Konstanta struktur halus

Dalam fisika, konstanta struktur halus, biasanya dilambangkan dengan α (huruf Yunani alpha), adalah sebuah konstanta fisika yang mencirikan kekuatan interaksi elektromagnetik antara partikel-partikel dasar bermuatan. Konstanta ini merupakan satuan nirdimensi yang terkait dengan muatan elementer e, yang mencirikan kekuatan sambatan antara sebuah partikel dasar bermuatan dengan medan elektromagnetik, dengan rumus ε0ħcα = e2. Sebagai sebuah satuan nirdimensi, nilai numeriknya, kira-kira 1137, tidak bergantung pada sistem satuan yang digunakan.[1]

Terdapat beberapa interpretasi fisika atas α. Namanya diperoleh dari Arnold Sommerfeld, yang memperkenalkannya pada tahun 1916, ketika memperluas model atom Bohr. α menentukan besar celah dalam struktur halus garis spektrum atom hidrogen, yang telah diukur secara tepat oleh Michelson dan Morley pada tahun 1887.[2]

Definisi sunting

Beberapa definisi α dalam bentuk konstanta-konstanta fisika lainnya adalah sebagai berikut:

di mana:

Ketika konstanta lainnya (c, h and e) memiliki nilai yang terdefinisi, definisi di atas mencerminkan hubungan antara α dengan permeabilitas ruang bebas µ0, yang sama dengan µ0 = 2ce2.Dalam Redefinisi satuan pokok SI 2019, 4π × 1,00000000082(20)×10−7 H⋅m−1 adalah nilai untuk µ0 berdasarkan pengukuran konstanta struktur halus yang lebih akurat.[3][4][5]

Dalam satuan non-SI sunting

Dalam satuan cgs elektrostatik, satuan muatan listrik, statcoulomb, didefinisikan agar konstanta Coulomb, ke, atau faktor permitivitas, ε0, sama dengan 1 dan nirdimensi. Akibatnya ekspresi untuk konstanta struktur halus, sebagaimana yang ditemukan dalam pustaka fisika yang lebih tua, menjadi

Dalam satuan natural, biasanya digunakan dalam fisika berenergi tinggi, di mana ε0 = c = ħ = 1, nilai konstanta struktur halus adalah[6]

Jadi, konstanta struktur halus merupakan besaran nirdimensi yang menentukan (atau ditentukan oleh) muatan elementer: e = α0,30282212 dalam satuan muatan natural.

Dalam satuan atom Hartree (e = me = ħ = 1 dan ε0 = 1), konstanta struktur halus:

Pengukuran sunting

Nilai yang disarankan CODATA 2018 utuk α adalah[7]

α = e2ε0ħc = 0,0072973525693(11).

Nilai ini memiliki ketidakpastian baku relatif 0,15 bagian per miliar.[7]

Nilai α yang ini menghasilkan µ0 = 4π × 1,00000000054(15)×10−7 H⋅m−1, 3,6 kali simpangan baku dari nilai definisi lamanya, tetapi dengan rata-ratanya hanya berbeda 0,54 bagian per miliar dari nilai lamanya.

Untuk mempermudah, nilai invers perkalian dari konstanta struktur halus terkadang ditetapkan juga. Nilai yang disarankan CODATA 2018 adalah[1]

α−1 = 137,035999084(21).

Selain bisa diperkirakan nilai α dari nilai konstanta-konstanta yang ada dalam definisinya, teori elektrodinamika kuantum (QED) memberikan cara mengukur α secara langsung dengan menggunakan efek Hall kuantum atau momen magnetik anomal dari elektron. Metode lainnya diantaranya adalah efek AC Josephson dan pentalan foton dalam interferometri atom.[8] Terdapat nilai yang disetujui untuk α, sebagaimana diukur oleh metode-metode tersebut. Metode yang disarankan pada 2019 adalah pengukuran momen magnetik anomal elektron dan pentalan foton dalam interferometri atom.[8] Teori QED memprediksi hubungan antara momen magnetik nirdimensi dari elektron dengan konstanta struktur halus α (momen magnetik elektron juga disebut "faktor g Landé" dan disimbolkan sebagai g). Nilai paling presisi dari α yang didapatkan melalui eksperimen adalah berdasarkan pengukuran g dengan menggunakan sebuah radas "siklotron kuantum" satu elektron, beserta perhitungan melalui teori QED yang melibatkan diagram Feynman orde kesepuluh 12.672:[9]

α−1 = 137,035999174(35).

Pengukuran α ini memiliki ketidakpastian baku relatif 2,5×10−10. Nilai dan ketidakpastian ini kurang lebih sama dengan hasil eksperimen terbaru.[10]

Sejarah sunting

Memorial Sommerfeld di Universitas München

Berdasarkan pengukuran presisi dari spektrun atom hidrogen oleh Michelson dan Morley pada tahun 1887,[11] Arnold Sommerfeld memperluas model Bohr untuk memasukkan orbit eliptis dan kebergantuan relativistik massa pada kecepatan. Dia memperkenalkan sebuah suku untuk konstanta struktur halus pada tahun 1916.[12] Interpretasi fisika pertama dari konstanta struktur halus α adalah sebagai perbandingan antara kecepatan elektron dalam orbit melingkar pertama dari atom Bohr relativistik dengan laju cahaya dalam vakum.[13] Dengan kata lain, konstanta struktur halus merupakan hasil bagi momentum sudut minimum yang dimungkinkan oleh relativitas untuk orbit yang tertutup, dengan momentum sudut minimum yang dimungkinkan oleh mekanika kuantum. Konstanta ini muncul secara alamiah dalam analisis Sommerfeld, dan menentukan ukuran pemisahan atau struktur halus dari garis-garis spektrum hidrogenik. Konstanta ini tidak dipandang penting sampai diberikannya persamaan gelombang relativistik linear Paul Dirac pada tahun 1928, yang memberikan rumus struktur halus yang tepat.[14]:407

Dengan perkembangan elektrodinamika kuantum (QED), pentingnya α telah meluas dari sebuah fenomena spektroskopis menjadi sebuah konstanta sambatan umum untuk medan elektromagnetik, menentukan kuat interaksi antara elektron dan foton. Suku α diukir di batu nisan salah satu pelopor QED, Julian Schwinger, mengacu pada perhitungan momen dipol magnetik anomalnya.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting