Unduh PDFUnduh PDF

Pernah mendengar penyakit bernama hidrokel? Bagi Anda yang belum akrab dengan istilah tersebut, hidrokel merupakan penumpukan cairan yang terjadi di salah satu atau kedua buah testikel. Meski umumnya tidak menyakitkan, hidrokel yang lebih sering dialami oleh bayi baru lahir dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang cukup mengganggu. Untungnya, sebagian besar kasus hidrokel dapat pulih dengan sendirinya. Pada orang dewasa, hidrokel bisa terjadi akibat adanya cedera atau peradangan skrotum lainnya. Namun, tidak perlu khawatir karena umumnya penyakit hidrokel tidak mengancam nyawa Anda.[1] Ingin mengetahui gejalanya secara lebih mendetail? Yuk, baca artikel ini!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenali Gejala Hidrokel

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Temukan pembengkakan.
    Berdirilah di depan kaca dan amati skrotum Anda. Jika mengalami hidrokel, setidaknya salah satu sisi skrotum akan terlihat lebih besar daripada biasanya.[2]
    • Untuk mendiagnosis hidrokel pada bayi, prosedurnya tidak jauh berbeda. Kuncinya adalah menemukan pembengkakan pada salah satu maupun kedua buah testikel.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Rasakan keberadaan hidrokel.
    Sering kali, hidrokel terasa seperti kantong berisi cairan di dalam skrotum. Untuk merasakannya, Anda perlu meraba testikel yang membengkak perlahan-lahan, dan mengidentifikasi ada atau tidaknya kantong seperti balon di dalam skrotum.[3]
    • Biasanya, hidrokel tidak menyakitkan. Jika rasa nyeri muncul ketika skrotum disentuh, segeralah menghubungi dokter karena kemungkinan besar, masalah yang Anda alami sejatinya lebih serius.
    • Jika bayi mengalami pembengkakan pada testikel, Anda bisa mengidentifikasi eksistensi hidrokel dengan meraba skrotumnya perlahan. Di dalam skrotum, Anda akan merasakan adanya testikel dan jika bayi mengalami hidrokel, Anda akan merasakan adanya benjolan lain yang terasa lunak karena berisi cairan. Pada bayi, kantong cairan tersebut mungkin hanya berukuran sekecil kacang tanah.
    • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur ultrasonografi untuk mendiagnosis hidrokel. Selain itu, dokter mungkin juga akan menyinari area skrotum dengan senter. Jika massa di dalam skrotum bersinar ketika terpapar cahaya senter, artinya yang Anda miliki memang hidrokel. Jika tidak, kemungkinan besar masalah yang Anda alami lebih serius daripada hidrokel, seperti adanya massa abnormal atau hernia.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Waspadai kesulitan berjalan.
    Makin intens pembengkakan pada skrotum, makin besar pula kesulitan Anda untuk berjalan.[4] Pria yang mengalami hidrokel mendeskripsikan gejala ini sebagai sensasi “tertarik”, seakan-akan ada beban yang sangat berat di testikelnya.[5] Sejatinya, sensasi tersebut muncul bukan karena gravitasi bumi menarik skrotum Anda ke bawah, melainkan karena ada kantong cairan yang cukup berat dan tidak seharusnya ada.
    • Sensasi ini juga mungkin akan Anda rasakan ketika berdiri setelah terlalu lama duduk atau berbaring.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Pantau intensitas pembengkakan seiring berjalannya waktu.
    Jika hidrokel tidak diobati, skrotum Anda akan terus membengkak. Alhasil, Anda pun mungkin akan kesulitan mengenakan celana yang sehari-hari dipakai. Agar tidak ada tekanan berlebih pada skrotum yang telah membengkak, cobalah mengenakan celana yang lebih longgar.
    • Jika merasa mengalami hidrokel, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Terkadang, hidrokel mengindikasikan adanya masalah hernia yang harus ditangani oleh dokter.
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Waspadai nyeri yang muncul ketika buang air kecil.
    Umumnya, rasa nyeri tidak akan muncul sekalipun Anda mengalami hidrokel. Namun, jika hidrokel disebabkan oleh infeksi pada testis dan epididymis (yang dikenal sebagai epididymal orchitis), kemungkinan besar rasa nyeri akan muncul ketika Anda sedang buang air kecil. Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalaminya![6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memahami Hidrokel pada Orang Dewasa

Unduh PDF
  1. 1
    Pahami penyebab hidrokel pada pria dewasa. Pada dasarnya, pria dapat mengalami hidrokel karena berbagai alasan. Namun, tiga alasan yang terkuat adalah peradangan, infeksi (seperti penyakit menular seksual), atau cedera pada salah satu maupun kedua buah testikel. Selain itu, hidrokel juga bisa disebabkan oleh cedera atau infeksi pada epididymis (saluran yang menempel di belakang testikel dan berfungsi untuk mendewasakan, menyimpan, dan mengangkut sperma).[7]
    • Terkadang, hidrokel juga dapat terbentuk jika tunica vaginalis (lapisan serupa membran yang menutup testis) menyerap terlalu banyak cairan tetapi kesulitan meniriskannya.
    • Untuk membedakan hidrokel dengan patologi testikular lain, seperti kanker testis atau hernia, cobalah menyinari skrotum dengan cahaya senter yang redup.[8] Jika sinarnya mampu menembus massa di dalam skrotum, artinya massa tersebut adalah hidrokel.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Pahamilah bahwa hernia juga mampu menyebabkan terjadinya hidrokel.
    Namun, jenis hidrokel yang disebabkan oleh hernia umumnya berupa pembengkakan di area skrotum atas. Secara khusus, pembengkakan yang terjadi umumnya memiliki diameter 2-4 cm dan terjadi dari dasar skrotum.[9]
    • Hernia terjadi jika ada organ atau jaringan tubuh yang menonjol secara abnormal.[10] Dalam kasus hidrokel, potongan usus lazim menonjol dari dinding abdomen ke dalam skrotum dan menyebabkan terjadinya hernia inguinalis.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pahamilah bahwa filariasis dapat menyebabkan terjadinya hidrokel jenis tertentu.
    Filariasis adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh masuknya cacing filaria ke dalam pembuluh limfatik seseorang. Cacing tersebut sejatinya juga merupakan penyebab terjadinya penyakit kaki gajah, lho! Alih-alih menumpuk cairan abdomen, cacing tersebut dapat memicu munculnya hidrokel yang berisi kolesterol, dan kondisi tersebut lazim disebut sebagai chylocele.[11]
    • Bagi Anda yang tinggal di (atau pernah mengunjungi) wilayah Asia, Afrika, Kepulauan Pasifik Barat, atau daerah mana pun di Karibia dan Afrika Selatan, dan mengalami hidrokel, segeralah memeriksakan diri ke dokter!
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Periksakan diri ke dokter.
    Jika merasa mengalami hidrokel, sebaiknya segeralah menemui dokter karena kondisi tersebut mungkin mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.[12]
    • Sebelum menemui dokter, tuliskan segala bentuk cedera di area genital yang baru saja Anda alami berikut gejalanya (seperti nyeri atau kesulitan berjalan), obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, kondisi peradangan yang terjadi pada skrotum, dan awal kemunculan hidrokel.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Hidrokel pada Bayi yang Baru Lahir

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahami tahap perkembangan testikel bayi yang normal.
    Untuk memahami kondisi yang dialami oleh bayi, Anda perlu terlebih dahulu memahami tahap perkembangan normalnya. Umumnya, testikel akan terbentuk pada abdomen bayi, tepatnya di dekat ginjal, yang kemudian akan turun ke skrotum melalui saluran bernama kanal inguinalis. Ketika mulai turun, testikel akan didahului oleh kantong yang terbentuk pada dinding abdomen (dikenal dengan nama processus vaginalis).[13][14]
    • Umumnya, processus vaginalis akan menutup di atas testikel dan mencegah cairan masuk ke dalamnya. Jika processus vaginalis tidak tertutup sempurna, hidrokel bisa terbentuk.
    • Kemunculan hidrokel dapat disebabkan oleh torsi testikular, epididymitis, orchitis, atau trauma fisik. Itulah mengapa, penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur ultrasonografi guna mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan tersebut.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Waspadai kemungkinan anak mengalami hidrokel komunikan.
    Hidrokel komunikan terjadi jika kantong di sekitar testikel (processus vaginalis) belum tertutup sempurna. Alhasil, cairan di dalamnya pun akan masuk ke skrotum dan menimbulkan terjadinya hidrokel.[15]
    • Selagi kantong tersebut terbuka, cairan dapat mengalir dari abdomen ke skrotum maupun sebaliknya. Alhasil, ukuran skrotum pun akan terus membesar dan mengecil di sepanjang hari.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Pahamilah bahwa anak juga mungkin mengalami hidrokel nonkomunikan.
    Pada dasarnya, hidrokel nonkomunikan terbentuk ketika testikel turun ke dalam skrotum sebagaimana seharusnya dengan processus vaginalis yang menutup di sekitarnya. Namun, tubuh tidak mampu menyerap sisa cairan yang terbentuk. Alhasil, cairan pun akan terperangkap di dalam skrotum dan menyebabkan terjadinya hidrokel.[16]
    • Jenis hidrokel ini umumnya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu maksimal satu tahun. Hanya saja, pada anak yang berusia lebih tua, hidrokel yang tak kunjung hilang dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius sehingga harus diperiksakan ke dokter. Jika anak Anda mengalami hidrokel komunikan yang tak kunjung sembuh setelah satu tahun, mintalah bantuan dokter anak untuk kembali memeriksanya.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Berkonsultasilah kepada dokter umum atau dokter anak.
    Meski umumnya tidak perlu dikhawatirkan, hidrokel pada bayi yang belum ditangani oleh dokter tetap harus melalui pemeriksaan medis, terutama jika bayi tersebut berusia di atas satu tahun karena mungkin mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.[17]
    • Segeralah melakukannya setelah gejala hidrokel atau indikator lain yang berhubungan dengan hidrokel Anda temukan, terlepas dari ada atau tidaknya rasa sakit yang dialami oleh anak.
    • Sebagian besar hidrokel akan sembuh dengan sendirinya pada anak-anak yang berusia satu tahun ke bawah. Jika hidrokel tak kunjung hilang setelah satu tahun, berkembang menjadi hidrokel komunikan, atau penyebab kemunculannya tidak diketahui sehingga tidak menimbulkan gejala, prosedur operatif harus segera dilakukan untuk mengatasinya.
    Iklan


Tips

  • Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi eksistensi hidrokel. Caranya, dokter akan menyinari area di belakang skrotum Anda. Jika betul terjadi penumpukan cairan di area tersebut, maka skrotum Anda akan bersinar.
  • Baru saja melakukan operasi pengangkatan hernia? Bersyukurlah karena situasi tersebut mampu mengurangi risiko Anda untuk mengalami hidrokel, meski beberapa kasus yang bertentangan pernah terjadi di masa lampau.
  • Biasanya, hidrokel tidak bisa sembuh dengan sendirinya pada orang dewasa atau anak-anak yang berusia di atas satu tahun. Itulah mengapa, kondisi tersebut harus diperiksakan ke dokter.[18]
Iklan

Peringatan

  • Hidrokel yang tidak segera diobati dapat mengeras seperti batu.
  • Meski umumnya tidak menyakitkan, sebaiknya tetaplah memeriksakan diri ke dokter untuk mengeliminasi penyebab hidrokel yang sejatinya berbahaya.
  • Penyakit menular seksual (PMS) juga dapat memicu terjadinya hidrokel. Oleh karena itu, jika Anda mengalami hidrokel pascamelakukan hubungan seksual tanpa pengaman, jangan lupa mempertimbangkan kemungkinan tersebut.[19]
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Robert Dhir, MD
Disusun bersama :
Dokter Spesialis Urologi dan Bedah Urologi Besertifikasi
Artikel ini disusun bersama Robert Dhir, MD. Dr. Robert Dhir adalah Urolog, dokter bedah urologi, dan pendiri HTX Urology di Houston, Texas. Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman, kepakaran Dr. Dhir mencakup penangan invasif minimal untuk pembesaran prostat (UroLift), penyakit kencing batu, manajemen bedah kanker urologis, dan kesehatan pria (disfungsi ereksi, kadar testoteron yang rendah, dan infertilitas). Praktik medisnya bernama Center of Excellence untuk prosedur UroLift, dan merupakan pelopor prosedur nonbedah untuk ED dengan menggunakan Terapi Gelombang yang telah dipatenkan atas namanya. Dia mendapatkan gelar sarjana dan medis dari Georgetown University dan mendapatkan penghargaan dalam studi pramedis, urologi, orthopedi, dan mata. Dr. Dhir bertugas sebagai kepala residen selama mengikuti program residensi bedah urologi di University of Texas at Houston / MD Anderson Cancer Center selain menyelesaikan program magang di bedah umum. Dr. Dhir terpilih sebagai Top Doctor in Urology tahun 2018-2019, salah satu dari tiga Best Rated Urologists pada 2019 & 2020 di Houston Texas, dan Texas Monthly memasukkannya ke dalam daftar 2019 & 2020 Texas Super Doctors Rising Stars. Artikel ini telah dilihat 3.692 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.692 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan