Unduh PDFUnduh PDF

Detoksifikasi, atau yang lebih populer dengan sebutan detoks, adalah proses menghilangkan zat racun dari dalam tubuh. Faktanya, berbagai program diet yang diklaim mampu mendetoksifikasi racun dalam waktu beberapa hari saja sudah dikenal dan diterapkan secara meluas sejak dahulu. Meski efektivitasnya untuk menghilangkan zat racun dari tubuh manusia belum terbukti secara ilmiah, banyak orang mengaku mampu lebih berenergi dan berfokus selagi dan setelah berdiet, yang kemungkinan besar terjadi karena mereka menghindari sebagian besar makanan olahan pada periode tersebut.[1]

Catatan: Artikel ini tidak mengandung informasi terkait metode detoksifikasi dari alkohol dan zat-zat terlarang. Detoksifikasi dari alkohol dan substansi berbahaya lain, terutama benzodiazepine, harus selalu dilakukan di bawah pengawasan ahli medis.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Melakukan Detoksifikasi Jangka Pendek

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Lakukan proses detoksifikasi dengan mengonsumsi buah-buahan.
    Sejatinya, ini merupakan metode yang baik untuk berpuasa tanpa membuat tubuh kelaparan. Selain itu, mengonsumsi buah dalam jumlah yang cukup terbukti mampu meningkatkan kadar energi tubuh, mengelola berat badan, serta mengurangi risiko strok.[2][3] Jika ingin, Anda boleh mengonsumsi beberapa jenis buah pada saat yang bersamaan, atau hanya mengonsumsi satu jenis buah. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pilih jenis buah yang Anda sukai agar proses detoksifikasi tidak perlu dijalani dengan penuh penderitaan. Jangan menerapkan metode ini selama lebih dari 7 hari berturut-turut, ya!
    • Konsumsi buah-buahan citrus. Jeruk, tangerine, grapefruit, lemon, dan jeruk nipis terbukti memiliki efek detoksifikasi yang paling efektif.[4][5] Jika ingin, Anda bisa mengonsumsi seluruhnya tanpa campuran apa pun, atau memadukannya dengan buah-buahan lain. Sekali lagi, jangan menerapkan metode ini selama lebih dari 7 hari berturut-turut!.
    • Lakukan proses detoksifikasi dengan mengonsumsi anggur. Secara khusus, anggur mengandung resveratrol yang dapat membantu melindungi tubuh dari risiko kanker dan diabetes, serta mencegah terjadinya pembekuan darah.[6] Selain itu, anggur juga kaya akan potasium dan vitamin C sehingga bisa dikonsumsi selama 3-5 hari berturut-turut, sesuai dengan jenis yang Anda sukai.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Berpuasalah dengan hanya mengonsumsi cairan.
    Dengan kata lain, pastikan Anda hanya mengonsumsi cairan berupa air putih, teh, jus buah, jus sayuran, dan/atau minuman berprotein selama 2-3 hari.[7] Metode tersebut dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara membatasi asupan kalori, dan diklaim mampu membersihkan tubuh dari beberapa jenis racun, meski klaim tersebut belum didukung oleh bukti ilmiah yang cukup.[8]
    • Pastikan Anda juga mengonsumsi jus buah dan/atau sayuran agar tubuh tetap menerima nutrisi yang benar dan cukup.
    • Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, cobalah mengubah kebiasaan bersantap setelah puasa berakhir jika tidak ingin berat badan Anda kembali naik.[9]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Cukup konsumsi buah dan sayuran selama 7 hari.
    Buah dan sayuran mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi kombinasi buah dan sayuran yang bervariasi untuk memastikan tubuh menerima asupan nutrisi yang juga bervariasi. Gunakan panduan berikut untuk menentukan makanan yang layak dikonsumsi selagi berpuasa:
    • Dapatkan asupan serat dari kacang merah, kacang hitam, apel, kacang kedelai, blueberry, dan artichoke.
    • Dapatkan asupan potasium dari wortel, pisang, kacang lima, kentang putih, sayuran hijau matang, dan ubi jalar.
    • Dapatkan asupan vitamin C dari kiwi, stroberi, kale, kembang kol, tomat, jeruk, brussel sprout, mangga, dan paprika.
    • Dapatkan asupan folat dari bayam matang, melon, asparagus, jeruk, dan kacang mata hitam.
    • Dapatkan asupan lemak baik dari avokad, buah zaitun, dan kelapa.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Melakukan Detoksifikasi Jangka Panjang

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Konsumsi daging dan bahan pangan lain yang diproduksi secara organik.
    Berbeda dengan bahan pangan konvensional yang diproduksi dengan penambahan pupuk kimia dan insektisida sintetis, bahan pangan organik diproduksi dengan pupuk dan pestisida yang bebas dari bahan-bahan kimia.[10] Itulah mengapa, daging yang diproduksi secara organik akan mengandung lebih sedikit antibiotik, hormon pertumbuhan, dan obat-obatan berbahaya yang umumnya ditemukan dalam berbagai bahan pangan nonorganik.[11]
    • Cek label pada kemasan untuk mengidentifikasi makanan yang terbuat dari bahan-bahan organik. Umumnya, makanan organik juga memiliki sertifikasi khusus dari BPOM.[12]
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Minum air putih secukupnya.
    Mengonsumsi air putih adalah aktivitas yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Secara khusus, air putih dapat membantu menjaga kadar cairan di dalam tubuh. Alhasil, ginjal pun akan terbantu untuk menghilangkan racun utama di dalam tubuh, yaitu nitrogen urea darah, dengan lebih mudah.[13]
    • Minum campuran air dan lemon. Cobalah menambahkan perasan lemon, jeruk, atau jeruk nipis ke dalam air putih yang Anda konsumsi di sepanjang hari. Ketiganya mengandung asam sitrat yang terbukti mampu memangkas kadar lemak berlebih dalam tubuh, lho![14] Lagi pula, air yang berasa akan lebih mudah untuk dikonsumsi sebanyak jumlah yang direkomendasikan, yaitu 8 gelas per hari, bukan? Namun, jangan lupa menggosok gigi di sela-sela waktu bersantap untuk mencegah erosi gigi akibat paparan zat asam berlebih, ya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kurangi asupan alkohol.
    Penelitian menunjukkan bahwa alkohol mungkin berhubungan dengan kanker jenis tertentu, termasuk kanker payudara pada wanita. Meski tidak harus benar-benar berhenti mengonsumsinya, berusahalah untuk menghindari konsumsi lebih dari satu gelas fermentasi anggur atau bir pada malam hari.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Hindari gula tambahan.
    Kebiasaan mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan, lho! Alhasil, risiko serangan jantung, diabetes, dan kanker tertentu pun akan meningkat dalam jangka panjang.[15] Oleh karena itu, luangkan waktu untuk membaca informasi nutrisi yang tercantum pada label kemasan makanan, dan waspadai kandungan gula tambahan pada roti, saus selada, serta saus lain.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Batasi paparan racun yang terkandung dalam udara.
    Beberapa di antaranya adalah karbon monoksida, radon, dan asbestos, yang seluruhnya dapat ditemukan di rumah Anda.
    • Karbon monoksida adalah zat kimia berbahaya yang tidak berbau dan diproduksi oleh perapian, pemanggang, dan mesin kendaraan.[16] Beberapa efek samping paparan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, dan kelelahan.[17] Untuk meminimalkan efeknya, cobalah memasang detektor karbon monoksida dan memperbaiki kualitas ventilasi udara di rumah Anda.
    • Rumah pribadi dan bangunan lain juga harus melalui proses pengujian asbestos dan radon secara profesional.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Bermeditasilah...
    Bermeditasilah. Banyak agama dan sistem kepercayaan yang merekomendasikan puasa sebagai metode untuk memfokuskan pikiran dan mengembalikan kedamaian batin. Oleh karena itu, selagi melakukan proses detoksifikasi, pastikan Anda juga mencari cara untuk melenyapkan dendam, kemarahan, kesedihan, dan perasaan negatif lain yang masih membebani. Manfaatkan pula waktu yang umumnya digunakan untuk makan atau menyiapkan makanan untuk memikirkan tujuan dan aspirasi diri Anda. Kemudian, tuangkan seluruh pemikiran tersebut di dalam sebuah jurnal khusus.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Jangan melakukannya secara berlebihan.
    Ingat, Anda harus mampu menemukan program detoksifikasi yang seimbang dan mampu dicapai, lalu memadukannya dengan olahraga dan pola makan harian yang menyehatkan dengan pendampingan ahli kesehatan medis. Dengan kata lain, yang harus Anda lakukan adalah membangun kebiasaan yang sehat secara bertahap, bukan memaksa tubuh untuk melakukan perubahan yang ekstrem dalam waktu singkat, tetapi tidak berkelanjutan. Setelah proses detoksifikasi usai, tahan dorongan untuk mengonsumsi terlalu banyak makanan!
    Iklan

Tips

  • Lakukan proses detoksifikasi dengan teman-teman terdekat. Dengan demikian, Anda dan mereka bisa saling mendukung ketika mengalami hambatan, merayakan pencapaian satu sama lain, sekaligus saling berbagi kiat dan resep yang menyehatkan.
  • Makanlah perlahan. Selagi melakukan proses detoksifikasi, perpanjang waktu bersantap dengan mengunyah dalam tempo yang lebih pelan dan tidak terburu-buru. Faktanya, makan dengan perlahan ampuh memperbaiki sistem pencernaan Anda!
  • Luangkan waktu untuk berolahraga ringan. Yoga, pilates, berenang, dan berjalan cepat adalah beberapa jenis olahraga yang ideal. Jangan melakukan aktivitas yang terlalu intens seperti berlari atau mengangkat beban ketika sedang berpuasa!
  • Lakukan pemijatan. Sewa tukang pijat ahli atau gunakan sarung tangan khusus untuk mengeksfoliasi kulit, dan relakskan tubuh Anda.
  • Kurangi penggunaakan microwave, jika memilikinya. Jika ingin menghangatkan makanan, sebaiknya lakukan proses tersebut menggunakan panci yang diberi sedikit air, di atas kompor.
  • Beristirahatlah. Kemungkinan, Anda akan menyadari bahwa tubuh akan terasa lebih berenergi atau justru sebaliknya setelah melakukan proses detoksifikasi. Apa pun dampaknya, pastikan tubuh tetap diistirahatkan sebanyak mungkin selagi berpuasa. Dengan kata lain, pastikan Anda tidur sedikitnya 8 jam di malam hari, dan meluangkan waktu untuk tidur siang jika perlu.

Iklan

Peringatan

  • Meski tubuh terasa baik-baik saja ketika berpuasa, jangan pernah melakukan proses detoksifikasi selama lebih dari 10 sampai 14 hari. Berpuasa atau membuat tubuh kelaparan dalam waktu yang terlalu lama justru dapat membahayakan proses metabolisme tubuh!
  • Jangan berpuasa sampai tubuh kehilangan kesadarannya. Jika Anda pernah berpuasa sampai pingsan atau hampir mengalaminya, artinya tubuh sudah dipaksa untuk bekerja melampaui kemampuannya. Kapan pun merasa kesadaran Anda akan hilang, segeralah menyantap sepotong roti atau biskuit untuk meningkatkan kadar gula darah. Jika perlu, tenggak pula minuman berenergi yang kaya akan elektrolit. Setelah itu, duduk atau berbaringlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari lutut, dan jangan melanjutkan proses berdiet yang sama.
  • Jangan sekadar mengikuti metode detoksifikasi yang tersedia di internet. Ingat, cukup banyak metode di internet yang sejatinya tidak aman untuk diterapkan. Itulah mengapa, metode berdiet atau detoksifikasi yang paling tepat harus disusun oleh dokter umum atau ahli nutrisi berlisensi, dan diterapkan dengan pengawasan mereka[1].
  • Jangan hanya mengonsumsi cairan selama lebih dari 3 hari berturut-turut.
  • Beberapa metode detoksifikasi dapat membuat tubuh mengalami kelelahan berlebih pada satu sampai dua hari pertama. Oleh karena itu, luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk beristirahat dan menghindari aktivitas yang terlalu intens.
  • Sebagian besar ahli medis meyakini bahwa tanpa berdiet sekalipun, hati dan ginjal manusia mampu menyediakan fungsi detoksifikasi yang dibutuhkan. Kemungkinan besar, Anda juga tidak akan menyadarinya adanya perbedaan kondisi kesehatan yang signifikan setelahnya.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Marjan Mahallati, RHN, AADP
Disusun bersama :
Nutrisionis Holistik Terdaftar
Artikel ini disusun bersama Marjan Mahallati, RHN, AADP. Marjan Mahallati adalah nutrisionis holistik terdaftar, yang memegang sertifikasi AADP (American Association of Drugless Practitioners) dan lulusan Canadian School of Natural Nutrition. Dia adalah pemilik Let's Nutrition Weight Loss & Nutrition Center di Irvine, California, tempat dia mengajarkan para klien untuk menurunkan berat badan serta memperoleh nutrisi dan kesehatan yang optimal. Marjan memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di industri penurunan berat badan dan telah memberdayakan ribuan orang untuk memulihkan kesehatan dan menjalani kehidupan sesehat mungkin. Artikel ini telah dilihat 71.971 kali.
Daftar kategori: Perawatan dan Gaya Hidup
Halaman ini telah diakses sebanyak 71.971 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan