Cara Membuat Kucing Berhenti Menyerang Anak Kucing

Unduh PDFUnduh PDF

Mengadopsi anak kucing adalah perbuatan yang mulia, tetapi kucing yang sudah Anda pelihara sejak lama mungkin tidak akan berpikir demikian. Kucing adalah hewan yang teritorial sehingga normal baginya untuk bersifat agresif terhadap kucing lain. Akan tetapi, Anda perlu segera menangani perilaku ini agar seluruh kucing Anda dapat hidup bersamaan dengan tenang. Apabila kucing sering menyerang atau mengusik anak kucing, terdapat beberapa cara untuk membuatnya berhenti. Apabila kucing tetap mengganggu anak kucing, Anda mungkin perlu memisahkan dan memperkenalkan keduanya secara perlahan. Setelah beberapa minggu atau bulan, kedua kucing Anda akan hidup berdampingan dengan tenang.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami dan Menangani Penyebabnya

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Periksakan kucing ke dokter hewan untuk mengetahui penyebab keagresifannya.
    Walaupun kucing adalah hewan yang teritorial, ia akan cenderung lebih sering menyerang kucing lain apabila ia sedang mengidap gangguan kesehatan tertentu. Bawalah kucing ke klinik hewan agar dokter dapat memeriksa kondisi kesehatan kucing. Apabila kucing mengidap gangguan kesehatan tertentu, dokter akan meresepkan obat untuk menyembuhkan kucing.[1]
    • Beberapa penyakit yang dapat membuat kucing lebih agresif adalah hipertiroidisme, osteoarthritis, penyakit mulut, dan gangguan pada sistem saraf.
    • Apabila kucing tidak mengidap penyakit apa pun, sikap teritorial kucing mungkin disebabkan oleh lingkungan di sekitarnya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sediakan makanan, kotak kotoran, dan mainan untuk masing-masing kucing.
    Sediakan mangkuk makanan serta kotak kotoran untuk setiap kucing yang ada di rumah Anda. Tempatkan mangkuk dan kotak kotoran di ruangan terpisah agar kedua kucing tidak saling berpapasan saat makan atau buang air. Selain itu, sediakan mainan yang cukup untuk masing-masing kucing agar keduanya tidak saling berebut saat bermain.[2]
    • Sebagai contoh, apabila Anda memelihara 1 kucing dewasa dan 1 anak kucing, sediakan 3 mangkuk makan di ruangan yang berbeda.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Adang tempat yang biasa digunakan kucing untuk bersembunyi sebelum menyerang.
    Kucing seringkali menyergap kucing lain dari tempatnya bersembunyi. Akan tetapi, anak kucing mungkin belum terbiasa dengan perilaku ini. Oleh sebab itu, tempatkan beberapa benda di tempat bersembunyi kucing. Anda juga bisa menempatkan penghalang sehingga kucing tidak bisa mengakses tempat bersembunyinya. Pilihlah benda-benda yang bentuknya tidak biasa agar kucing tidak dapat bersembunyi di baliknya.[3]
    • Sebagai contoh, apabila kucing sering bersembunyi di bawah tempat tidur, Anda bisa menempatkan benda-benda di sekitarnya agar kucing tidak bisa bersembunyi di bawahnya.

    Peringatan: Jangan menghadang seluruh tempat bersembunyi kucing. Kucing membutuhkan tempat bersembunyi saat ia merasa stres.

  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Batasi akses kucing terhadap dunia luar apabila ia menjadi agresif saat melihat hewan lain.
    Ketika melihat hewan di luar rumah, kucing mungkin akan menjadi stres sehingga menyerang anak kucing. Oleh sebab itu, tutup tirai jendela atau tempatkan penghalang agar kucing tidak bisa melihat ke luar. Pastikan kucing tidak menyelinap ke belakang tirai atau membukanya untuk melihat ke luar. Sebagai alternatif, Anda mungkin perlu mengganti tirai dengan yang lebih tebal atau menutup jendela dengan penghalang.[4]
    • Sebagai alternatif, Anda juga bisa memasang vitrase yang cukup tebal untuk menghalangi pandangan kucing tanpa mengurangi cahaya yang masuk.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jauhi kucing saat ia menarik perhatian Anda dengan menjadi agresif.
    Kucing mungkin akan cemburu dan menjadi agresif saat Anda menghabiskan waktu bersama anak kucing lain. Ketika kucing menghampiri Anda, perhatikan apakah pupilnya membesar, tubuhnya menegang, atau ekornya bergoyang. Apabila kucing melakukan ini, berdirilah dan tinggalkan ruangan secepat mungkin. Ini dilakukan agar kucing menyadari bahwa perbuatannya itu tidak baik.[5]
    • Apabila Anda menunggu terlalu lama, kucing mungkin akan terpancing untuk menyerang anak kucing, bahkan ketika Anda sudah meninggalkan ruangan.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Kebiri kucing untuk mengurangi sifat agresifnya.
    Kucing yang belum dikebiri cenderung lebih agresif daripada yang sudah dikebiri karena hormonnya cukup tinggi. Bawalah kucing ke klinik hewan untuk dikebiri. Pastikan kucing sudah benar-benar pulih sebelum dibiarkan berinteraksi dengan anak kucing.[6]
    • Kucing bisa dikebiri setelah berusia 4 bulan.[7]
    • Tempatkan kucing di ruangan yang berbeda selama 12 jam pascaoperasi karena baunya mungkin dapat membuat kucing lain lebih agresif.[8]
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memperkenalkan Kucing dengan Anak Kucing

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pisahkan kedua kucing di ruangan yang berbeda.
    Ketika membawa anak kucing baru ke rumah atau kucing terus-menerus menyerang anak kucing, pisahkan keduanya di ruangan yang berbeda agar tidak bisa saling bertemu. Sediakan mangkuk makan dan minum, kotak kotoran, dan mainan untuk masing-masing kucing agar keduanya tidak saling berebut. Jangan biarkan kedua kucing berada di ruangan yang sama agar tidak berkelahi.[9]
    • Tidak apa-apa apabila keduanya dapat mendengar suara atau mencium bau masing-masing. Ini dapat membuat keduanya lebih terbiasa dengan keberadaan satu sama lain.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Beri makan kedua kucing di pintu yang sama secara berlawanan.
    Tempatkan mangkuk makan di kedua sisi pintu secara berlawanan agar kedua kucing dapat makan secara berdekatan. Walaupun tidak bisa melihat satu sama lain, kedua kucing akan lebih terbiasa untuk saling berdekatan saat waktu makan tiba.[10]
    • Apabila berperilaku baik saat makan di dekat pintu, beri keduanya imbalan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Perkenalkan kedua kucing secara langsung setelah 1 minggu.
    Pastikan keduanya sedang rileks, misalnya saat baru saja makan atau bermain. Tempatkan anak kucing ke dalam kandang lalu biarkan kucing untuk masuk ke dalam ruangan. Biarkan kucing menjelajah di sekitar kandang anak kucing. Saat keduanya makin nyaman dengan keberadaan satu sama lain, pindahkan kandang anak kucing ke ruangan berbeda setelah beberapa hari. Ini dilakukan agar kucing makin terbiasa dengan keberadaan anak kucing di dalam rumah.[11]
    • Apabila anak kucing ketakutan, alihkan perhatiannya dengan makanan saat kucing sedang menjelajahi area di sekitarnya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Biarkan keduanya berinteraksi saat sedang tenang.
    Awasi kedua kucing saat sedang berinteraksi agar tidak berkelahi. Buka pintu kandang dan biarkan anak kucing beraktivitas di sekitar kucing untuk melihat bagaimana keduanya berperilaku di sekitar satu sama lain. Beri kedua kucing imbalan dan kudapan apabila berperilaku baik saat saling berdekatan.[12]
    • Apabila kucing kembali menyerang anak kucing, pisahkan keduanya selama 1-2 hari sebelum diperkenalkan lagi.[13]

    Variasi: Berkonsultasilah dengan dokter hewan atau pelatih kucing apabila kucing tetap bersikap agresif. Kucing mungkin perlu diresepkan obat yang dapat menenangkannya. Akan tetapi, obat penenang perlu didukung dengan lingkungan yang optimal agar dapat bekerja dengan maksimal.[14]

Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memisahkan Kucing yang Berkelahi

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Amati kucing yang mendesis atau mengeong.
    Tidak apa-apa untuk membiarkan kedua kucing pura-pura berkelahi karena ini dapat membuat keduanya makin dekat. Selama keduanya memiliki waktu untuk beristirahat, Anda tidak perlu khawatir. Akan tetapi, apabila kucing mendesis, mengeong, atau mencakar, keduanya mungkin sedang benar-benar berkelahi.[15]
    • Apabila pupil kucing melebar, kumisnya menonjol ke luar, dan telinganya tertarik ke belakang, ia akan menjadi agresif.[16]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Alihkan perhatian kucing dengan suara bising.
    Ketika kucing berkelahi, Anda dapat menepuk tangan, menyebut nama kucing, atau mendesis ke arahnya agar ia berhenti. Akan tetapi, jangan lakukan terlalu berlebihan karena kucing mungkin akan menjadi stres atau takut terhadap Anda. Setelah Anda membuat suara bising, perhatian kucing akan tertuju kepada Anda.[17]
    • Anda juga bisa melemparkan mainan atau handuk ke arahnya apabila ia tidak teralihkan dengan suara bising.

    Peringatan: Jangan memisahkan kucing yang sedang berkelahi dengan tangan karena ia mungkin malah akan menyerang Anda.

  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Beri ruang untuknya agar ia lebih tenang.
    Menghukum kucing bukanlah cara yang baik untuk menghentikan perilaku buruknya. Selain itu, ini malah akan membuat kucing takut terhadap Anda.[18] Sebaiknya, berikan ruang dan biarkan ia menjauhi anak kucing. Jangan mencoba menenangkan kucing karena ia mungkin akan menjadi agresif kepada Anda.[19]
    • Apabila Anda menghukum kucing, ia mungkin akan mencoba menyerang Anda untuk melindungi dirinya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Periksa kucing yang terluka.
    Setelah kedua kucing berhenti berkelahi dan lebih tenang, raba tubuhnya untuk memeriksa adanya luka. Luka cakar kecil bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda juga perlu mengenali luka atau gigitan yang serius. Apabila luka yang diderita kucing cukup serius, segera bawa kucing ke dokter hewan.[20]
    • Luka dalam mungkin terlihat tidak terlalu serius, tetapi terdapat bakteri di dalamnya yang bisa menyebabkan infeksi.

Tips

  • Walaupun tinggal di rumah yang sama, kucing mungkin tetap tidak ingin berteman dengan satu sama lain. Jangan memaksa keduanya untuk berinteraksi apabila sedang agresif atau cemas.[21]

Peringatan

  • Beberapa kucing tidak akan bisa diajak hidup bersama. Apabila kucing tetap menyerang anak kucing, Anda mungkin perlu memisahkan keduanya secara permanen.[22]
  • Jangan biarkan kucing berkelahi tanpa pengawasan. Kucing akan terus berkelahi hingga salah satu di antaranya terluka.[23]

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Rita Reimers
Disusun bersama :
Pakar Perilaku Kucing
Artikel ini disusun bersama Rita Reimers. Rita Reimers adalah Pakar Perilaku Kucing dan Mitra Pendiri Cat Behavior Alliance, layanan konsultasi perilaku kucing. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai pemilik sejumlah kucing dan pekerja penyelamat kucing, Rita mengkhususkan diri dalam membantu orang lebih memahami kucing dan menemukan solusi untuk masalah perilakunya. Dia meraih gelar BS dalam Ilmu Komputer dan Manajemen Hubungan Personal dan menuntut ilmu di Animal Behavior College. Rita turut mengampu acara di Pet Life Radio, “19 Cats and Counting,” dan menjadi pembawa acara serial YouTube, “Let’s Talk Cats.” Dia juga salah satu penulis blog perilaku kucing, "Kitty Korner" untuk Litter Genie. Rita juga menulis “A New Cattitude” untuk Catster Magazine, dan merupakan kontributor be.Chewy.com. Dia adalah anggota pendukung International Association of Animal Behaviorists (IAABC).
Daftar kategori: Kucing
Halaman ini telah diakses sebanyak 855 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?