Apakah Pacar Kamu Narsistik?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Apakah pacarmu sering meledekmu dengan kasar dan tidak pernah minta maaf saat berbuat salah? Apa pun itu, kamu curiga ada masalah serius dalam hubungan kalian. Mungkinkah penyebabnya adalah pacar kamu yang narsistik?

Meskipun hanya ahli kesehatan mental profesional yang mampu memberikan diagnosis resmi Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD), ada banyak tanda bahaya yang bisa menunjukkan seseorang mengalami NPD. Ikuti kuis ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang situasi yang sedang kamu alami, dan cara melindungi diri sendiri dalam hubungan yang tidak sehat.

How.com.vn Bahasa Indonesia: Seorang pria mendekati wanita yang terlihat sedang kesal dan mendorong pria itu dengan tangannya agar menjauh.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Seperti apa sikapnya di awal-awal hubungan kalian?
  1. Sangat baik dan penuh cinta. Menurut dia, kita memang ditakdirkan bersama!
  2. Sangat memesona. Dia tahu cara meluluhkan hatiku.
  3. Suka merayu, tapi nggak ada yang berlebihan!
  4. Ramah dan sopan. Dia tahu tata krama.
2. Apa yang biasanya kalian obrolkan saat bertemu?
  1. Ngobrol? Ya kali! Biasanya, dia terus yang ngomong.
  2. Dia mungkin tanya hari ini aku ngapain aja. Tapi ini cuma buat ganti topik biar dia bisa cerita tentang dirinya sendiri.
  3. Dia suka cerita tentang kesehariannya, tapi aku juga masih bisa cerita aktivitasku sehari-hari.
  4. Apa aja, semuanya! Biasanya, dia kasih kesempatan aku yang cerita duluan.
3. Dari 1 untuk "tidak bisa" sampai 10 untuk "sangat bisa", seberapa besar dia bisa kamu andalkan?
  1. 1-2. Seingat aku, dia sering batalin janji kencan dan hang out.
  2. 3-5. Rasanya kemungkinan dia penuhi janji atau tidak itu 50/50.
  3. 6-8. Dia bisa diandalkan soal hal-hal penting.
  4. 9-10. Dia nggak pernah bohong kalau sudah bikin janji.
4. Kamu balas chat dia setelah beberapa jam. Bagaimana reaksinya?
  1. Dia bakal kesal banget. Aku musti siap-siap terima balasan chat yang penuh kemarahan.
  2. Mungkin dia kirim 1-2 pesan buat nanya kenapa aku belum balas pesannya.
  3. Dia sabar banget. Kayaknya dia mau tunggu sampai aku balas chat.
  4. Dia santai aja. Kalau memang penting, dia bakal telpon aku.
5. Kamu keberatan waktu dia minta bantuan. Seperti apa reaksinya kalau kamu menolak?
  1. Dia bakal mengamuk. Rasanya seperti lagi ngurusin bocah umur 5 tahun!
  2. Dia bikin aku merasa bersalah supaya aku berubah pikiran.
  3. Dia agak kecewa, tapi dia menghargai keputusanku.
  4. Dia menerima keputusanku tanpa bertanya apa pun.
6. Kalian lagi duduk di restoran dan mau pesan makanan. Seperti apa sikapnya kepada pelayan?
  1. Kasar banget. Buat dia, ada aja yang salah.
  2. Ngeselin. Dia sibuk mencela makanan dan tempat kita duduk.
  3. Biasa aja. Dia nggak terlalu ramah, tapi nggak kasar.
  4. Baik! Dia sangat ramah sama pelayan dan nggak minta macam-macam.
7. Seperti apa ucapannya kalau dia cerita tentang orang lain?
  1. Mengerikan. Dia suka mengatakan hal yang buruk tentang orang lain.
  2. Kurang menyenangkan. Dia suka mencela teman main, teman kantor, dan kenalannya.
  3. Cukup santun. Dia bergosip sesekali, tapi ini bukan kebiasaannya.
  4. Sangat santun. Dia nggak pernah menjelekkan orang lain.
8. Berapa banyak teman pacar kamu?
  1. Hampir nggak ada. Dia gampang banget putus hubungan sama orang lain.
  2. Cuma beberapa. Dia nggak punya teman lama.
  3. Cukup banyak. Dia punya sekelompok teman baik yang bisa diandalkan.
  4. Banyak banget! Dia mau berteman (atau setidaknya ramah) dengan semua orang.
9. Gambarkan dia dengan dua sifatnya.
  1. Arogan dan angkuh.
  2. Terlalu percaya dan yakin pada dirinya sendiri.
  3. Tenang dan tidak mudah terpengaruh.
  4. Sopan dan rendah hati.
10. Kamu lagi murung. Kira-kira, apa yang akan ia katakan kepadamu?
  1. "Baru segitu udah jengkel. Itu mah belom apa-apa dibanding masalah aku".
  2. "Wah, ngeselin ya. Tapi, coba tebak deh hari ini aku ngapain aja".
  3. "Oh gitu, wajar aja kamu kesal. Aku ikut prihatin mendengar kejadian ini".
  4. "Waduh! Ini jelas ngeselin banget. Apa kamu mau cerita?"
11. Ada yang lupa buang sampah dapur ke luar rumah. Apa reaksinya?
  1. "Jangan nyalahin aku. Kamu kan bisa bantu keluarin sampah".
  2. "Kamu bilang kamu yang mau buang sampah".
  3. "Bukannya hari ini giliran kamu buang sampah? Atau aku?
  4. "Sori, aku lupa buang sampah. Hari ini giliran aku!"
12. Apakah dia berkomitmen menjalin hubungan denganmu?
  1. Rasanya nggak. Sepertinya dia sering melirik orang lain buat cari pasangan baru.
  2. Nggak jelas. Dia belum mau kasih status yang jelas buat hubungan kita.
  3. Rasanya begitu, tapi aku nggak tahu apa pendapatnya tentang hubungan jangka panjang.
  4. Pastinya! Dia siap berkomitmen.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Hal yang Perlu Diketahui tentang Narsisisme dan NPD

Mungkin kamu pernah mendengar kata "narsistik" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang agak arogan dan asyik dengan diri sendiri (contohnya, orang-orang yang sering sekali foto selfie atau berlama-lama main medsos). Namun, ini bukan definisi yang benar sebab label "narsistik" berlaku hanya untuk orang-orang yang terdiagnosis mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Apa arti NPD?

NPD adalah gangguan kepribadian yang diakui secara resmi dalam buku panduan medis Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikiatris Amerika Serikat. Menurut psikiater profesional, ada 9 kriteria utama untuk melakukan diagnosis NPD, dan harus terpenuhi minimal 5 kriteria untuk menyimpulkan bahwa seseorang mengalami NPD.

  • Mereka mementingkan diri sendiri secara berlebihan.
  • Mereka selalu terperangkap dalam khayalan tentang kekuasaan yang tidak terbatas, penampilan yang menawan, kesuksesan, atau hubungan cinta yang sempurna.
  • Mereka menganggap dirinya unik dan istimewa. Hanya orang-orang yang mengakui "keunikan" dan "keistimewaan" versi mereka yang layak diperhatikan.
  • Mereka membutuhkan banyak pujian dan kekaguman dari orang lain.
  • Mereka merasa pantas mendapat perlakuan istimewa dari orang lain.
  • Mereka memanfaatkan dan memanipulasi orang lain untuk kepentingan diri sendiri tanpa merasa bersalah.
  • Mereka tidak punya empati dan tidak mampu bersimpati kepada orang lain.
  • Mereka sering merasa iri kepada orang lain atau mencurigai orang lain merasa iri kepada mereka.
  • Mereka membawa diri sebagai sosok yang arogan atau angkuh.

Fakta Penting tentang NPD

  • Hanya psikiater profesional yang bisa memberikan diagnosis resmi bahwa seseorang mengalami NPD. Penyakit mental (misalnya, gangguan kepribadian) sangat banyak jenisnya dan sering tumpang tindih dengan diagnosis yang lain. Jadi, sebaiknya jangan memberikan label "resmi" kepada orang lain.
  • Orang narsistik belum tentu pelaku kekerasan. Meskipun pengidap NPD bisa melakukan kekerasan fisik dan emosional, perilaku ini muncul bukan karena penyakit mental yang mereka alami. Kekerasan ini dipicu oleh kelekatan serta keinginan berkuasa dan mengontrol orang lain, alih-alih karena diagnosis tertentu.
  • NPD bisa diatasi dengan terapi jangka panjang, misalnya dengan konseling dan pengobatan. Seiring waktu, pengidap NPD bisa belajar mengenal diri sendiri dengan perspektif yang positif dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang yang mereka temui sehari-hari.
  • Mungkin saja, pengidap NPD tidak tahu bahwa dia mengalami NPD dan tidak mau menghadiri konseling sebab mereka merasa baik-baik saja. Jika ini yang terjadi, kamu bisa terus mencari tahu cara menghadapi orang narsistik dan menetapkan batasan agar kamu tetap aman.

Ingin tahu lebih lanjut?

Berinteraksi dengan pasangan yang narsistik bisa sangat melelahkan, tapi kamu tidak sendirian. Untuk mencari lebih banyak informasi tentang hubungan dengan orang narsistik dan NPD secara umum, bacalah artikel di situs web berikut ini: