Unduh PDFUnduh PDF

Sebagai orang tua, wajar jika Anda merasa ketakutan saat menemukan kemunculan ruam yang memerah di leher bayi. Untungnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya! Opsi terbaik adalah dengan mengoleskan obat berbentuk krim atau losion. Jika ruam disebabkan oleh suhu yang terlalu panas, cobalah menyejukkan tubuh bayi dengan melepaskan pakaian yang terlalu tebal, memakaikan pakaian yang berpori baik dan/atau berbahan katun, serta mengompres kulit yang terkena ruam dengan handuk dingin. Jika kondisi ruam tak kunjung membaik setelahnya, segeralah menghubungi dokter!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Obat Bebas

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Mandikan bayi dengan sabun yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi.
    Meski aturan pemakaian setiap merek sabun berbeda, secara umum Anda bisa menuangkan sedikit sabun ke handuk yang lembut dan basah, lalu menggosokkannya perlahan ke kulit bayi untuk memandikannya.[1]
    • Pilih sabun mandi tanpa pewangi yang berbahan lembut dan secara khusus ditujukan untuk kulit bayi yang sensitif.
    • Setelah disabuni, basuh leher bayi dengan air bersuhu sejuk sambil ditepuk perlahan. Kemudian, biarkan sisa air menguap secara alami untuk mengurangi peradangan yang terjadi.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Oleskan pelembap yang tidak mengandung pewangi ke leher bayi setelah dibersihkan.
    Pelembap dapat membantu memulihkan kondisi kulit setelah terkena ruam. Meski setiap merek pelembap memiliki aturan pemakaian yang bervariasi, secara umum Anda hanya perlu mengoleskan selapis tipis pelembap ke leher bayi setelah membersihkannya.[2]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Oleskan selapis tipis salep pelindung kulit ke leher bayi.
    Salep A&D, Aquaphor, atau produk sejenis dapat membantu mengatasi kulit yang kering atau terkelupas. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menuangkan sedikit salep ke ujung jari, lalu mengoleskannya ke area kulit bayi yang terkena ruam.[3]
    • Losion kalamina (lazim digunakan untuk mengobati ruam minor dan iritasi kulit) juga dapat dioleskan ke leher bayi dengan cara yang sama.[4]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Gunakan krim hidrokortison jika obat-obatan lain tidak berhasil.
    Hidrokortison adalah salah satu jenis obat “kuat” untuk mengembalikan kesehatan kulit. Untuk menggunakannya, tuangkan sedikit krim (kira-kira seukuran kacang polong) ke ujung jari, lalu oleskan ke area kulit yang terkena ruam.[5]
    • Jangan mengaplikasikan krim hidrokortison ke wajah bayi untuk mencegah timbulnya reaksi yang tidak diinginkan.
    • Krim hidrokortison hanya boleh digunakan dalam waktu yang singkat. Jika ruam tidak kunjung hilang setelah beberapa hari, segeralah meminta resep obat yang bisa digunakan dalam jangka lebih panjang kepada dokter.
    • Bayi yang berusia di bawah 2 tahun tidak boleh menggunakan krim hidrokortison 1%, kecuali jika krim diresepkan langsung oleh dokter.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Oleskan krim untuk mengobati ruam yang disebabkan oleh infeksi ragi, jamur Candida, atau infeksi jamur.
    Jika dokter menyatakan bahwa ruam disebabkan oleh infeksi ragi, cobalah mengobatinya dengan krim antiragi. Meski setiap merek memiliki aturan pemakaian yang bervariasi, secara umum Anda hanya perlu menuangkan sedikit krim ke ujung jari, lalu memijatkannya perlahan ke leher bayi yang terkena ruam.[6]
    • Krim antijamur seperti Lotrimin mungkin juga akan berguna untuk mengobati ruam akibat infeksi ragi.
    • Setelah dokter mendiagnosis ruam, dia akan merekomendasikan merek krim terbaik yang bisa Anda beli tanpa resep di apotek.
    • Selalu cuci tangan hingga bersih setelah mengaplikasikan krim karena infeksi ragi dapat menyebar dengan sangat mudah. Itulah mengapa, Anda tidak boleh menyentuh area kulit yang lain pada bayi sebelum mencuci tangan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memeriksakan Bayi ke Dokter

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Hubungi dokter jika ruam tak kunjung hilang.
    Jika kondisi ruam tidak membaik setelah beberapa jam, segeralah menghubungi dokter. Kemungkinan besar, penyebab ruam adalah kondisi medis yang lain.[7]
    • Penyebab umum ruam lainnya adalah dermatitis, eksem, penyakit kulit yang menular, impetigo, penyakit lain yang menular melalui kontak antarmanusia, dan penyakit peradangan.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Segera hubungi dokter jika kondisi ruam terlihat memburuk.
    Jika permukaan ruam terlihat memerah, retak, atau lembap, segeralah menghubungi dokter! Hubungi dokter pula jika bayi menangis karena terganggu oleh iritasi yang menyertai ruam.[8]
    • Ingat, kondisi seperti impetigo dapat menyebar dan menjadi parah dengan cepat. Jika bayi terkena impetigo, ruam yang muncul akan terlihat seperti luka yang lembap atau sedikit basah setelah beberapa hari.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Catat berbagai informasi yang perlu diketahui oleh dokter.
    Secara khusus, Anda perlu mencatat kapan ruam pertama kali muncul dan seperti apa perkembangannya setelah itu. Pertanyaan lain yang mungkin akan diajukan oleh dokter meliputi:
    • Apakah kondisi ruam terlihat memburuk atau membaik?
    • Apakah ruam pernah terasa panas ketika disentuh?
    • Apakah bayi terlihat lebih rewel setelah mengalami ruam?
    • Apakah bayi baru saja menerima makanan, obat-obatan, atau susu formula baru?
  4. 4
    Gunakan obat-obatan untuk mengontrol gangguan medis yang memicu terjadinya ruam. Jika dokter menyatakan bahwa ruam disebabkan oleh gangguan medis (seperti eksem atau psoriasis), kemungkinan besar mereka akan meresepkan salep atau krim yang mengandung kortikosteroid.[9]
    • Aplikasikan salep atau krim kortikosteroid sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter. Namun, secara umum Anda bisa langsung mengoleskan selapis tipis krim ke area yang terkena ruam.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Jangan terlalu mengkhawatirkan kulit yang memerah di leher bayi.
    Faktanya, garis kemerahan memang lazim muncul di leher bayi yang baru lahir, dan disebabkan oleh kondisi yang bernama dermatitis seboroik. Seharusnya, gangguan kulit tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Jika kondisinya tetap sama setelah 1-2 minggu, segeralah menghubungi dokter.[10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Ruam Kembali Muncul

Unduh PDF
  1. 1
    Jaga agar leher bayi tetap kering dan bersih. Ingat, potensi kemunculan ruam akan berkurang jika kulit bayi selalu kering dan bersih. Meski bayi yang baru lahir umumnya hanya perlu dimandikan 3 kali seminggu, setidaknya sampai dia bisa merangkak, Anda tetap harus membersihkan kulitnya dengan handuk atau tisu basah.[11]
    • Bayi boleh dimandikan lebih sering sejauh kulitnya tidak terasa kering karenanya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Keringkan air liur yang menetes dari mulut bayi sesering mungkin.
    Jangan biarkan air liur bayi menetes ke lehernya karena kondisi tersebut juga dapat memunculkan ruam. Oleh karena itu, Anda harus selalu mengusap air liur yang ada di sekitar mulut, dagu, dan leher bayi dengan kain lembut agar tidak telanjur menumpuk.[12]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Kurangi suhu panas dan kelembapan di sekitar bayi.
    Jika ruam disebabkan oleh suhu udara yang terlalu panas, segeralah menyalakan alat penyejuk ruangan seperti kipas angin atau AC. Seharusnya, tindakan tersebut dapat meredakan intensitas ruam di leher bayi.[13]
    • Jika kesulitan menurunkan suhu udara, cobalah membawa bayi ke tempat yang bersuhu lebih dingin seperti mal.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Segera sejukkan kulit bayi.
    Sejatinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menyejukkan kulit bayi. Misalnya, Anda bisa memandikan bayi dengan air bersuhu suam-suam kuku atau mengompres lehernya dengan handuk yang telah dibasahi oleh air dingin. Keduanya dapat meredakan rasa gatal dan iritasi yang menyertai ruam, serta mencegah ruam menyebar ke area kulit yang lain.[14]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Lepaskan pakaian atau kain yang terlalu tebal dari tubuh bayi.
    Jika tubuh bayi terlihat dibungkus oleh pakaian atau selimut yang terlalu tebal, segeralah melepaskannya agar sirkulasi udara di area leher dapat membaik. Seharusnya, tindakan tersebut dapat mengurangi intensitas ruam di kulit bayi.[15]
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Pastikan bayi selalu mengenakan pakaian yang berpori baik dan terbuat dari katun.
    Oleh karena katun ampuh menyerap kelembapan berlebih pada kulit, niscaya ruam dapat sembuh dengan lebih cepat karena tidak adanya keringat yang menumpuk. Selain itu, katun juga merupakan kain yang tidak memicu alergi (hypoallergenic) sehingga tidak berisiko memunculkan ruam sebagaimana jenis kain yang lain.[16]
  7. 7
    Jauhkan bayi dari alergen. Jika kemunculan ruam, menurut dokter, disebabkan oleh alergi makanan, jauhkan alergen yang dimaksud dari bayi dan selalu cek label yang tertera di kemasan makanan untuk mencegah kontak yang tidak disengaja.[17]
    Iklan

Tips

  • Selalu ikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat, krim, dan produk perawatan kulit lainnya.
Iklan

Peringatan

  • Segera hubungi dokter jika bayi terkena ruam atau jika ada keluhan medis yang ingin Anda konsultasikan.
  • Segera obati ruam jika penyebarannya tergolong sangat cepat atau membuat kondisi bayi benar-benar tidak nyaman.
  • Segeralah mencuci tangan setelah mengoleskan krim obat ke kulit bayi agar ruam tidak tersebar ke area yang lain.
  • Pastikan krim obat tidak mengenai area mata, hidung, dan mulut bayi.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Corey Fish, MD
Disusun bersama :
Dokter Anak dan Kepala Medis di BraveCare
Artikel ini disusun bersama Corey Fish, MD. Dr. Corey Fish adalah dokter anak dan Kepala Medis di Brave Care, perusahaan kesehatan anak di Portland, Oregon. Dr. Fish berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang layanan kesehatan anak dan merupakan anggota American Academy of Pediatrics. Dr. Fish meraih gelar BS di bidang studi Biologi dari Pacific Lutheran University pada 2005, gelar MD dari University of Washington School of Medicine pada 2009, dan menyelesaikan program Residensi Dokter Anak di University of Texas Southwestern Medical School pada 2012. Artikel ini telah dilihat 3.605 kali.
Daftar kategori: Perawatan Kulit
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.605 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan