pembentukan bekas dengan melepas jahitan dalam periode waktu yang direkomendasikan dokter. Jika jahitan dilepas terlalu lama atau terlalu dini, bekas luka yang terbentuk akan lebih parah.[27]
    • Jangan berusaha melepas jahitan sendiri. Mintalah dokter untuk melepasnya.
    • Lepas jahitan di wajah setelah 3–5 hari, di kulit kepala dan dada setelah 7–10 hari, dan di lengan atau kaki setelah 10–14 hari.
    Iklan

Peringatan

  • Tidak banyak bukti yang mendukung keefektifan pengobatan rumahan yang banyak digunakan orang untuk menyamarkan bekas luka, seperti mengoleskan madu atau minyak zaitun. Perawatan alami lain, seperti sari lemon, dapat mengiritasi kulit dan mungkin memperparah bekas luka.[28] Bicaralah dengan dokter atau dermatolog sebelum mencoba pengobatan rumahan untuk bekas luka.
  • Jangan mengoleskan krim, salep, atau minyak dan ekstrak alami pada luka terbuka atau bekas luka yang belum sembuh sepenuhnya, kecuali Anda sudah berkonsultasi dengan dokter.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Kate Holcomb, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Kulit Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Kate Holcomb, MD. Dr. Kate Zibilich Holcomb adalah Dermatolog Besertifikasi dan Pendisi Pure Dermatology. Dia berpengalaman 15 tahun di bidang ini dengan spesialisasi dermatologi kosmetik. Dr. Holcomb mendapatkan gelar MS dalam Kesehatan Masyarakat dan Parasitologi dari The Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine dan gelar MD dari Tulane University School of Medicine. Dia juga menyelesaikan residensinya dalam dermatologi sebagai Chief Resident di Saint Luke’s-Roosevelt Hospital Mount Sinai. Dr. Holcomb adalah anggota American Academy of Dermatology, American Society of Dermatologic Surgeons, American Acne and Rosacea Society, Skin of Color Society, North American Contact Dermatitis Society, Louisiana Dermatological Society, dan Women’s Dermatologic Society. Artikel ini telah dilihat 60.095 kali.
Daftar kategori: Perawatan Kulit
Halaman ini telah diakses sebanyak 60.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan