Berapa Usia Mental Kamu?
Tentu saja, kamu tahu usiamu yang sesungguhnya, tapi apa kamu tahu berapa usia mentalmu? Usia mental adalah usia seseorang berdasarkan aspek emosional dan kepribadian mereka. Usia mental ini juga bisa sangat berbeda dari usia yang sesungguhnya.
Mungkin kamu berusia 20-an yang berjiwa paruh baya. Atau sebaliknya, kamu mungkin berusia 30-an, tapi masih berjiwa remaja. Bisa jadi, usia mental kamu hampir sama dengan usiamu yang sesungguhnya. Hanya ada satu cara mengetahuinya, coba ikuti kuis ini!
Ringkasan Pertanyaan
- Jalan raya di kota besar yang dipenuhi pejalan kaki dan lampu yang terang benderang.
- Padang bunga membentang luas ke segala arah.
- Rumah teman baik aku. Dia tinggal tepat di seberang jalan!
- Area sekitar yang indah dengan rerumputan dan pohon-pohon yang cantik.
- Konsol baru buat main game yang aku tunggu berbulan-bulan.
- Kotak berisi bahan prakarya yang sangat aku butuhkan.
- Robot pel vakum yang baru untuk membersihkan lantai.
- Selimut mewah yang hangat dengan warna favorit aku.
- Menonton film dokumenter tentang lebah madu yang direkomendasikan temanku.
- Mengajak teman nginap di rumah buat main game semalam suntuk.
- Party dan hang out sampai subuh bersama teman-teman.
- Bersantai di sofa sambil minum teh hangat dan membaca novel baru.
- Terbangun karena kaget, menguap, lalu cepat-cepat menekan tombol snooze.
- Aku sudah bangun sebelum jam 7. Jadi, ini nggak efek buat aku.
- Matiin alarm, bangun pelan-pelan, lalu bersiap-siap.
- Buka selimut, langsung bangun dari tempat tidur, lalu sarapan di dapur.
- Foto keluarga, kenang-kenangan yang spesial, dan suvenir favorit.
- Majalah, agenda yang sudah terisi penuh, dan buku sketsa.
- Intisari edisi lama dan setumpuk buku fiksi sejarah.
- Koleksi piringan hitam, beberapa buah lilin, dan lampu hias artistik.
- Busana yang nyaman. Pasti ada kaus, jaket hoodie, dan sweter.
- Busana kantor yang kasual. Aku suka penampilan yang rapi!
- Macam-macam. Aku akan pakai baju yang pertama aku pegang.
- Apa aja yang sedang dianggap keren. Aku suka ngikutin tren.
- TikTok
- YouTube
- Seperti rollercoaster. Naik, turun, dan berputar-putar.
- Seperti kereta. Kadang-kadang ada sentakan, tapi biasanya stabil.
- Seperti perahu kesasar. Terombang-ambing dan kehilangan arah.
- Seperti andong. Biar lambat asal selamat.
- Bebas, suka bertualang, dan selalu siap bersenang-senang.
- Bijaksana, suka merenung, dan tenang.
- Stabil, sukses, dan percaya diri.
- Ceria, energik, dan optimis.
- Sangat siap.
- Cukup optimis, tapi aku gugup.
- Nggak siap. Aku nggak ngerti soal ini.
- Nggak siap, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin.
- Menu pencuci mulut sehabis makan nanti malam.
- Pantai dengan pasir yang bersih, air laut yang jernih, dan banyak pohon kelapa.
- Akhir cerita novel menarik yang baru selesai aku baca.
- Crush aku.
- "Kehidupan bisa membawa kita ke tempat-tempat yang luar biasa kalau kita berani mencoba".
- "Berusahalah menjadi versi terbaik dirimu karena hanya itu yang kamu punya".
- "Kalau kamu terus-menerus melakukan hal yang sama, kamu juga hanya akan mendapatkan hasil yang sama".
- "Yang penting bukan berapa tahun kamu hidup, tapi sebanyak apa pengalamanmu selama hidup".
Quiz Lain
Sejarah Tes Usia Mental
Tahukah kamu bahwa usia mental adalah konsep yang berasal dari bidang psikologi? Pada tahun 1905, Alfred Binet, psikolog asal Prancis ikut menciptakan tes kecerdasan yang pertama. Saat 2 kelompok anak kecil yang sebaya mengikuti tes, lalu kelompok pertama mendapat nilai lebih tinggi daripada kelompok kedua, hasil tes menyatakan bahwa usia mental anak-anak kelompok pertama lebih tua dibanding usia kronologis mereka. Jika nilainya lebih rendah, usia mental mereka lebih muda. Gagasan tentang "usia mental" berawal dari sini!
Saat ini, teori usia mental tidak digunakan lagi di kalangan psikolog sebab terlalu sederhana serta tidak mempertimbangkan keterampilan unik dan cara belajar setiap individu. Selain itu, banyak orang berpendapat bahwa konsep usia mental terasa membatasi sebab banyak orang terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Jadi, menyimpulkan bahwa seseorang pasti berusia mental 20 tahun, misalnya, dianggap kurang akurat.
Di sisi lain, para psikolog masa kini menggunakan tes IQ (intelligence quotient) yang holistik dan lebih bernuansa untuk mencari tahu latar belakang peserta tes, dan IQ tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang pasti. Pada dasarnya, para pakar memahami bahwa inteligensi adalah hal yang kompleks dan melibatkan banyak aspek (dan dengan demikian tes kecerdasan juga perlu dilihat seperti ini!).
Berbeda dari tes usia mental berbasis psikologi, tes usia mental dalam kuis ini hanyalah permainan dan tidak mencerminkan tingkat kecerdasan seseorang. Alih-alih, anggaplah tes ini sebagai cara mencari tahu ada tidaknya kesamaan antara kamu dan orang-orang di kelompok usia yang berbeda berdasarkan kepribadian dan preferensi kamu. Ingatlah bahwa kepribadian bisa berubah seiring waktu. Jadi, usia mental juga bisa berubah.
Ingin tahu lebih lanjut?
Untuk mencari tahu lebih lanjut seputar kepribadian dan tes kecerdasan, bacalah artikel di situs web berikut ini: