Unduh PDFUnduh PDF

Terdapat banyak alasan dari keinginan Anda untuk mengambil sampel DNA milik Anda atau orang tercinta Anda. Berbagai perusahaan menawarkan perangkat DNA ramah pengguna untuk dipakai di rumah dengan tujuan pengujian garis ayah, pengujian silsilah, ataupun percobaan genetik terhadap penyakit. Banyak lembaga penegak hukum juga mendorong para orangtua untuk mengambil sampel DNA anak-anak mereka untuk tujuan identifikasi. Terdapat berbagai cara untuk mengambil sampel DNA, dan banyak di antaranya cukup tidak mengganggu ataupun menyakitkan. Tergantung dari sampelnya, DNA bisa disimpan selama bertahun-tahun jika dirawat dengan baik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mencari Tahu Kebutuhan Anda

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Putuskan apakah Anda membutuhkan perangkat DNA.
    Ini akan tergantung dari tujuan sampel tersebut. Jika Anda menginginkan hasil laboratorium untuk sampel Anda, Anda mungkin perlu membeli perangkat DNA. Jika Anda ingin menyimpan sampel untuk berjaga-jaga seandainya diperlukan suatu saat nanti, Anda mungkin tidak memerlukan perangkat, walaupun Anda tetap dapat memutuskan untuk membelinya, jika mau.
    • Perangkat uji DNA memiliki semua peralatan yang dibutuhkan, dilengkapi dengan petunjuk lengkap serta formulir persetujuan, yang akan diperlukan jika sampel ingin diuji atau disimpan berkasnya oleh pihak berwenang.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cari tahulah persyaratan hukumnya.
    Dalam sebagian besar keadaan, sampel DNA tidak bisa diambil di rumah jika akan digunakan di pengadilan. Walaupun pengujian garis ayah di rumah berguna untuk Anda ketahui sendiri, mungkin Anda harus mengunjungi laboratorium dan meminta DNA Anda diambil oleh tenaga ahli jika hasilnya perlu digunakan dalam urusan yang melibatkan hak asuh atau tunjangan anak.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pilihlah jenis sampel yang tepat.
    Jika Anda memakai perangkat, akan terdapat petunjuk yang sangat spesifik mengenai jenis sampel yang akan diambil. Jika Anda akan mengirim sampel tersebut ke lab tanpa perangkat, tanyakan pada mereka agar Anda tahu jenis sampel yang lebih disukai.
    • Sebagian besar perangkat DNA meminta sampel hasil usapan di rongga mulut (pipi) atau ludah. Sampel rambut juga merupakan pilihan populer.
    • Mengurai DNA dari hampir semua sampel tubuh manusia termasuk kuku, darah, sperma, dan benda-benda yang mengandung ludah, seperti permen karet adalah yang memungkinkan. Namun sebagian sampel lebih mudah diurai daripada sampel lainnya. Jika Anda memilih jenis sampel yang bukan merupakan pilihan laboratorium, mereka mungkin tidak akan bisa mengurai DNA, atau mungkin biayanya lebih mahal.[1]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempertahankan Mutu Spesimen

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan menyentuh sampel.
    Apa pun jenis sampel yang Anda ambil, jangan menyentuhnya dengan tangan atau menempatkannya di permukaan yang terkontaminasi. Ini khususnya penting jika Anda mengambil sampel DNA orang lain karena Anda dapat berpotensi mengontaminasi sampel dengan DNA Anda sendiri.[2]
    • Cucilah tangan sebelum memulai dan selalu kenakan sarung tangan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Gunakan perlengkapan yang steril.
    Jika pengambilan melibatkan kapas, pinset, atau penjepit, peralatan ini harus dalam keadaan steril, dan hindari menyentuh bagian alat yang akan bersentuhan dengan spesimen.[3]
    • Perlengkapan berbahan logam dapat disterilkan menggunakan alkohol atau air mendidih.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Simpan spesimen di dalam wadah yang bersih dan kering.
    Perangkat akan menyediakan rangkaian wadah serta petunjuk untuk menyimpannya dengan benar.
    • Amplop kertas adalah wadah penyimpanan paling baik untuk sebagian besar sampel yang bukan berbentuk cairan. Jangan menyimpan spesimen rambut atau usapan rongga mulut yang lembap di dalam plastik, karena kelembapannya akan terjaga dan berpotensi merusak DNA.[4]
    • Jika Anda menyimpan spesimen di dalam amplop, jangan menjilat segelnya, karena ini dapat mengontaminasi sampel.
    • Jika Anda ingin menyimpan spesimen untuk kemungkinan penggunaan di kemudian hari, berilah label nama orang yang menjadi asal spesimen tersebut, tanggal diambilnya sampel, dan nama orang yang mengambilnya.[5]
    • Simpanlah sampel Anda jauh dari kelembapan, suhu yang ekstrem, serta bahan kimia.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ikuti petunjuk pengemasan dan pengiriman paket.
    Jika Anda memakai perangkat DNA, petunjuknya akan sangat jelas, jadi ikuti dengan teliti. Jika Anda akan mengirim sampel ke lab namun tanpa menggunakan perangkat, pastikan petunjuk pengirimannya jelas.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengambil Sampel

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Usaplah bagian dalam pipi Anda.
    Untuk usapan pada rongga mulut, kikis pipi bagian dalam dengan kapas steril hingga satu menit. Kikislah dengan keras, namun jangan sampai terasa sakit. Teruskan mengusap hingga setidaknya 30-60 detik. Setelah selesai, pastikan untuk tidak menyentuhkan ujung kapas pada permukaan apa pun selain bagian dalam mulut dan bagian dalam wadah.[6]
    • Pada perangkat sering kali terdapat permintaan lebih dari satu hasil usapan, untuk berjaga-jaga seandainya salah satunya tidak mengandung DNA. Jika Anda tidak menggunakan perangkat, Anda mungkin tetap perlu menggunakan beberapa usapan. Untuk memperbanyak jumlah DNA yang terambil, ambillah dua (atau lebih) sampel dari sisi mulut yang berbeda, atau ambillah dengan selang beberapa jam.
    • Hindari memakan dan meminum apa pun selain air putih, merokok, mengunyah permen karet, menggosok gigi, ataupun menggunakan cairan pembersih mulut setidaknya satu jam sebelum mengambil sampel.[7]
    • Bilaslah mulut dengan air hangat sebelum mengusapnya. Jika Anda melakukan pengujian pada bayi, biarkan dia meminum air putih dari botolnya sebelum melakukan pengujian.
    • Biarkan kapas mengering sebelum disimpan. [8]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tariklah 10 sampai 20 helai rambut dari kepala.
    Saat mengambil sampel rambut, perhatikan untuk memastikan folikel rambut, yang terlihat seperti bola kecil berwarna putih, masih menempel.[9]
    • Hindari memakai rambut dari sisir atau pakaian. Anda juga tidak bisa menggunakan potongan rambut.
    • Jangan menyentuh ujung folikel rambut.
    • Mengambil sampel rambut mungkin akan terasa sakit, terutama jika rambut Anda mengilap dan kuat.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ambillah sampel ludah.
    Cara termudah untuk melakukan ini adalah dengan meludahi wadah penyimpanan Anda. Jika Anda menggunakan perangkat, mungkin akan tersedia spons untuk memfasilitasi pengambilan ludah dari anak kecil.[10]
    • Hindari memakan dan meminum apa pun selain air putih, merokok, mengunyah permen karet, menggosok gigi, ataupun menggunakan cairan pembersih mulut setidaknya satu jam sebelum mengambil sampel.
    • Bilaslah mulut dengan air hangat sepuluh menit sebelum mengambil sampel, untuk menghilangkah partikel makanan. Jika Anda melakukan pengujian pada bayi, biarkan dia meminum air putih dari botolnya sebelum melakukan pengujian.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ambillah sampel lain dengan kehatian-hatian yang sama.
    Jika Anda ingin mengambil sampel yang tidak begitu umum, seperti kuku, darah, ataupun air mani, berhati-hatilah pada setiap hal agar terhindar dari menyentuhnya, kalau tidak, itu akan membuatnya terkontaminasi. Tanyakan kepada laboratoirum yang akan Anda kirimi spesimen untuk memastikan bahwa mereka dapat mengurai DNA dari sampel yang Anda ambil.
    Iklan


Tips

  • Anda harus menerima persetujuan untuk meminta pengujian DNA seseorang. Jika sampel diambil dari seorang anak atau orang lain yang tidak bisa memberikan persetujuan, orangtua atau wali sahnya dapat memberi persetujuan.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Perangkat pengujian DNA
  • Kapas steril
  • Wadah dan amplop steril
  • Kantong plastik
  • Sarung tangan karet
  • Sabun
  • Air


Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Mandolin S. Ziadie, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Patologi Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Mandolin S. Ziadie, MD. Dr. Ziadie adalah dokter spesialis patologi besertifikasi di South Florida, dengan spesialisasi patologi anatomi dan klinik. Dia meraih gelar kedokteran dari University of Miami School of Medicine pada 2004 dan menyelesaikan program fellowship patologi pediatrik di Children’s Medical Center pada 2010. Artikel ini telah dilihat 11.641 kali.
Daftar kategori: Pemeriksaan Kesehatan
Halaman ini telah diakses sebanyak 11.641 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan