Cara Memberikan Pertolongan Pertama tanpa Plester atau Perban

Unduh PDFUnduh PDF

Kebanyakan cedera terjadi sebagai hasil keadaan yang tidak diperkirakan atau kecelakaan. Sebagian besar orang biasanya tidak segera siap dengan kotak P3K. Jika begini, kita harus merawat luka atau cedera dengan apa pun yang ada hingga bisa pergi ke apotek untuk membeli plester dan perlengkapan lain, atau ke rumah sakit untuk merawat trauma yang lebih serius. Demi memenuhi kebutuhan pertolongan pertama mendasar—yaitu dengan menstabilkan fungsi-fungsi vital tubuh, mencegah infeksi, mengontrol perdarahan, serta menahan gerakan semua bagian yang mungkin retak—Anda harus "berpikir di luar kotak" dan memanfaatkan benda-benda yang tersedia atau ada di dekat Anda. Anda juga harus mempertimbangkan meningkatkan pengetahuan P3K dengan mengikuti kelas-kelas pelatihan ini serta CPR/pernapasan buatan dari lembaga kesehatan/sosial setempat.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memeriksa Tanda-Tanda Vital

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 ”Bersihkan” lokasinya.
    Meski Anda ingin segera menolong seseorang yang terluka, Anda juga tidak akan berguna jika ikut cedera. Sebelum mendekati orang tersebut, pastikan tidak ada ancaman bahaya, seperti lalu lintas, bangunan yang tidak stabil, instalasi listrik yang tidak pada tempatnya, air berarus deras, kekerasan, ledakan, atau pemaparan terhadap gas beracun. [1] Jika bahaya-bahaya ini masih ada dan Anda kesulitan menggapai orang yang cedera, minta bantuan dan jauhkan diri sendiri dari situasinya. [2] Jika ancaman yang ada tidak fatal bagi keamanan diri, dekati orang yang cedera.
    • Cara lain yang diperlukan untuk melindungi diri adalah mengenakan semua perlengkapan protektif pribadi yang Anda punya, misalnya sarung tangan, untuk menjaga dari tertular penyakit darah jika korban yang Anda bantu berdarah. [3]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Dapatkan izin sebelum Anda melakukan tindakan perawatan.
    Anda harus berusaha mendapatkan izin korban sebelum mulai memberikan pertolongan pertama. Ia harus memberikannya secara verbal atau melalui gerakan tubuh. Identifikasikan diri Anda, tingkat pelatihan, dan bertanyalah apakah Anda boleh melakukan langkah-langkah P3K untuknya. [4]
    • Jika korban tidak sadar, kebingungan, terganggu secara mental, atau cedera/sakit serius, izin tidak diperlukan. Anda bisa langsung membantunya. [5]
    • Jika yang cedera adalah anak kecil, dapatkan izin dari orang tua atau walinya. Jika kedua pihak ini tidak bisa dicari dan situasi yang terjadi mengancam nyawa, Anda bisa langsung membantu si anak. [6]
    • Jika seseorang menolak bantuan, hargai keinginannya, bahkan bila ia cedera parah dan berada dalam situasi yang mengancam nyawa. Anda tidak boleh memberikan pertolongan pertama bagi orang seperti ini. [7]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Evaluasi fungsi-fungsi vital tubuh.
    Ini termasuk ABC: Airway (jalur udara), Breathing (kemampuan bernapas), dan Circulation (sirkulasi). Baringkan korban secara telentang dan dekatkan diri ke kepala serta lehernya untuk mengevaluasi fungsi-fungsi vital ini. [8]
    • Jika ia berada dalam keadaan sadar, mulailah bekerja, namun pastikan Anda juga berbicara dengannya agar ia tenang dan detak jantungnya lebih lambat. Jika memungkinkan, jauhkan pandangan mata korban agar ia tidak bisa melihat lukanya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Periksa jalur udara.
    Jika seseorang tidak sadar dan ia kemungkinan mengalami cedera leher atau tulang belakang, letakkan satu tangan di dahinya dan tangan satunya di bawah dagu orang tersebut. Tekan dahi dengan lembut dan angkat sedikit dagunya agar saluran udara orang ini terbuka. Pastikan ia selalu berada dalam keadaan seperti ini;[9] periksa bagian dalam mulut untuk menyingkirkan halangan.
    • Jika korban berada dalam keadaan sadar, ia mungkin bisa menunjukkan apakah jalur udaranya terblokir atau tidak.
    • Jika Anda mencurigai adanya cedera leher atau tulang belakang, gunakan metode penarikan rahang. Sesuai namanya, Anda akan menarik rahang pasien di kedua sisi untuk membuka jalur udara tanpa membahayakan leher atau tulang belakangnya.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Periksa pernapasannya.
    Cari gerakan naik turun di area dada; dengarkan suara udara yang terhisap dan keluar dari paru-paru; rasakan udara dengan mendekatkan sisi wajah tepat di atas mulut korban. [10][11]
    • Jika korban tidak sadar tetapi bernapas dengan normal, letakkan posisinya agar berada dalam gaya pemulihan, yaitu pada samping tubuh dengan kepala yang dimiringkan serta tangan yang dijauhkan dari lantai. Kedua lengan harus tertekuk atau lurus. Betis korban, yang juga dijauhkan dari lantai/permukaan (betis bagian atas) harus ditekuk untuk menyangga keseimbangan dan mencegah korban berguling ke depan. Akan tetapi, jangan lakukan ini jika korban diduga mengalami cedera tulang belakang. Awasi perkembangan napas korban. [12]
    • Cari tanda-tanda denyut nadi. Anda tidak perlu mengukurnya, melainkan hanya mendeteksinya. Anda bisa melakukan ini dengan cepat dengan meletakkan dua jari pada tenggorokan seseorang, yaitu di bagian dangkal tepat di sebelah tengah leher. [13] Apply gentle pressure.
    • Jika korban tidak bernapas, lakukan CPR, atau pernapasan buatan. Ketahuilah bahwa rekomendasi cara melakukan CPR telah berubah dalam beberapa tahun terakhir; riset menunjukkan bahwa CPR yang hanya melibatkan tekanan (tanpa pernapasan mulut ke mulut) sama efektifnya dengan pendekatan tradisionalnya (yang melibatkan pernapasan mulut ke mulut). [14]
    • Demi mengantisipasi keadaan darurat, Anda disarankan mengikuti kelas pelatihan CPR untuk mempelajari prosedur yang benar serta berlatih.
    • Ketahuilah bahwa CPR bukanlah hal yang menyenangkan. Tekanan pada dada sering kali menyebabkan kepatahan pada tulang iga. Persiapkan diri untuk menghadapi fakta ini.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Periksa sirkulasi.
    Cari tanda-tanda perdarahan parah setelah Anda selesai mengevaluasi tanda-tanda vital lainnya. Begitu Anda tahu bahwa seseorang telah bernapas, rawat semua luka terbuka dengan memberikan tekanan serta mengganjal area yang cedera agar berada dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung. Lihat bagian 3 mengenai hal ini. [15]
    • Cari tanda-tanda keterkejutan. Jaga agar korban tetap hangat dan merasa nyaman. Baik keterkejutan dan kehilangan darah bisa menyebabkan ia menderita penurunan suhu tubuh. Siapkan selimut, mantel, atau benda penghangat lainnya agar korban bisa mempertahankan suhu badannya. [16]
    • Jaga agar korban sebisa mungkin tidak bergerak. Baik saat berbaring atau duduk, ia harus tetap tenang dan diam.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Cari bantuan.
    Setelah korban stabil, hubungi [[Menghubungi-Layanan-Darurat}layanan darurat]] dengan segera. Jika ia mengalami perdarahan, minta orang lain menghubungi layanan tersebut, sementara Anda mengawasi sang korban. [17] Agar efektif, Anda harus meminta seseorang secara spesifik untuk menghubungi layanan darurat. Jangan berteriak pada sekumpulan orang — pilih salah satu dan katakan, “Anda! Yang berbaju Hawaii! Telepon 112!"
    • Jika Anda sendirian, gunakan telepon seluler untuk meminta bantuan. Jika Anda tidak membawanya, cari pejalan kaki atau tempat yang mungkin punya telepon..
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mencegah Infeksi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bersihkan lukanya.
    Bersihkan dan airi luka dengan apa pun yang Anda punya. Air minum adalah pilihan pertama karena aman untuk dikonsumsi sehingga juga cocok untuk kegunaan lainnya. Jika tidak ada stok air segar, Anda juga bisa menggunakan minuman berkarbonasi seperti Coca Cola. Jika Anda punya pembersih tangan, bersihkan luka dengan menggunakan zat tersebut. [18]
    • Jangan pakai apa pun yang mungkin meningkatkan risiko infeksi, misalnya jus, minyak, atau susu, begitu juga dengan air dari kolam yang terlihat kotor atau air dari sumber-sumber sungai. Jika Anda berada di dekat pantai, bilaslah luka di laut. Air laut yang mengandung garam bisa berfungsi sebagai larutan saline untuk mengatasi luka.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Siram luka dengan air mengalir.
    Melakukan hal ini disarankan sebagai salah satu langkah terbaik untuk mencegah infeksi. [19]
    • Jika ada air segar yang tersedia, cobalah mengalirkannya di atas luka selama beberapa menit. Gunakan sekitar 2 liter air, yaitu kira-kira seukuran botol soda besar.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ketuk-ketuk area yang cedera hingga kering.
    Cari sesuatu untuk mengeringkannya, misalnya sehelai kain, handuk, atau bahan lembut lainnya. Hindari apa pun yang menggumpal dan bisa meninggalkan fragmen atau tersangkut pada luka. [20]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersihkan debu dari luka.
    Jika Anda tidak punya air atau cairan, atau sedang berada di area gurun, gunakan bagian kecil dari pakaian untuk menggosok debu dari luka Anda. Cobalah mencari area kaus atau celana yang paling bersih untuk digunakan. [21]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengontrol Perdarahan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Inspeksi lukanya.
    Cari tahu berapa banyak darah yang keluar. Segera setelah membersihkan luka, periksa kedalamannya dan tanda-tanda kerusakan pembuluh, misalnya darah memuncrat atau mengalir dalam pola tertentu. Rata-rata manusia memiliki sekitar delapan liter darah yang terus tersirkulasi; kehilangan 10 persen di antaranya bisa menyebabkan konsekuensi serius, termasuk hilang kesadaran dan kekurangan suplai darah pada organ-organ vital. [22]
    • Ambil peluang ini untuk mengevaluasi tingkat kedalaman luka, karena luka sedalam satu sentimeter atau lebih biasanya memerlukan penjahitan setelah pertolongan pertama.
    • Jangan keluarkan suatu objek jika tertanam pada luka. Biarkan tetap berada di dalamnya, objek tersebut bisa berfungsi sebagai penghalang perdarahan. Mengangkatnya malah akan meningkatkan aliran darah yang keluar. Para tenaga medis profesional lebih mampu melakukan ini tanpa merusak organ internal atau mengakibatkan kehilangan darah dalam jumlah yang besar. [23]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Hentikan perdarahan.
    Karena Anda tidak punya perban atau plester, tekanlah luka secara perlahan dengan memanfaatkan material bersih dan mudah menyerap, misalnya kaus, handuk, atau kaus kaki. Jika benda ini dipenuhi darah, jangan lepaskan terlebih dahulu atau gumpalan-gumpalan darah yang mulai terbentuk akan terganggu. Akan tetapi, letakkan material lainnya di atas yang sudah bergelimang darah dan tetaplah menekan bagian luka. [24]
    • Jika masih ada objek di dalam luka, tekanlah area sekitarnya untuk membantu memperlambat aliran darah. [25]
    • Jika luka melebar dan perdarahan terus terjadi, cobalah mengganjalnya dengan handuk atau selimut, atau tampon jika tersedia, kemudian tekan. Saat ini, yang terpenting adalah menghentikan perdarahan, bukan mencegah infeksi.
    • Beberapa jenis latihan P3K menyarankan menggunakan pinggiran kartu kredit untuk "menyegel" luka. Kartu kredit merupakan benda berguna yang dimiliki oleh banyak orang. Hal ini bukan saja akan membantu aliran darah, tetapi juga dapat mencegah kerusakan paru-paru (dengan mencegah udara tidak mengenai luka) bila cedera terjadi di bagian dada. [26]
    • Jika luka terus berdarah, tekanlah pembuluh arteri besar yang tersambung ke areanya. Gunakan tangan Anda yang lain untuk menekan luka. Area-area ini disebut "titik tekan". Sebagai contoh, untuk memperlambat perdarahan di lengan, tekan bagian dalamnya, tepat di atas siku atau di bawah ketiak. Jika luka berada di betis, tekan tepat di belakang lutut atau selangkangan. [27]
    • Dalam beberapa situasi, Anda mungkin harus menggunakan turniket. Turniket hanya boleh dipakai pada tangan atau kaki dan jika seseorang mengalami kondisi yang mengancam kelumpuhan serta tidak bisa ditangani dengan tekanan biasa. Atau, ia mengalami cedera yang mengancam nyawa pada tangan/kaki, misalnya karena terpotong atau berubah bentuk. [28]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Atur ulang posisi korban agar luka berada di area yang lebih tinggi dari jantungnya.
    Dengan begini, perdarahan bisa ditekan. Jika korban tidak dapat duduk, minta ia bergerak untuk setegak mungkin, kemudian bantulah jika memungkinkan. [29]
    • Pastikan pasien tidak berjalan. Berjalan, terutama berlari, bisa menjadi pompa kedua bagi sistem sirkulasi, sehingga membebani jantung.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Selubungi lapisannya.
    Karena Anda tidak punya perban atau plester, gunakan sepotong pakaian (kaus, mantel, kaus kaki, dll.) atau material lainnya (misalnya dari tenda, rakit, dst.) untuk menyelubungi luka setelah perdarahannya berhenti atau melambat. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan tanaman hidup. Carilah yang memiliki daun cukup besar untuk menutupi luka. Tergantung pada keadaan flora dan fauna di wilayah Anda, mungkin ada beberapa tanaman yang memiliki manfaat medis, misalnya Comfrey atau Ki. [30]
    • Hindari kertas tisu atau tisu toilet. Kedua jenis material ini cukup rapuh dan mungkin mengontaminasi luka dengan robekannya. Semua kain yang bisa menyerap darah bisa digunakan untuk menekan secara efektif.
    • Jangan angkat atau membuang lapisan karena hal ini akan mengganggu formasi penggumpalan darah dan kembali memicu perdarahan. Jika lapisan ini terendam terlalu parah, tambahkan material kain lain di atasnya.
    • Berhati-hatilah pada luka dada. Selubungi dengan sesuatu seperti lembaran dapur, kantung plastik atau pelapis transparan. Tutupi hanya tiga sisi pada luka dada dan biarkan salah satunya tidak dibalut. Udara harus bisa keluar dari sisi luka agar tidak masuk ke dalam saluran pleural dalam dada. Jika ini terjadi, paru-paru bisa rusak.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Kencangkan balutan.
    Gunakan tali, selotip, tambang, atau potongan-potongan pakaian untuk mengikatnya. Jangan mengikat terlalu kencang sehingga aliran darah ke area yang luka terpotong.
    • Jika Anda tidak punya material apa pun untuk mengencangkan balutan, teruslah menekan. Dengan begini, penggumpalan darah akan terbantu. [31]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menahan Gerakan pada Area yang Mungkin Mengalami Keretakan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Berhati-hatilah saat akan memindahkan seseorang.
    Pindahkan ia hanya jika ada bahaya langsung, misalnya kebakaran, kecelakaan mobil, atau keadaan-keadaan sejenis lainnya. Jika ia jatuh dan mengalami sakit leher atau tidak bisa menggerakkan tungkai serta lengannya, jangan gerakkan ia sama sekali. Untuk cedera tulang belakang, biarkan pasien hingga layanan darurat tiba dengan papan penyangga punggung serta kerah servikal. Jaga agar korban tidak bergerak dan tetap berada dalam posisi saat ditemukan, kemudian hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan. [32]
    • Semua gerakan yang terjadi bisa mengakibatkan kelumpuhan, jadi yakinkan korban untuk diam dan menunggu pertolongan. [33]
    • Keretakan lainnya, misalnya yang terjadi di lengan atau betis, hanya boleh diberikan pertolongan pertama jika layanan darurat tidak bisa cepat mengatasi, karena gerakan dan perawatan pada bagian yang retak malah lebih bisa merugikan daripada menguntungkan. Namun, jika perawatan pada fasilitas medis tidak segera tersedia, Anda bisa membantu menstabilkan tulang serta meredakan rasa nyeri dengan mengikuti petunjuk-petunjuk di bawah ini.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Buat umban.
    Jika area yang cedera berada di bagian atas tubuh, misalnya lengan, buatlah umban bahu dengan kaus atau kaus kutang. Gerakkan lengan yang tidak cedera agar keluar dari lengan baju korban secara berhati-hati dan pertahankan kausnya di sekitar leher. Tarik dalam posisi siku yang ditekuk 90 derajat dan sangga siku di ujung kaus yang terangkat. Dengan begini, keretakan pada bahu, siku, lengan depan, dan pergelangan tangan akan dijaga.
    • Anda juga bisa membuat umban yang lebih tradisional menggunakan kaus atau kain lainnya, misalnya sarung bantal jika Anda punya gunting, atau peralatan memasak. Potong kain menjadi sebentuk persegi besar (sekitar 100 cm) kemudian lipat secara diagonal hingga membentuk segitiga. Salah satu ujungnya harus menggantung di atas bahu yang cedera serta melalui lengan di bawahnya, sementara ujung lainnya harus melewati bahu pada sisi tubuh yang berlawanan. Ikatkan kedua ujungnya di belakang leher. [34]
    • Umban bukan saja akan meredakan rasa sakit secara signifikan, tetapi juga mencegah fragmen-fragmen tulang berpindah tempat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Belat lengan atau betis yang patah untuk menyangganya.
    Jangan coba-coba meratakan tulangnya. [35]Untuk membuat belat, Anda bisa menggunakan material yang tersedia secara langsung atau berada di dekat Anda. Carilah bahan kuat untuk membuat belat, misalnya papan, tongkat, koran yang digulung, dsb. [36]
    • Atur posisi belat agar melewati sendi di atas serta di bawahnya. Misalnya, jika betis bagian bawah patah, belat harus melewati lutut serta pergelangan kaki. [37]
    • Kardus merupakan pilihan yang baik untuk menahan gerakan pada tubuh bagian bawah, misalnya di betis. Anda harus menyesuaikannya dengan merobek atau memotong sisi-sisinya agar pas dengan area yang terluka. Letakkan kotak di permukaan dan selipkan di balik betis. Selubungi seluruh sisi betis dengan kardus ini. Amankan posisinya dengan selotip, tali, atau potongan pakaian. Pastikan Anda melipat ujung kotak di bagian bawah untuk menyangga sendi pergelangan kaki agar tidak bergerak bebas dan mengayun. Jika tidak, korban bisa kesakitan. Jangan mencoba menggerakkan bagian yang cedera. Biarkan bagian ini tetap berada di posisi yang paling membuat korban merasa nyaman.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Siapkan bantalan pada bidai.
    Gunakan pakaian, handuk, selimut, bantal, atau benda lainnya yang empuk. Pasang bidai pada area cedera. Gunakan sabuk, tali, tali sepatu, atau apa pun yang berguna untuk mempertahankan posisi bidai. Berhati-hatilah agar Anda tidak menyebabkan cedera lebih lanjut. Pasang bidai dengan baik agar tidak memberikan tekanan tambahan pada area yang cedera, melainkan hanya membatasi gerakannya. [38]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Minimalkan pembengkakan.
    Jika ada es, misalnya dari kotak atau pak es, gunakan pada area yang cedera untuk meminimalkan pembengkakan. Anda bisa menggunakan apa pun yang dingin, misalnya kaleng minuman soda. [39]
    Iklan

Tips

  • Selalu minta bantuan jika memungkinkan. Sembari menunggu bantuan darurat, teruslah memonitor ABC. [40]
Iklan

Peringatan

  • Artikel ini bukanlah pengganti saran medis profesional, perawatan darurat, atau pelatihan P3K formal.


Iklan
  1. http://www.redcrossfirstaidtraining.co.uk/News-and-legislation/latest-news/2010/September/Tip-of-the-month-sept.aspx
  2. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000022.htm
  3. http://www.nhs.uk/conditions/accidents-and-first-aid/pages/the-recovery-position.aspx
  4. http://www.nhs.uk/chq/Pages/2314.aspx?CategoryID=72&SubCategoryID=725
  5. http://circ.ahajournals.org/content/122/18_suppl_3.toc
  6. http://www.redcrossfirstaidtraining.co.uk/News-and-legislation/latest-news/2010/September/Tip-of-the-month-sept.aspx
  7. http://www.redcrossfirstaidtraining.co.uk/News-and-legislation/latest-news/2010/September/Tip-of-the-month-sept.aspx
  8. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  9. Bret Nicks, Elizabeth Ayello, Kevin Woo, Acute Wound Management : Revisiting the approach to Assessment , Irrigation and Closure, Journal of International Emergency Medicine, 2010, Dec, 3 (4) 399-407.
  10. Bret Nicks, Elizabeth Ayello, Kevin Woo, Acute Wound Management : Revisiting the approach to Assessment , Irrigation and Closure, Journal of International Emergency Medicine, 2010, Dec, 3 (4) 399-407.
  11. http://www.nhs.uk/chq/Pages/1054.aspx?CategoryID=72&
  12. Bret Nicks, Elizabeth Ayello, Kevin Woo, Acute Wound Management : Revisiting the approach to Assessment , Irrigation and Closure, Journal of International Emergency Medicine, 2010, Dec, 3 (4) 399-407.
  13. Bret Nicks, Elizabeth Ayello, Kevin Woo, Acute Wound Management : Revisiting the approach to Assessment , Irrigation and Closure, Journal of International Emergency Medicine, 2010, Dec, 3 (4) 399-407.
  14. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid/basics/art-20056604
  15. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  16. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  17. http://www.walesonline.co.uk/news/wales-news/tm_objectid=16653444&method=full&siteid=50082&headline=son-uses-credit-card-to-stem-stab-wound-name_page.html
  18. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  19. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2660095/
  20. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  21. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  22. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-direct-pressure-to-stop-bleeding
  23. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000040.htm
  24. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-how-to-splint-a-fracture
  25. http://www.health.harvard.edu/family_health_guide/emergencies-and-first-aid-how-to-make-a-sling
  26. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-fractures/basics/art-20056641
  27. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000040.htm
  28. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000040.htm
  29. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000040.htm
  30. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-fractures/basics/art-20056641
  31. http://www.csus.edu/aba/police/documents/erg/erg_cpr.pdf

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Luba Lee, FNP-BC, MS
Disusun bersama :
Dewan Tinjauan Medis
Artikel ini disusun bersama Luba Lee, FNP-BC, MS. Luba Lee adalah praktisi perawat keluarga besertifikasi di Tennessee. Dia memperoleh gelar master dalam ilmu keperawatan (MSN) dari University of Tennessee pada 2006. Artikel ini telah dilihat 2.294 kali.
Daftar kategori: P3K dan Keadaan Darurat
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.294 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan