Cara Membantu Anak Perempuan Memberikan Sampel Urine

Unduh PDFUnduh PDF

Sampel urine biasanya diperlukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami infeksi saluran kemih atau penyakit ginjal. Infeksi saluran dan kandung kemih sering menjangkiti anak-anak, jadi mengumpulkan sampel urine dan memeriksa keberadaan bakteri penting dilakukan.[1] Metode “clean-catch” (mengambil urine di tengah-tengah pengeluaran urine) paling baik diterapkan pada anak-anak yang lebih besar, yang bisa memahami bahwa mereka harus buang air kecil ke dalam cangkir. Untuk bayi yang belum bisa memahaminya atau belum bisa diajak berkomunikasi, metode “kantong spesimen” harus digunakan. Mendapatkan sampel urine yang tidak terkontaminasi dari seorang gadis kecil lebih sulit karena anatomi tubuhnya—Anda harus lebih tekun dalam proses membersihkan dan mengumpulkan urine. Sampel urine yang terkontaminasi menghasilkan tes positif palsu yang sering kali mengakibatkan pemberian antibiotik yang tidak perlu atau pengujian medis yang lebih invasif.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menggunakan Metode Clean-Catch

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Siapkan perlengkapan Anda.
    Jika putri Anda cukup besar untuk buang air kecil sambil duduk di toilet dan dapat memahami instruksi, cobalah metode clean-catch untuk mengumpulkan sampel urine. Anda membutuhkan cangkir spesimen steril untuk mengumpulkan urine, beberapa tisu basah antibakteri, gulungan tisu kertas dan sepasang sarung tangan lateks atau vinyl yang biasa dipakai untuk keperluan medis.[2]
    • Dokter kemungkinan besar akan memberi Anda cangkir spesimen dan sarung tangan medis sehingga Anda dapat mengumpulkan sampel urine di rumah. Selain itu, dokter mungkin juga akan memberikan tisu khusus untuk keperluan ini.
    • Tisu basah digunakan untuk membersihkan area genital putri Anda secara menyeluruh agar bakteri yang mungkin ada di kulitnya tidak ikut masuk ke dalam sampel urine.
    • Tisu kertas sangat praktis untuk mengelap urine yang menetes/tumpah dan untuk mengeringkan tangan setelah dicuci.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Persiapkan putri Anda.
    Jelaskan kepada putri Anda tindakan apa yang harus dia lakukan dan apa alasannya, kemudian mintalah dia untuk memberi tahu Anda jika ingin buang air kecil. Begitu dia merasa ingin kencing, segera lepaskan pakaiannya dari pinggang ke bawah, termasuk celana dalamnya sehingga tidak menghalangi proses pengumpulan sampel. Biarkan dia tetap memakai kaus kaki dan atasannya agar tetap hangat selama atasan tersebut tidak menghambat proses membersihkan vaginanya atau mengumpulkan sampel urine. Dudukkan putri Anda di atas toilet dengan kaki terbuka lebar dan bersiaplah untuk membersihkannya.[3]
    • Jika memungkinkan, sebelum memulai proses pengumpulan sampel urine, mandikan putri Anda terlebih dahulu dan basuhlah area genitalnya dengan sabun dan air. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan tisu basah sepenuhnya untuk membersihkannya.
    • Untuk memicu agar putri Anda ingin kencing, mintalah dia minum banyak air atau susu setelah mandi.
    • Jika Anda tidak terburu-buru untuk mengambil sampel, mintalah putri Anda untuk memberi tahu jika dia merasakan desakan ringan untuk kencing, bukan ketika keinginan itu sudah tidak tertahankan lagi.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cucilah tangan sampai benar-benar bersih.
    Begitu Anda sudah melepaskan pakaian putri Anda dan berada di toilet, cucilah tangan hingga bersih dengan air hangat dan sabun sehingga Anda tidak memindahkan bakteri dari tangan ke putri Anda.[4] Keringkan tangan secara menyeluruh dengan tisu kertas sambil menggunakannya untuk membuka bungkusan tisu basah. Setelah itu buang tisu bekas ke tempat sampah.
    • Pastikan Anda menyabuni sela-sela jari, area di bawah kuku sampai ke seluruh pergelangan tangan setidaknya selama 20 detik.
    • Selain sabun dan air, pertimbangkan untuk membersihkan tangan dengan gel pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
    • Jangan menyentuh apa pun, terutama mulut atau wajah setelah Anda menggunakan gel pembersih dan akan membersihkan putri Anda.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersihkan area genital putri Anda.
    Begitu putri Anda duduk di toilet dengan posisi kaki terbuka lebar, mintalah dia untuk bersandar sehingga Anda dapat menjangkau area vagina dengan lebih mudah. Dengan menggunakan telunjuk dan jari tengah salah satu tangan, pisahkan labia (lipatan kulit di sekitar tempat urine dikeluarkan) secara hati-hati. Dengan tangan yang lain, ambillah tisu basah dan bersihkan area meatus (lubang kencing), menggunakan gerakan dari atas ke bawah, lalu buang tisu bekas tersebut.[5] Letak meatus tepat di atas bukaan vagina.
    • Ambillah tisu basah antibakteri lainnya untuk membersihkan bagian dalam lipatan kulit di salah satu sisi meatus, kemudian tisu ketiga untuk membersihkan lipatan kulit di sisi yang lain.
    • Gunakan satu gerakan saja, mulai dari atas ke bawah (atau ke arah anus), dengan tisu basah sebelum membuangnya. Jangan membersihkannya dengan gerakan memutar.
    • Jangan mengusap dari bawah ke atas karena ada kemungkinan Anda membawa bakteri dari anus ke area vagina.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Kenakan sarung tangan dan bukalah tutup cangkir penampung.
    Setelah membersihkan area genital putri Anda dengan hati-hati dan membuang semua tisu basah antibakteri bekas yang digunakan, cuci dan keringkan tangan Anda lagi dan kenakan sarung tangan medis.[6] Sarung tangan akan mencegah perpindahan bakteri ke putri Anda dan akan melindungi tangan agar tidak terkena air kencing. Urine tidak berbahaya untuk tangan, tetapi sebagian orang tua menganggapnya kotor atau tidak mau urine itu merepotkan mereka Setelah sarung tangan terpasang, bukalah tutup cangkir penampung plastik yang telah disterilkan dan peganglah di dekat uretra (lubang kencing) putri Anda.
    • Saat membuka cangkir penampung, jangan membuatnya terkontaminasi dengan menyentuh bagian dalam tutup atau wadah dengan jari, bahkan jika Anda menganggap jari Anda bersih.
    • Letakkan cangkir secara terbalik di atas tisu kertas sementara Anda menunggu proses mengumpulkan sampel urine.
    • Jika dokter tidak memberi Anda cangkir penampung steril, rebuslah stoples kaca kecil dan tutupnya sekitar 10 menit. Taruhlah stoples dan tutupnya di tempat yang bersih dan biarkan kering dengan sendirinya sebelum menggunakannya.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Kumpulkan sampel urine.
    Sementara memegangi labia putri Anda agar tidak saling menempel dengan satu tangan dan memegang cangkir spesimen di tangan lain di dekat uretra, katakan kepadanya untuk segera kencing. Setelah dia mengeluarkan sejumlah kecil urine, posisikan cangkir tepat di bawah aliran urine dan berhati-hatilah agar cangkir tidak mengenai putri Anda.[7] Singkirkan cangkir setelah terisi penuh sekitar ⅓ bagian (jangan sampai urine tumpah) dan biarkan putri Anda mengosongkan kandung kemihnya seperti biasa jika dia mau.
    • Jika putri Anda mengalami kesulitan untuk mulai kencing, cobalah membuka keran air untuk memancingnya.
    • Mengumpulkan urine di tengah aliran atau midstream (setelah satu atau dua detik) sangat direkomendasikan karena aliran urine awal (sekitar 30-60 ml pertama) membantu menggelontor kotoran-kotoran seperti sel-sel mati atau protein.
    • Urine tidak bisa disimpan lama dalam suhu ruangan. Jadi, masukkan ke dalam lemari pendingin setelah mengumpulkannya.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Pasang kembali tutup cangkir dan berilah label.
    Setelah Anda mengumpulkan sampel urine, letakkan cangkir di atas tisu kertas dan putar atau tekan tutup cangkir dan kencangkan tanpa menyentuh bagian dalam tutup.[8] Setelah tutup terpasang rapat, lepaskan sarung tangan dan cucilah bagian luar cangkir dan tangan Anda lagi. Pastikan Anda mengeringkannya dengan tisu kertas bersih. Setelah cangkir penampung kering, tuliskan tanggal, waktu dan nama putri Anda di cangkir dengan spidol.
    • Jika Anda mengumpulkan urine dari putri Anda di tempat praktik dokter, cukup berikan sampel tersebut kepada perawat atau asisten dokter.
    • Jika Anda di rumah dan tidak bisa langsung pergi ke tempat praktik dokter, masukkan sampel ke dalam lemari pendingin sampai Anda punya waktu untuk pergi ke sana. Jangan menunggu lebih dari 24 jam. Jika lebih dari 24 jam, bakteri di dalam sampel akan berkembang biak.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Metode Kantong Spesimen

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Siapkan semua perlengkapan Anda.
    Jika bayi perempuan Anda belum cukup besar untuk buang air kecil sambil duduk di toilet dan tidak dapat memahami instruksi Anda, sebaiknya Anda mencoba metode kantong spesimen untuk mengumpulkan sampel urine. Anda membutuhkan kantong khusus untuk mengumpulkan urine dan cangkir spesimen steril (keduanya disediakan oleh dokter), serta beberapa tisu basah antibakteri atau tisu khusus yang disediakan dokter dan sebotol gel pembersih tangan.
    • Kantong penampung khusus adalah kantong plastik dengan pita lengket pada salah satu ujungnya, yang dibuat pas untuk ditempatkan di atas area genital bayi, tetapi di balik popoknya.[9]
    • Infeksi urine sangat sulit didiagnosis menggunakan sampel urine yang dikumpulkan di kantong spesimen karena tingginya risiko kontaminasi. Namun, urine tersebut dapat memberi dokter gambaran umum mengenai kondisi kesehatan genitourinaria anak Anda.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Persiapkan bayi perempuan Anda.
    Kantong penampung dirancang agar pas ditempatkan di atas labia putri Anda sehingga Anda harus melepaskan pakaian dan popoknya untuk menjangkaunya.[10] Dia masih dapat mengenakan kaus kaki dan atasannya agar tetap hangat selama atasan tersebut tidak mengganggu proses pembersihan vagina dan menempelkan kantong penampung. Baringkan dia di atas meja ganti, lepaskan popoknya, dan buanglah ke tempat sampah. Bersihkan putri Anda sebaik mungkin jika dia mengompol.
    • Jangan gunakan bedak bayi setelah membersihkannya karena bedak dapat mengontaminasi sampel urine.
    • Di pagi hari, sebelum mencoba mengumpulkan urine, mandikan putri Anda dan basuhlah area genitalnya secara menyeluruh dengan sabun dan air.
    • Setelah mandi, sebaiknya tidak memberinya makan secara berlebihan sebelum proses mengumpulkan sampel dilakukan agar dia tidak BAB di popok dan meningkatkan kemungkinan kontaminasi bakteri.
    • Memberi bayi minum banyak-banyak setelah mandi akan membuatnya buang air kecil lebih cepat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cucilah tangan dengan gel pembersih.
    Setelah melepas pakaian putri Anda dan membaringkannya di meja ganti, lumuri tangan Anda secara merata dengan gel pembersih berbahan dasar alkohol dan biarkan kering dengan sendirinya sambil mengawasi bayi Anda untuk memastikan dia tidak berguling dari meja.[11] Setelah membaringkannya di meja ganti, terlalu berisiko jika Anda harus berlari ke kamar mandi dan membasuh tangan dengan air hangat dan sabun, jadi gel pembersih adalah pilihan terbaik.
    • Pastikan Anda membersihkan area di bawah kuku sampai ke atas pergelangan tangan dengan gel pembersih.
    • Ulangi proses pembersihan menggunakan gel pembersih untuk memastikan tangan benar-benar bersih, tetapi jangan menggunakannya untuk membersihkan area genital bayi. Kulit bayi bisa teriritasi sehingga gunakan saja tisu basah antibakteri untuk keperluan tersebut.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bersihkan area genital bayi.
    Setelah mensterilkan tangan, sekarang giliran Anda membersihkan labia dan area di sekitar lubang uretra (meatus) putri Anda dengan lebih saksama. Meatus terletak tepat di atas bukaan vagina. Gunakan telunjuk dan jari tengah salah satu tangan, lalu dengan hati-hati pisahkan bibir labia. Dengan satu tangan yang lain, ambillah tisu basah antibakteri dan bersihkan area meatus menggunakan satu gerakan dari atas ke bawah.[12] Gunakan dua tisu basah lagi dan gunakan untuk membersihkan bagian dalam lipatan kulit labia dekat uretra—pertama bersihkan satu sisi dan kemudian sisi yang lain.
    • Anda boleh menggunakan sarung tangan vinyl atau lateks yang steril pada tahap ini, walaupun itu tidak krusial.
    • Saat membersihkan, gunakan satu gerakan saja, mulai dari atas ke arah bawah (dari vagina ke anus), dengan tisu sebelum membuangnya. Jangan membersihkan dengan gerakan memutar.
    • Mengusap dengan gerakan yang dimulai dari anus kemungkinan dapat membawa bakteri ke area vagina bayi.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Pasanglah kantong penampung pada bayi.
    Bukalah plastik kecil pada kantong penampung dan tempelkan kantong pada putri Anda. Kantong dirancang untuk ditempatkan di atas kedua lipatan kulit labia di masing-masing sisi vagina.[13] Pastikan pita yang lengket menempel di kulit sekitarnya, kemudian kenakan popok baru pada bayi dan biarkan dia merangkak atau berjalan-jalan di sekitar rumah.
    • Agar tidak berantakan, selalu kenakan popok bersih setelah Anda memasang kantong penampung sehingga tidak terjadi kebocoran.
    • Lakukan pemeriksaan setiap jam untuk melihat apakah putri Anda sudah buang air kecil. Anda harus membuka popok dan memasangnya kembali jika dia belum kencing.
    • Bayi yang aktif dapat menyebabkan kantong bergeser dan terlepas. Jadi, ada kemungkinan Anda harus mencobanya beberapa kali dengan beberapa kantong penampung untuk mengumpulkan sampel.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Tuangkan isi kantong ke dalam cangkir penampung steril.
    Setelah putri Anda buang air kecil, cucilah tangan Anda kembali dan lepaskan kantong kecil itu dengan hati-hati tanpa menumpahkan sampel urine terlalu banyak.[14] Anda mungkin perlu mengenakan sarung tangan pada tahap ini karena sebagian urine bisa saja tumpah mengenai tangan Anda. Pindahkan urine dari kantong ke cangkir penampung yang steril dan buanglah kantong ke tempat sampah. Anda cukup mengisi cangkir sekitar ½ sampai ⅓ penuh saja. Pasanglah tutup cangkir, lalu kencangkan dengan benar. Setelah itu bersihkan urine yang mungkin menempel di bagian luar cangkir dan biarkan cangkir kering dengan sendirinya. Setelah kering, tuliskan tanggal, waktu dan nama putri Anda pada cangkir dengan spidol dan simpanlah cangkir di dalam lemari pendingin sampai Anda pergi menemui dokter.
    • Sebelum melepas kantong penampung, sebaiknya Anda membuka tutup cangkir penampung steril dan meletakkannya secara terbalik di atas tisu kertas yang bersih.
    • Jangan menyentuh bagian dalam cangkir atau tutup yang steril saat memindahkan urine dari kantong penampung.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda kesulitan mengumpulkan urine sampel dari anak Anda dengan metode clean-catch, tanyakan kepada dokter apakah Anda dapat menggunakan toilet hat yang bersih untuk membantu mengumpulkan spesimen. Untuk mendapatkan sampel yang akurat, Anda dapat menaruh cangkir di dalam toilet hat dan meminta anak kencing ke dalam cangkir sementara Anda tidak perlu memeganginya.
  • Jika Anda mengumpulkan sampel urine di rumah, simpanlah sampel di lemari pendingin atau di tempat yang sejuk sampai Anda dapat membawanya ke laboratorium. Urine hanya dapat bertahan selama sekitar 24 jam di dalam lemari pendingin sebelum mulai terurai dan menjadi terkontaminasi sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk pemeriksaan.
  • Tidak ada risiko berbahaya pada bayi jika Anda mengumpulkan sampel urine dengan metode yang disebutkan di atas. Bisa saja terjadi ruam kulit ringan atau iritasi atau rasa perih akibat perekat pada kantong penampung, tetapi itu jarang.[15]
  • Cara lain untuk mengumpulkan sampel urine bayi yang lebih tidak nyaman dan terbilang invasif adalah dengan memasukkan kateter (selang kecil) ke dalam uretra hingga mencapai kandung kemih. Metode pengumpulan urine ini hanya dapat dilakukan oleh perawat atau dokter atau seseorang yang terlatih mengerjakannya.
  • Dengan metode kateter sangat kecil kemungkinan terjadinya kontaminasi, tetapi prosesnya bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi dan, meski jarang terjadi, dapat menyebabkan iritasi atau cedera. Namun, cara ini mungkin perlu dilakukan jika Anda mencurigai adanya infeksi kandung kemih atau ginjal pada anak atau bayi Anda.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Cangkir penampung steril
  • Tisu basah antibakteri
  • Sebotol gel pembersih tangan
  • Tisu kertas
  • Sarung tangan medis (vinyl atau lateks)
  • Kantong penampung urine

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Laura Marusinec, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Anak Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Laura Marusinec, MD. Dr. Marusinec adalah dokter spesialis anak besertifikasi di Children's Hospital of Wisconsin, dan menjabat sebagai konsil praktik klinik. Dia meraih gelar M.D. dari Medical College of Wisconsin School of Medicine pada 1995 dan menyelesaikan program residensi di Medical College of Wisconsin di bidang pediatrik pada 1998. Dia adalah anggota American Medical Writers Association dan Society for Pediatric Urgent Care. Artikel ini telah dilihat 19.244 kali.
Daftar kategori: Pemeriksaan Kesehatan
Halaman ini telah diakses sebanyak 19.244 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan