Unduh PDFUnduh PDF

Kutipan sumber informasi diperlukan untuk menghormati penulis yang karyanya Anda gunakan, mengarahkan pembaca ke sumber-sumber informasi yang Anda pakai, dan menunjukkan lingkup penelitian Anda. Walaupun Catatan Akhir lebih jarang digunakan dalam artikel akademis dibandingkan kutipan dalam teks atau Catatan Kaki, Catatan Akhir cukup lazim digunakan untuk buku karena Catatan Akhir akan menghasilkan halaman yang terlihat bersih. Dasar-dasar pembuatan Catatan Akhir selalu sama -nomor di dalam teks mewakili catatan dengan nomor yang sama di akhir dokumen- tetapi, ada beberapa perbedaan kecil tergantung pada gaya kutip yang Anda gunakan: Chicago atau MLA (Modern Language Association).

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memasukkan Catatan Akhir

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Gunakan Catatan Akhir untuk mengutip sumber informasi.
    Jika informasi atau kutipan kalimat yang Anda tulis di dalam artikel ilmiah berasal dari sumber tertentu, Anda harus memberi informasi kepada pembaca tentang sumber yang Anda gunakan. Hal ini dilakukan karena berbagai alasan:[1]
    • Untuk menghindari plagiarisme (secara sengaja atau tidak menggunakan ide atau hasil karya orang lain tanpa menyebutkannya), Anda harus memberikan informasi tentang sumber ide atau materi yang Anda gunakan. Jika Anda seorang siswa, melakukan plagiarisme bisa membuat Anda dihukum. Jika Anda akademisi atau praktisi profesional, plagiarisme akan membuat manuskrip Anda ditolak dan Anda pun bisa dihukum.[2] Bahkan, ada orang yang dicopot gelar kesarjanaannya akibat ketahuan melakukan plagiarisme.[3]
    • Supaya pembaca dapat memeriksa karya Anda. Kutipan yang baik memungkinkan para pembaca untuk mencari kalimat dan ide yang Anda pakai dalam konteks agar mereka dapat menilai apakah mereka setuju dengan interpretasi Anda.[4]
    • Untuk memberi informasi lebih lanjut. Dengan membaca Catatan Akhir, pembaca yang tertarik dengan topik yang Anda tulis dapat menemukan informasi tambahan tentang topik tersebut.
    • Untuk menunjukkan bahwa Anda telah mempertimbangkan berbagai macam sumber informasi. Catatan akhir memberi informasi kepada pembaca bahwa Anda telah mempertimbangkan seluruh pendapat utama tentang topik yang Anda bahas. Jika Anda ternyata belum mempertimbangkan pendapat-pendapat penting tentang topik tersebut, pembaca dapat mengetahui pendapat mana yang Anda abaikan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Catat sumber informasi yang Anda gunakan sembari melakukan penelitian.
    Anda harus mengutip dengan tepat. Jadi, catat informasi-informasi penting, antara lain:[5]
    • Nomor halaman
    • Nama penulis, dan nama editor serta penerjemah
    • Judul buku, tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
    • Judul artikel, nama terbitan berkala, nomor volume dan seri, dan tanggal publikasi
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tulis Catatan Akhir di bagian akhir artikel Anda.
    Sistem lain menggunakan kutipan di dalam teks atau Catatan Kaki. Catatan Akhir dikumpulkan dalam satu bagian terpisah dan diberi judul “Catatan” di akhir artikel Anda. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan sistem ini:
    • Mengumpulkan catatan kutipan di bagian akhir akan membuat halaman terlihat bersih. Inilah alasan kenapa Catatan Akhir sering digunakan di dalam penulisan buku.
    • Mengumpulkan catatan kutipan di satu tempat yang sama membuat pembaca mampu mencernanya secara keseluruhan.
    • Namun, dengan meletakkan seluruh kutipan di bagian akhir, pembaca harus membolak-balik halaman jika mereka ingin mencari informasi tertentu. Hal ini bisa terasa menjengkelkan.
    • Catatan Akhir bisa memberi kesan bahwa Anda berusaha menyembunyikan kutipan Anda.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tulis nomor kutipan di dalam teks untuk mereferensi Catatan Akhir Anda.
    Anda sebaiknya menuliskan nomor superskrip segera setelah Anda menggunakan hasil karya orang lain. Nomor yang sama akan muncul di bagian Catatan Akhir di akhir artikel Anda sehingga pembaca tahu letak referensi yang Anda gunakan.[6]
    • Nomor catatan harus dituliskan setelah tanda baca. Jangan meletakkan nomor catatan sebelum tanda titik, koma, atau tanda tanya.
    • Nomor catatan harus berurutan di seluruh bagian artikel.
    • Di dalam buku, nomor catatan mungkin akan kembali ke angka satu di setiap bab. Dalam konteks ini, Catatan Akhir harus dibagi per bab.
    • Tuliskan nomor catatan di akhir klausa atau kalimat yang isinya Anda ambil dari hasil karya orang lain.[7] Contoh: "Menurut Hoskins dan Garrett, tes IQ sering kali problematik,1 tetapi menurut saya, tes ini masih bermanfaat di dalam lingkungan sekolah”.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Buatlah halaman Catatan Akhir yang terpisah.
    Catatan Akhir Anda harus dimulai di halaman baru dengan judul “Catatan” di bagian tengah atas. Setiap kutipan harus dimulai dengan nomor superskrip yang sama dengan nomor di dalam teks tempat materi digunakan.
    • Beri pias 1,3 cm (atau 5 spasi) dari margin kiri. Baris setelahnya (dalam satu referensi) harus sejajar dengan margin kiri halaman.
    • Gunakan bentuk kutipan yang sesuai dengan gaya kutip pilihan Anda.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Pilih program pengolah kata yang memasukkan Catatan dan membuat tautan otomatis ke halaman Catatan Akhir.
    Anda dapat memasukkan nomor superskrip dan bergulir ke bawah untuk menulis catatan secara manual. Namun, akan lebih mudah jika Anda menggunakan Fungsi Catatan Akhir dalam program pengolah kata. Pada Microsoft Word, Anda hanya perlu mengeklik “Insert” > “Insert Endnote” (atau “References” > “Insert Endnote”, tergantung versi yang Anda gunakan).[8][9] Sebuah angka akan otomatis disisipkan ke dalam teks di posisi kursor dan Anda akan dibawa ke halaman Catatan Akhir untuk memasukkan informasi kutipan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Gaya Chicago (Turabian)

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Gunakan Chicago untuk topik sejarah atau terkadang dalam bidang sastra dan seni.
    Gaya Chicago juga disebut dengan Turabian yang diambil dari nama pembuat panduan gaya tersebut di Universitas Chicago: Kate Turabian. Gaya ini adalah satu-satunya gaya yang digunakan oleh para sejarawan.
    • Gaya Chicago menggunakan Catatan Akhir (atau Catatan Kaki) untuk mengutip sumber informasi dan tidak menggunakan kutipan dalam teks.[10] Ini adalah perbedaan utamanya dengan gaya MLA yang menggunakan kutipan dalam teks.
    • Menggunakan gaya Chicago, sebaiknya Anda selalu menulis nama penulis dan judul, tidak hanya nama penulis, di kutipan selanjutnya setelah kutipan lengkap yang pertama.
    • Menggunakan gaya Chicago, Bibliografi umumnya mengikuti Catatan Akhir. Bibliografi menyediakan daftar seluruh sumber informasi secara alfabetis berdasarkan nama akhir penulis. Anda harus menambahkan satu entri ke dalamnya setiap kali Anda membuat catatan. Format bibliografi sedikit berbeda dari Catatan Akhir. Lihat http://www.chicagomanualofstyle.org/tools_citationguide.html untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Berikan informasi lengkap pertama kali Anda mengutip hasil karya orang lain.
    Informasi yang dibutuhkan tergantung pada tipe sumber informasi.[11]
    • Buku (penulis) – Nama Pertama dan Nama Keluarga Penulis, Judul (Tempat Terbit: Penerbit, Tanggal terbit), nomor halaman.
    • Buku (editor) – Nama Pertama dan Nama Keluarga Penulis, ed., Judul (Tempat Terbit: Penerbit, Tanggal terbit), nomor halaman.
    • Artikel Jurnal – Nama Pertama dan Nama Keluarga Penulis “Judul Artikel,” Judul Jurnal Volume (Tahun): nomor halaman.
    • Koran – Nama Pertama dan Nama Keluarga Penulis, “Judul Artikel,” Judul Koran, tanggal, nomor halaman.
    • Untuk seluruh jenis sumber informasi, jika ada dua atau tiga penulis, pisahkan nama mereka menggunakan koma. Jika ada lebih dari tiga penulis, tulis nama penulis pertama, koma, dan “et al”. untuk mewakili nama penulis-penulis yang lain.
    • Untuk melihat daftar lengkap jenis sumber informasi dan format yang tepat untuk tiap jenis informasi, lihat http://www.chicagomanualofstyle.org/tools_citationguide.html.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Hanya gunakan nama penulis, judul, dan nomor halaman jika Anda sudah mengutip informasi ini sebelumnya.
    Jika Anda telah mengutip informasi tertentu sebgelumnya, Anda tidak perlu menulis kutipan lengkap ketika Anda menggunakan informasi tersebut untuk kedua atau ketiga kalinya. Anda hanya perlu menuliskan:[12]
    • Nama akhir penulis, judul, nomor halaman. (Jika sumber bukan fiksi atau puisi, Anda dapat menggunakan bentuk pendek judul jika judul tersebut lebih dari empat kata.)[13]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tulis “ibid” jika Anda mengutip informasi yang sama dalam satu atau lebih catatan yang berurutan.
    Dalam kasus ini, Anda bahkan tidak perlu menulis nama penulis. Anda dapat mengganti seluruh informasi referensi menggunakan kata “ibid.”, kependekan ibidem, Bahasa Latin untuk “di tempat yang sama”.[14] Contoh, jika Anda mengutip Love in the Time of Cholera oleh Gabriel Garcia Marquez dua kali berturut-turut, tulis:
    • 1 Gabriel Garcia Marquez, Love in the Time of Cholera, penerj. Edith Grossman (London: Cape, 1988), 27-28.
    • 2 Ibid., 45.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Letakkan halaman Catatan sebelum Bibliografi.
    Jika Anda memiliki Apendiks, letakkan halaman Catatan setelah Apendiks. Gunakan spasi ganda seperti spasi yang Anda gunakan untuk menulis artikel.[15]
    • Dalam kasus tertentu, guru Anda mungkin meminta pemakaian spasi tunggal dan ada jarak antarentri. Jika ada yang belum jelas, tanyakan kepada guru Anda.[16]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Gaya MLA

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Gunakan MLA (Modern Language Association) dalam bidang seni liberal dan humaniora.
    Jika Anda menggunakan Catatan Kaki di dalam artikel tentang sastra, filsafat, agama, seni, atau musik, Anda biasanya akan diminta mengikuti gaya MLA.
    • MLA tidak merekomendasikan penggunaan Catatan Akhir. Anda harus menulis kutipan dalam teks jika Anda menggunakan gaya MLA, kecuali ada instruksi lain.[17]
    • Umumnya, selain Catatan Akhir, Anda tetap harus membuat halaman Daftar Pustaka.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Buat Catatan Akhir Bibliografi.
    Tipe Catatan Akhir MLA memperbolehkan Anda untuk menuliskan sumber informasi lain yang mungkin ingin dibaca pembaca. Hal ini bermanfaat jika Anda memiliki bacaan yang memuat informasi lebih lanjut tentang topik yang Anda diskusikan, tetapi tidak seluruhnya dapat Anda jelaskan di dalam artikel.[18]
    • Contoh, "Untuk diskusi lebih lanjut tentang fenomena ini, lihat juga King, 53; Norris, 175-185; dan Kozinsky, 299-318."
    • Contoh, "Beberapa penelitian lain juga tiba pada kesimpulan yang sama. Contoh, lihat juga Brown dan Spiers 24-50, Chappel 30-45, dan Philips 50-57."
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Buatlah Catatan Akhir Penjelas.
    Catatan Akhir ini memberikan informasi tambahan yang berhubungan erat dengan ide utama yang didiskusikan di dalam artikel. MLA merekomendasikan untuk tidak terlalu sering menggunakan tipe Catatan Akhir semacam ini.[19]
    • Contoh, "Walaupun tidak banyak diketahui, album musik Cookies oleh Wendy di tahun 1980 juga membahas ide tentang pertanian ramah lingkungan."
    • Contoh, "Johnson menyebutkan lagi tentang hal ini dalam sebuah konferensi di tahun 2013, tetapi dia menjelaskannya dengan lebih lemah pada saat itu."
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Letakkan halaman Catatan Akhir sebelum Daftar Pustaka.
    Dalam ketentuan MLA, letakkan Catatan Akhir tepat sebelum halaman Daftar Pustaka.[20]
    • Tik judul “Catatan” di tengah halaman. Jangan gunakan format atau tanda baca apa pun. Jika Anda mengetik menggunakan Bahasa Inggris dan Anda hanya mempunyai satu catatan, tik kata “Note” (bukan “Notes”).
    • Gunakan spasi ganda.
    Iklan

Tips

  • Gaya lain mungkin menggunakan Catatan Akhir juga, tetapi APA, yang umum digunakan dalam ilmu sosial, tidak menggunakannya.[21] Jika Anda menulis jurnal atau untuk penerbit tertentu yang memiliki panduan gaya sendiri, tanyakan kepada mereka tentang ketentuan pembuatan Catatan Akhir.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Megan Morgan, PhD
Disusun bersama :
PhD, Sastra Inggris
Artikel ini disusun bersama Megan Morgan, PhD. Megan Morgan adalah penasihat akademik program sarjana di School of Public & International Affairs, University of Georgia. Dia mendapatkan gelar PhD di bidang Sastra Inggris dari University of Georgia pada 2015. Artikel ini telah dilihat 8.481 kali.
Daftar kategori: Penulisan dan Tata Cetak
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.481 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan