Unduh PDFUnduh PDF

Apakah Anda merasa perlu berbohong untuk menjaga perasaan orang lain, melarikan diri dari masalah, atau sekadar memanipulasi seseorang? Nyatanya, menyampaikan kebohongan yang efektif tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, terutama karena konsekuensinya sangatlah besar ketika pada akhirnya kebohongan Anda terbongkar. Oleh karena itu, cobalah meluangkan waktu untuk menyusun rencana yang mendetail, melatih diri secara rutin, dan mengingat setiap detail yang disampaikan agar Anda dapat menjadi seorang pembohong yang baik!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Merencanakan Kebohongan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Bengkokkan kebenaran.
    Berbohong sejatinya membutuhkan upaya mental yang lebih keras daripada berkata jujur.[1] Untuk mengeliminasi sebanyak mungkin upaya mental yang perlu Anda siapkan, kenali baik-baik kebohongan Anda sebelum menyampaikannya. Kemudian, cobalah membengkokkan kebenaran alih-alih mengarang cerita sepenuhnya.[2] Dengan kata lain, buat orang lain lebih mudah memercayai kebohongan Anda dengan menyampaikan detail yang realistis.[3]
    • Misalnya, alih-alih mengaku pergi ke pesta padahal tidak melakukannya, cobalah untuk benar-benar pergi ke pesta, tetapi berbohonglah mengenai detail seperti orang yang pergi bersama Anda dan hal-hal yang Anda lakukan di sana.
    • Jika kenyataannya Anda bersantap di restoran dengan keluarga, cobalah berbohong dengan mengatakan bahwa kegiatan bersantap dilakukan bersama teman kencan Anda. Namun, jangan berbohong mengenai makanan yang Anda santap.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sampaikan kebohongan yang mudah dipercaya.
    Cobalah memikirkan, apakah Anda sendiri bisa memercayai kebohongan tersebut ketika mendengarnya? Jika tidak, kemungkinan besar orang lain juga akan kesulitan memercayainya. Oleh karena itu, cobalah menempatkan diri Anda di posisi lawan bicara, dan pikirkan segala bentuk pertanyaan yang mungkin akan mereka ajukan. Dengan melakukannya, Anda akan terbantu untuk mendeteksi “lubang” di dalam cerita Anda.
    • Misalnya, mengaku pergi ke pesta adalah tindakan yang kurang bijaksana jika orang-orang terdekat sudah tahu bahwa Anda memang jarang pergi ke pesta.
    • Pertimbangkan pula kepribadian dan karakteristik orang yang Anda bohongi. Dengan melakukannya, Anda akan mengetahui jenis kebohongan yang lebih mudah mereka percaya. Ingat, trik yang berhasil untuk satu orang belum tentu juga berhasil untuk orang lain, lho![4]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Belajarlah mengucapkan kebohongan.
    Berdirilah di depan kaca dan latih kata-kata Anda. Jika tidak disiapkan dengan baik, kemungkinan besar Anda akan terdorong untuk mengarang sesuatu tanpa persiapan ketika berbohong. Alhasil, kebohongan Anda pun akan lebih mudah disadari oleh lawan bicara![5][6]
    • Cobalah merekam suara dan/atau gambar Anda ketika sedang berbohong. Kemudian, cobalah mendeteksi ada atau tidaknya jeda yang terdengar canggung, atau perilaku yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk ketahuan.
    • Semakin sering Anda berlatih, semakin sempurna pula hasilnya.[7] Berbekal latihan yang rutin, seharusnya Anda akan terbantu untuk menyampaikan kebohongan dengan lancar dan terdengar alami ketika waktunya tiba.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jangan melibatkan orang lain.
    Jika memungkinkan, jangan melibatkan orang lain dalam kebohongan Anda! Semakin banyak orang yang mengetahui kebohongan Anda, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk tepergok. Jika benar-benar membutuhkan bantuan orang lain untuk melindungi Anda, cukup beri tahukan informasi yang perlu mereka ketahui, dan jangan menjelaskan seluruh rencana Anda secara mendetail.[8]
    • Misalnya, jika harus pergi diam-diam dari rumah untuk menghadiri sebuah pesta, jangan menceritakan detail aktivitas Anda kepada teman-teman terdekat. Alih-alih, cukup sampaikan, “Kalau ada yang menanyakan kegiatanku hari Jumat malam, bilang saja kalian nggak tahu, ya.”
    • Jika ingin berbohong mengenai identitas orang yang sedang bepergian dengan Anda, beritahukan lokasi Anda kepada teman-teman terdekat, tetapi jangan menyebutkan nama orang yang sedang bersama dengan Anda. Dengan cara tersebut, mereka dapat mengonfirmasi lokasi Anda tanpa membocorkan informasi mengenai identitas orang yang sedang bersama dengan Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyampaikan Kebohongan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Sampaikan kebohongan yang singkat.
    Ketika berbohong, manusia memiliki tendensi untuk menambahkan informasi dan detail yang tidak perlu, dan yang tidak biasanya mereka lakukan. Alhasil, lawan bicara pun akan mulai mempertanyakan keganjilan tersebut. Lagi pula, melakukannya akan meningkatkan risiko Anda untuk mengarang informasi yang tidak masuk akal.[9][10]
    • Misalnya, lebih baik berkata, “Aku terlambat bangun tadi pagi,” daripada, “Semalam aku minum kopi karena harus begadang untuk menyelesaikan proyek ini. Akhirnya aku jadi nggak bisa tidur, deh. Sekalinya bisa tidur, aku susah sekali untuk bangun tadi pagi.”
    • Pastikan Anda hanya menjawab pertanyaan yang diajukan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tunjukkan kepercayaan diri Anda.
    Jika Anda sendiri tidak bisa meyakini kebohongan yang dilontarkan, bagaimana mungkin orang lain akan memercayainya? Oleh karena itu, yakinlah bahwa Anda mampu membohongi target yang diinginkan,[11] terutama karena kepercayaan diri yang rendah pasti akan terlihat dari cara penyampaian Anda. Alhasil, kebohongan Anda pun rentan ketahuan olehnya!
    • Jika kecemasan mulai muncul dan lawan bicara mulai mengajukan pertanyaan, jangan lupa menyiapkan jawabannya.
    • Misalnya, jika orang tersebut menanyakan kondisi Anda atau menyinggung cara bicara Anda yang kurang lancar, cobalah berkata, “Sori ya, aku lagi stres karena masalah sekolah/pekerjaan, nih.”[12]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Berbohonglah ketika kandung kemih Anda penuh.
    Berbeda dengan kejujuran yang bersifat alami, berbohong sejatinya menuntut Anda untuk mengontrol kehendak alami dan mengakses inhibitory control (kemampuan tubuh untuk menekan respons terhadap rangsangan yang tidak relevan) Anda. Ketika keinginan buang air kecil muncul, tubuh Anda akan mengaktifkan inhibitory control agar tidak pergi ke toilet ketika sedang berbicara. Dengan melatih kontrol diri di area tersebut, niscaya Anda akan lebih mudah menahan diri untuk berkata jujur. Alhasil, kebohongan Anda pun akan terdengar lebih meyakinkan![13]
    • Minumlah air putih sebanyak mungkin, setidaknya 45 menit sebelum Anda berencana untuk berbohong.
    • Metode ini hanya akan berhasil jika keinginan untuk buang air kecil benar-benar muncul. Hati-hati, melatih kontrol diri lebih awal tidak akan membantu melancarkan kebohongan Anda ketika waktunya tiba. Yang terpenting, berupayalah untuk tidak tersenyum atau tertawa ketika berbohong!
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gerakkan tubuh Anda secara alami.
    Ketika berbicara, manusia cenderung akan melakukan berbagai gerak tubuh yang sederhana. Oleh karena itu, jangan duduk atau berdiri dengan kaku agar lawan bicara tidak mengendus kebohongan Anda. Jika selama ini Anda selalu berbicara sambil menggerakkan tangan, jangan lupa melakukannya ketika sedang berbohong.
    • Jangan menutup mulut, tenggorok, dada, kepala, atau perut Anda ketika berbohong. Seluruhnya mengindikasikan bahwa Anda tidak sedang berkata jujur.[14]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Amati ekspresi wajah Anda.
    Jangan melakukan kontak mata secara berlebihan. Ingat, manusia secara alami akan mengalihkan pandangannya dan menggerakkan matanya ke segala arah ketika sedang berbicara. Itulah mengapa, menatap mata lawan bicara dengan terlalu intens sejatinya mengindikasikan bahwa Anda mungkin sedang berbohong.[15]
    • Jangan pula menggerakkan kepala Anda dengan canggung. Seseorang cenderung akan memiringkan kepalanya ke salah satu sisi atau menundukkannya ketika sedang berbohong.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyembunyikan Jejak Kebohongan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tuliskan kebohongan yang Anda ucapkan.
    Setelah berbohong, langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah “menghidupkan” kebohongan tersebut. Tentu saja, langkah tersebut tidak akan bisa dilakukan jika Anda tidak mengingat detailnya, bukan? Itulah mengapa, sebaiknya tuliskan detail terkait hal-hal yang Anda ucapkan di atas secarik kertas.[16] Tuliskan pula pertanyaan yang diajukan oleh lawan bicara pada momen tersebut berikut tanggapan yang Anda berikan.
    • Ingat, lawan bicara Anda mungkin akan kembali mengajukan pertanyaan terkait kebohongan tersebut. Ketika situasi tersebut terjadi, pastikan Anda memberikan informasi yang benar-benar sama dengan sebelumnya.
    • Berbohong sangatlah mudah. Sayangnya, menjaga kebohongan tersebut agar tidak ketahuan sejatinya sesulit memindahkan gunung.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Sembunyikan jejak kebohongan Anda.
    Jangan meninggalkan bukti apa pun yang bisa membuat kebohongan Anda ketahuan![17] Secara khusus, waspadai media sosial! Jika Anda berkata A tetapi laman media sosial Anda berkata sebaliknya, secara otomatis kebohongan tersebut pasti akan ketahuan, bukan?
    • Jangan meninggalkan jejak kebohongan di komputer atau ponsel. Keduanya sangat mudah dilacak dan dapat memperbesar kemungkinan Anda untuk ketahuan.
    • Jika jejak kebohongan sempat Anda tuliskan di atas kertas, gunting kertas tersebut kecil-kecil dan segeralah membuangnya.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Jangan melontarkan kebohongan lain.
    Berbohong mengharuskan Anda untuk memiliki ingatan yang baik. Semakin banyak kebohongan yang Anda lontarkan, semakin berat pula upaya yang harus anda lakukan untuk mengelolanya. Jika otak Anda harus mengelola lebih dari satu kebohongan, dikhawatirkan cepat atau lambat segalanya justru akan terungkap.[18]
    • Oleh karena itu, jangan berbohong kepada lebih dari satu orang.
    • Seiring berjalannya waktu, Anda akan terbantu untuk mengingat kebohongan yang dilontarkan dengan lebih mudah.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jangan sampai Anda tepergok melontarkan kebohongan yang lain.
    Jika ketahuan berbohong, tentu saja orang lain akan kesulitan memercayai Anda atau bahkan melabeli Anda sebagai pembohong. Alhasil, mereka pun mungkin akan menyalahpahami kejujuran Anda sebagai kebohongan di kemudian hari.
    • Rencanakan kebohongan Anda dan batasi jumlahnya seminimal mungkin.
    • Pastikan Anda lebih sering berkata jujur daripada berbohong agar bisa lebih dipercaya oleh orang lain.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Ketahuilah saat yang tepat untuk menyerah.
    Ketika tepergok berbohong, tentu saja Anda harus menutupinya dengan kebohongan lain, bukan? Alhasil, satu kebohongan dapat beranak pinak menjadi lima sampai enam kebohongan, dan Anda pun harus berbohong lebih banyak dari yang direncanakan. Jika situasinya demikian, lebih baik akhiri rangkaian kebohongan Anda dengan pengakuan yang jujur.
    • Jika ingin mengakui kebohongan, Anda bisa berkata, “Aku sudah nggak jujur soal ____. Aku benar-benar minta maaf, ya."
    • Jika rasa bersalah mulai muncul, mengakuinya pasti akan membuat perasaan Anda lebih baik.[19]
    Iklan

Tips

  • Berusahalah untuk tidak tertawa atau tersenyum ketika berbohong agar orang lain tidak menyadarinya.
  • Jangan memalingkan pandangan atau terus-menerus menggerakkan tubuh Anda. Bersikaplah sesantai mungkin!
  • Sampaikan kebohongan dan kejujuran dengan emosi yang sama.
  • Jangan berbicara dengan tergagap-gagap atau bergumam agar kebohongan Anda tidak ketahuan oleh lawan bicara.
  • Cobalah menambahkan detail yang memalukan karena seseorang yang sedang berbohong hampir mustahil menyelipkan cerita yang membuat citranya terlihat buruk.
  • Jika kesulitan menatap mata lawan bicara, cobalah menatap satu titik di dahinya.
  • Berikan penekanan pada setiap intonasi yang diucapkan untuk menunjukkan kesan bahwa Anda hanya ingin masalah tersebut cepat berakhir. Dengan melakukannya, lawan bicara pun akan menyadari bahwa upaya mereka untuk membuat Anda kesal ternyata sia-sia.
  • Bernapaslah seperti biasa. Jangan mengubah pola atau ritme pernapasan Anda saat berbohong!
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Rachel Eddins, M.Ed., LPC-S
Disusun bersama :
Konselor Profesional Berlisensi
Artikel ini disusun bersama Rachel Eddins, M.Ed., LPC-S. Rachel Eddins adalah Penasihat Profesional Berlisensi dan Direktur Eksekutif Eddins Counseling Group. Berpengalaman lebih dari 20 tahun, ia mengkhususkan diri menangani klien dengan gangguan makan, kecemasan dan depresi, masalah hubungan, dan hambatan karier. Rachel memperoleh gelar BA dalam bidang Psikologi dari The University of Texas di Austin dan gelar MEd dalam bidang Konseling dari The University of Houston. Dia menerima Sertifikasi Psikoterapis Kelompok dari American Group Psychotherapy Association dan Sertifikasi Konselor Makan Intuitif dari Intuitive Eating Pros. Dia juga diakui sebagai Master Career Counselor oleh National Career Development Association. Artikel ini telah dilihat 24.744 kali.
Daftar kategori: Teknik Komunikasi
Halaman ini telah diakses sebanyak 24.744 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan