Cara Menghibur Seseorang yang Sedang Berduka

Unduh PDFUnduh PDF

Menyedihkan rasanya ketika orang-orang yang kita sayangi sedang berduka, namun kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mengenyahkan rasa sakit mereka. Bayangkan situasi ini: sahabat Anda sedang mati-matian bangkit dari keterpurukan setelah ayahnya meninggal, namun Anda tahu bahwa sampai kapan pun Anda tidak akan bisa membantu mengembalikan ayahnya. Tidakkah Anda juga merasa terpukul karenanya? Anda memang bukan pesulap yang bisa serta-merta melenyapkan kesedihan semua orang. Namun setidaknya, Anda memiliki ruang seluas-luasnya untuk menunjukkan kepedulian terhadap mereka. Jangan pernah berpikir bahwa Anda tidak mampu melakukan apa pun. Baca terus artikel ini untuk mengetahui penghiburan-penghiburan sederhana yang bisa Anda berikan kepada orang terdekat yang sedang berduka.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memberikan Penghiburan Langsung

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Peluk teman Anda jika dia mengizinkannya.
    Sentuhan fisik adalah bahasa universal pertama bagi setiap manusia. Jika orang-orang terdekat Anda sedang mengalami masalah, tawarkan sentuhan Anda dan peluk dia erat-erat. Pelukan yang hangat – sekalipun terasa sederhana – bukan hanya ampuh meredakan kemarahan dan kekesalan seseorang, melainkan juga mampu meredakan stres kardiovaskular.[1] Rendahnya kadar stres pun secara otomatis akan mengurangi kemungkinan teman Anda untuk terserang penyakit.[2]
    • Sebelum melakukannya, mintalah izinnya terlebih dahulu; ingat, ada beberapa orang tidak suka disentuh.
    • Peluk atau rangkul teman Anda, lalu usap punggungnya perlahan sampai dia benar-benar tenang. Jika dia menangis, biarkan dia menangis di pundak Anda.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Dorong teman Anda untuk mengekspresikan emosinya.
    Jika dia terlihat sedang berjuang keras untuk menyembunyikan atau menekan emosinya, sampaikan padanya bahwa menunjukkan emosi bukanlah suatu kejahatan. Banyak orang merasa bersalah jika harus menunjukkan emosi yang negatif; mereka kerap takut dihakimi karena dianggap tidak bisa menahan emosi. Sampaikan kepadanya bahwa Anda tidak akan menghakiminya, senegatif apa pun ekspresi emosionalnya.
    • Katakan kepadanya, “Kau benar-benar terlihat stres. Jangan takut, aku akan selalu ada di sini kapan pun kau ingin melepaskan emosimu, oke?” atau “Kalau kau ingin menangis, menangislah”.
    • Menurut para psikolog, mengalami emosi negatif sama pentingnya dengan mengalami emosi positif. Emosi negatif mengajarkan kita bahwa hidup tidak selamanya berada di atas. Selain itu, mengekspresikan emosi negatif justru dapat membantu meningkatkan kesehatan mental seseorang.[3]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Tawarkan diri untuk melakukan kegiatan apa pun yang dia inginkan.
    Mungkin teman Anda merasa malas bepergian ke luar dan lebih memilih menonton TV atau membaca majalah gosip seharian. Mungkin dia sudah siap menceritakan perasaannya, atau justru sebaliknya. Mungkin dia ingin berbelanja seharian penuh, atau justru sekadar ingin tidur seharian di kamar. Apa pun keinginannya, bebaskan diri Anda dari segala gangguan dan berfokuslah sepenuhnya pada kebutuhan teman Anda.
    • Tidak perlu menyusun agenda khusus; cukup tunjukkan kehadiran Anda. Meski demikian, tidak ada salahnya menyiapkan beberapa ide seandainya teman Anda ingin melakukan sesuatu namun terlalu malas berpikir. Ada kalanya dia memang tidak ingin melakukan apa pun; jika ini terjadi, cukup temani dia melewati kesehariannya.[4]
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Bawalah sesuatu ke rumah teman Anda.
    Jika Anda mengetahui sesuatu yang bisa mengembalikan keceriaan teman Anda, pastikan Anda membawanya ketika berkunjung ke rumahnya.[5] Sadarilah bahwa kondisinya belum tentu akan membaik sekalipun Anda sudah membawa es krim favoritnya. Namun setidaknya, dia tahu bahwa Anda sedang mencoba memperbaiki perasaannya. Percayalah, dia akan sangat menghargai upaya Anda tersebut.
    • Misalnya, Anda bisa membawa selimut tebal kesayangan atau setumpuk film favorit ke rumah teman Anda (tentunya Anda tidak perlu memaksanya menonton jika dia tidak ingin melakukannya). Anda juga bisa membawa sekotak besar es krim nan lezat yang bisa kalian santap bersama-sama sebelum tidur.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Bersedialah memberikan bantuan.
    Jika emosi teman Anda masih belum stabil, kemungkinan besar dia tidak akan sanggup membersihkan rumah, membeli kebutuhan sehari-hari, atau mengajak anjingnya berjalan-jalan. Di sinilah peran Anda dibutuhkan. Bantu teman Anda melakukan hal-hal yang belum bisa dilakukannya; lepaskan stres-stres tambahan yang mengimpit kesehariannya. Selain itu, Anda juga bisa membawakan hal-hal yang sekiranya dibutuhkan teman Anda dan/atau keluarganya untuk melewati masa-masa sulit tersebut.[6]
    • Anda juga bisa menelepon dan bertanya, “Aku tahu kau tidak akan sempat membersihkan rumah atau berbelanja ke pasar. Kebetulan sebentar lagi aku ke pasar, mau kubawakan sesuatu dari sana?”.
    • Belilah barang-barang yang sekiranya berguna seperti piring sekali pakai. Kemungkinan besar, mereka membutuhkannya untuk memfasilitasi tamu-tamu yang berdatangan. Anda juga bisa membelikan barang-barang yang sederhana namun berguna seperti tisu dan teh herbal.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memberikan Penghiburan dari Jauh

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Hubungi teman Anda.
    Telepon dia dan tunjukkan rasa berduka Anda atas kejadian yang dialaminya. Jangan merasa kesal jika teman Anda tidak mau (atau tidak segera) mengangkat telepon Anda. Bisa jadi dia belum siap menceritakan masalahnya kepada orang lain atau masih butuh menenangkan diri. Jangan memaksanya; toh dia akan menghubungi Anda ketika sudah siap. Sembari menunggu responsnya, teruslah meninggalkan pesan di kotak suaranya: sampaikan bahwa Anda mengharapkan yang terbaik untuknya.
    • Sampaikan kepadanya, “Hei X, aku turut sedih mendengar situasi yang menimpamu. Aku tahu saat ini kau mungkin masih sibuk atau belum mau bicara dengan siapa pun. Hanya ingin memberi tahumu bahwa aku memikirkanmu di sini. Kapan pun kau membutuhkanku, aku akan selalu siap membantumu, oke?”.
    • Banyak orang tidak tahu harus menghibur dengan cara apa; akibatnya, mereka lebih memilih diam.[7] Sekalipun Anda tidak tahu kata-kata penghiburan seperti apa yang layak diucapkan, kesediaan Anda untuk memikirkannya dan menyeriusi situasinya pun pasti akan dia hargai.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Tawarkan untuk mengecek kondisinya secara berkala.
    Ada kalanya orang-orang hanya berkata “hubungi aku jika kau membutuhkanku” pada temannya yang sedang berduka. Jika Anda berkata demikian kepada teman Anda, kemungkinan besar dia tidak akan melakukannya, terutama karena dia enggan membebani Anda. Sebaiknya, beri tahu teman Anda kapan Anda akan menghubunginya; setidaknya dia tahu bahwa dia bisa bergantung pada penghiburan Anda.
    • Tinggalkan pesan atau sampaikan bahwa Anda akan menanyakan kabarnya secara rutin. Misalnya, katakan kepadanya, “Hari Kamis sepulang kerja, aku akan meneleponmu lagi untuk menanyakan kondisimu”.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Latih kemampuan mendengar reflektif (reflective listening).
    [8] Terkadang, yang diperlukan seseorang hanyalah orang-orang yang mau mendengarkan ceritanya. Oleh karena itu, berikan hadiah berupa kesediaan untuk mendengarkan kepada teman Anda. Dengarkan baik-baik apa pun yang dikatakannya (nada bicara, kata-kata, dan pesan-pesan tersembunyi yang tidak disampaikannya), berkonsentrasilah dan jangan biarkan pikiran Anda berlarian ke mana-mana, serta lontarkan pertanyaan untuk mengklarifikasi kata-katanya; tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkannya.
    • Setelah teman Anda selesai berbicara, ulangi lagi kata-katanya dengan bahasa Anda sendiri. Setelah itu, sampaikan bahwa sekalipun Anda tidak memiliki tongkat ajaib yang bisa menghapus masalahnya, Anda tadi mendengarkannya dan akan selalu ada untuknya. Anda bisa berkata, “Kudengar kau baru saja mengalami masalah. Sungguh, aku ikut merasa sedih. Kuharap kau tahu aku akan selalu ada untukmu”. Pernyataan sesederhana itu pun dapat sangat berarti baginya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Kirimkan “hadiah” yang menunjukkan kepedulian Anda.
    [9] Mungkin Anda memang tidak bisa datang langsung ke rumahnya. Namun toh Anda tetap bisa menunjukkan kepedulian dengan mengirimkan beberapa hal yang dia butuhkan. Apa yang Anda kirimkan sangat bergantung kepada siapa teman Anda dan situasi seperti apa yang dialaminya.
    • Jika teman Anda baru saja putus dengan pasangannya, cobalah mengirimkan makan siang yang lezat atau majalah wanita kegemarannya agar pikirannya teralihkan. Jika orang terdekat teman Anda baru saja meninggal, Anda bisa mengirimkan kutipan-kutipan dari Alkitab atau buku motivasi lain yang bisa membangkitkan semangatnya pascakehilangan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Sikap Ofensif

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Jangan berpura-pura memahami situasi.
    Setiap orang pasti akan menunjukkan reaksi yang berbeda untuk satu situasi yang sama. Sekalipun Anda pernah mengalami masalah serupa, jangan berkata “Tenang saja, rasa sakit ini hanya sementara, kok. Dulu waktu aku mengalaminya,…”. Teman Anda ingin perasaannya diakui, bukan disepelekan. Tunjukkan empati Anda.
    • Salah satu wujud empati adalah mencoba meletakkan diri Anda di situasinya.[10] Sekalipun Anda tahu bagaimana rasanya mengalami masalah tersebut, jangan mencoba menggeneralisasi situasi. Pengalaman tersebut baru baginya; wajar jika dia merasa terpuruk. Tunjukkan dukungan dan empati Anda dengan berkata, “Aku tahu kau merasa tersakiti. Kuharap aku bisa melakukan sesuatu untuk membantumu.”
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Simpan nasihat Anda.
    Ketika seseorang yang Anda sayangi tersakiti, reaksi normal Anda adalah segera mencari solusi untuknya. Pada beberapa kasus, satu-satunya obat yang bisa meredakan rasa sakitnya adalah waktu atau harapan. Anda mungkin akan merasa kesal karena tidak bisa memberikan nasihat yang berguna baginya. Namun percayalah, dia jauh lebih membutuhkan kehadiran – bukan nasihat-nasihat – Anda.[11]
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Simpan kata-kata klise Anda.
    [12] Saat orang-orang terdekat mengalami masalah, kita cenderung akan memberikan nasihat atau komentar yang klise, tidak membantu siapa pun, dan justru berpotensi memperburuk situasi. Hindari memberikan komentar yang tidak suportif, tidak membantu, dan klise seperti:[13]
    • Selalu ada alasan untuk segala hal yang terjadi
    • Waktu akan menyembuhkan lukamu
    • Sudahlah, sudah takdirnya
    • Situasinya toh bisa lebih buruk dari ini
    • Yang sudah terjadi biarlah terjadi
    • Perubahan yang kau lihat hanya terjadi di permukaan. Cobalah melihat lebih dekat; pada dasarnya, tidak ada yang benar-benar berubah, kok.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pertimbangkan respons teman Anda terhadap penghiburan spiritual.
    Menawarkan diri untuk mendoakan teman Anda (atau memintanya berdoa) adalah hal yang wajar dilakukan pada situasi semacam ini. Namun jika teman Anda tidak religius, seorang agnostik, atau bahkan ateis, penghiburan spiritual tidak akan berdampak apa-apa baginya. Pertimbangkan kondisi kerohanian teman Anda dan tawarkan penghiburan yang paling membuatnya nyaman.[14]
    Iklan

Tips

  • Sebisa mungkin, jangan merasa depresi. Ikut-ikutan merasa depresi tidak akan membantu siapa pun. Oleh karena itu, tetaplah kuat demi teman Anda; yang dibutuhkannya adalah bantuan dan dukungan, bukan teman untuk menangis.
  • Jangan terlalu membebani diri Anda. Jika Anda tidak bisa menjaga diri baik-baik, bagaimana Anda bisa menjaga orang lain? Jangan meletakkan seluruh beban hidup orang lain di pundak Anda. Anda boleh membantunya, namun pastikan Anda juga memberikan ruang kepadanya untuk menyembuhkan diri dengan caranya sendiri.
  • Berhati-hatilah dalam berucap dan bertindak. Orang-orang yang sedang berduka biasanya akan berubah lebih sensitif. Pastikan Anda tidak menyepelekan masalah atau perasaannya; pastikan pula Anda tidak bersikap kaku, canggung, atau tidak fokus ketika dia sedang menceritakan keluhannya.
  • Pastikan dia tahu bahwa masih banyak orang yang menyayanginya.
  • Jangan menghakimi sikapnya, sekalipun menurut Anda masalahnya tidaklah seberat itu. Biarkan dia menyembuhkan diri dengan caranya sendiri.
Iklan

Peringatan

  • Ada beberapa orang yang tidak ingin dipeluk, diajak bicara, atau bahkan sekadar berdekatan dengan orang lain ketika sedang berduka. Jika teman Anda juga begitu, hargailah keputusannya. Sembari dia menenangkan diri, Anda bisa mencari cara terbaik untuk mendekatinya.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Rebecca Tenzer, MAT, MA, LCSW, CCTP, CGCS, CCATP, CCFP
Disusun bersama :
Terapis Klinis dan Profesor
Artikel ini disusun bersama Rebecca Tenzer, MAT, MA, LCSW, CCTP, CGCS, CCATP, CCFP. Rebecca Tenzer adalah pemilik dan kepala klinik Astute Counseling Services, praktik konseling pribadi di Chicago, Illinois. Berbekal lebih dari 18 tahun pengalaman edukasional dan klinik di bidang kesehatan mental, Rebecca merupakan spesialis dalam penanganan depresi, kecemasan, panik, trauma, kesedihan, hubungan antarpersonal, menggunakan kombinasi terapi Perilaku Kognitif, terapi Psikodinamik, praktik berbasis bukti, dan kepakaran dalam bidang kesehatan mental. Rebecca memiliki gelar Bachelor of Arts (BA) dalam Sosiologi dan Antropologi dari DePauw University, gelar Master in Teaching (MAT) dari Dominican University, dan gelar Master of Social Work (MSW) dari University of Chicago. Rebecca pernah bertugas sebagai anggota AmeriCorps dan saat ini juga merupakan Profesor Psikologi pada tingkat perguruan tinggi. Rebecca terlatih sebagai Cognitive Behavioral Therapist (CBT), Certified Clinical Trauma Professional (CCTP), Certified Grief Counseling Specialist (CGCS), dan Certified Clinical Anxiety Treatment Professional (CCATP). Rebecca adalah anggota Cognitive Behavioral Therapy Society of America dan The National Association of Social Workers. Artikel ini telah dilihat 97.104 kali.
Daftar kategori: Interaksi Sosial
Halaman ini telah diakses sebanyak 97.104 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan