Pandangan agama Adolf Hitler

Kepercayaan agama Adolf Hitler telah menjadi bahan perdebatan. Sejumlah besar sejarawan menganggapnya irelijius, anti-Kristen, anti-rohaniwan dan santistik.[1] Dalam sorotan bukti seperti kritikan pedas dan penolakan vokalnya terhadap penekanan Kekristenan,[2] sejumlah pernyataan pribadi menyatakan kecaman-kecaman terhadap Kekristenan sebagai takhayul berbahaya,[1] dan upaya kuatnya untuk mengurangi pengaruh dan kemerdekaan Kristen di Jerman setelah ia naik kekuasaan, para biografer akademik utama Hitler menyatakan bahwa ia adalah irelijius dan memusuhi Kristen.[1] Sejarawan Laurence Rees tak menemukan bukti bahwa "dalam kehidupan pribadinya, Hitler bahkan mengekspresikan keyakinan pada penekanan-penekanan dasar gereja Kristen".[3] Ernst Hanfstaengl, seorang teman pada masa-masa awalnya di dunia politik, berkata bahwa Hitler "merupakan seorang ateis pada setiap tujuan dan keperluan pada masa ia mengenalnya". Namun, para sejarawan seperti Richard Weikart dan Alan Bullock meragukan anggapan bahwa ia adalah ateis tulen, dengan menyatakan bahwa meskipun ia benci Kristen, ia masih memegang bentuk keyakinan spiritual.[4]

Adolf Hitler pada tahun 1927; foto oleh Heinrich Hoffmann, Bundesarchiv

Referensi sunting

Catatan

Daftar pustaka

Pranala luar sunting