Cara Meminta Restu Orang Tua Pasangan untuk Menikah

Unduh PDFUnduh PDF

Anda dan pasangan berencana untuk menikah dalam waktu dekat? Jika ya, langkah pertama yang perlu Anda tempuh adalah meminta restu orang tua pasangan. Sebelum melakukannya, pastikan pasangan mendukung ide Anda untuk menemui orang tuanya dan siap menjalani seumur hidupnya bersama Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mendiskusikannya bersama Pasangan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Pahami nilai-nilai yang dianut orang tua pasangan.
    Sebelum meminta restu, pastikan Anda mengetahui hal-hal yang kira-kira layak atau tidak layak dilakukan ketika meminta restu. Langkah ini terutama perlu dilakukan jika orang tua pasangan masih menganut tradisi adat tertentu.
    • Jika Anda tidak yakin dengan nilai-nilai yang dianut orang tua pasangan, cobalah menanyakannya kepada pasangan. Anda bisa bertanya, “Apakah pandangan orang tuamu mengenai pernikahan masih tradisional?” atau “Bagaimana proses pertunangan orang tuamu dulu?”.
    • Adakan penelitian kecil-kecilan jika diperlukan. Misalnya, jika orang tua pasangan adalah orang Batak, cobalah menelusuri tradisi pernikahan adat Batak untuk mengetahui proses meminta restu yang benar secara adat. Jangan khawatir, seluruh informasi yang dibutuhkan akan Anda dapatkan dengan mudah di internet.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Bicarakan kemungkinan menikah kepada pasangan.
    [1] Tanyakan kepada pasangan apakah dia juga ingin menikahi Anda. Ingat, mengajukan pertanyaan ini tidak sama dengan melamar pasangan! Tanyakan pula bayangannya mengenai masa depan Anda berdua. Misalnya, Anda bisa bertanya, “Menurutmu lima tahun lagi kita akan menjadi seperti apa?”. Jika dia menjawab bahwa Anda berdua akan menikah, tandanya Anda sudah boleh meminta restu dari orang tuanya.
    • Jika dia tidak menyinggung pernikahan, tanyakan secara langsung apakah dia pernah berpikir untuk menikahi Anda. Misalnya, Anda bisa bertanya, “Apakah menurutmu kita akan bahagia jika menikah?”. Jika dia menjawab “ya”, tandanya Anda boleh meminta restu orang tuanya. Jika dia menjawab “tidak” atau terlihat tidak yakin, jangan memaksanya untuk membuat keputusan saat itu juga.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Evaluasi waktu terbaik untuk menikah.
    Apakah sekarang memang merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk menikah? Cobalah memikirkan persoalan ini dari kacamata orang tua pasangan: apakah kira-kira mereka ingin anaknya menikahi Anda? Jika Anda dan pasangan baru berkenalan satu minggu, sebaiknya tunda proses pernikahan dan manfaatkan waktu yang ada untuk saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu.
    • Jauh lebih bijak jika Anda mengencani seseorang selama dua atau tiga tahun sebelum memutuskan untuk menikahinya.[2]
    • Pikirkan kondisi finansial Anda dan pasangan. Zaman sekarang, hampir tidak ada pernikahan yang murah (pernikahan seharga 200 juta pun sudah terbilang murah). Selain itu, Anda dan pasangan juga harus membeli cincin pernikahan dan membiayai bulan madu tidak kalah mahalnya. Sebelum meminta restu orang tua pasangan, pastikan kondisi finansial Anda dan pasangan sudah berada di batas “aman”, sekalipun Anda berdua tidak langsung menikah setelah restu diberikan (idealnya, pernikahan berlangsung 6-12 bulan setelah proses lamaran).
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Ketahuilah jawabannya dari jauh-jauh hari.
    [3] Sebelum meminta restu kepada orang tua pasangan, setidaknya Anda harus sudah tahu pendapat mereka mengenai Anda dan hubungan Anda berdua. Apakah mereka terlihat mendukung hubungan Anda atau justru sebaliknya? Cobalah menanyakannya kepada pasangan dan mintalah pasangan memberikan penjelasan yang spesifik.
    • Apakah orang tua pasangan tidak memiliki ekspektasi yang berlebihan terhadap calon pasangan anaknya? Jika ya, kemungkinan besar lamaran Anda akan diterima oleh mereka. Namun jika mereka masih memiliki keraguan yang spesifik mengenai kesiapan Anda untuk menikahi anaknya, pastikan Anda terlebih dahulu meyakinkan mereka sebelum meminta restu.
    • Meski Anda merasa seperti sedang berbuat curang, meminta restu setelah mengetahui kemungkinan jawabannya adalah cara terbaik untuk memanfaatkan waktu Anda dengan efisien.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menyusun Rencana

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Temukan alasan mengapa Anda merasa perlu meminta restu kepada orang tua pasangan.
    [4] Sebelum menjalani proses meminta restu yang tidak selalu mudah, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui konsekuensinya. Ada dua alasan yang mungkin melatarbelakangi keputusan Anda untuk meminta restu kepada orang tua pasangan:
    • Anda merasa perlu meminta izin untuk menikahi pasangan. Dengan kata lain, jika restu tidak diberikan maka pasangan akan mematuhi orang tuanya dan tidak akan menikahi Anda.
    • Anda merasa perlu meminta persetujuan orang tua pasangan untuk menikah. Persetujuan berbeda dengan izin. Ketika orang tua pasangan menyetujui ide Anda untuk menikah, tandanya mereka bersedia mendukung terlaksananya proses pernikahan tersebut. Jika mereka tidak menyetujui ide Anda untuk menikah, pasangan Anda mungkin tetap akan menikahi Anda, mungkin juga tidak. Meskipun pasangan tetap ingin menikahi Anda, pastikan Anda mempertimbangkan segala kemungkinan dengan matang sebelum membuat keputusan. Jika toh pada akhirnya Anda berdua tetap menikah, setidaknya persiapkan diri Anda untuk mengatasi berbagai momen canggung saat harus berada di tengah-tengah keluarga besarnya.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Kenali orang tua pasangan sebelum meminta restu mereka.
    [5] Sebelum meminta restu mereka untuk menikah, tentu saja Anda harus terlebih dahulu berkenalan dengan mereka. Mereka juga akan merasa lebih yakin untuk memberikan restu jika sudah mengenal Anda, bukan?
    • Jika selama ini Anda belum memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan orang tua pasangan, setidaknya lakukan itu sebelum Anda meminta restu mereka.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Rencanakan pertemuan dengan orang tua pasangan.
    [6] Jika ingin meminta restu orang tua pasangan, pastikan Anda melakukannya secara langsung (bukan melalui telepon atau surel). Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka dan menyeriusi komitmen untuk menikahi anak mereka. Cobalah menanyakan apakah mereka memiliki waktu untuk menemui Anda.
    • Jika mereka menanyakan alasan di balik pertemuan tersebut, jawab saja, “Ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan Om dan Tante.".
    • Jangan meminta restu orang tua pasangan melalui telepon, kecuali ini merupakan satu-satunya opsi yang Anda miliki. Meminta restu secara langsung adalah metode yang paling tepat.
    • Jangan pula meminta restu mereka melalui surel atau surat.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Tentukan lokasi pertemuan.
    [7] Anda bisa menemui mereka di rumah mereka atau mengajak mereka makan siang bersama. Sebelum menentukan lokasi, cobalah mempertimbangkan karakteristik orang tua pasangan. Apakah mereka lebih suka makan siang di rumah makan sederhana atau restoran mewah? Apakah kira-kira mereka lebih suka diajak mengobrol sambil bermain golf atau boling?
    • Jika orang tua pasangan tinggal di kota lain, mungkin Anda akan kesulitan memilih lokasi yang ideal. Meski demikian, lokasi yang jauh juga bisa menguntungkan Anda. Jika Anda bersedia berkendara berpuluh-puluh kilometer jauhnya hanya untuk meminta restu mereka, kemungkinan besar mereka akan menyadari komitmen dan keseriusan Anda untuk menikahi anaknya.
    • Dalam kasus di atas, Anda juga bisa ikut serta ketika pasangan harus “pulang kampung”. Saat waktunya tepat, Anda bisa menarik orang tua pasangan untuk meminta restu mereka secara personal.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meminta Restu kepada Orang Tua Pasangan

Unduh PDF
  1. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 1 Susun kata-kata Anda.
    Ketika tiba saatnya meminta restu, wajar jika Anda merasa grogi, cemas, atau khawatir. Jika Anda mengizinkan diri dikuasai kekhawatiran, kemungkinan besar Anda akan melupakan hal-hal yang seharusnya disampaikan. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah menyusun draf singkat dan melatihnya dari jauh-jauh hari. Anda tidak perlu melakukannya jika ingin percakapan berjalan lebih alamiah (atau jika Anda yakin tidak akan merasa grogi). Apa pun keputusan Anda, cobalah untuk tetap relaks dan tidak terlalu membebani pikiran dengan kekhawatiran yang tidak perlu.
    • Jika Anda memutuskan untuk mempersiapkan draf, cobalah melatihnya di hadapan sahabat dan kerabat dekat Anda terlebih dahulu.[8] Mintalah mereka memberikan saran dan kritik yang membangun.
  2. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 2 Mintalah restu dari orang tua yang memiliki hak legal atas pasangan.
    [9] Jika pasangan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, pastikan Anda meminta restu dari kedua orang tuanya. Jika ternyata orang tua pasangan sudah bercerai, mintalah restu hanya kepada orang tua yang memiliki hak legal atas pasangan. Misalnya, jika pasangan dibesarkan oleh ibunya dan jarang bertemu ayahnya, tidak perlu merasa wajib meminta restu kepada ayah pasangan. Setelah restu diberikan oleh ibunya, Anda boleh menghubungi ayahnya sekadar untuk memberi tahu bahwa Anda sudah diberikan restu untuk menikah oleh ibu pasangan.
  3. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 3 Awali dengan mengekspresikan perasaan Anda kepada pasangan.
    [10] Ingat, sampaikan segala sesuatunya dengan jujur dan tulus. Misalnya, Anda bisa berkata, “Dia adalah wanita hebat yang selalu menginspirasi saya untuk menjadi sosok yang lebih baik. Dia selalu membuat saya tertawa dan memahami apa yang sedang saya pikirkan.”.
    • Cobalah memikirkan berbagai alasan mengapa Anda mencintainya; niscaya Anda akan terbantu untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap.
    • Jangan melebih-lebihkan atau memberikan penjelasan yang mengambang seperti, “Dia sosok yang sempurna,” atau “Kami tidak pernah mengalami masalah.”. Tutup penjelasan Anda dengan berkata, “Om dan Tante telah membesarkan wanita yang sangat hebat.”.
  4. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 4 Jelaskan mengapa Anda ingin menikahi anak mereka.
    [11] Sebagian alasan sudah mereka terima ketika Anda menjelaskan kualitas-kualitas positif dalam diri pasangan. Namun, untuk menunjukkan keseriusan Anda, pastikan Anda juga menegaskan komitmen Anda kepada mereka. Sampaikan kepada mereka bahwa Anda ingin menghabiskan sisa hidup bersama pasangan.
    • Anda bisa berkata, “Saya akan memberikan segenap hati saya untuknya dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberinya hidup yang terbaik.”. Setelah itu, tarik napas dalam-dalam dan berkatalah, “Saya ingin meminta restu Om dan Tante untuk menikahi (sebutkan nama pasangan).”.
    • Jangan berkata, “Saya ingin menikahi anak Om dan Tante.”. Jika orang tua pasangan gemar melucu, mereka akan menggoda Anda dengan bertanya, “Anak kami yang mana?” (tentu saja jika pasangan Anda bukan anak tunggal).
  5. How.com.vn Bahasa Indonesia: Step 5 Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan.
    [12] Setelah memberikan restu, kemungkinan besar orang tua pasangan akan menanyakan beberapa hal penting kepada Anda; misalnya, kapan Anda akan melamar anaknya dan kapan pernikahan akan berlangsung. Kemungkinan besar, mereka juga akan menanyakan rencana hidup Anda ke depannya (seperti pekerjaan Anda). Dengarkan baik-baik kata-kata mereka dan jangan takut mengakui jika Anda belum memiliki jawabannya. Jangan mengarang jawaban dan mencitrakan seakan-akan Anda sudah merencanakan segalanya jika faktanya tidak demikian.
    Iklan

Tips

  • Ingat, seseorang yang benar-benar mencintai Anda pasti akan menjelaskan kepada orang tuanya betapa Anda mampu membuatnya bahagia; dan oleh karena itu, dia pasti akan meminta orang tuanya untuk menerima Anda dengan baik. Jika pasangan membiarkan orang tuanya mengabaikan atau merendahkan Anda, cobalah mempertimbangkan keinginan Anda untuk menikahinya.
Iklan

Peringatan

  • Tekan rasa grogi dan tunjukkan kepercayaan diri Anda. Jika Anda terlihat malu, ragu, atau kurang berani, kemungkinan besar orang tua pasangan akan meragukan keseriusan Anda.
Iklan

Tentang How.com.vn ini

How.com.vn Bahasa Indonesia: Trudi Griffin, LPC, MS
Disusun bersama :
Konselor Profesional
Artikel ini disusun bersama Trudi Griffin, LPC, MS. Trudi Griffin adalah konselor profesional berlisensi di Wisconsin dengan spesialisasi kecanduan dan kesehatan mental. Dia memberikan terapi bagi mereka yang mengalami masalah kecanduan, kesehatan mental, dan trauma di sarana kesehatan masyarakat dan klinik swasta. Dia memperoleh gelar MS di bidang konseling kesehatan mental klinis dari Marquette University pada 2011. Artikel ini telah dilihat 105.850 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 105.850 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

⚠️ Disclaimer:

Content from Wiki How Bahasa Indonesia language website. Text is available under the Creative Commons Attribution-Share Alike License; additional terms may apply.
Wiki How does not encourage the violation of any laws, and cannot be responsible for any violations of such laws, should you link to this domain, or use, reproduce, or republish the information contained herein.

Notices:
  • - A few of these subjects are frequently censored by educational, governmental, corporate, parental and other filtering schemes.
  • - Some articles may contain names, images, artworks or descriptions of events that some cultures restrict access to
  • - Please note: Wiki How does not give you opinion about the law, or advice about medical. If you need specific advice (for example, medical, legal, financial or risk management), please seek a professional who is licensed or knowledgeable in that area.
  • - Readers should not judge the importance of topics based on their coverage on Wiki How, nor think a topic is important just because it is the subject of a Wiki article.

Iklan