Cara Mengenali Kista Kelopak Mata

Unduh PDFUnduh PDF

Kelopak mata kita berupa lipatan kulit, otot, dan jaringan serat tipis yang melindungi dan membatasi cahaya yang masuk ke mata. Beberapa jenis kista atau tonjolan di kelopak mata adalah timbil, chalazia, dan dermoid. Gangguan mata ini jarang membahayakan, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, pembengkakan, dan kemerahan. Kista mata penting untuk diidentifikasi sehingga bisa disembuhkan dengan benar. Selain itu, Anda pun bisa mengetahui kapan perlu mencari pertolongan perofesional.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Gejala Berbagai Jenis Kista

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Perhatikan gejala timbil.
    Timbil terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus pada kelenjar minyak dalam kelopak mata.[1][2] Sebagian besar kista kelopak mata adalah timbil, dan gejalanya:
    • Biasanya terbentuk di luar kelopak mata, tetapi terkadang juga di dalam.
    • Terlihat seperti bisul atau jerawat.
    • Mungkin terlihat berupa titik nanah putih, bulat, dan menonjol di sisi dalam pembengkakan.
    • Dapat menyebabkan luka terbuka.
    • Dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan di seluruh kelopak mata.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Perhatikan gejala chalazion.
    Chalazion (bahasa Yunani untuk “butir hujan es”) adalah jenis kista yang terjadi ketika kelenjar minyak di tepi mata tersumbat. [3][4] Ukuran chalazion biasanya bertumbuh, yang awalnya sangat kecil dan sulit dilihat, menjadi seukuran kacang.
    • Chalazion awalnya dapat menyebabkan kemerahan dan sensitivitas terhadap rasa sakit, tetapi seiring pertumbuhannya tidak akan terasa sakit lagi.
    • Biasanya, chalazion terbentuk di dalam kelopak mata atas, tetapi Anda mungkin menyadari pembengkakan di luar kelopak mata, atau di kelopak mata bawah.
    • Chalazion dapat juga menyebabkan pemecahan atau pengaburan pandangan jika ditekan pada bola mata
    • Chalazion berkepanjangan atau berulang harus diperiksa untuk memastikannya tidak malignan.
  3. [5]
    • Pertumbuhan nonkanker bernama dermoid dapat tumbuh di seluruh bagian tubuh, termasuk kelopak mata. Kista dermoid saja tidak berbahaya, tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan gangguan penglihatan, atau pemecahan, menyebabkan inflamasi. Oleh karenanya, dokter mungkin menyarankan pengangkatan dermoid.
      How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tentukan apakah Anda memiliki kista dermoid.
    • Dermoid orbital tampak seperti gumpalan berbentuk telur halus yang ditemukan dekat tulang lubang mata.
    • Dermoid epibulbar posterior (juga dikenal dengan dermolipoma) biasanya ditemukan di bawah kelopak mata atas. Dermoid ini lembut dan berwarna kuning, dan dapat mengikuti bentuk mata. Kemungkinan juga ada bulu-bulu yang mencuat dari gumpalan ini.
    • Dermoid limbal adalah titik atau massa kecil yang ditemukan di permukaan mata (bukan kelopak mata), biasanya pada kornea (di sekitar iris), atau di perbatasan kornea dan sclera (putih mata). Dalam banyak kasus, dermoid ini harus diangkat karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merawat Kista Kelopak Mata

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Biarkan saja.
    Timbil biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. [6] Dalam sebagian besar kasus, Anda bisa merawat gejalanya saja dan membiarkan timbil sembuh sendiri.
    • Jangan coba memecahkan atau memencet timbil karena dapat memperparah infeksi. [7]
    • Gunakan sabun ringan dan air untuk membersihkan kelopak mata.
    • Hindari penggunaan riasan mata sampai timbil sembuh.
    • Hindari penggunaan lensa kontak sampai timbil sembuh, jika memungkinkan.
    • Anda dapat mengompres kain lap basah dan hangat ke kelopak mata selma 5-10 menit beberapa kali untuk membersihkan timbil dan mengurangi rasa tidak nyaman.
    • Hubungi dokter jika kondisi tidak membaik dalam 48 jam, atau jika kemerahan, pembengkakan, atau nyeri menyebar ke bagian wajah lain.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan antibiotik untuk timbil yang tidak kunjung sembuh.
    [8][9] Jika timbil tidak kunjung sembuh dengan sendirinya dalam satu minggu (atau nyeri semakin parah atau menyebar ke mata) hubungi dokter Anda. [10] Dokter mungkin menyarankan penggunaan antibiotik untuk merawatnya. Biasanya, antibiotik salep lebih diutamakan dibanding antibiotik oral. Sebagian obat harus dibeli dengan resep dokter, sementara sebagian lain dijual bebas di apotek. [11]
    • Gunakan antibiotik sesuai resep dan instruksi dokter (bahkan jika timbil tampaknya membaik dan sembuh).
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jalani operasi, jika diperlukan.
    Apabila timbil tidak membaik setelah Anda menggunakan cara di atas, dokter dapat membedah dan membuang nanah di dalamnya. [12] Tindakan ini akan membuat timbil sembuh lebih cepat, dan meredakan sebagian tekanan dan rasa sakitnya.
    • Jangan pernah mencoba mengeluarkan cairan timbil sendirian karena cedera serius atau komplikasi dapat terjadi.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gunakan kompres untuk merawat chalazion.
    Biasanya, chalazion sembuh dengan sendirinya. [13][14] Anda dapat mengompreskan kain lap basah dan hangat ke kelopak mata selama 5-10 menit empat kali sehari untuk membersihkannya dan meredakan rasa tidak nyaman akibat chalazion.
    • Pijat area yang terkena chalazion dengan lembut selama beberapa menit setiap hari untuk membantu menyembuhkannya. Anda tidak boleh memencet atau memecahkan chalazion.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Hubungi dokter jika chalazion tidak mengeluarkan cairan atau sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu bulan.
    Chalazion yang tidak sembuh sendiri bisa dibuang dengan operasi minor. [15] Insisi kecil dibuat di lokasi chalazion (biasanya di sisi bawah kelopak mata), dan jaringan yang mengalami inflamasi akan diangkat. Insisi ini kemudian dijahit kembali dengan jahitan yang dapat larut.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Tanyakan kepada dokter perihal cara merawat dermoid.
    Sebagian dermoid dapat menyebabkan masalah atau gangguan penglihatan, sementara lainnya perlu diangkat melalui operasi. Dokter akan memeriksa dermoid dan menyarankan langkah terbaik untuk Anda.
    • Pastikan Anda menjelaskan gejala-gejala sepenuhnya kepada dokter, termasuk rasa sakit atau gangguan penglihatan yang dialami.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memahami Faktor-Faktor Risiko

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahami bahwa kondisi kronis dapat mengarah pada timbil.
    Pasien dengan kondisi mendasar seperti blepharitis dan rosacea lebih rentan terhadap timbil. [16] Kondisi ini menyebabkan inflamasi, yang dapat berhubungan dengan pembentukan timbil.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Ketahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan chalazia.
    Berbeda dengan timbil, chalazion bukanlah infeksi. Namun, chalazion dapat berkembang sebagai efek pascatimbil. Risiko perkembangan chalazion juga lebih tinggi pada pasien yang memiliki kondisi mendasar, misalnya:[17]
    • Blepharitis
    • Rosacea
    • Seborrhea
    • Tuberkulosis
    • Infeksi virus
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Biasakan menjaga kebersihan kelopak mata dengan baik.
    Timbil biasanya terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus, yang umumnya ditemukan di kulit kita. Oleh karenanya, beberapa perilaku berikut ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena timbil:[18]
    • Menyentuh mata dengan tangan kotor
    • Menggunakan lensa kontak kotor atau memasangnya dengan tangan kotor.
    • Membiarkan riasan semalaman tanpa dibersihkan.
    • Menggunakan alat rias lama atau menggunakan alat rias bersama orang lain. Sebagai informasi, maskara, eyeliner cair, dan eyeshadow harus dibuang dalam kurun tiga bulan setelah pertama kali digunakan. [19]
    Iklan

Peringatan

  • Jika Anda menderita kista atau gangguan mata dan gejalanya berbeda dengan gejala timbil, chalazia, atau dermoid, atau masalah yang Anda alami tidak kunjung membaik atau semakin parah, hubungilah dokter.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Chris M. Matsko, MD
Disusun bersama :
Dokter Keluarga
Artikel ini disusun bersama Chris M. Matsko, MD. Dr. Chris M. Matsko adalah pensiunan dokter yang tinggal di Pittsburgh, Pennsylvania. Dengan pengalaman riset medis selama lebih dari 25 tahun, Dr. Matsko pernah dianugerahi penghargaan Pittsburgh Cornell University Leadership Award for Excellence. Dia meraih gelar BS di bidang ilmu nutrisi dari Cornell University dan gelar MD dari Temple University School of Medicine pada 2007. Dr. Matsko memperoleh sertifikasi Research Writing Certification dari American Medical Writers Association (AMWA) pada 2016 dan Medical Writing & Editing Certification dari University of Chicago pada 2017. Artikel ini telah dilihat 16.653 kali.
Daftar kategori: Kesehatan Mata
Halaman ini telah diakses sebanyak 16.653 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan