Cara Mengidentifikasi Batu Permata

Unduh PDFUnduh PDF

Anda dapat mengidentifikasi kebanyakan batu permata dengan cepat, yaitu dengan cara memperhatikan beberapa karakteristik dasarnya, seperti warna dan berat. Namun, jika Anda ingin melakukan identifikasi yang lebih saksama dan akurat, Anda perlu menggunakan alat khusus untuk menguji bagian dalam dari batu tersebut.

Langkah

Unduh PDF

Gunakan Peta Identifikasi

  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Beli peta identifikasi batu permata.
    Jika Anda merasa Anda akan sering mengidentifikasi batu permata, maka Anda perIu membeli bagan cetak atau panduan referensi.
    • Jika Anda merasa ragu, cari sebuah buku atau bagan yang diberikan oleh Gemological Institute of America (GIA).
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Cari peta dasar secara daring.
    Jika Anda hanya perlu mengidentifikasi batu permata sesekali, lakukan identifikasi dengan cara melihat bagan batu permata daring. Bagan daring ini sedikit kurang detail dan ekstensif, tetapi setidaknya tetap dapat berguna.
    Iklan
Metode 1
Metode 1 dari 3:

Pastikan Bahwa Batu Tersebut Merupakan Batu Permata

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Rasakan permukaan batu.
    Batu yang memiliki tekstur kasar atau berpasir tidak diidentifikasikan sebagai batu permata.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Periksa sifat dapat ditempa.
    Batu yang siap ditempa—contohnya mudah untuk dibentuk dengan menggunakan palu, dihancurkan atau dibengkokkan—batu tersebut lebih tampak seperti bijih metalik daripada batu permata yang sebenarnya.[1]
    • Batu permata yang sebenarnya memiliki struktur solid. Struktur tersebut dapat dibentuk dengan memotong, membagi dan mengampelas, tetapi struktur tersebut memiliki bidang yang tetap yang tidak dapat diubah oleh tekanan semata.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Ketahui bahan apa saja yang tidak diklasifikasikan sebagai batu permata.
    Mutiara dan fosil kayu dapat diklasifikasikan sebagai batu permata dengan sembarangan tetapi tidak memenuhi kualifikasi dalam hal ketepatan istilah.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Waspadai batuan sintetik.
    Batuan sintetik memiliki kesamaan struktur, komposisi bahan kimia serta bentuk fisik dari batuan alam, tetapi batuan sintetik dibuat di dalam labolatorium daripada dibuat secara alami. Anda dapat mengenali batuan sintetik dengan mengamati beberapa karakteristik.
    • Batuan sintetik seringkali memiliki pola perkembangan yang membelok di dalam batu daripada pola perkembangan yang bersiku-siku.
    • Gelembung-gelembung gas yang bulat serta muncul dalam untaian-untaian dapat terlihat, tetapi hati-hati karena gelembung gas tersebut dapat muncul di dalam batuan alami.
    • Platina atau pelat emas dapat menempel pada batuan sintetik.
    • Pola sidik jari pada umumnya terdapat pada batuan sintetik, sebagaimana dengan bentuk kuku, pola perkembangan berbentuk chevron atau (v), bentuk rambut yang tidak terlalu jelas, serta struktur interior columnar.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Waspada akan batuan tiruan.
    Batuan tiruan terbuat dari bahan yang sekilas mirip dengan batu permata yang asli meskipun batuan tersebut terbuat dari bahan yang sama sekali berbeda. Batuan ini dapat dibentuk secara alami atau buatan, tetapi terdapat beberapa teknik yang baik untuk mengenalinya. Perhatikan ketika Anda memeriksa batu Pirus, Lapis, Safir, Ruby atau Delima dan Zamrud karena terdapat beberapa perlakuan yang tersedia di pasaran untuk membuat batuan tiruan tersebut sama seperti batuan alami
    • Permukaan dari batuan yang palsu terlihat berbintik-bintik dan tidak rata seperti kulit jeruk.
    • Beberapa batuan imitasi lainnya juga memiliki tanda lingkaran yang dikenal sebagi "garis arus."
    • Gelembung-gelembung besar dan bulat dapat ditemukan di dalam batuan palsu.
    • Batuan palsu biasanya lebih ringan dibandingkan batuan alam.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Tentukan apakah batu permata tersebut merupakan batu rakitan atau bukan.
    Batu rakitan terbuat dari dua bahan atau lebih. Batuan ini dapat mengandung batuan alami seluruhnya, tetapi seringkali mengandung bahan sintetik yang dicampurkan.
    • Gunakan pena cahaya untuk menerangi batuan tersebut saat Anda memeriksa tanda-tanda rakitan.
    • Cari perbedaan kilauan atau semen yang berwarna dan tidak berwarna.
    • Cari juga "efek cincin merah." Cari cincin merah di sepanjang bagian luar batuan tersebut. Jika Anda menemukan cincin merah, sudah dipastikan batuan tersebut adalah batuan rakitan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bagian Dua: Melakukan Pengamatan Dasar

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Perhatikan warnanya.
    Warna dari batu permata seringkali menjadi petunjuk pertama Anda. Komponen ini dapat lebih lanjut dibagi menjadi tiga bagian: corak, sifat, dan intensitas warna.[2]
    • Jangan menyinari batu dengan cahaya untuk memeriksa warna batu kecuali jika Anda memiliki batuan yang gelap dan perlu menentukan apakah batuan tersebut berwarna hitam, biru gelap atau warna gelap lainnya.
    • Hue atau corak warna merupakan keseluruhan warna tubuh batuan. Ketahui sespesifik mungkin. Contohnya, jika batuan tersebut berwarna hijau kekuningan, jangan hanya menyebutnya dengan menyebut batuan "merah" saja. GIA membagi corak warna batu ke dalam 31 corak warna yang berbeda.
    • Tone atau sifat merupakan sifat warna yang menentukan apakah warna tersebut gelap, sedang atau terang atau di antara keduanya.
    • Saturation merupakan intensitas warna. Tentukan apakah corak warna tersebut hangat (kuning, jingga, merah) atau dingin (ungu, biru, hijau). Periksa warna coklat untuk batuan hangat. Periksa warna abu-abu untuk batuan dingin. Semakin coklat atau abu-abu batuan yang Anda periksa, maka semakin sedikit intensitas warna yang terdapat pada batuan tersebut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Amati sifat tembus dari batuan.
    Sifat tembus menerangkan bagaimana cahaya menembus melalui batu permata. Sebuah batuan dapat transparan, tembus cahaya atau tak tembus cahaya.
    • Batuan transparan dapat ditembus cahaya dengan sepenuhnya (contoh: berlian).
    • Batuan yang tembus dapat ditembus cahaya, tetapi beberapa warna dapat berubah (contoh: kecubung atau aquamarine).
    • Batuan tak tembus cahaya tidak dapat ditembus oleh cahaya (contoh: opal).
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Periksa beratnya atau gaya berat yang spesifik.
    Anda dapat menentukan seberapa berat batuan tersebut dengan cara melambungkan batu tersebut di tangan Anda. Cara itu merupakan cara yang paling cepat dan mudah untuk memperikaran berat batuan tanpa harus melakukan uji dan persamaan gaya berat yang spesifik.
    • Lambungkan batuan di telapak tangan Anda untuk menentukan berat batuan lalu tanyakan pada diri Anda apakah benda tersebut terasa berat untuk ukuran tersebut, terasa lebih berat atau terasa lebih ringan yang tidak biasa.
    • Pembacaan gaya berat yang spesifik merupakan cara yang kuno di kalangan ahli batu permata, sedangkan pengukuran berat digunakan sebagai perkiraan yang akurat.
    • Contohnya, batuan aquamarine memiliki berat yang ringan, sedangkan topas biru, yang memiliki tampak serupa dengan aquamarine, memilki beban yang tinggi atau berat. Senada dengan itu, permata pun memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan zirkonia sintetik.[3]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Perhatikan potongannya.
    Meskipun tidak ada metode identifikasi yang sangat mudah, beberapa batu permata kemungkinan besar dipotong dengan cara tertentu. Potongan yang ideal seringkali ditentukan oleh cara cahaya untuk memantul dari struktur batu.
    • Gaya pemotongan yang paling umum yang dikenali adalah faset, cabochon, cameo, bead, dan tumbled. Dari sekian gaya pemotongan yang terkenal itu, Anda juga biasanya akan melihat subgaya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mempelajari Batu Permata dengan Detail

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Tanyakan kepada diri Anda apakah Anda perlu melakukan uji kerusakan atau tidak.
    Terdapat beberapa uji identifikasi yang mungkin sebaiknya Anda hindari jika Anda ingin menyimpan batu permata tersebut. Hal tersebut termasuk uji kekerasan, coretan dan cleavage atau pecahan.
    • Secara fisik, beberapa batu lebih keras daripada batu yang lain. Kekerasan biasanya diukur oleh Mohs' Scale. Gunakan berbagai bahan yang tersedia di dalam alat ukur kekerasan untuk menggores permukaan batu permata. Jika permukaan tersebut dapat tergores, maka batu tersebut lebih lunak dibandingkan dengan benda yang digoreskan. Sebaliknya, jika tidak dapat digores, maka bahan tersebut lebih keras daripada benda yang digoreskan.
    • Untuk menguji coretan, tarik batu melewati piring keramik. Bandingkan coretan yang teringgal dengan yang diilustrasikan pada peta coretan.
    • Cleavage berkenaan dengan cara sebuah kristal pecah. Jika terdapat kepingan di sepanjang permukaan, perhatikan area di dalam kepingan. Jika tidak, Anda harus membenturkan batu permata tersebut hingga pecah.Perhatikanlah apakah area tersebut bulat seperti cincin kerang laut (conchoidal), lurus, seperti butiran, menyerpih atau tidak rata.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Periksa fenomena optik.
    Fenomena optik hanya terjadi pada beberapa batuan. Anda dapat mengamati perubahan warna, asterism, kumpulan cahaya yang bergerak, dll.
    • Periksa fenomena optik dengan menyinari cahaya menggunakan pena cahaya di sepanjang permukaan batu.
    • Perubahan warna merupakan salah satu fenomena optik yang paling penting untuk dicari. Setiap batu harus diperiksa perubahan warnanya. Cari perubahan warna antara warna terang alami, cahaya berpijar dan cahaya berpendar.[4]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Perhatikan kilauannya.
    Kilauan adalah kualitas serta intensitas permukaan batu dalam memantulkan cahaya. Saat menguji kilauan, pantulkan cahaya dari bagian batu permata dengan polesan terbaik.
    • Untuk menguji kilauan, pantulkan cahaya pada permukaan batu. Lihatlah dengan mata telanjang dan gunakan kaca pembesar 10x.
    • Tentukan apakah batu tersebut terlihat kusam, mengkilap, metalik, mengkilap (tahan pecah), tampak seperti kaca, berminyak atau halus seperti sutra.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Perhatikan dispersi batu permata.
    Dispersi adalah cara sebuah batu membiaskan warna putih menjadi warna spektrum. Dispersi yang tampak disebut fire. Perhatikan jumlah dan kekuatan dari fire untuk membantu mengidentifikasi batu.
    • Sinari cahaya dari pena cahaya pada permukaan batu lalu perhatikan fire yang ada di dalam batu. Tentukan apakah fire tersebut lemah, sedang, kuat atau sangat kuat.[5]
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Tentukan indeks refraksi.
    Anda dapat melakukan uji indeks refraksi atau refractive index (RI) dengan menggunakan refraktometer. Dengan menggunakan alat tersebut, Anda dapat mengukur derajat cahaya yang dibiaskan di dalam batu. Setiap batu permata memiliki indeks refraktifnya masing-masing, sehingga mengetahui sampel indeks refraktif dapat membantu Anda untuk menentukan jenis bebatuan.
    • Teteskan setitik cairan indeks refraktif pada permukaan logam refraktometer di dekat bagian belakang crystal hemicylinder (jendela tempat batu akan ditempatkan).
    • Letakkan batu tersebut di atas cairan lalu geser ke bagian tengah dari hemicylinder crystal dengan menggunakan jari Anda.
    • Perhatikan melalui lensa pengamat tanpa pembesaran. Tetap perhatikan hingga Anda melihat garis gelembung, lalu perhatikan bagian bawah gelembung tersebut. Lakukan pembacaan, lalu bulatkan desimal ke peratus yang terdekat.
    • Gunakan lensa pembesar untuk melakukan pembacaan yang lebih spesifik dan bulatkan desimal ke ribuan yang terdekat.
  6. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 6 Pertimbangkan untuk melakukan uji bias ganda.
    Bias ganda berkaitan dengan indeks refraktif. Saat Anda melakukan uji bias ganda, letakkan batu permata pada refraktometer enam kali selama waktu pengamatan dan catat perubahan yang terjadi.
    • Lakukan uji standar indeks refraktif. Letakkan batu berangsur-angsur hingga 180 derajat, putar 30 derajat dalam setiap putaran. Lakukan pembacaan indeks refraktif pada setiap 30 derajat.
    • Cari selisih antara pembacaan terendah dan tertinggi untuk menentukan refraktif ganda batu tersebut. Bulatkan ke ribuan yang terdekat.
  7. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 7 Periksa refraksi tunggal dan ganda.
    Lakukan pengujian tersebut pada batu tembus cahaya dan transparan. Anda dapat menentukan apakah batu tersebut memiliki refraktif tunggal / singly refractive (SR) atau refraktif ganda / doubly refractive (DR). Beberapa batu dapat diklasifikasikan sebagai agregat / aggregate (AGG).
    • Nyalakan cahaya polariscope lalu letakkan batu di atas lensa kata bagian bawah (polarizer). Perhatikan melalui lensa bagian atas (analyzer), putar lensa bagian atas hingga area di sekitar batu paling gelap. Ini adalah titik awal Anda.
    • Putar analyzer 360 derajat dan perhatikan bagaimana cahaya di sekitar batu berubah.
    • Jika batu tersebut tampak gelap dan tetap gelap, maka batu tersebut memiliki refraktif tunggal (SR). Jika batu tersebut mulai bercahaya dan tetap bercahaya, maka batu tersebut merupakan agregat (AGG). Jika cahaya atau kegelapan batu berubah, maka batu tersebut memiliki refraktif ganda (DR).
    Iklan

Tips

  • Bersihkan batu permata dengan kain permata sebelum Anda mengujinya. Lipat kain lalu letakkan permata di dalamnya. Gosok batu dengan lembut di antara lapisan kain menggunakan jari Anda untuk membersihkan kotoran dan minyak.
  • Tahan batu dengan penjepit saat Anda mengujinya untuk menghindarkannya dariminyak atau corengan.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Peta identifikasi batu permata
  • Kain permata
  • Penjepit
  • Kaca pembesar 10x
  • Sumber cahaya, cahaya alami atau tiruan
  • Pena cahaya
  • Refraktometer
  • Cairan indeks refraktif (RI)
  • Polariscope
  • Alat kekerasan
  • Piring keramik
  • Mikroskop

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, penyusun sukarela menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 13.984 kali.
Daftar kategori: Hobi
Halaman ini telah diakses sebanyak 13.984 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan