Yahudi-Libya

Sejarah Yahudi di Libya bermula pada abad ke-3 SM, ketika Cyrenaica berada di bawah kekuasaan Yunani. Penduduk Yahudi di Libya, yang sebagian adalah komunitas Yahudi Sephardik-Maghrebi, masih bermukim di wilayah tersebut sampai masa modern. Pada Perang Dunia II, penduduk Yahudi di Libya menjadi subyek hukum antisemitik oleh rezim Fasis Italia dan deportasi oleh pasukan Nazi.^[1]

Bagian dari seri mengenai
Sejarah Libya
Pra-sejarah   Sejarah kuno (Libya-Berber) pre-146 BC Era Romawi to 640 AD Kekuasaan Islamis 640–1510 Kekuasaan Spanyol 1510–1530 Ordo Santo Yohanes 1530–1551 Kekuasaan Utsmaniyah 1551–1911 Pendudukan Italian 1911–1934 Libya Italia 1934–1943 Pendudukan Sekutu 1943–1951 Kerajaan Libya 1951–1969 Republik Arab Libya 1969–1977 Jamahiriya Arab Libya 1977–2011 Perang Saudara Pertama 2011 Dewan Transisi Nasional 2011–2012 Kongres Nasional Umum 2012–2014 Dewan Perwakilan 2014–sekarang Perang Saudara Kedua 2014–sekarang
l b s

Setelah perang, kekerasan anti-Yahudi menyebabkan beberapa Yahudi meninggalkan negara tersebut, utamanya ke Israel, meskipun jumlah signifikan menetap di Roma dan beberapa kemudian beremigrasi ke berbagai komunitas di Amerika Utara. Di bawah pemerintahan Kolonel Muammar Gaddafi, yang memerintah negara tersebut dari 1969 sampai 2011, situasi menjadi semakin runyam, kemudian berujung kepada emigrasi para penduduk Yahudi yang masih tersisa. Yahudi terakhir di Libya, Rina Debach yang berusia 80 tahun, meninggalkan negara tersebut pada 2003.^[1]