Unduh PDFUnduh PDF

Normalnya, lever menghasilkan empedu yang digunakan oleh usus halus untuk mencerna makanan berlemak dan menyerap vitamin penting. Empedu disimpan dalam kantong empedu. Akan tetapi, kadang empedu dipenuhi kolesterol. Ketika itu terjadi, terbentuklah batu empedu kolesterol (cholelithiasis). Wanita lebih cenderung memiliki batu empedu daripada pria karena estrogen meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu. Faktor risiko lainnya adalah obesitas. Sekitar 20% batu empedu adalah “batu pigmen” yang terbuat dari garam kalsium dan bilirubin, produk yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah. Batu empedu tipe ini biasanya disebabkan oleh penyakit lever, anemia, atau infeksi saluran empedu. Operasi laparoskopi menjadikan cholecystectomy, atau pengangkatan batu empedu, sebagai tindakan paling umum untuk mengatasi batu empedu, tetapi masih ada beberapa opsi lain tanpa operasi.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mencoba Opsi Perawatan Tanpa Operasi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pertimbangkan terapi pelarutan oral.
    Dokter dapat meresepkan ursodiol untuk melarutkan batu empedu tanpa operasi. Perawatan ini pada dasarnya menggunakan asam empedu dalam bentuk pil. Ursodiol banyak digunakan karena merupakan salah satu obat paling aman yang tersedia.
    • Terapi pelarutan oral cenderung lebih berhasil untuk mengatasi batu kecil (dengan diameter kurang dari 1,5 cm) dengan konten kolesterol tinggi. Sekitar 30% pasien kantong empedu merupakan kandidat perawatan ini.
    • Jika Anda menderita batu pigmen, Anda memerlukan perawatan lain.
    • Perawatan ini cenderung tidak begitu berhasil pada pasien obesitas.[1]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cobalah shock wave therapy.
    Terapi ini biasanya dikombinasikan dengan terapi pelarutan oral walaupun dengan adanya operasi laparoskopi, shock wave therapy sudah jarang dilakukan. Terapi yang juga disebut lithotripsy ini menggunakan gelombang suara untuk memecah batu empedu menjadi bagian-bagian yang lebih mudah larut.[2]
    • Shock wave therapy paling berhasil untuk batu empedu dengan diameter kurang dari 2 cm.[3]
    • Perawatan ini sangat jarang dan hanya tersedia di beberapa lokasi.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ketahui bahwa batu empedu biasanya kembali setelah perawatan tanpa operasi.
    Batu empedu kembali lagi pada sebagian besar pasien yang memilih opsi pelarutan. Sebagai akibatnya, perawatan tersebut tidak lagi menjadi pilihan umum dan biasanya hanya dijalani oleh pasien yang secara fisik tidak dapat menoleransi operasi.[4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencoba Pengobatan Alternatif

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Atasi batu empedu dengan senyawa organik dari tanaman.
    Pengujian ilmiah terhadap campuran senyawa berbasis tanaman yang disebut rowachol menemukan hasil yang positif. Perawatan enam bulan berhasil melarutkan batu empedu sepenuhnya atau sebagian dalam 29% dari populasi riset 27 pasien.
    • Senyawa tanaman dapat merangsang produksi empedu oleh lever dan menghambat pembentukan kristal kolesterol.
    • Rowachol juga meningkatkan keefektifan obat pelarut lain.[5]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Pertimbangkan pembersihan kantong empedu.
    Opini tentang pembersihan kantong empedu dan lever bervariasi,[6] tetapi ada beberapa laporan keberhasilan yang masih perlu dibuktikan. Ingat bahwa kebanyakan “bukti” yang terlihat di kotoran setelah proses pembersihan sebenarnya bukan batu empedu, tetapi produk sampingan dari perawatan itu sendiri. Meskipun demikian, Anda bisa mencoba berbagai opsi berikut:
    • Berpuasa 12 jam. Kemudian, mulai pukul 7 malam, telan 4 sdm. minyak zaitun, diikuti dengan 1 sdm. sari lemon. Ulangi setiap 15 menit selama siklus perawatan 8 kali.
    • Atau, minumlah jus apel dan sayur saja sepanjang hari. Kemudian, sekitar pukul 5 atau 6 sore, telan 18 ml minyak zaitun, diikuti dengan 9 ml sari lemon. Ulangi setiap 15 menit sampai Anda mengonsumsi 250 ml minyak zaitun.
    • Pembersihan kantong empedu biasanya mengakibatkan rasa sakit dan diare.
    • Keesokan paginya, Anda mungkin akan mengeluarkan batu lunak berwarna hijau atau cokelat. Sekali lagi, biasanya itu bukan batu empedu, tetapi produk sampingan perawatan.[7]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cobalah akupunktur.
    Perawatan ini mungkin tidak dapat menghancurkan batu empedu, tetapi dapat mengurangi kejang, meningkatkan aliran empedu, serta mempertahankan fungsi lever dan kantong empedu.[8]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Atasi gejala penyakit kantong empedu dengan pengobatan herbal atau homeopati.
    Penting untuk diperhatikan bahwa pengobatan ini tidak menghancurkan batu empedu, tetapi di bawah pengawasan ahli terlatih, dapat mengurangi gejala sehingga Anda dapat menoleransi batu yang sudah ada dalam tubuh.
    • Teh hijau, milk thistle, articok, dan kunyit mendukung fungsi lever dan kantong empedu. Sekali lagi, berkonsultasilah dengan ahli medis terlatih sebelum mencoba pengobatan herbal. Jika tidak digunakan dengan cepat, herbal dapat memicu serangan kantong empedu atau mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan.[9]
    • Pengobatan homeopati untuk batu empedu meliputi colocynthis, chelidonium, dan lycopodium yang disiapkan dalam konsentrasi spesifik.[10] Perlu diperhatikan bahwa tidak ada bukti keefektifan homeopati.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Pembentukan Batu Empedu

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Ikuti diet yang terbukti mencegah batu empedu.
    Ada sejumlah kebiasaan makan yang dikaitkan dengan rendahnya kemungkinan penyakit kantong empedu, sebagai berikut:
    • Mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda.
    • Makan banyak serat.
    • Mengonsumsi kafeina sebagai bagian diet harian.
    • Mengikuti pola makan vegetarian.
    • Hindari asupan gula olahan berlebihan, seperti sukrosa dan fruktosa.
    • Beberapa bukti tidak langsung mengindikasikan bahwa makan banyak polong-polongan dapat meningkatkan risiko penyakit kantong empedu.[11]
    • Batasi konsumsi alkohol hingga jumlah minimal.
    • Pertimbangkan makan 25 gram kacang beberapa kali dalam seminggu. Kacang terbukti bermanfaat dalam studi yang melibatkan subjek wanita.[12]
    • Makan secara teratur, jangan pernah melewatkan jadwal makan.[13]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan suplemen nutrisi preventif.
    Suplemen nutrisi yang mengandung vitamin C, lesitina kedelai, dan zat besi terbukti bermanfaat dalam mencegah pembentukan batu empedu.[14]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kurangi berat badan secara perlahan, kemudian jaga berat badan yang sehat.
    Penurunan berat badan yang terlalu cepat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu. Obesitas merupakan faktor risiko penyakit kantong empedu, dan faktor risiko tersebut perlu dihilangkan dengan penurunan berat badan. Metode terbaik untuk menurunkan berat badan adalah secara perlahan, sekitar 0,5 sampai 1 kg per minggu.[15]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jalani tes alergi dan hindari makanan penyebab alergi.
    Dengan mengidentifikasi dan menghindari makanan yang menyebabkan reaksi alergi, Anda dapat mengurangi risiko pembentukan batu empedu.[16]
    Iklan

Tips

  • Laparoscopic cholecystectomy merupakan tindakan standar untuk mengatasi batu empedu yang menunjukkan gejala. Untuk pasien batu empedu yang tidak menunjukkan gejala, sangat sedikit dokter yang akan melakukan tindakan.
  • Tindakan operasi untuk batu empedu yang disertai gejala hanya digunakan untuk pasien yang menolak atau tidak bisa menoleransi operasi.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Michael Warner, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Artikel ini disusun bersama Michael Warner, MD. Dr. Warner adalah dokter spesialis penyakit dalam sekaligus direktur medis di Toronto. Dia meraih predikat MD dari Queen's University School of Medicine pada 2004 dan gelar MBA dari University of Toronto Rotman School of Management pada 2010. Artikel ini telah dilihat 33.487 kali.
Daftar kategori: Penyakit dan Perawatan
Halaman ini telah diakses sebanyak 33.487 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan