Daging kanguru

(Dialihkan dari Daging kangguru)

Daging kanguru adalah daging yang didapatkan dari berbagai spesies kanguru. Daging ini dihasilkan di Australia dan telah diekspor ke lebih dari 55 negara.[1]

Daging kanguru di pasar Ratu Victoria di Melbourne
Daging kanguru di supermarket
Filet kanguru
Kebab kanguru

Produksi

sunting

Sebagian besar daging kanguru dihasilkan dari program pengendalian populasi kanguru.[2][3] Daging dan kulit dari kanguru yang disembelih biasanya dijual. Sebagian besar spesies Macropodidae dilindungi, tetapi ada beberapa spesies yang memiliki populasi dalam jumlah besar sehingga diizinkan untuk diburu.[4] Kebijakan ini dikritik oleh berbagai aktivis kesejahteraan hewan.[5] Perburuan kanguru ini didukung oleh pakar ekologi di Australia yang memandang bahwa pendendalian dengan cara diburu di alam liar secara terbatas dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah emisi gas rumah kaca berlebih seperti halnya yang terjadi pada peternakan sapi.[6][7]

Pemantauan populasi kanguru saat ini dilakukan dengan pencitraan udara teknologi tinggi.[8] Angka terbaru menunjukkan populasi kanguru di Australia berada di antara 35 hingga 50 juta ekor.[9][10] Pada tahun 2002, jumlah kanguru yang diizinkan untuk diburu meningkat dari 5.5 juta hingga 7 juta dalam setahun.[11] Aktivis hak hewan menentang perburuan ini, tetapi petani Australia mendukungnya karena kanguru dapat menjadi gangguan bagi usaha pertanian,[12] terutama karena menempati lahan penggembalaan yang biasa digunakan untuk menggembalakan sapi.[13] Pada tahun 2007, kuota perburuan kanguru menurun menjadi 3.5 juta ekor.[14]

Kangguru hanya diizinkan untuk diburu oleh pemburu yang memiliki lisensi dan mematuhi kode etik yang ketat. Daging yang diekspor harus melalui inspeksi oleh Australian Quarantine and Inspection Service (AQIS).[3][9]

Produk

sunting

Kangguru merupakan sumber protein utama suku aborigin Australia. Daging kangguru memiliki kandungan protein tinggi dan lemak yang rendah. Kandungan asam linoleat terkonjugasi juga cenderung tinggi dan terkait dengan manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari daging ini, termasuk anti karsinogenik, anti diabetes, dan mencegah obesitas.[3][9][15]

Kangguru menjadi legal dikonsumsi di Australia Selatan sejak tahun 1980. Di negara bagian lain baru dilegalisasi tahun 1993.[16] Survei pada tahun 2008 menemukan bahwa hanya 14.5 persen warga australia yang memakan daging kangguru stidaknya empat kali dalam setahun.[17] Potongan daging yang tersedia diantaranya dalam bentuk fillet, bistik, daging cincang, dan sosis.[3][18] Restoran Australia juga menyajikan daging kangguru.[19]

Pasar utama ekspor daging kangguru adalah Jerman dan Prancis.[16] Daging ini juga dijual di Inggris.[18]

Daging ini selain untuk konsumsi manusia juga dijadikan makanan hewan peliharaan.[16] Peternakan kangguru telah hadir dan diyakini lebih ramah lingkungan dibandingkan peternakan sapi, serta lebih tahan terhadap kekeringan.[3] Namun secara ekonomi, peternakan kangguru kurang diminati karena biaya awal yang tinggi dan tidak mampu bersaing dengan harga daging kangguru hasil buruan.[20]

Referensi

sunting
  1. ^ "Background information Commercial kangaroo and wallaby harvest quotas" (pdf - 5 -ages). Australian Government: Department of the Environment and Heritage. April 2010. Diakses tanggal 2011-01-23. 
  2. ^ "Eat kangaroo to 'save the planet'". BBC News. 9 August 2008. Diakses tanggal 2008-10-23. 
  3. ^ a b c d e Dow, Steve (2007-09-26). "An industry that's under the gun". Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 2008-08-19. 
  4. ^ "Kangaroo Biology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-29. Diakses tanggal 2014-04-17. 
  5. ^ "SaveTheKangaroo.com". SaveTheKangaroo.com. Diakses tanggal 2009-06-23. 
  6. ^ Using kangaroos adaptations to produce low-emission meat | Australian Wildlife Services
  7. ^ The kangaroo industry - ecologists and conservationists http://www.kangaroo-industry.asn.au/media/sci_list.html Diarsipkan 2008-07-22 di Wayback Machine.
  8. ^ Pople, Tony (August 1999). Commercial Harvesting of Kangaroos in Australia. Department of Zoology, The University of Queensland for Environment Australia. Diakses tanggal 2008-10-23. 
  9. ^ a b c "Kangaroo meat - health secret revealed" (Siaran pers). Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO). 2004-04-23.  "Salinan arsip". Archived from the original on 2007-03-18. Diakses tanggal 2014-04-17. 
  10. ^ "Factsheet: Australian Wildlife 2". Yptenc.org.uk. 2009-05-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-15. Diakses tanggal 2009-06-23. 
  11. ^ "Kangaroo cull targets millions". BBC News. 2002-02-21. Diakses tanggal 2009-06-23. 
  12. ^ "Graziers call for mass kangaroo cull". Abc.net.au. 2002-08-06. Diakses tanggal 2009-06-23. 
  13. ^ Conservation Benefit from Harvesting Kangaroos: Status Report at the Start of a New Millennium - A Paper to Stimulate Discussion and Research - UQ eSpace
  14. ^ "Animal groups plan kangaroo campaign". Sydney Morning Herald (AAP). 2008-06-17. Diakses tanggal 2008-08-19. 
  15. ^ Sinclair, A.J.; O'Dea, K; Dunstan, G; Ireland, P D; Niall, M (1987). "Effects on plasma lipids and fatty acid composition of very low fat diets enriched with fish or kangaroo meat". 1987 Jul; 22(7). originally published Lipids; abstract republished by International Bibliographic Information on Dietary Supplements database (US Govt: National Institutes of Health/Office of Dietary Supplements and the National Agricultural Library/Agricultural Research Service/Food and Nutrition Information Center): 523–9. Diarsipkan dari versi asli (Truncated abstract of article only) tanggal 2009-04-11. Diakses tanggal 2008-08-19. 
  16. ^ a b c Collins, Fiona (2008-02-22). "Kangaroo meets booming export demand". Agribusiness Channel. Investor TV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-20. Diakses tanggal 2008-08-18. 
  17. ^ Ratcliff, Carli (15 October 2008). "Kanga who?". SBS Food. Special Broadcasting Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-24. Diakses tanggal 2008-10-23. 
  18. ^ a b Benn, Matthew (2005-09-04). "Kangaroo meat exports jump even as drought culls supply". The Sun-Herald. Diakses tanggal 2008-08-21. 
  19. ^ Rebecca Levingston (10 February 2010). "Kangatarianism - roo stew?". ABC Brisbane. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-31. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  20. ^ Shepherd, NC (1983). "The feasibility of farming kangaroos". The Australian Rangeland Journal. 5 (1): 35–44. doi:10.1071/RJ9830035. Diakses tanggal 2008-08-20. 

Pranala luar

sunting