Unduh PDFUnduh PDF

Siapa pun yang pernah membawa kucing peliharaan ke dokter hewan mungkin mendapat instruksi untuk memberikan obat-obatan di rumah. Namun, instruksi untuk menyuntikkan obat terkadang membuat pemilik kucing khawatir. Beberapa obat diberikan dalam bentuk pil, tetapi obat lainnya, seperti insulin, harus diberikan melalui suntikan.[1] Istilah teknis untuk kategori obat-obatan ini disebut obat subkutan, artinya adalah obat yang diberikan di bawah (sub-) kulit (kutan).[2] Beberapa obat subkutan dapat diberikan langsung di bawah kulit, sedangkan beberapa obat lainnya harus disuntikkan ke otot (disebut injeksi intramuskular) dan lokasi injeksinya akan menentukan cara Anda memberikan obat. Mengetahui cara aman memasukkan obat subkutan ke kucing Anda dapat membantu mengurangi tingkat stres dan membuat kucing tetap sehat dan bahagia.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyiapkan Kucing yang akan Disuntik

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pastikan kucing Anda terhidrasi.
    Jika Anda memasukkan injeksi subkutan ke kucing, sangat dianjurkan untuk menjaga kucing tetap terhidrasi sebelum dan setelah disuntik. Jika kucing Anda mengalami dehidrasi, obat yang Anda gunakan mungkin tidak akan diserap sempurna. Hal ini tidak menjadi masalah bagi kucing yang sehat, tetapi jika kucing mengalami dehidrasi, Anda harus berbincang dengan dokter hewan untuk menjaganya tetap terhidrasi.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tentukan di mana Anda hendak menyuntik kucing.
    Anda dapat menahan kucing di pangkuan untuk menenangkannya saat hendak disuntik, tetapi hal ini akan memperbesar peluang kucing untuk mencakar atau melukai Anda, serta membuatnya mengasosiasikan pangkuan Anda dengan suntikan. Jika Anda memutuskan untuk menahan kucing di pangkuan, sebaiknya alasi kaki Anda dengan handuk tebal. Namun, lokasi terbaik untuk memberi suntikan adalah di permukaan datar, seperti meja.[3]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pilihlah area suntikan yang tepat.
    Lokasi suntikan sangat bervariasi, tergantung apakah Anda hendak memberikan injeksi subkutan simpel atau injeksi intramuskular. Namun, terlepas dari parameternya, memberikan suntikan kepada kucing di lokasi yang sama berkali-kali tidak baik untuk kucing Anda. Hal ini karena tubuh kucing butuh waktu selama enam sampai delapan jam untuk menyerap cairan yang disuntikkan. Memberi terlalu banyak obat di satu titik sebelum terserap tubuh dapat menyebabkan penumpukan cairan yang disebut edema. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada kucing dan mencegah obat memberi efek yang diharapkan di tubuh kucing Anda.
    • Anda harusnya bisa menyuntikkan lima sampai sepuluh mililiter obat per pon berat tubuh (sekitar 10 sampai 20 ml obat per kg berat badan) sebelum perlu memilih lokasi penyuntikan yang baru.
    • Periksa kucing untuk memastikan injeksi cairan dapat terserap dengan baik. Anda bisa melakukan ini dengan meraba area suntikan, serta perut di bawah titik suntikan, karena cairan cenderung menggenang di bagian bawah tubuh kucing.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gosok area injeksi dengan kapas beralkohol.
    Kebanyakan kucing tidak membutuhkan langkah ini kecuali jika ia memiliki sistem imun yang buruk. Namun, membunuh bakteri bukan satu-satunya manfaat kapas beralkohol; alkohol gosok juga bisa membantu meratakan bulu tebal sehingga Anda lebih mudah melihat kulit saat hendak memberi suntikan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Gunakan makanan sebagai pengalihan.
    Sebelum memberi suntikan, berikan kucing camilan kesukaannya, seperti makanan kalengan atau tuna. Saat ia mulai makan, cubit kulit yang hendak disuntik. Setelah sekitar lima detik, berhentilah mencubit dan singkirkan makanan kucing. Kembalikan makanan, lalu cubit sedikit lebih keras. Ulangi sampai kucing tidak terganggu saat dicubit dan tetap fokus pada makanan. Cara ini akan membantunya bersiap untuk disuntik dan mengurangi rasa sakit dan stres yang ia alami saat Anda memberikan suntikan.[4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memberikan Suntikan Subkutan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Carilah area kulit yang kendur.
    Pada umumnya, area kulit kucing di antara leher dan punggung adalah bagian yang paling kendur dan fleksibel. Cubit perlahan kulit yang kendur dan tahan dengan jempol dan telunjuk sambil mengalihkan perhatiannya dengan makanan kucing. Hal ini disebut teknik “tenting” karena mirip dengan tent anak anjing (juga dikenal dengan istilah shelter-half).
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tusukkan jarum suntik.
    Setelah memegang kulit yang kendur dengan jemari, Anda akan melihat area kulit sempit di antara jempol dan telunjuk. Masukkan jarum ke area kulit tersebut.
    • Jarum tersebut harus diposisikan paralel dengan kulit di punggung kucing. Memiringkan jarum dapat membuat benda tersebut menembus kulit dan menusuk jari Anda.
    • Jangan memosisikan jempol di atas pompa suntikan sampai Anda yakin posisi jarum sudah benar. Menahan pompa sambil memasukkan jarum dapat menyebabkan injeksi prematur, terutama jika si kucing bergerak atau Anda salah menusukkan jarum.[5]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tarik pompa sebelum menyuntik.
    Sebelum menyuntikkan obat, sangat penting untuk menarik sedikit jari dari pompa suntikan. Cara ini dapat memastikan bahwa Anda menyuntikkan obat di area yang tepat.
    • Jika darah masuk ke jarum saat Anda menarik pompa suntikan, hal tersebut terjadi karena Anda menusuk pembuluh darah. Anda harus menarik jarum dan mencoba lagi di area lain.
    • Jika gelembung udara masuk ke jarum, hal tersebut berarti bahwa Anda sudah menusuk melebihi area kulit yang dicubit dan menarik udara dari luar. Anda perlu melepas jarum dan mencoba lagi di area kulit lainnya.
    • Jika tidak ada darah atau gelembung udara yang masuk ke jarum, Anda sudah menusuk di area yang benar dan bisa melanjutkan proses injeksi.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Suntikan obat.
    Pastikan Anda menyuntikkan seluruh obat di dalam jarum suntik. Setelah jarum suntik kosong, lepaskan jarum secara perlahan sambil menggerakkannya ke arah yang sama seperti saat memasukkan jarum.[6]
    • Tahan jarum suntik di antara telunjuk dan jari tengah, dan gunakan jempol (di tangan yang sama) untuk menekan pompa suntikan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Pastikan tidak ada pendarahan atau kebocoran.
    Setelah selesai menyuntik kucing, Anda perlu memeriksa area yang disuntik untuk mencari darah atau obat yang bocor ke luar. Jika ada pendarahan atau obat yang keluar, pakailah kapas bersih atau tisu untuk menekan area tersebut sampai pendarahannya berhenti. Hal ini harusnya hanya memakan waktu sekitar satu menit atau lebih, tetapi bisa saja butuh waktu lebih lama apabila kucing terus bergerak.[7]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Buang jarum bekas dengan aman.
    Jangan membuat jarum suntik bekas ke tempat sampah di rumah karena jarum suntik dianggap sebagai limbah medis. Hubungi dokter hewan untuk mencari tahu apakah ia dapat membantu mengumpulkan jarum bekas untuk dibuang. Jangan pernah memasukkan jarum tanpa penutup ke tempat sampah karena bisa menyebabkan luka atau infeksi pada tukang sampah atau siapa pun yang mengurus sampah Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memberikan Suntikan Intramuskular

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tentukan area suntikan.
    Dokter hewan dapat memberikan instruksi spesifik untuk mencari area yang hendak disuntikkan obat intramuskular dan Anda harus mengikuti instruksi tersebut dengan cermat. Sebagai aturan umum, kebanyakan dokter hewan merekomendasikan suntikan intramuskular di area otot kuadrisep (otot kranial paha) atau otot epaksial tulang belakang (otot dorsal di sepanjang tulang belakang).[8]
    • Pastikan Anda sangat berhati-hati saat memberikan suntikan intramuskular. Jarum yang ditusukkan di lokasi yang salah dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf kucing Anda.[9] Karena alasan ini, sebaiknya ikutilah instruksi yang diberikan oleh dokter hewan. Jika ada instruksi yang kurang jelas, atau jika Anda tidak bisa menemukan area suntik yang tepat, hubungi atau kunjungi dokter hewan untuk meminta arahan secara lebih detail.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tusukkan jarum.
    Jarum harus diposisikan di antara sudut 45 dan 90 derajat, tergantung titik yang dipilih untuk menyuntikkan obat.[10] Anda mungkin dapat terbantu dengan meluruskan otot kucing agar tidak terus bergerak dan memastikan jarum masuk ke otot dengan benar.
    • Pastikan Anda memasukkan jarum dengan sudut yang benar sesuai arahan dokter hewan. Memasukkan jarum terlalu dangkal dapat menghalangi suntikan masuk ke kedalaman yang diinginkan hingga gagal menembus otot.[11]
    • Jangan meletakkan jempol Anda di atas pompa jarum sampai yakin bahwa jarum telah dimasukkan dengan baik. Menyentuh pompa saat memasukkan jarum dapat berujung pada suntikan prematur apabila kucing bergerak atau jarum tersebut salah dimasukkan.[12]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tarik pompa sebelum menyuntik.
    Sama seperti prosedur injeksi subkutan, Anda perlu menarik pompa sedikit sebelum menyuntikkan obat. Gelembung udara harusnya tidak menjadi masalah untuk suntikan intramuskular, tetapi jika ada darah yang terlihat, Anda perlu mencabut jarum dan mencoba lagi karena hal ini menunjukkan bahwa ada pembuluh darah yang tertusuk.[13]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Suntikkan obat.
    Sangat penting untuk memastikan seluruh obat sudah disuntikkan. Setelah suntikan tampak kosong, tarik jarum ke arah yang sama seperti saat memasukkannya.[14]
    • Saat menahan jarum dengan telunjuk dan jari tengah, pakailah jempol (di tangan yang sama) untuk menekan pompa suntikan.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Pastikan tidak ada pendarahan atau kebocoran.
    Setelah selesai menyuntik kucing, Anda perlu memeriksa area yang disuntik untuk mencari darah atau obat yang bocor ke luar. Jika ada pendarahan atau obat yang keluar, pakailah kapas bersih atau tisu untuk menekan area tersebut sampai pendarahannya berhenti. Hal ini harusnya hanya memakan waktu sekitar satu menit atau lebih apabila Anda memberi tekanan yang cukup.[15]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Buang jarum suntik dengan benar.
    Jarum suntik bekas dianggap sebagai limbah medis sehingga tidak boleh dibuang di tempat sampah biasa atau dibuang tanpa penutup. Bertanyalah ke dokter hewan terdekat untuk mencari tahu apakah ia mau menerima titipan jarum bekas untuk dibuang.
    Iklan

Tips

  • Cara terbaik untuk menutup kembali ujung jarum adalah dengan meletakkan penutupnya di atas tanah atau meja, lalu menusukkan jarum ke penutup tersebut. Cara ini dapat mencegah Anda melukai diri sendiri saat melakukannya.
  • Ingat, jika Anda tidak cukup percaya diri untuk menyuntik kucing, Anda bisa meminta bantuan dokter hewan terdekat.
  • Siapkan jarum sebelum Anda siap menahan kucing di tempatnya. Letakkan jarum di dekat meja atau area kerja agar Anda bisa meraihnya dengan mudah saat sudah siap.
  • Jangan memarahi kucing karena sulit diatur. Ingat, kucing tidak tahu Anda sedang membantunya. Tenangkan ia dan bicaralah dengan nada yang tenang; saat sudah selesai, kucing mungkin akan kabur, tetapi berilah mereka waktu.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda memberikan injeksi insulin, pastikan Anda tidak mengocok suntikan sebelum mengeluarkan obat. Namun, gulingkan benda tersebut di kedua telapak tangan Anda untuk membuatnya aktif dan hangat.
  • Jika kucing mencoba kabur, apa pun yang Anda lakukan, JANGAN biarkan ia kabur saat jarum masih menempel di kulit. Hal ini bisa menyebabkan luka apabila jatuh atau si kucing mencoba melepasnya.
  • Berhati-hatilah saat memegang suntikan. Memegang suntikan dengan salah dapat membuat Anda tertusuk atau menyuntikkan obat ke tangan.
  • Pastikan Anda membuang jarum yang sudah dipakai dengan baik. Tanyakan kepada dokter hewan apakah ia dapat menampung jarum bekas untuk dibuang. Jangan pernah membuang jarum suntik tanpa penutup ke tempat sampah karena bisa menyebabkan cedera dan infeksi pada orang yang menangani atau mengumpulkan sampah.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Jarum bersih yang belum dipakai
  • Obat
  • Kapas bersih
  • Alkohol gosok
  • Makanan kucing di piring kecil

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Natalie Punt, DVM
Disusun bersama :
Dokter Hewan
Artikel ini disusun bersama Natalie Punt, DVM. Dr. Natalie Punt adalah Dokter Hewan dan Pendiri sekaligus CEO of mPet. Dia spesialis pengobatan umum dan darurat hewan berukuran kecil dan ekonomi praktik veteriner. Dr. Punt meraih gelar BS dalam Biokimia dan Biologi Molekuler dari The University of California, Davis, gelar MS dalam Biokimia dari The University at Buffalo, dan gelar DVM dari Western University of Health Sciences. Artikel ini telah dilihat 22.870 kali.
Daftar kategori: Kucing
Halaman ini telah diakses sebanyak 22.870 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan